• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

1. Proses Kognitif Benjamin S

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian-penelitian tentang Metode Inkuiri

Dewi, Sujana, dan Putra (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari kemampuan berpikir divergen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan secara signifikan hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan dengan pembelajaran konvensional dan mengetahui perbedaan secara signifikan hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan berpikir divergen. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus Ir. Soekarno Pedungan. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar IPA baik dengan pengendalian kemampuan berpikir divergen maupun tanpa pengendalian kemampuan berpikir divergen.

Wahyudin & Isa (2010) melakukan penelitian dengan judul keefektifan pembelajaran berbantuan multimedia menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan pemahaman siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-1

32 SMA N 14 Semarang. Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah kelas X-1 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 orang siswa putra dan 21 orang siswa putri. Peneliti memilih kelas X-1 karena dari tujuh kelas yang ada, melalui observasi awal didapatkan nilai hasil belajar rendah dan minat belajar fisika rendah. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing- masing siklus meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil belajar kognitif diperoleh melalui tes, sedangkan minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner. Peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus II cukup signifikan karena secara individu siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat dari 13 siswa menjadi 38 siswa. Pemahaman siswa meningkat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham pada siklus I menjadi 5% siswa yang dinyatakan tidak paham untuk siklus II. Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh rata-rata tanggapan siswa sebelum tindakan sebesar 72,90%. Setelah tindakan, nilai rata-rata tanggapan siswa meningkat menjadi 76,81%.

Maryani, Asmayani dan Tahmid (2014) melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul peningkatan aktivitas murid dalam pembelajaran matematika menggunakan metode inkuiri di kelas III Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan bersifat kolaborasi dengan teman sejawat. Setting dan subjek penelitian dilakukan di dalam kelas dengan subjek penelitian adalah guru dan murid yang berjumlah 30 murid dengan komposisi 22 murid laki-laki dan 8 murid perempuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi langsung dan alat pengumpulan. Data yang diperoleh dari setiap siklus adalah: 1. Peningkatan aktivitas fisik murid dari pengamatan awal ke siklus III adalah 47,78%. 2. Peningkatan aktivitas mental murid dari pengamatan awal ke siklus III adalah 48,66%. 3. Peningkatan aktivitas emosional murid dari pengamatan awal ke siklus III adalah 51,14%.

33

2.2.2 Penelitian-penelitian tentang Proses Kognitif

Rokhati (2010) melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul

“Peningkatan kemampuan siswa memahami konsep pengurangan bilangan bulat melalui model pembelajaran konstruktivisme di kelas IV SDN 03 Simpur tahun

2010”. Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk meningkatkan pemahaman konsep

pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 03 Simpur Belik Pemalang melalui penerapan model pembelajaran konstruktivisme. (2) Untuk mengetahui faktorfaktor yang mendukung dan menghambat penerapan model pembelajaran konstruktivisme. Prosedur penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Kegiatan yang dilaksanakan dalam setiap siklus meliputi: Perencanaan (planing),

Pelaksanaan Tindakan (acting), Observasi (observing), dan Refleksi (reflecting).

Data penelitian berupa hasil tes formatif, hasil observasi, dan hasil angket pendapat siswa. Pada siklus I, hasil tes formatif siswa sudah mengalami peningkatan dari rata-rata 53,33 menjadi 70,88 dan siswa yang tuntas belajar bertambah dari 14 siswa atau 42 % menjadi 24 siswa atau 73 %. Pada proses pembelajaran siklus I siswa sudah diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri tentang pengurangan bilangan bulat, namun belum semua siswa aktif, karena siswa yang pandai masih mendominasi pembelajaran. Siklus II, hasil tes formatif meningkat dari rata-rata 70,88 menjadi 84,95 dan siswa yang tuntas belajar meningkat dari 24 siswa atau 73 % menjadi 30 siswa atau 91 % dari 33 siswa.

Marvialista (2013) meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi- experimental design tipe nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan. Sampel dalam penelitian adalah untuk kelompok eksperimen adalah siswa kelas IV A dan kelompok kontrol adalah siswa kelas IV B. Hasil penelitian menunjukkan metode inkuiri

berpengaruh terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) untuk kemampuan mengingat < 0,05 yaitu 0,034.

34 Retensi pengaruh kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,645 pada kelompok kontrol dan 0,13 pada kelompok eksperimen. Begitu juga pada kemampuan memahami, hasil analisis statistik menunjukkan signifikasi dengan harga Sig. (2-tailed) untuk kemampuan memahami <0,05. Retensi pengaruh kelompok kontrol menunjukkan harga Sig . (2-tailed) sebesar 0,829 dan pada kelompok eksperimen 0,001.

Putantri (2013) meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SDN Tamanan 1 Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya terhadap kemampuan kognitif mengingat dan memahami. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi-experimental design tipe nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SDN Tamanan I. Sampel penelitian adalah siswa kelas VA sebanyak 29 anak sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VB sebanyak 25 anak sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian adalah untuk kemampuan mengingat menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan

mengingat. Hal ini ditunjukkan dengan data skor rata-rata siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dengan nilai M = -1,48, SE = 0,26,

Sig.(2-tailed) = 0,000 , t(52) = -5,80 dibandingkan dengan kelompok kontroldengan nilai M = -0,47 , SE = 0,25, Sig.(2-tailed) = 0,072 , t(52) = - 1,87. Pada kemampuan memahami rata-rata siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dengan nilai M = -1,18, SE = 0,20, Sig.(2-tailed) = 0,000 , t(52) = -5,90 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai M = -0,45 , SE = 0,22,

Sig.(2-tailed) = 0,056 , t(52) = -1,2.

Penelitian-penelitian yang relevan di atas menggunakan populasi siswa SMA dan SD. Jenis penelitian tentang metode inkuiri dan kemampuan kognitif (mengingat & memahami) di atas adalah penelitian ekperimen dan penelitian tindakan kelas. Setelah hasil penelitian-penelitian yang relevan dikaji, diperoleh kesimpulan belum ada yang meneliti tentang variabel kemampuan mengingat dan memahami di sekolah yang akan diteliti.

35 Variabel yang akan diteliti adalah metode inkuiri sebagai variabel independen yang diuji pengaruhnya terhadap kemampuan mengingat dan memahami sebagai variabel dependen. Jenis penelitian yang digunakan quasi experimental. Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Dasar (SD) Kanisius Sorowajan.

Dokumen terkait