BAB I PENDAHULUAN
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.4 Kaitan antar konsep
Pengaruh country of origin terhadap perceived quality
Country of origin atau negara asal sering kali dikaitkan dengan kualitas dari negara asal tersebut. Kualitas dari negara tersebut yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang untuk memutuskan apakah akan membeli suatu produk yang diinginkan atau tidak. Informasi Negara asal (country of origin) sebagai variabel penting dalam mempengaruhi kualitas yang dirasakan dibandingkan harga dan informasi atas merek.
Hartini dan Jati (2015). Penelitian terdahulu menurut Saino (2015) Terdapat pengaruh yang signifikan country of origin terhadap perceived quality smartphone oppo pada Artomorro selluler di kota Madiun. Sedangkan menurut Dinata et al (2015) Variabel country of origin berpengaruh terhadap peresepsi kualitas. Karena, citra negara asal tablet ipad yakni Amerika Serikat cukup positif pada penelitian ini. Calon konsumen mempercayai citra suatu negara asal merek (country of origin) itu positif, maka menciptakan peresepsi kualitas yang baik.
H1: Terdapat pengaruh antara country of origin terhadap perceived quality pada produk mie instan asal Korea merek Samyang
Pengaruh perceived quality sebagai variabel intervening terhadap keputusan pembelian
Persepsi kualitas sering mempengaruhi keputusan pembelian, pada saat kita akan membeli suatu produk yang kita inginkan, sering kali kualitas tersebut menjadikan sesuatu hal yang dipikirkan atau dipertimbangkan apakah suatu barang tersebut memiliki kualitas yang bagus atau tidak dan itu bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam proses keputusan pembelian sebelum menentukan untuk melakukan tindakan pembelian suatu produk, konsumen tentu saja memiliki persepsi kualitas terhadap produk. Reppi et al (2015). Penelitian terdahulu menurut Budi (2015) Peresepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan
11
pembelian. Karena, merek Samsung merupakan smartphone yang paling banyak peminatnya di Indonesia. Jadi konsumen menganggap smartphone Samsung memiliki kualitas yang baik. Sedangkan menurut Hifni (2016) Hasil penelitian menunjukan secara simultan variabel peresepsi kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Karena merek rokok Sampoerna mild merupakan salah satu merek rokok yang sudah lama beredar di Indonesia, jadi sejak dulu memiliki pelanggan atau peminat sendiri yang telah mengetahui kualitas dari merek tersebut.
H2: Terdapat pengaruh antara perceived quality sebagai variabel intervening terhadap keputusan pembelian pada produk mie instan asal Korea merek Samyang
Pengaruh country of origin terhadap keputusan pembelian
Country of origin salah satu faktor yang diperhatikan konsumen sebelum mereka membeli suatu produk untuk dikonsumsi. Dalam keputusan pembelian country of origin biasanya kurang lebih mempengaruhi konsumen untuk memutuskan akan membeli suatu produk atau tidak. citra country of origin juga dianggap memiliki peran penting dalam mempengaruhi minat beli dan keputusan pembelian konsumen.
Kotler dan Keller (2012:614). Penelitian terdahulu menurut Josiassen and Assaf (2010) country of origin berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut Sutanto dan Winata (2012) country of origin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H3: Terdapat pengaruh antara country of origin terhadap keputusan pembelian pada produk mie instan asal Korea merek Samyang
12 Model Penelitian
Berdasarkan latar belakang, persoalan penelitian, tujuan penelitian dan kerangka teoritis diatas maka dapat dibuat suatu model penelitian sebagai berikut:
H1 H2
H3
Country of origin Perceived quality Keputusan
pembelian
13
BAB 3
Metode Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Penelitian kuanitatif ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Dengan penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu pengaruh variabel country of origin dan perceived quality sebagai variabel intervening terhadap keputusan pembelian.
3.2 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena metode penelitian meggunakan Structural Equation Modelling (SEM) maka ukuran sampel harus memenuhi ukuran sampel minimal untuk penerapan model SEM. Pendapat Hair et al (2006) yang menyarankan ukuran sampel minimal untuk analisis SEM adalah 100 sampai 200. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang pernah mengkonsumsi mie instan asal Korea merek Samyang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling.
14 3.3 Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2013), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Menurut Sekaran (2010) Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel, juga membuat urutan dari kategori, misalnya urutan dari paling baik ke paling buruk, serta nomor 1, 2, 3, dan seterusnya.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Peneliti menggunakan jenis sumber data primer. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang pernah mengkonsumsi mie asal Korea merek Samyang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada metode penelitian ini menggunakan teknik survey dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2013), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
serta pengumpulan data diperoleh dari perpustakaan dengan membaca, mempelajari, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan topik yang sedang diteliti.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan aplikasi AMOS dan teknik analisinya adalah analisis jalur (path analysis).
Dengan penggunaan metode SEM ini akan dapat ditampilkan model yang
15
komprehensif serta dapat menjelaskan hubungan antara konstruk yang satu dengan yang lain. Sarwono dan Narimawati (2006).
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.7 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono, 2013) Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.”
Jadi dari kedua pendapat itu jelas batasan validitas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan, antara data obyek sebenarnya dengan data penelitian.
3.8 Uji Reliabilitas
(Growth, 2008) mendefinisikan reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha cronbach ≥ 0,60
3.9 Uji Normalitas
uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik. Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pola distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).
3.10 Konsep, Definisi Operasional dan Indikator Empirik
Konsep, indikator dan definisi operasional dari penelitian ini disajikan dalam tabel 1 berikut ini:
16
Tabel 1. Variabel, Konsep dan Definisi Operasional
Variabel dan Konsep Indikator Definisi Operasional Sumber Country of origin adalah yang dilakukan Korea Selatan dimana mie samyang berasal.
1. Tingkat kreatifitas tenaga kerja yang dimiliki Korea Selatan dimana mie samyang berasal dalam pembuatan produk makanan.Negara asal yang memiliki tenaga kerja berkualitas 2. Tingkat kualitas tenaga kerja
yang dimiliki Korea Selatan
17 untuk mempelajari bahasa Korea dimana mie Samyang berasal 2. Tingkat ketertarikan seseorang
untuk mengenali budaya Korea Selatan dimana mie Samyang
18 individu yang secara
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan3 pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Keputusan untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang objektif atau
dorongan emosi. Sumirat (2015)
3. Mencari informasi 4. Kebutuhan
5. Keinginan
2. Merekomendasikan kepada orang lain
3. Mencari informasi tentang mie Samyang
4. Membeli untuk memenuhi kebutuhan
5. Membeli untuk memenuhi keinginan
6. Melakukan pembelian ulang
19
BAB 4
Analisis Data dan Pembahasan
4.1 Karakteristik Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang pernah mengkonsumsi Mie instan asal Korea merek Samyang. Sampel penelitian yang digunakan berjumlah 135 responden. Gambaran umum responden dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel.2
No Kategori Sub-Kategori Jumlah Presentase
1 Jenis Kelamin Pria
20 Sumber: Data Primer Hasil Olahan SPSS 16.0
Berdasarkan Tabel 2 dari 135 responden, 64,5% responden di antaranya didominasi usia 17-19 tahun dan terlihat mayoritas responden merupakan perempuan, yaitu 98 responden atau sebesar 72,6%. Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden mengeluarkan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhannya dalam sebulan sebesar 69,6%. Sedangkan frekuensi membeli mie Samyang dalam sebulan dari responden sebesar 91,9% dan responden yang telah lama mengenal atau mengetahui mie Samyang sebesar 54,1%.
Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah perempuan yang berumur antara 17-19 tahun, dan pengeluaran dalam sebulannya
<Rp.1.000.000 para responden membeli mie Samyang dalam sebulan antara 0-1 yang kebanyakan para responden telah mengenal mie Samyang sejak 1-2 tahun.
Pembahasan
Dari data kuesioner tersebut paling banyak responden yang mengisi kuesioner sebesar 72,6% adalah perempuan. Perempuan umur 17-19 tahun adalah masa-masa dimana mereka memiliki rasa ingin tau yang tinggi di tambah juga dari temen-teman mereka yang sebelumnya mungkin sudah pernah mengkonsumsi mie Samyang sehingga mereka mendapatkan informasi tentang mie tersebut, jadi data tersebut 64,5% berumur 17-19 tahun.
Pengeluaran responden dalam sebulan <Rp.1.000.000 yaitu 69,9%, karena kebanyakan dari responden merupakan orang-orang yang berasal dari luar kota yang sedang berkuliah di Salatiga. Mereka di Salatiga tinggal di tempat kos yang di beri uang perbulannya kurang dari Rp.1.000.000 untuk dapat memenuhi kebutuhan
>5 kali
21 hanya kurang dari Rp.1.000.000 untuk memnuhi seluruh kebutuhan mereka sehari-hari. Responden yang sudah mengenal mie Samyang antara 1-2 tahun ada 54,1% , karena perkembangan teknologi yang cepat membuat responden dapat mengenal mie Samyang lewat media sosial manapun dan mereka dapat mengenali mie Samyang dari teman-teman mereka yang pernah mengkonsumsi mie Samyang.
4.2 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono, 2013) Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Alat uji yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha. Suatu item dapat dikatakan valid jika nilai dari hasil uji r hitung > r tabel.
Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa seluruh pernyataan dari variabel country of origin, perceived quality, dan keputusan pembelian di nyatakan valid.
4.3 Uji Reliabilitias
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable. Variabel dapat digolongkan reliable jika memiliki alpha > 0.6.
Menurut (Umar, 2000) Range reliability dari Cronbach’s Alpha > 0,6 = tingkat reliabilitas dapat diterima.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui secara berturut-turut untuk variabel country of origin, perceived quality, dan keputusan pembelian adalah 0.621, 0.684, dan 0.771. Artinya seuruh variabel tersebut reliabel karena lebih besar dari 0.6.
4.4 Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis
Kolmogorov-22
Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan dari hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai sig nya adalah 0.491, maka lebih besar dari 0,05 maka dari itu dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel penelitian berdistribusi normal.
Uji Outliers
Pengujian outliers dilakukan untuk mengetahui apakah nilai observasi mengalami outliers atau tidak. Data outliers dapat diketahui dengan melihat skor p1 dan p2 yang nilainya <0,05. Dari data menunjukan masih ada beberapa data yang mengalami outlier sehingga perlu dilakukan pembersihan data supaya datanya tidak outlier. Data mahalanobis d-squared yang tinggi harus di buang sampai datanya menjadi baik.
4.5 Uji Hipotesis
Gambar 1 Model analisis jalur
23 Tabel 3
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label perceived_quality <--- country_of_origin .064 .163 .391 .696 par_1 keputusan_pembelian <--- perceived_quality .065 .054 1.192 .233 par_2 keputusan_pembelian <--- country_of_origin .299 .103 2.914 .004 par_3
Sumber: output AMOS 20
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut : a. Pada hipotesis pertama terdapat nilai CR hitung antara variabel country of origin terhadap perceived quality adalah sebesar 0,391 < 2,00, sedangkan nilai probabilitasnya adalah 0,696 ≥ 0,05 menunjukkan bahwa variabel country of origin memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel perceived quality. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel country of origin tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perceived quality. Hal ini menunjukkan bahwa seorang calon konsumen yang akan membeli mie instan tidak menghiraukan kualitas dari citra suatu negara asal merek (country of origin) mie instan tersebut diproduksi, responden yang mayoritas berumur 17-19 tahun mereka tidak menghiraukan kualitas dari mie instan asal Korea merek Samyang yang akan mereka konsumsi, dimana pada umur tersebut biasanya tidak terlalu mementingkan kesehatan mereka.
b. Pada hipotesis kedua nilai CR hitung antara variabel perceived quality terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 1,192 < 2,00, sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,233 ≥ 0,05 menunjukkan bahwa variabel perceived quality memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keputusan pembelian tidak dipengaruhi oleh perceived quality calon konsumen. Sebelum calon konsumen melakukan kegiatan konsumsi, tentu langkah awal yang diambil adalah penggalian informasi mengenai mie samyang, mungkin dengan bertanya-tanya kepada teman yang pernah mengkonsumsi mie samyang. Dari hasil tersebut konsumen tidak mempertimbangkan kualitas pada saat konsumen ingin membeli mie samyang. Hal ini menunjukan bahwa responden
24
mengikuti trend, jadi mereka kurang mementingkan atau memikirkan kesehatan mereka dan umur 17-19 tahun adalah umur yang senang mengikuti perkembangan zaman dan ikut teman-temannya yang pernah mengkonsumsi atau bercerita tentang mie Samyang, sehingga mereka ingin mencoba untuk mengkonsumsi mie Samyang.
c. Pada hipotesis ketiga terdapat nilai CR hitung antara variabel country of origin terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 2,914 > 2,00, sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,04 ≤ 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel country of origin terhadap keputusan pembelian memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel country of origin memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian seorang calon konsumen. Pada saat akan membeli mie Samyang konsumen melihat atau memperhatikan merek tersebut berasal (country of origin) sebelum membelinya. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik citra suatu negara asal mie Samyang yakni Korea Selatan, maka keputusan pembelian yang tercipta akan semakin baik. Hal ini menunjukan bahwa dari responden yang masih remaja mereka ingin mencoba hal yang baru dengan membeli mie Samyang di tambah tempat mie Samyang di produksi di Korea Selatan yang di mana negara Korea Selatan merupakan negara yang sedang banyak dibicarakan tentang tempat wisata, makanan dan industri filmnya. Hal itu yang mungkin membuat mereka tertarik untuk membeli mie Samyang.
25
BAB 5
Kesimpulan, keterbatasan, dan saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai analisis perceived quality sebagai variabel intervening pengaruh antara country of origin dan keputusan pembelian mie instan asal korea merek Samyang (studi kasus pada mahasiswa FEB UKSW), maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan makan dapat disimpulkan bahwa:
1. Country of origin tidak berpengaruh terhadap perceived quality produk mie instan asal Korea merek Samyang.
2. Perceived quality sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan asal Korea merek Samyang..
3. Country of origin berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan asal Korea merek Samyang
5.2 Keterbatasan
Pada penelitian ini juga masih terdapat beberapa keterbatasan yaitu : 1. Variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini masih terbatas, masih
banyak variabel–variabel lain yang dapat diuji.
2. Keterbatasan tersedianya responden yang belum pernah mengkonsumsi dan membeli mie Samyang seiring berjalannya waktu karena variabel yang digunakan adalah keputusan pembelian.
26 5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya
Penenelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-varibel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Seperti harga, kepuasan dan lain-lain.
2. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian ini penilaian responden terhadap produk mie Samyang.
country of origin tidak berpengaruh terhadap perceived quality, perceived quality sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan country of origin berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sehingga perusahaan di harapkan dapat memperbaiki atau memperlihatkan lagi identitas dari mie Samyang berasal, supaya konsumen bisa mengetahui bahwa mie Samyang merupakan mie yang berasal dari Korea.
27
Daftar Pustaka
Abdilah, G.F. 2014. Pengaruh Country Of Origin Terhadap Presepsi Kualitas dan Intensi Pembelian dengan Variabel Moderasi Country Of Manufacture. .Vol. 1 No.1.
Buchari, A. 2012. Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Budi, N.A.S. 2015. Pengaruh Motivasi, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Android Samsung. Jurnal Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. 23 No. 2.
Damanik, A., 2010. Pengaruh Perceived Quality dan Brand Association terhadap Brand Loyalty Mie Instan Merek Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara). Jurnal Manajemen USU. Vol. 5 No.1.
Dinata, J.S., Kumadji, S., dan Hidayat, K. 2015. Country Of Origin dan Pengaruhnya terhadap Presepsi Kualitas dan Minat Beli (Survei pada Calon Konsumen yang Berminat Membeli iPad di Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 25 No.
1.
Dwi, A. 2010. Pengaruh Perceived Quality dan Social Value terhadap Loyality dengan Economic Value, Emotional Value dan Saticfaction sebagai mediasi dalam konteks mobile service ( studi pada layanan mobile kartu Hallo di wilayah Surakarta) pengguna layanan. Jurnal Ekonomi UNS. Vol. 10. No. 3.
Elviyanti, R. 2013. Pengarug Brand Association dan Percieved Quality terhadap Loyalitas Pelanggan Biore Body Foam pada Mahasiswi Universitas Negeri Padang. Jurnal Manajemen UNP. Vol. 2 No.2.
Fardan, M., dan Fatih, A. 2016. Analisis citra merek berdasarkan country of origin (Studi Tentang Citra Merek Smartphone Asal Amerika Serikat Dan Asal China Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 39 No.1: 42–50.
Gautama, C.A.K. 2015. Pengaruh Country Of Origin Terhadap Purchase Decision ( Survei pada Konsumen Etude House Toserba Yogya Riau Junction). Jurnal Manajemen UPI. Vol. 3 No.3.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (7th ed.).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gita Apsari, C. dan Nurcahya, K. 2016. Pengaruh Country Of Origin Terhadap Loyalitas Produk Handphone Merek Samsung Dimediasi Oleh Presepsi Harga di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 5 No.2: 783–809.
28
Growth, G. (2008). Handbook of Psychological Assesment. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hair, J.F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., dan Tatham, R. L., 2006.
Multivariate Data Analysis 6th ed., New Jersey: Prentice Hall.
Hariadi, Doni. 2013. Pengaruh Produk, Harga Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 1 No. 1, janauri 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya, 2015.
Hartini., dan Jati, I. 2015. Analisis Repurchase Intention : Peran Country of Origin, Perceive Value dan Perceive Quality.
Hifni, M.B. 2016. Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Presepsi Kualitas dan Loyalitas Merek terhadap Keputusan Pembelian RokokMerek Sampoerna Mild (Studi Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB. Vol 4 No. 1.
Josiassen, A., and Assaf, A. 2010. Country-of-origin contingencies: their joint influ-ence on consumer behaviour. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. dan Perceived Value terhadap Customer Satisfaction di Informa Innovative Furnishing Pakuwon City Surabaya. Jurnal Pemasaran Petra. Vol.1 No. 1: 1–
12.
Kumara, S., dan Canhua, K. 2010. Perceptions of country of origin : An approach to identifying expectations. Vol. 17: .343–353.
Moksaoka, I.M.W., dan Rahyuda, I.K. 2016. Peran Brand Image dalam Memediasi Country Of Origin. Vol. 5 No.3: 1690–1716.
Permana, M.S. 2013. Pengaruh country of origin, brand image dan presepsi kualitas terhadap intensi pembelian pada merek.
Peter, J.P., dan Olson, J.C. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
29
Pradipta, D., Hidayat, K., dan Sunarti, 2016. Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Pembeli dan Pengguna Kartu Perdana simPATI Telkomsel di Lingkungan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Angkatan 2012 & 2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Vol. 34 No.1.
Reppi, J.M., Tumbel, A. dan Jorie, R.J. 2015. Analisis Pengaruh Presepsi Kualitas, Motivasi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Iphone pada Pusat Perbelanjaan ITC Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15 No. 5.
Saino, V.R. 2015. Pengaruh Countr Of F Origin terhadap Minat Beli dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung
Saino, V.R. 2015. Pengaruh Countr Of F Origin terhadap Minat Beli dengan Perceived Quality Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pengunjung