• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Percobaan Inkubasi

4.1.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Kimia Tanah Gambut setelah Inkubasi

4.1.1.5 Kadar Pb, Hg, Cd, dan Cr-tersedia Tanah

Analisis ragam pada Lampiran 33, 35, 37 dan 39 memperlihatkan bahwa aplikasi perlakuan setelah inkubasi satu bulan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar Hg dan Cd, sedangkan untuk kadar Pb dan Cr secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata antara perlakuan.

Tabel 6 Kadar Pb dan Cr-tersedia Tanah pada Perbandingan Beberapa Taraf Perlakuan

Perlakuan Pb-tersedia Cr-tersedia

---(ppm)--- EFS – BFS Kontrol 0.35 abc 0.32 c EF slag 2% 0.00 a 0.18 abc EF slag 4% 0.00 a 0.24 bc EF slag 6% 0.70 c 0.13 abc EF slag 8% 0.23 abc 0.25 bc BF slag 2% 0.60 bc 0.04 ab BF slag 4% 0.59 bc 0.07 ab

BF slag 6% 0.34 abc 0.12 abc

BF slag 8% 0.23 abc 0.07 ab

Unsur mikro 0.13 ab 0.00 a

EFS - Dolomit setara EFS

Kontrol 0.35 0.32 c

EF slag 2% 0.00 0.18 bc

EF slag 4% 0.00 0.24 bc

EF slag 6% 0.70 0.13 ab

EF slag 8% 0.23 0.25 bc

Dolomit setara EFS 2% 0.27 0.00 a

Dolomit setara EFS 4% 0.06 0.00 a

Dolomit setara EFS 6% 0.06 0.00 a

Dolomit setara EFS 8% 0.07 0.00 a

Unsur mikro 0.13 0.00 a

EFS – Silica gel setara EFS

Kontrol 0.35 0.25 cd

EF slag 2% 0.00 0.00 a

EF slag 4% 0.00 0.18 bcd

EF slag 6% 0.70 0.24 cd

EF slag 8% 0.23 0.13 abc

Silica gel setara EFS 2% 0.13 0.06 ab

Silica gel setara EFS 4% 0.12 0.04 ab

Silica gel setara EFS 6% 0.23 0.07 ab

Silica gel setara EFS 8% 0.12 0.05 ab

Unsur mikro 0.13 0.00 a

Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda menurut uji DMRT α = 5%.

Hasil analisis sifat kimia tanah gambut setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa pemberian amelioran berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pH, Ca-dd, Mg-dd, Fe, Mn, Cu, Zn dan Si-tersedia tanah gambut. Kandungan hara setiap amelioran memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat mempengaruhi sifat kimia tanah gambut.

Perlakuan kontrol menunjukkan bahwa kesuburan tanah gambut rendah dengan pH masam, kekahatan hara makro (Ca dan Mg) dan unsur mikro (Cu dan Zn) serta ketersediaan Si yang rendah. Hal ini menjadi faktor pembatas yang menentukan kecukupan hara di tanah gambut untuk mendukung pertumbuhan dan produksi padi. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan pertumbuhan padi yang optimum bahkan tanaman mati seperti pada percobaan rumah kaca.

Permasalahan di tanah gambut sebagai faktor pembatas pertumbuhan tanaman sehingga perlu dilakukan upaya menyeluruh perbaikan sifat kimia tanah. Pemberian dolomit selain dapat mengurangi kemasaman tanah, juga dapat meningkatkan kandungan kation-kation basa yaitu Ca dan Mg dan meningkatkan kejenuhan basa gambut. Pemberian dolomit saja tidak dapat memenuhi kecukupan hara tanah gambut. Aplikasi dolomit lebih baik dalam peningkatan pH dan Ca-dd tanah dibandingkan dengan perlakuan lain, namun tidak dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut menyeluruh untuk mendukung pertumbuhan dan produksi padi. Tanaman perlakuan dolomit pada percobaan rumah kaca terlihat tidak tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Pemberian pupuk mikro (Cu dan Zn) lebih baik dalam meningkatkan Cu dan Zn-tersedia tanah gambut dibandingkan dengan perlakuan lain. Peningkatan produksi padi sawah di tanah gambut memerlukan input unsur mikro khususnya Cu, unsur Cu dapat mengurangi gabah hampa padi yang sering terjadi di tanah gambut. Aplikasi pupuk mikro tanpa adanya peningkatan pH tanah tidak dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut untuk mendukung pertumbuhan padi. Tanaman padi perlakuan unsur mikro pada percobaan rumah kaca terlihat mati, tidak berbeda dengan kondisi tanaman perlakuan kontrol.

Silica gel yang mengandung SiO2 = 100% diharapkan dapat menyumbangkan SiO2 di tanah gambut lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Hasil analisis tanah setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa

pemberian silica gel tidak dapat meningkatkan ketersediaan SiO2 tanah gambut. Hal ini diduga karena silica gel murni memiliki kelarutan yang rendah di tanah gambut dengan pH yang masam. Selain itu, bentuk butiran granular silica gel menyebabkan kelarutan rendah dan tidak dapat menyumbangkan Si. Pertumbuhan tanaman pada perlakuan ini di percobaan rumah kaca terlihat tidak berbeda dengan tanaman perlakuan kontrol dan unsur mikro. Hal ini berkaitan dengan tidak hanya kahat Si, Cu dan Zn menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman padi di tanah gambut. Upaya peningkatan pH tanah dan kecukupan hara secara seimbang penting dilakukan dalam memenuhi kebutuhan tanaman padi berproduksi.

Pemberian steel slag diharapkan dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut menyeluruh. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa aplikasi steel slag dapat memperbaiki sifat kimia tanah gambut dengan adanya peningkatan pH tanah, Ca-dd, Mg-dd, Fe, Mn dan Si-tersedia tanah. Hal ini terlihat pada kondisi tanaman padi di percobaan rumah kaca yang lebih baik dan dapat berproduksi.

Hasil analisis komposisi hara EFS dan BFS pada Lampiran 4 menunjukkan bahwa BFS didominasi oleh unsur Ca, Si, Al, dan Mg sedangkan EFS didominasi oleh unsur Fe, Ca, Si, Mg, dan Al. Kadar total CaO, SiO2, dan Al2O3 BFS lebih tinggi dibandingkan dengan EFS, namun kadar total Fe dan Mg lebih rendah. Selain itu, kadar total Cu BFS lebih tinggi daripada EFS tetapi kadar total Mn dan Zn BFS lebih rendah. Oleh sebab itu, sebagai pupuk silikat kemampuan BFS untuk mensuplai Si dan Ca lebih tinggi daripada EFS namun kemampuan BFS untuk mensuplai Mg, Fe, Mn, dan Zn lebih rendah. Kadar total As, Cd, Pb, dan Hg BFS lebih tinggi daripada EFS tetapi kadar total Cr BFS lebih rendah.

Analisis kimia tanah gambut setelah inkubasi satu bulan menunjukkan bahwa pemberian EFS lebih baik dalam meningkatkan Fe dan Mn-tersedia tanah. Perlakuan BFS lebih baik dalam meningkatkan Mg-dd dan Si-tersedia tanah gambut. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kemampuan BFS untuk mensuplai Si lebih tinggi daripada EFS, namun kemampuan BFS untuk mensuplai Fe dan Mn lebih rendah.

Perbaikan sifat kimia tanah gambut secara menyeluruh diperoleh pada perlakuan EFS. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan dan produksi padi pada perlakuan ini di percobaan rumah kaca lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Berdasarkan pada perbaikan sifat kimia tanah gambut setelah aplikasi perlakuan dan kaitannya dengan kondisi tanaman pada percobaan rumah kaca, dapat disimpulkan bahwa silikat bukan satu-satunya faktor yang menentukan perbaikan sifat kimia tanah gambut dan produksi padi. Perlakuan EFS tidak lebih baik meningkatkan Si tersedia tanah, namun diperoleh perbaikan sifat kimia tanah gambut menyeluruh seiiring dengan adanya peningkatan pH tanah, sumbangan Ca, Mg, Fe dan Mn serta kation polivalen (Fe, Al, Cu dan Zn) diharapkan dapat mengurangi pengaruh buruk asam-asam organik yang beracun. Kation-kation tersebut membentuk ikatan koordinasi dengan ligan organik membentuk senyawa kompleks/khelat. Perbaikan sifat kimia tanah dengan perlakuan EFS diduga dapat menciptakan kondisi kesetimbangan dalam tanah untuk pertumbuhan dan produksi padi yang lebih baik.

Dokumen terkait