• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data

BAB IV PENUTUP

Bab penutup adalah bab terahir dari penelitian ini, menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran.

Uraian dibawah ini menunjukkan berbagai penelitian terdahulu yang meneliti terkait hubungan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas. Langkah ini dilakukan untuk menilai sejauh mana tingkat orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.

1. Wieka Rizarti Habiburrahmi (2018), berjudul “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Konvensional Dengan Kategori Buku 1 &

2 Di Indonesia” Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan kecukupan modal terhadap profitabilitas pada bank konvensional kategori buku 1 dan buku 2 yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 17 bank. Teknis analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kredit dan risiko operasional berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Risiko likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap

profitabilitas. Sementara kecukupan modal berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.24

2. Muhammad Diandra Rizky Pratama (2018), berjudul “ Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Indonesia Periode 2013-2017”

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School Jakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas, permodalan, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada bank persero dan bank umum swasta nasional tahun 2013-2017. Metode sampel yang digunakan dengan metode purposive sampling berjumlah 47 bank dengan teknis analisis regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan permodalan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan risiko likuiditas dan risiko kredit memiliki pengeruh negatif terhadap profitabilitas.25

3. Daniel Tetra Naufaldi (2019), berjudul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Universitas Sriwijaya Palembang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variable capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR), non

24 Wieka Rizarti Habiburrahmi, “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Konvensional Dengan Kategori Buku 1 & 2 Di Indonesia” (Skripsi, Indonesia Banking School, 2018).

25 Muhammad Diandra Rizky Pratama,“Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Indonesia Periode 2013-2017” (Skripsi, Indonesia Banking School, 2018), v.

performing loan (NPL), terhadap return on asset (ROA) bank umum konvensional 2014-2018 dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 24 perusahaan dengan analisis reresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return On Asset (ROA), dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Return On Asset (ROA).26 4. Armalia Reny (2020), berjudul “Pengaruh Risiko Kredit Dan Tingkat

Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Pringsewu” Universitas Mitra Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh risiko kredit yang diukur dengan rasio non performing financing (NPF) dan capital adequacy ratio (CAR) terhadap tingkat profitabilitas yang diukur dengan rasio return on equity (ROE). Populasi dalam penelitian ini yaitu Baitul maal wat tamwil pringsewu. Teknik analisis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini risiko kredit (NPF) berpengaruh negative terhadap tingkat profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity (ROE) dan tingkat kecukupan modal (CAR) secara parsial berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas. Sedangkan risiko kredit

26 Daniel Tetra Naufaldi, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” (Skripsi, Universitas Sriwijaya Palembang 2019), ix.

(NPF) dan tingkat kecukupan modal (CAR) secara simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas (ROE).27

5. Sri Dewi Maheswari (2020), berjudul “Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Dan Permodalan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2019)”

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh risiko kredit, likuiditas, dan permodalan terhadap profitabilitas pada bank konvensional dan bank syariah yang terdaftar di otoritas jasa keuangan (OJK). Populasi dalam penelitian ini sektor bank konvensional dan bank syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2015-2019.

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling berjumlah 90 bank umum dan 28 bank umum syariah. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Likuiditas (LDR/FDR) dan Tingkat Kecukupan Modal tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas pada bank konvensional dan bank syariah. Sedangkan Risiko Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank konvensional dan bank syariah dan Hasil uji F menunjukkan bahwa Risiko Kredit, Likuiditas, dan Tingkat

27 Armalia Reny, “Pengaruh Risiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Pringsewu” Media Mahardhika 18, No. 23 (Januari 2020): 10.

Kecukupan Modal dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh terhadap Profitabilitas pada bank Konvensional maupun pada bank Syariah. 28 6. Kiki Nadilah Dan Puji Muniarty (2021) “Pengaruh Resiko Kredit Dan

Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bei Periode 2015-2019” Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Risiko Kredit dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan yang Listing Di BEI Periode 2015-2019 dan ada 43 perbankan listing di BEI. Sample diambil 10 perusahaan perbankan. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Data di analisis dengan analisis risiko kredit, analisis tingkat kecukupan modal, analisis profitabilitas, uji asumsi klasik, uji parsial dan uji serempak. Secara parsial dan serempak hasil menunjukan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. sedangkan secara serempak menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan resiko kredit dan tingkatkan kecukupan modal terhadap profitabilitas.29

7. Helmalia Fauziah (2021), berjudul “Pengaruh NPL, CAR, Dan BI Rate Terhadap ROA Bank Usaha Milik Negara” Politeknik Negeri Bandung.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari seberapa kuat pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai faktor

28Sri Dewi Maheswari, “Pengaruh Risiko Kredit, Likuiditas, Dan Permodalan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2019)” (Skripsi, UII Yogyakarta, 2020), vii.

29 Kiki Nadilah Dan Puji Muniarty, “Pengaruh Resiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bei Periode 2015-2019” Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen 10, No 2 (2021): 228.

internal bank dan BI Rate sebagai faktor eksternal bank terhadap Return on Assets (ROA) pada bank BUMN dengan menggunakan metode random sampling serta analisis regresi berganda. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 4 perusahaan (bank BTN, bank Mandiri, bank BRI, bank BNI).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan BI Rate secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Sebagian Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan BI Rate sebagian tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).30 8. Andi Rezky Ananda Amalia (2021), berjudul “Pengaruh Risiko Kredit

Dan Rasio Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019”

Universitas Hasanudin Makassar.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh risiko kredit (NPL) dan rasio kecukupan moda (CAR) terhadap profitabilitas (ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 26 bank yang dijadikan sampel pada penelitian ini.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda.

30 Helmalia Fauziah, “Pengaruh NPL, CAR, Dan BI Rate Terhadap ROA Bank Usaha Milik Negara” Indonesian Journal of Economics and Management 1, No. 2 ( March 2021): 352.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan rasio kecukupan modal berepengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.31

9. Risal Rinofah, Pristine Prima Sari, Dan Meita Lulut Widyastuti (2022), berjudul “Pengaruh Kecukupan Modal Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Intervening” Universitas Labuhanbatu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal dan pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas, pengaruh kecukupan modal dan risiko kredit terhadap Likuiditas, dan pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 23 sampel perusahaan tahun 2016-2020. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Regresi Linear Berganda dan Uji Sobel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kecukupan Modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas, Risiko Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas, Kecukupan Modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Likuiditas, Risiko Kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Likuiditas, Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas, serta Likuiditas tidak mampu memediasi

31 Andi Rezky Ananda Amalia, “Pengaruh Risiko Kredit Dan Rasio Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019” (Skripsi, Universitas Hasanuddin Makassar, 2021), ix.

hubungan antara Kecukupan Modal dan Risiko Kredit terhadap Profitabilitas.32

10. Anak Agung Istri Vita Wisaputri dan I Wayan Ramantha (2021)

“Kecukupan Modal, Resiko Kredit, Rasio Bopo, Dan Likuiditas Pada Profitabilitas Bank” Universitas Udayana Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap profitabilitas bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 40 perusahaan perbankan. Teknik analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecukupan modal dan likuiditas yang semakin baik meningkatkan kemampuan perusahaan perbankan dalam menghasilkan laba. Sementara risiko kredit dan rasio BOPO yang semakin tinggi dapat menurunkan kemampuan perusahaan perbankan untuk menghasilkan laba.33

32 Risal Rinofah, Pristine Prima Sari, dan Meita Lulut Widyastuti, “Pengaruh Kecukupan Modal Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Intervening,” Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen 9, no. 1 (2022): 101.

33 Anak Agung Istri Vita Wisaputri dan I Wayan Ramantha, “Kecukupan Modal, Resiko Kredit, Rasio Bopo, Dan Likuiditas Pada Profitabilitas Bank,” Jurnal Akuntansi 31, no. 7 (Juli 2021): 1692.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Nama Dan Judul

Penelitian

Perbedaan Penelitian

Persamaan Penelitian

Hasil Penelitian 1. Wieka Rizarti

Habiburrahmi (2018) “Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko

Operasional Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Konvensional Dengan Kategori Buku 1 & 2 Di Indonesia”.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

1. Resiko kredit yang

diproyeksikan dengan non performing loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

2. Kecukupan modal yang diproyeksikan dengan capital adequacy ratio (CAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas 2. Muhammad

Diandra Rizky Pratama (2018),

“Analisis Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Permodalan Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Indonesia Periode 2013-2017”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

1. Permodalan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas 2. Risiko

likuiditas dan risiko kredit memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas.

3. Daniel Tetra Naufaldi (2019),

“Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

1. Variable Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Return On Asset (ROA).

2. Variable Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak

berpengaruh signifikan dan positif

terhadap Return On Asset (ROA).

4. Armalia Reny (2020) “Pengaruh Resiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat

Profitabilitas Pada Baitul Maal Wat Tamwil (Bmt) Pringsewu”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini menggunakan ROA sedangkan penelitian terdahulu menggunakan ROE.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal.

1. Variabel resiko kredit diukur dengan non performing financing NPF

berpengaruh negatif terhadap profitabilita.

2. Tingkat kecukupan modal yang diukur dengan CAR berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas 5. Sri Dewi

Maheswari (2020)

“Pengaruh Risiko Kredit,

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel

1. Risiko kredit (NPL) memiliki pengaruh negatif dan

Likuiditas, Dan Permodalan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2019)”.

objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

signifikan terhadap profitabilitas (ROA) baik pada bank konvensional maupun bank syariah.

2. Tingkat kecukupan modal (CAR) tidak

memiliki pengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada bank

konvensional sedangkan pada bank syariah (CAR) memiliki pengaruh positif signifikan.

6. Kiki Nadilah Dan Puji Muniarty (2021) “Pengaruh Resiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bei Periode 2015-2019”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

1. Non performing loan (NPL) berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA).

2. Capital adequancy ratio (CAR) berpengaruh secara signifikan terhadap return on asset (ROA).

7. Helmalia Fauziah (2021) “Pengaruh

Perbedaan dalam penelitian ini

Persamaan dalam

1. Variabel Non Performing

NPL, CAR, Dan BI Rate

Terhadap ROA Bank Usaha Milik Negara”

terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA

Loan (NPL) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA) 2. Variabel

Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA) 8. Andi Rezky

Ananda Amalia (2021) “Pengaruh Risiko Kredit Dan Rasio Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

1. Risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas 2. Rasio

kecukupan modal berepengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.

9. Anak Agung Istri Vita Wisaputri Dan I Wayan Ramantha (2021)

“Kecukupan Modal, Resiko Kredit, Rasio Bopo, Dan Likuiditas Pada Profitabilitas Bank”.

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan

1. Resiko kredit yang

diproyeksikan dengan non performing loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas 2. Kecukupan

variabel

independent yang diteliti hanya 2 variabel yaitu risiko kredit dan kecukupan modal.

pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

modal yang diproyeksikan dengan capital adequency ration (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas 10. Risal Rinofah,

Pristin Prima Sari, Dan Meita Lulut Widyastuti (2022).

“Pengaruh Kecukupan Modal Dan Resiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Dengan

Likuiditas Sebagai Variabel Interverning”

Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini objeknya menggunakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di profinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini tidak ada variabel intervening sedangkan penelitian

terdahulu terdapat variabel

intervening yaitu likuiditas.

Persamaan dalam penelitian terletak pada variabel independent yaitu

menggunakan resiko kredit dan tingkat kecukupan modal. Dan pada variabel dependen sama-sama menggunakan rasio ROA.

penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan (the dispersion of actual from expected result), dan probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan (the probability of any aoutcome different from one expecte).34 Sedangkan menurut POJK No. 18/POJK.03/2016, risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu.

Risiko dalam konteks perbankan merupakan kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang dapat memberikan dampak negatiif terhadap pendapatan dan permodalan bank. Risiko juga dianggap berpotensi sebagai kendala atau penghambat pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada sasaran yang ingin dicapai apabila tidak ada antisipasi dan tidak adanya pengelolaan pada risiko tersebut.35

Kredit adalah potensi eksposur risiko yang terjadi ketika salah satu pihak dalam suatu transaksi melakukan pembayaran, seperti dalam kontrak salam (penjualan dengan pembayaran di muka untuk pengiriman dimasa mendatang) atau istishna’ (kontrak untuk pembuatan), atau dengan penyerahan asset, dan seperti dalam akad murabahah (penjualan barang dengan markup), sebelum menerima dana.36

34 Elliot, C. M., & Vaughan, E. J., Fundamental Of Risk And Insurance (USA: John Wiley & Sons, 1972)

35 Ikatan Bankir Indonesia. Manajemen Risiko 1. Edisi Pertama (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015)

36 Roos Nelly, Saparuddin Siregar dan Sugianto. “Analisis Manajemen Risiko Pada Bank Syariah: Tinjauan Literatur” Religion Education Social Laa Roiba Journal 4, no. 4 (2022): 922.

Adapun dalam Pasal 1 butir 11 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dirumusan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.37 Dalam sistem perbankan konvensional istilah kredit yang dipakai berdasarkan pasar bunga (interest based), sedangkan dalam hukum perbankan syariah menggunakan istilah pembiayaan (financing) yang didasarkan pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) atau bagi hasil (profit sharing).

Resiko kredit adalah dampak dari suatu penyaluran kredit terhadap debitur yang tidak sanggup mengembalikan dalam kurun waktu telah ditentukan. Apabila bank tidak menyalurkan kredit kepada nasabahnya secara optimal maka bank tidak akan memperoleh keuntungan atau profit yang berasal dari kredit tersebut. Apabila kredit yang disalurkan bank mengalami kegagalan seperti debitur tidak bisa membayar kewajibannya pada kurun waktu yang sudah ditentukan, secara langsng hal tersebut dapat menghambat pemasukan laba perusahaan38. Dalam kasus keuangan berdasarkan bagi hasil, seperti dalam mudharabah dan musyarakah (bagi hasil dan kerugian), risiko kredit muncul ketika pemilik bisnis atau pengusaha gagal membayar kepada bank bagian keuntungannya pada

37 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia Edisi 3 ( Jakarta: Kencana , 2020), 47.

38 Kiki Nadilah dan Puji Muniarty, “Pengaruh Risiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Listing Di Bei Periode 2015-2019.” Bima:

Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 10, no. 2 (2021): 231.

saat jatuh tempo. Hal ini umumnya terjadi ketika bank memiliki informasi yang tidak mencukupi atau masalah asimetris informasi tentang keuntungan aktual dari perusahaan yang berhutang uang kepada mereka.

Terdapat beberapa implikasi bagi bank sebagai akibat dari timbulnya risiko kredit atau kredit bermasalah, dapat berupa:

1. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari kredit/pembiayaan yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan memberikan pengaruh buruk bagi profitabilitas bank.

2. Rasio kualitas aktiva produktif atau bad debt ratio menjadi semain besar karena menggambarkan kondisi yang buruk.

3. Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ada.

Hal ini pada ahirnya akan mengurangi besarnya modal bank dan akan sangat berpengaruh terhadap capital adequacy ratio (CAR).

4. Return on asset (ROA) akan mengalami penurunan.39

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 kolektibilitas kredit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Lancar: Kredit berjalan lancar atau memuaskan, semua kewajiban (baik bunga dan jumlah pinjaman dipenuhi dengan baik oleh debitur.

39 Veithzal Rivai, Andria Permata, Dan Ferry N Idroes. Bank And Financial Institusion Management (Jakarta: Rajawali Pers, 2007)

2. Dalam perhatian khusus: Selama 30-90 hari terdapat pinjaman yang mutasinya tidak lancar

3. Kurang lancar: Selama 90-120 hari terdapat pembayaran kredit, bunga atau pokok yang tidak lancar.

4. Diragukan Selama 120-180 hari terdapat kredit tidak lancar yang telah jatuh tempo belum diselesaikan oleh debitur. dalam keterlambatan dalam pembayaran angsuran pokok maupun bunga.

Penafsiran klasifikasi risiko kredit yaitu:

1. Risiko rendah (low) bila risiko kredit dibawah 5%

2. Risiko sedang (moderate) bila risiko kredit 5% - 10%

3. Risiko tinggi (high) bila risiko kredit di atas 10%

Non performing financing (NPF) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kredit bermasalah. NPF adalah rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPF merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Semakin kecil NPF, maka semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Sedangkan NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank, sehingga mengakibatkan jumlah kredit bermasalah semain besar dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian

operasionalnya sehingga berpengaruh pada penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank.40

Besaran NPF yang ideal menurut OJK adalah sebesar 5 %.

Apabila suatu bank memiliki NFP melebihi 5 % maka bank tersebut dapat dikatakan memiliki rasio kredit macet yang tinggi dibandingkan kredit lancar. Dengan adanya risiko kredit yang rendah maka bank akan dapat mengoptimalkan modal yang ada sehingga akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas. Sedangkan penurunan tingkat profitabilits dapat disebabkan karena lambatnya pertumbuhan kredit ditambah dengan meningkatnya NPF, rasio NPF yang tinggi mengharuskan bank mengeluarkan biaya cadangan kerugian yang lebih banyak. Sehingga bank yang tidak dapat mengelola kreditnya akan berdampak pada kemunduran usaha bank tersebut. 41

2. Tingkat kecukupan modal

Tingkat kesehatan bank dapat tercermin dari besarnya tingkat kecukupan modal yang dimiliki. Modal adalah faktor penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung kerugian atas terjadinya risiko. Permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan

40 Kasmir. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).

41Aurelia Gracella Purba, “Pengaruh Kecukupan Modal, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Pada Profitabilitas dengan Risiko Kredit Sebagai Pemoderasi,” EJurnal Akuntansi Universitas Udayana 23, no.2 (Mei 2018): 1016.

modal bank dalam mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi risiko masa mendatang.42

Terdapat tiga alasan bank harus menentukan besaran modal minimum yang harus dimiliki, yaitu:

1. Modal bank membantu mencegah terjadi kegagalan (bank failure).

2. Jumlah modal berpengaruh kepada pendapatan pemilik (equity holders) bank.

3. Adanya syarat modal minimum yang dimiliki bank dari regulator.43

Tingkat kecukupan modal yang mencukupi bisa menjaga bank saat menghadapi suatu resesi dan kegiatan operasional yang tidak bisa diprediksi atau yang tidak disengaja. Kecukupan modal merupakan rasio yang memiliki suatu tujuan untuk meyakinkan dimana bank bisa menyerap kerugian yang disebabkan dari kegiatan yang dilakukan bank tersebut.

Menurut Johnson and Johnson bahwa modal memiliki tiga fungsi, sebagai berikut:

1. Sebagai penyanggga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan deposan.

42 Ikatan Bankir Indonesia. Manajemen Risiko 1. Edisi Pertama (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015)

43 Frederic S. Mishkin. The Economics Of Money, Banking And Financial Markets 9th Edition. (Pearson Education, 2010).

Dokumen terkait