• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

1. Proses Kognitif Benjamin S

2.1.1.4 Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Inkuiri

Menurut Scmidt (dalam Putra, 2013: 85) mengemukakan bahwa inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Sedangkan National Science Education Standarts (NRC, 1996) mendefinisikan inkuiri sebagai aktivitas yang beraneka ragam yang meliputi observasi, membuat pertanyaan, dan mencari sumber informasi lain untuk menganalisis data, menginterpretasikan data, mengajukan jawaban, menjelaskan, memprediksi, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil eksperimen atau observasi. Piaget mengemukakan bahwa metode inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang dipersiapkan bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas dalam melihat sesuatu yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, menggunakan simbol- simbol dan mencari tahu jawaban atas pertanyaan mereka sendiri, menghubungkan menemuan yang satu dengan penemuan yang lain, serta membandingkan sesuatu yang ditemukan oleh diri sendiri dengan yang ditemukan oleh orang lain (Putra, 2013: 87). Trowbridge & Bybee (Putra, 2013: 87) mengemukakan bahwa inquiry is the process of defining and investigating problems formulating hypotheses, designing experiments, gathering data, and drawing calculations about problems.

Secara umum metode inkuiri adalah metode yang berpusat kepada siswa. Metode ini dapat dimulai dengan pertanyaan yang dapat membuat siswa penasaran dan ingin tahu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga

18 siswa tertarik untuk mau mencoba menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut. Ketika siswa mau mencari tahu sendiri jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan, siswa akan berusaha untuk mencari sumber-sumber lain agar dapat menganalisis data, menjelaskan, memprediksi, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil observasi atau eksperimen yang telah mereka lakukan. Setelah siswa mampu mengomunikasikan hasil kerjanya maka secara tidak langsung siswa tidak hanya mengingat namun juga memahami jawaban yang mereka temukan itu. Melalui metode inkuiri siswa diajak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung dengan cara menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan melalui observasi maupun eksperimen (Sanjaya, 2006: 193).

2. Prinsip-prinsip Metode Inkuiri

Metode inkuiri menekankan kepada pengembangan inteklektual anak. Menurut Piaget perkembangan intelektual dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu kematangan (maturation), physical experience, social experience, dan

equilibration. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam menggunakan metode inkuiri (Sanjaya, 2006: 197-199) :

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Oleh karena itu metode pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses selama pembelajaran.

2) Prinsip interaksi adalah menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi guru sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Guru hanya perlu mengarahkan agar siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya melalu proses interaksi.

3) Prinsip bertanya yaitu guru berperan sebagai penanya. Kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan, berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh guru. Kemampuan guru untuk bertanya digunakan untuk memancing siswa agar mengeluarkan pendapatnya dalam merumuskan masalah.

19 4) Prinsip belajar untuk berpikir, belajar bukan hanya untuk mengingat fakta tetapi juga mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan sehingga anak dapat belajar menggunakan otak kiri dan kanan secara seimbang.

5) Prinsip keterbukaan, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.

Beberapa prinsip penggunaan model inkuiri yang lain yaitu (Majid, 2014: 174) : 1) Berorientasi pada pengembangan intelektual

Tujuan utama metode inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Jadi, metode ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2) Prinsip interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menepatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3) Prinsip bertanya

Guru harus mengembangkan kemampuan bertanya kepada siswa. karena, dengan menjawab pertanyaan guru siswa sudah melewati proses berpikir. 4) Prinsip belajar untuk berpikir

Belajar bukan berarti hanya mengingat fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi otak.

5) Prinsip keterbukaan

Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.

3. Macam-macam Metode Inkuiri

Metode inkuiri dibedakan menjadi tiga yaitu (Hanafiah dan Suhana 2010: 77) : 1) Inkuiri terbimbing yaitu kegiatan inkuiri dimana pelaksanaan atas dasar

arahan dari guru berupa seperangkat pertanyaan inti dan pertanyaan melacak yang mengarahkan siswa pada kesimpulan yang diharapkan. Guru

20 membimbing dengan rumusan masalah yang dimulai dengan kata tanya

“Apakah…” yang hanya jawaban ya atau tidak.

2) Inkuiri bebas yaitu kegiatan inkuiri dimana peserta didik melakukan penyelidikan secara bebas, siswa merumuskan masalah, melakukan penyelidikan dan menarik kesimpulan secara mandiri.

3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi yaitu kegiatan inkuiri yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu teori dimana guru mengajukan masalah berdasarkan teori yang sudah dimengerti siswa.

Sund and Trowbridge (dalam Sanjaya, 2006: 199-201) mengemukakan tiga macam metode inkuiri sebagai berikut:

1) Inkuiri terbimbing (guided inquiry); peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.

2) Inkuiri bebas (free inquiry), metode ini digunakan bagi peserta didik yang telah berpengalaman dengan pendekatan inkuiri (Putra, 2013: 97). Peserta didik bebas melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan, sehingga peserta didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.

3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry), metode ini merupakan gabungan dari dua metode sebelumnya yaitu metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas (Putra, 2013: 99). Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Peran guru untuk membimbing hanya terbatas sehingga siswa diajarkan untuk mandiri dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

4. Metode Inkuiri Terbimbing

Pendekatan inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengarahkan kepada suatu diskusi (Putra, 2013: 96). Pendekatan ini biasanya digunakan untuk siswa yang belum terbiasa

21 dengan pembelajaran inkuiri. Guru berperan sebagai pembimbing yang memberi petunjuk atau bimbingan kepada siswa dalam melakukan suatu tugas agar siswa mampu memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan mengerjakan tugas-tugas yang sesuai dengan masa perkembangan, baik melalui tugas kelompok maupun tugas individu, agar dapat menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan. Metode inkuiri juga bisa disebut dengan istilah

guided discovery-inquiry”. Guided discovery-inquiry digunakan apabila dalam pembelajaran guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa (Amin, 1987: 137).

5. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Inkuiri

Sanjaya (2006: 199-203) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode inkuiri sebagai berikut :

1) Orientasi adalah langkah untuk mempersiapkan suasana pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan proses pembelajaran.

2) Merumuskan masalah merupakan langkah untuk mengajak siswa masuk pada persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang diberikan kepada siswa haruslah persoalan yang menantang mereka untuk mau memecahkan masalah itu.

3) Mengajukan atau merumuskan hipotesis adalah mengajukan jawaban sementara yang akan diuji kebenarannya melalui sebuah ekspeimen atau observasi.

4) Mengumpulkan data yaitu aktivitas memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis.

5) Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

6) Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

22 1) Orientasi adalah langkah untuk mempersiapkan suasana pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa untuk siap melaksanakan proses pembelajaran.

2) Merumuskan masalah merupakan langkah untuk mengajak siswa masuk pada persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang diberikan kepada siswa haruslah persoalan yang menantang mereka untuk mau memecahkan masalah itu.

3) Mengajukan atau merumuskan hipotesis adalah mengajukan jawaban sementara yang akan diuji kebenarannya melalui sebuah ekspeimen atau observasi.

4) Melakukan eksperimen adalah proses melakukan percobaan untuk mengumpulkan data dalam rangka menguji hipotesis.

5) Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

6) Mempresentasikan hasil adalah proses mengemukakan hasil kesimpulan yang telah didapat dari eksperimen yang telah dilakukan.

7) Melakukan evaluasi adalah proses pembenaran jawaban bagi kelompok yang jawabannya kurang tepat dan melakukan penguatan terhadap jawaban siswa dalam kelompok yang sudah benar dan tepat.

6. Keunggulan Metode Inkuiri

Metode inkuiri merupakan metode yang banyak dianjurkan dalam pembelajaran IPA. Hal ini dikarenakan metode inkuiri memiliki beberapa keunggulan, yaitu 1) metode inkuiri merupakan metode yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran menggunakan metode inkuiri dianggap lebih bermakna, 2) metode inkuiri memberikan ruang yang bebas kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya, 3) metode inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman langsung (Sanjaya, 2006: 206).

23

Dokumen terkait