• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

berupa quasi eksperimen c. Desain

penelitian menggunakan one group pretest dan postest

b. Subjek penelitian yang diambil merupakan siswa kelas III sekolah dasar

4. Annisa putri pratiwi (2021) analisis minat belajar siswa kelas V sekolah dasar pada materi satuan panjang dalam pembelajaran

menggunakan media scratch

a. Media

pembelajaran yang digunakan berupa strach b. Fokus

penelitiannya mengarah pada analisis minat belajar siswa c. Subjek

penelitiannya menggunakan siswa kelas V sekolah dasar

a. Pendekatan penelitiannya menggunakan kualitatif deskriptif b. Mengkaji

media

pembelajaran yang

diterapkan pada

pembelajaran matematika materi satuan panjang

Penerapan media tanggamatika pada pembelajaran matematika materi satuan panjang

5. Novita sasmita, nuriana rachmani dewi, rochmad (2022) kemampuan pemecahan masalah matematika

berbantuan dakon satuan panjang pada materi satuan panjang

a. Media yang digunakan berupa dakon satuan panjang b. Tujuan

penelitiannya untuk

mendeskripsika n kemampuan pemecahan masalah matematika c. Jenis

penelitiannya menggunakan studi kasus d. Subjek

penelitiannya siswa kelas 1V

a. Metode penelitiannya menggunakan kualitatif deskriptif b. Mengkaji

terkait media yang

diterapkan pada

pembelajaran matematika materi satuan panjang

Penerapan media tanggamatika dalam pembelajaran matematika materi satuan panjang

1. Pembelajaran Matematika

a. Pengertian pembelajaran matematika

Matematika merupakan salah satu jenis mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang SD,SMP,SMA, sampai perguruan tinggi. Kata matematika berasal dari bahasa yunani yakni mathematike yang artinya ialah mempelajari, mathema yang artinya ilmu atau pengetahuan. Selain itu kata mathematike juga memiliki kesamaan dengan kata mathein atau matheinein yang berarti belajar atau berpikir.24

_____________________________

24 Isrok’atun, Pembelajaran Matematika Dan Sains Secara Integratif Melalui Situasion Based Learning, (Jawa Barat:Upi Sumedang Press,2020),5

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Matematika_dan_Sains_secara/Np bUDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Menurut Slamet PH yang dikutip Sutiah menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan sebagai pemberdayaan peserta didik yang dilakukan baik di ruang maupun di luar ruang kelas. Karena proses pembelajaran dikatakan sebagai pemberdayaan peserta didik, maka titik tumpunya bukan hanya pada ranah pengetahuan yang dipelajari saja. Akan tetapi ini menyangkut apa yang diperoleh, dihayati dan dapat dipraktekkan oleh peserta didik.25

Pembelajaran matematika di desain untuk membentuk logika berpikir bukan hanya sekedar pandai berhitung saja, karena berhitung dapat menggunakan alat bantu seperti kalkulator dan komputer.

Namun pembelajaran matematika ini di desain untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan logika berpikir dan kemampuan analisis. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran matematika peserta didik perlu memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapan menggunakan cara yang menyenangkan dan tentunya sesuai dengan prinsip matematika.26

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dasar menjadi salah satu kajian penting yang diberikan perlu diajarkan pada peserta didik untuk membekali mereka dengan kemampuan menghitung dan mengolah data. Pembelajaran matematika ini nantinya tentu akan berguna _____________________________

25 Sutiah, Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Sidoarjo:Nizamia Learning Center,2016),6 https://www.google.co.id/books/edition/TEORI_BELAJAR_DAN_PEMBELAJARAN/F pPsDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

26 Fatimah, Fun Math,Matematika Asyik Dengan Metode Penelitian (Bandung:Pt Mizan Pustaka,2009),8

23

sebagai sarana dalam memecahkan permasalahan peserta didik yang berkaitan dengan angka angka atau hitungan.

b. Tujuan pembelajaran matematika

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai standar isi dari satuan mata pelajaran matematika, pembelajaran ini memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut

1) Mampu memahami terkait konsep matematika, dapat menjelaskan keterkaitan antara konsep serta menerapkan konsep atau logaritma secara akurat, efisien, dan tepat dalam hal pemecahan masalah 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menjelaskan gagasan dan pernyataan yang ada dalam matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami, merancang dan menyelesaikan model matematika

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas permasalahannya

5) Mampu serta mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari – hari

c. Ruang lingkup pembelajaran matematika

Berdasarkan badan standar nasional pendidikan (BSNP) ruang lingkup pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar meliputi bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Materi

pembelajaran mengenai bilangan, geometri dan pengukuran disampaikan di seluruh tingkatan mulai dari kelas I sampai VI, sedangkan materi pengolahan data hanya disampaikan di kelas VI saja.

Materi bilangan dalam pembelajaran matematika ini meliputi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian.

Untuk materi geometri dan pengukuran pembelajarannya meliputi bangun datar, bangun ruang, dan alat ukur. Terkait materi mengenai pengolahan data, mereka akan mempelajari mulai dari mengumpulkan, menafsirkan serta menyajikan data.

Pada tahun 2013, pendidikan indonesia mengalami peralihan kurikulum pendidikan dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 (K13). Hal tersebut tentunya berpengaruh pada perubahan materi yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. Pada dasarnya, materi yang diajarakan sama, hanya saja terdapat beberapa pergeseran materi yang di ajarkan pada kelas tertentu. Seperti halnya materi mengenai pengolahan data yang sudah mulai diajarkan dikelas IV, padahal pada kurikulum KTSP materi tersebut hanya diajarkan pada kelas VI saja.27

Adapun ruang lingkup pembelajaran matematika SD/MI kelas III meliputi materi bilangan, operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, pengukuran, pecahan, dan bangun datar sederhana.

Materi bilangan yang dibahas adalah mengenal berbagai bentuk _____________________________

27 Isrok’atun, Pembelajaran Matematika, 18

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Matematika_dan_Sains_secara/Np bUDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

25

kedudukan angka, misal angka pada bilangan puluhan ratusan, hingga ribuan. Pada materi mengenai pengukuran, membahas mengenai satuan pengukuran atau panjang, satuan berat serta satuan waktu.

Untuk materi menganai pecahan membahas mengenai berbagai macam pecahan serta operasi hitung pecahannya. Pada materi mengenai bangun datar mereka belajar mengenai bentuk serta keliling dan luas dari berbagai macam bangun datar sederhana.28

2. Media Tanggamatika

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media diartikan sebagai segala sesuatu yang sifatnya menyampaikan pesan dan merangsang pikiran, perasaan serta kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.29 Media juga diartikan sebagai alat atau bahan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi yang berlangsung antara peserta didik dengan pendidik (guru) dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Berdasarkan pengertian diatas, media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat atau bahan yang digunakan oleh pendidik (guru)

_____________________________

28 Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, Buku Guru Senang Belajar Matematika, (Jakarta:Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,2018),14

29 Abdul Wahab, Dkk. Media Pembelajaran Matematika, (Aceh:Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021),1

https://www.google.co.id/books/edition/Media_Pembelajaran_Matematika/tp9CEAAAQ BAJ?hl=id&gbpv=0

dalam menyampaikan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran untuk memudahkan peserta didik memahami materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Macam – Macam Media Pembelajaran

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno menyebutkan bahwa klasifikasi media pembelajaran dilihat dari jenis dan bahan pembuatannya sebagai berikut 30:

1) Dilihat dari jenisnya a) Media auditif

Media auditif merupakan media pembelajaran yang hanya mengandalkan kemampuan pendengaran atau suara saja.

Media ini menyampaikan informasi melalui suara. Seperti : radio, cassete recorder dan piringan hitam

b) Media visual

Media visual diartikan sebagai media pembelajaran yang dalam penggunaannya melibatkan indera pengelihatan dan mempunyai unsur garis, bentuk, warna dan tekstur.31 contohnya gambar, foto, lukisan, tanggamatika.

c) Media audiovisual

Media audiovisual merupakan media pembelajaran

_____________________________

30 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung:PT.Refika Aditama,2011), 67-68

31 Abdul Wahab, Dkk, Media Pembelajaran Matematika, (Aceh : Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021), 16

https://www.google.co.id/books/edition/Media_Pembelajaran_Matematika/tp9CEAAAQ BAJ?hl=id&gbpv=0

27

yang mempunyai gabungan dari dua unsur yakni unsur pendengaran (suara) dan unsur pengelihatan (gambar).

Contohnya seperti : film pendek, video pembelajaran dengan animasi

2) Dilihat dari cara pembuatannya a) Media sederhana

Media sederhana merupakan media yang dirancang dengan bahan dasar pembuatan yang mudah diperoleh dan harganya terjangkau, cara pembuatan dan penggunaannya pun cukup mudah.

b) Media kompleks

Media kompleks merupakan media yang dibuat dengan bahan dan alat yang agak sulit diperoleh, harganya pun lumayan mahal, proses pembuatan serta pengguanannya pun memerlukan keterampilan yang handal.

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Dalam penerapan media pembelajaran, terdapat beberapa fungsi dan manfaat yang akan kita dapatkan. Diantara fungsi tersebut adalah

1) Pemusatan perhatian peserta didik

Penerapan media pembelajaran dikatakan berhasil apabila dapat menarik perhatian dari peserta didik. Pada realitanya, peserta didik akan mudah tertarik dengan hal – hal baru yang sebelumnya

belum mereka temui. Untuk itu, penggunaan media pembelajaran di tingkat madrasah dapat dilakukan untuk menarik perhatian peserta didik selama kegiatan pembelajaran.

2) Membantu peserta didik memahami materi pembelajaran

Dalam hal ini, sudah jelas bahwa tujuan dari penggunaan media pembelajaran adalah untuk membantu memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang mereka pelajari. Untuk itu sebelum menggunakan media pembelajaran hal penting yang perlu diperhatikan adalah menyesuaikan materi dengan media yang akan digunakan.

3) Menggugah emosi peserta didik

Menggugah emosi peserta didik disini dapat diartikan dengan menggugah gairah belajar dalam diri peserta didik. Hal tersebut tentunya dapat dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran yang menarik dalam kegiatan belajar. Melalui penerapan media pembelajaran ini juga, pendidik dapat menumbuhkan kemampuan emosional peserta didik seperti cara mereka melestarikan lingkungan yang ada disekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.

4) Membantu peserta didik mengorganisasikan informasi

Pengguanan media pembelajaran yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam mengorganisasikan informasi atau materi yang mereka terima. Hal tersebut tentunya memiliki

29

dampak terhadap pemahaman peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang mereka pelajari.

5) Membuat pembelajaran menjadi lebih konkret

Terdapat banyak sekali konsep konsep abstrak yang harus di pelajari oleh peserta didik. Salah satu cara yang tepat untuk memudahkan peserta didik memahami hal hal abstrak tersebut adalah dengan membuat hal tersebut menjadi sesuatu yang konkret atau nyata. Hal ini bisa dilakukan dengan menghadirkan media pembelajaran. karena hal yang abstrak kebanyakan sulit dipahami oleh peserta didik, sedangkan hal yang konkret biasanya lebih digemari peserta didik utamanya di tingkat madrasah ibtidaiyah.

6) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik

Media pembelajaran memiliki fungsi penting yakni sebagai pembangkit motivasi belajar peserta didik. Hal ini terjadi karena melalui penerapan media pembelajaran yang beragam minat dan motivasi peserta didik akan terbangun dengan sendirinya dan hal tersebut juga tentunya akan berdampak pada hasil belajarnya.

7) Mengaktifkan pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran ini, dijamin akan lebih mengaktifkan kegiatan pembelajaran. terlebih lagi jika media pembelajaran yang digunakan dapat menjadikan banyak peserta didik terlibat untuk turut serta mengoperasikan media pembelajarannya. Sudah tetntu siswa akan senang, dan menjadi

lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

8) Mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan daya indera

Maksud dari kata mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera ini adalah melalui penerapan media pembelajaran, pendidik dapat menghadirkan sesuatu yang awalnya abstrak dalam pikiran peserta didik menjadi sesuatu yang berwujud atau dapat dilihat. Seperti halnya proses perkembang biakan hewan yang bermetamorfosis sempurna. Hal tersebut dikatan sebagai sesuatu yang sifatnya abstrak atau tidak dapat dilihat langsung oleh peserta didik, karena adanya batasan ruang dan waktu. Namun pendidik atau guru dapat menghadirkan ilustrasi dari proses metamorfosis tersebut sehingga nantinya hal yang terbatas oleh ruang dan waktu tersebut dapat dihadirkan dalam kegiatan pembelajaran yakni melalui media berupa video animasi atau hal lain yang semisal.32

Sedangkan manfaat dari media pembelajaran sebagai berikut : 1) Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran yakni untuk menjadikan bahan pengajaran menjadi lebih nyata dan menarik sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang mereka pelajari

2) Manfaat media pembelajaran bagi pendidik yaitu dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi yang akan _____________________________

32 Ramen A Purba, dkk. Pengantar Media Pembelajaran, (Yayasan Kita Menulis,2020),55-56

https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Media_Pembelajaran/YUYREAAAQ BAJ?hl=id&gbpv=0

31

dipelajari dan dapat menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan pembelajaran

3) Manfaat media pembelajaran bagi peserta didik adalah dapat memotivasi peserta didik yang awalnya malas, bosan kemudian dengan adanya media pembelajaran peserta didik dapat lebih semangat dalam belajar. Peserta didik juga akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Jika peserta didik paham dengan materi yang disampaiakan, mereka dapat berfikir untuk menganalisis materi apa yang dipelajarinya.33 d. Pengertian Media Tanggamatika

Media pembelajaran tanggamatika merupakan kepanjangan dari media tangga matematika. Media ini termasuk media pembelajaran visual yang dibuat menyerupai bentuk tangga tiga dimensi. Media tiga dimensi merupakan media yang cocok diterapkan untuk meningkatkan keaktifan siswa karena penyajiannya konkret dan dapat disentuh oleh siswa. Media ini memiliki tujuh anak tangga.

Masing-masing anak tangga mempunyai nama, mulai dari yang paling atas yakni km, hm, dam, m, dm, cm, mm.

Aturan penggunaan media tanggamatika ini setiap turun satu anak tangga maka dikali dengan sepuluh dan apabila naik satu anak

_____________________________

33 Siti maemunawati, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran (Banten:3M Media Karya Serang,2020),74

https://www.google.co.id/books/edition/Peran_Guru_Orang_Tua_Metode_dan_Media_Pe /hJcFEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

tangga dibagi sepuluh.34 Begitupun selanjutnya jika turun dua tangga maka dikali seratus dan jika naik dua tangga dibagi seratus.

e. Langkah – langkah penerapan media tanggamatika

Langkah – langkah penerapan media tanggamatika secara umum : Media tanggamatika memiliki persamaan pengoperasionalan dengan tanggamatika pada materi penjumlahan dan pengurangan. Jika dalam materi mengenai penjumlahan dan pengurangan, apabila menaiki anak tangga maka jumlahnya bertambah namun jika menuruni anak tangga jumlahnya berkurang.35 Perbedannya dengan tanggamatika konversi satuan panjang adalah jika menaiki satu anak tangga makadibagi 10 dan setiap menuruni satu anak tangga maka dikali dengan 10 begitu seterusnya jika turun dua anak tangga maka dikali dengan 100.

f. Kelebihan dan kekurangan media tanggamatika

Media pembelajaran tanggamatika merupakan media pembelajaran visual yang hanya dapat menyampaikan pesan melalui indra pengelihatan saja, karena media ini tidak mengandung unsur suara. Media ini digunkan untuk menarik perhatian siswa selain itu, media pembelajaran tanggamatika ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain :

_____________________________

34 Lailatul Wahyu Lestari, “Media Tangga Pintar (Smart Stair) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Satuan Alat Ukur”, Birokrasi Pancasila : Jurnal Pemerintahan, Pembangunan, Dan Inovasi Daerah, Vol. 3, No. 1, (Juni,2021),26

35 Amalia Yunia Rahmawati, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Tangga Pintar Dan Ular Tangga Pintar Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran Matematika Di MI Ma’arif Polorejo Tahun Pelajaran 2019/2020”, (Skripsi, IAIN Ponorogo,2020),11

33

1) Kelebihan media pembelajaran tanggamatika

Dikarenakan media tanggamatika termasuk kedalam media visual, maka media ini memiliki kelebihan berupa mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan karena siswa dapat melihatnya secara langsung36, dilengkapi dengan warna yang tentunya dapat menarik perhatian siswa, pembuatan medianya relatif mudah dan terbuat dari alat dan bahan yang mudah didapat tentunya dengan harga yang ekonomis, praktis dan mudah dibawa.

2) Kekurangan media pembelajaran tanggamatika

Selain memiliki kelebihan, media visual berupa tanggamatika ini juga memiliki kekurangan berupa penyajian pesan yang hanya berupa unsur pengelihatan saja sehingga kurang mengasah indra yang lain, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat media tersebut juga mudah rapuh jadi rawan rusak.

3. Materi Satuan Panjang

Materi satuan panjang merupakan salah satu materi yang terdapat pada pembelajaran matematika. Materi mengenai satuan panjang ini mulai diajarkan pada siswa di tingkat sekolah dasar. Pada materi satuan panjang ini terdapat satuan baku (tetap) yang diberlakukan untuk mengukur panjang, baik panjang benda maupun jarak. Satuan panjang tersebut ada _____________________________

36 Abdul Wahab Dkk, Media Pembelajaran Matematika, (Aceh : Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021), 21

https://www.google.co.id/books/edition/Media_Pembelajaran_Matematika/tp9CEAAAQ BAJ?hl=id&gbpv=0

tujuh yakni kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter (mm). 37

Mengkonversi satuan panjang dapat dilakukan dengan aturan setiap turun satu anak tangga maka dikalikan dengan sepuluh dan setiap naik satu anak tangga maka dibagi dengan sepuluh. Aturan tersebut berlaku pada setiap tangga satuan, yang artinya jika turun dua tangga maka dikali dengan seratus (10 x 10 = 100) begitupun selanjutnya.

Dalam mengkonversi antar satuan pajang, kita seringkali mengalikan atau membagi dengan bilangan 10, 100, 1000, 10.000 dan seterusnya. Nah, sebagian besar anak merasa kesulitan untuk menentukan hasil dari pengoperasian tersebut, untuk mempermudah kita bisa menggunakan trik menambahkan angka 0 sebanyak angka 0 pada bilangan tersebut untuk pengoperasian perkalian. Contohnya 8 x 100 = 800, 13 x 1000 = 13000. Berbeda dengan pengoperasian perkalian yang menggunakan trik menambah 0, pada pengoperasian pembagian dengan bilangan 10, 100, 1000 dan seterusnya maka kita perlu menghilangkan 0 sebanyak 0 yang ada pada angka pembagi, misalnya 2100 : 10 = 210. Jika semisal tidak ada angka 0 pada bilangan yang dibagi maka geserlah tanda koma ke kiri sebanyak angka 0. Contohnya 235 : 100 = 2,35.38

_____________________________

37 Tim GTK Dikdas, Modul Belajar Mandiri (Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar – Matematika), (Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,2021),101

38 M Adzka, Kumpulan Materi Dan Rumus Matematika Ringkas Mudah Terlengkap, (Gramedia Widiasarana Indonesia, 2017), 121

https://www.google.co.id/books/edition/Kumpulan_Materi_dan_Rumus_Matematika_SD /6c5BDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

35

kronologi 41. Nantinya peneliti akan menjelaskan kembali terkait bagaimana penerapan pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat yang ditemui dalam penerapan pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika pada materi satuan panjang di kelas III A MI “Unggulan” Nuris Jember.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian tersebut dilakukan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang bisa dikatakan sempurna, maka peneliti hanya akan mengambil satu lokasi penelitian saja.42

Adapun lokasi penelitian yang digunakan bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Nuris Jember Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Penentuan lokasi ini tentunya dipilih berdasarkan observasi serta informasi yang diperoleh peneliti bahwa disekolah ini pada kegiatan pembelajaran matematika materi satuan panjang menerapkan media berupa tanggamatika.Yang mana topik tersebut relevan dengan data yang diperlukan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian.

Alasan lain peneliti memilih lokasi penelitian di MI “Unggulan” Nuris Jember karena sekolah ini merupakan sekolah MI swasta dengan segudang prestasi yang sudah terakreditasi A.

_____________________________

41 Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo:Zifatama Publisher,2014), 34

https://www.google.co.id/books/edition/Metodologi_Kualitatif/TP_ADwAAQBAJ?hl=id

&gbpv=0

42 Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Surabaya:CV Jagad Media Publishing,2021),66

https://www.google.co.id/books/edition/METODOLOGI_PENELITIAN_KUALITATIF_

EDISI_R/I-E2EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

37

C. Subjek Penelitian

Dalam hal penentuan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik berupa purposive. Purposive sendiri diartikan sebagai teknik atau cara pengambilan sumber data melalui pertimbangan - pertimbangan tertentu.

Misalnya saja orang tersebut dianggap paling tahu mengenai suatu informasi maupun data yang kita perlukan.43

Adapun subjek dalam kegiatan penelitian ini adalah : 1. Kepala Madrasah Ibtidaiyah “Unggulan” Nuris Jember

Bapak Drs. H. Subandi selaku kepala madrasah di MI “Unggulan”

Nuris Jember. Alasan peneliti memilih Bapak Subandi sebagai subjek penelitian karena selaku kepala madrasah beliau memiliki kewenangan untuk memonitoring kegiatan belajar para siswa disana, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa beliau dapat memberikan informasi ataupun data yang diperlukan peneliti dalam kegiatan penelitiannya.

2. Wali kelas III A Madrasah Ibtidaiyah “Unggulan” Nuris Jember

Ezra Centra Andra Permana, S.Pd selaku guru kelas III A di MI

“Unggulan” Nuris Jember. Alasan peneliti memilih Bapak Ezra sebagai subjek penelitian karena beliau merupakan guru yang menerapkan pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika pada materi satuan panjang. Sehingga Bapak Ezra akan dapat memberikan informasi maupun data yang diperlukan dalam penelitian ini.

_____________________________

43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2012),95

3. Siswa kelas III A Madrasah Ibtidaiyah “Unggulan” Nuris Jember

Untuk siswa kelas III A terdiri dari 25 siswa yang menerapkan dan melaksanakan pembelajaran matematika dengan bantuan media pembelajaran tanggamatika pada materi satuan panjang. Namun, dalam hal pengambilan data melalui kegiatan wawancara, peneliti hanya akan mengambil enam siswa. Keenam siswa tersebut adalah Nathania Bilqis Az Zahra, Siti Raudlatul Jannah, Aisyah Syafa’ah Humairah, Naura Subang Larang, Alvian Yazid Busthomi, Muhammad Albi Azhami. Alasan peneliti memilih keenam siswa tadi adalah karena mereka dapat memberikan informasi serta data yang berkaitan dengan penerapan, faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dikatakan sebagai langkah yang paling diperlukan dalam kegiatan penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari kegiatan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan penelitian melalui pendekatan kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan pada keadaan alami di lapangan, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observasion), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

39

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dikatakan sebagai aktivitas mengamati suatu objek secara langsung di lokasi penelitian serta mencatat hal – hal yang sesuai dan berkaitan dengan data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.44 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partisipasif karena dalam pengumpulan datanya peneliti hanya berperan mengamati.

Adapun data yang ingin diperoleh peneliti melalui kegiatan observasi berupa :

a. Situasi dan kondisi MI “Unggulan” Nuris Jember

b. Penerapan pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika pada materi satuan panjang di kelas III A MI

“Unggulan” Nuris Jember

c. Faktor pendukung dan penghambat penerapan pembelajaran matematika dengan bantuan media tanggamatika pada materi satuan panjang di kelas III A MI “Unggulan” Nuris Jember

2. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan maksud atau tujuan tertentu.45 Kegiatan wawancara ini selalu

_____________________________

44 Mardawani, Praktis Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:Deepublish,2020),51

https://www.google.co.id/books/edition/Praktis_Penelitian_Kualitatif_Teori_Dasa/nn0GE AAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

45 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Jakarta:Kencana,2014),372

Dokumen terkait