• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Empiris

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap model pembelajaran Scramble dengan media CD Interaktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Hasil penelitian tersebut antara lain:

Penelitian yang dilaksanakan oleh I Made Suryanta pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ScrambleBerbantuan Media Gambar Animasi Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Yos Sudarso Denpasar“. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar animasi dengan kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional (thitung = 3,18 > ttabel = 2,00; ά=0,05). Berdasarkan rata-rata hasil belajar IPA, diketahui siswa yang mengikuti model pembelajaran

Scrambleberbantuan media gambar animasi lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional (= 77,05 > = 69,21). Dengan demikian, model pembelajaran Scrambleberbantuan media gambar animasi berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V Semester I SD Gugus Yos Sudarso Denpasar Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

Selanjutnya penelitian yang dilaksanakan oleh Ni Km Triana Ramadani pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

ScrambleBerbantuan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif

dan statistik inferensial yaitu uji-t. Berdasarkan hasil analisis: (1) hasil belajar IPA pada siswa kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata (M) 21,03. (2) hasil belajar IPA pada siswa kelompok kontrol berada pada kategori sedang dengan rata-rata (M) 13,73. (3) uji-t diperoleh (thitung= 9,125 dan ttabel= 1,671 pada taraf signifikan 5%). Hal ini berarti

thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Scrambleberbantuan kartu pertanyaan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD di Desa Dauhwaru Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana Tahun Ajaran 2013/2014.

Selain itu penelitan yang dilaksanakan oleh A. A. Ayu Sri Vidya Artini pada Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

ScrambleBerbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Kapten Kompiang Sujana”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis uji-t diperoleh thit = 18,58 sedangkan tabel pada taraf signifikan 5% dengan dk = 83 adalah 2,00, sehingga thit > ttabel, yang berarti Ho ditolak (gagal diterima) dan Ha diterima. Nilai rata-rata hasil belajar IPS kelompok eksperimen adalah 77,90 > nilai rata-rata hasil belajar IPS kelompok kontrol adalah 72,14. Ini berarti,terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional di kelas V semester 1 SD Gugus Kapten Kompiang Sujana Denpasar Barat

tahun ajaran 2013/2014. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Scrambleberbantuan media semi konkret terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V semester 1 Sekolah Dasar Gugus Kapten Kompiang Sujana Denpasar Barat tahun ajaran 2013/2014.

Kemudian penelitian yang menunjukkan keefektifan penggunaan model

Scramble juga telah dilaksanakan oleh Tri Teguh Nani Nurifah (2014) dengan judul “Penggunaan Metode ScrambleDengan Media Benda Nyata Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wonosari Kebumen Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam menggunakan metode Scramble dengan media benda nyata pada siklus I yaitu 76,8% menjadi 89,5% dan meningkat 12,7% pada siklus II dan meningkat menjadi 94,8% pada siklus III yaitu mencapai 5,3% Persentase aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan metode Scramble

dengan media benda nyata lebih tinggi dibandingkan dengan persentase aktivitas siswa karena guru lebih mengetahui langkah-langkah metode

Scramble dengan media benda nyata dibandingkan siswa yang hanya mengikuti pembelajaran yang disajikan guru. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-rata observasi terhadap aktivitas guru yang mencapai 9,85 pada siklus I, 11,33 pada siklus II, dan 12,02 pada pada siklus III. Sedangkan untuk rata-rata observasi terhadap aktivitas siswa mencapai 9,6 pada siklus I, 11,18 pada siklus II, dan 11,85 pada siklus III.

Selain itu terdapat penelitian yang dapat mendukung pengunaan media CD Interaktif yaitu penelitian yang dilaksanakan olehIsnaini (2011) dengan

judul“Keefektifan Metode Think, Pair And Share Dalam Pembelajaran Matematika Berbantuan CD Interaktif Materi Bangun Ruang Kelas V“. Hasil penelitian diperoleh hasil rata-rata keaktifan 85,10%, hasil rata-rat keterampilan proses belajar 83,38%, hasil prestasi belajar kelas eksperimen 79,90% secara uji statistic adalah tuntas, ada pengaruh positif keaktifan dan keterampilan proses secara bersama terhadap prestasi belajar sebesar 52,40%, rataan prestasi belajar kelas eksperimen sebesar 79,90% dan kelas control sebesar 68,21% secara uji statistic bahwa rataan prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas control. Hasil tersebut menunjukkan pembelajaran adalah efektif.

Sejalan dengan itu penelitian yang dilaksanakan oleh Yani Supriyani dan Rina Oktaviyanti pada tahun 2014 dengan judul “The Influence of

Compact Disk Interactive Learning Model And Student’s Creativity Toward

The Understanding of Mathematics Concept” dengan hasil penelitian sebagai berikut:

“The result of the research got that there are interactive effects of Compact disk Interactive Learning media and creativity on understanding

university students’ math concept. In could be seen on descriptive statistic by using SPSS that was got from ANOVA test 2x 2 (Table 4.14). In the group who have low creativity by using Compact disk Interactive Learning and in the group who have low creativity without using Compact disk Interactive Learning, have the difference average score of understanding math concept with the group who have high creativity in Compact disk Interactive Learning model with the group that using lecturing model. The university students who have high creativity will easily learn the math materials by using Compact disk

Interactive Learning so that will increase understanding university students’

math concept and both of them have interaction each other. So, there are interactive effects of Compact disk Interactive Learning model and creativity

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek interaktif dari media compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas pada pemahaman konsep matematika mahasiswa. Bisa dilihat pada statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS yang didapat dari uji ANOVA 2x 2 (Tabel 4.14). Pada kelompok yang memiliki kreativitas rendah dengan menggunakan compact disk pembelajaran Interaktif dan dalam kelompok yang memiliki kreativitas rendah tanpa menggunakan compact disk pembelajaran interaktif, memiliki perbedaan skor rata-rata pemahaman konsep matematika dengan kelompok yang memiliki kreativitas tinggi dalam model compact disk pembelajaran interaktif dengan kelompok yang menggunakan model yang kuliah. Para mahasiswa yang memiliki kreativitas yang tinggi akan dengan mudah mempelajari materi matematika dengan menggunakan compact disk pembelajaran interaktif sehingga akan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang konsep dan keduanya memiliki interaksi satu sama lain. Jadi, terdapat efek interaktif dari model compact disk pembelajaran interaktif dan kreativitas dalam pemahaman konsep matematika.

Pengunaan media CD Interaktif juga tidak bisa lepas dari adanya pengajaran interaktif hal ini didukung dengan penelitian yang dilaksanakan oleh Sessoms, D pada tahun 2008 dengan judul ” Interactive Instruction: Creating Interactive Learning Environments Through Tomorrow’s Teachers.” Dengan hasil penelitian sebagai berikut:

“Interactive teaching begins with a philosophy about teaching with technology and results in a new process of interactive teaching and learning. A combination of constructivism, interactive boards, and Web 2.0 tools is one model for thinking about new ways of teaching. In this framework, both

students and teachers are central to process. Teachers are responsible for planning, teaching, and facilitating sequences integrated with technology. Students are responsible for constructing and demonstrating knowledge as well as collaborating with peers to create knowledge. In the planning phase, teachers reflect on what tools will enhance cognitive expansion for students such as the implementation of Web 2.0 tools that aid students in accessing and processing information. In the interactive teaching phase, teachers model uses of technology to construct knowledge and demonstrate concepts through dynamic interactions.”

Pengajaran interaktif dimulai dengan filosofi tentang mengajar dengan teknologi dan hasil dalam proses baru pengajaran interaktif dan pembelajaran. Kombinasi konstruktivisme, papan interaktif, danWeb2.0 tools adalah salah satu model untuk berpikir tentang cara-cara baru mengajar. Dalam kerangka ini, para siswa dan guru merupakan proses sentral. Guru bertanggung jawab untuk perencanaan, mengajar, dan memfasilitasi urutan terintegrasi dengan teknologi. Siswa bertanggung jawab untuk membangun dan menunjukkan pengetahuan serta bekerja sama dengan rekan-rekan untuk menciptakan pengetahuan. Dalam perencanaan fase, guru merenungkan alat apa yang akan meningkatkan cakupan kognitif bagi siswa tersebut sebagai implementasiWeb 2.0alat yang membantu siswa dalam mengakses dan pengolahan Informasi. Pada tahap pengajaran interaktif, guru model yang menggunakan teknologi untuk membangun pengetahuan dan menunjukkan konsep melalui interaksiyang dinamis.

Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model Scramble dan media CD Interaktif efektif dalam pembelajaran sehingga dapat memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Scramble Berbantuan

Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kota Semarang “ yang dilakukan oleh peneliti.

Dokumen terkait