• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Data Hasil Validasi Guru Kelas Pelaksana Kurikulum SD 2013

1. Kajian produk akhir

Kajian produk akhir Lembar Kerja Siswa (LKS) model PBM mengacu Kurikulum 2013 yang telah divalidasi oleh dua pakar kurikulum SD 2013 dan dua guru SD kelas V meliputi beberapa aspek yang dinilai yaitu (1) Kelengkapan LKS, (2) Kelengkapan kompetensi dasar yang akan dicapai, (3) Kelengkapan alat dan bahan, 4) Kejelasan informasi tentang materi pelajaran, (5) Rumusan tugas yang harus dilakukan, (6) Aspek yang dikembangkan, (7) Penggunaan EYD terkait dengan penggunaan kosa kata baku, (8) Tampilan LKS.

Pada bagian kelengkapan judul LKS sesuai dengan saran perbaikan peneliti merubah desain dengan desain yang baru semenarik mungkin dan lebih mencolok. Pada bagian kelengkapan kompetensi

dasar yang akan dicapai, peneliti melakukan perbaikan sesuai dengan yang disarankan dengan merevisi lebih lanjut kelengkapan KD yang mencakup beberapa muatan pelajaran dalam LKS. Pada bagian kelengkapan alat dan bahan sesuai dengan perbaikan peneliti menuliskan dan melengkapi bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam mengerjakan LKS, sehingga siswa dengan mudah menyiapkan setiap alat dan bahan untuk mempermudah kegiatan siswa dalam mengerjakan LKS. Pada bagian kejelasan informasi sesuai dengan saran perbaikan, peneliti melengkapi informasi terkait dengan materi pelajaran yang digunakan dalam mengerjakan LKS dan melengkapi sumber belajar yang digunakan. Pada bagian rumusan tugas yang harus dilakukan sesuai dengan saran perbaikan, peneliti membuat aspek afektif lebih lengkap dan lebih rinci. Pada bagian aspek yang dikembangkan sesuai dengan saran perbaikan, peneliti melakukan perbaikan mencakup aspek afektif dibuat lebih lengkap dan lebih rinci. Pada bagian penggunaan EYD sesuai dengan saran perbaikan, peneliti melengkapinya dengan kosa kata yang baku serta memperbaiki tata cara penulisan yang baik dan benar, dan pada bagian tampilan LKS sesuai dengan saran perbaikan, peneliti menggunakan gambar yang berkaitan dengan lima langkah saintifik dan disesuaikan dengan siswa sekolah dasar, seperti gambar siswa sekolah dasar, gambar siswa mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Gambar dibuat

lebih jelas dan membuat tampilan LKS menjadi lebih menarik untuk dilihat dan dikerjakan.

Selain itu LKS yang dikembangkan menggunakan Model PBM mengacu kurikulum 2013 juga menggunakan berbagai bentuk shape dengan warna latar shape yang beraneka ragam, sehingga membuat tampilan LKS lebih menarik bagi siswa SD. Dalam LKS juga menggunakan beberapa jenis font, atau jenis huruf yang membuat tulisan dalam LKS lebih menarik dan senang dibaca dan dilihat siswa. Font yang digunakan seperti: Times New Roman, Comis Sans MS, Broadway, Forte, Ravie, Imprint MT Shadow, Script MT Bold, Matura MT Script Capita, dan Tahoma.

2. Pembahasan

Hasil Lembar Kerja Siswa model PBM yang telah divalidasi oleh dua pakar model PBM dan dua guru SD kelas V penerapan kurikulum SD 201. Hasil validasi tersebut termasuk dalam kategori “Baik” dngan skor rerata akhir yaitu 4,08. Hasil tersebut peneliti jabarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013

No Validasi

Lembar Kerja Siswa Model PBL

Skor Kategori

1 Pakar Kurikulum SD 2013 3,54 Baik

2 Pakar Kurikulum SD 2013 3,68 Baik

3 Guru SD Kelas V 4,13 Baik

4 Guru SD Kelas V 4 Baik

Jumlah 15,35

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada validasi perangkat lembar Kerja Siswa (LKS) pakar kurikulum (A) memberikan skor 3,54 dengan kategori “Baik”. Pakar kurikulum (B) memberikan skor 3,68 dengan kategori “Baik”. Guru kelas V SD memberikan skor 4,13 dengan kategori “Baik”. Guru kelas III SD memberikan skor 4 dengan kategori “Baik”.

Lembar Kerja Siswa (LKS) model PBM dikategorikan “Baik” karena sudah memenuhi semua aspek LKS Model PBM. Hasil validasi berpedoman pada LKS Model PBM mengacu kurikulum 2013.

Lembar Kerja siswa (LKS) meliputi beberapa komponen antara lain : (1) judul LKS yang sudah lengkap (kelengkapan judul yang meliputi: nama pembelajaran, satuan pendidikan, kelas/semester, muatan pembelajaran, tema/subtema, alokasi waktu, dan identitas siswa), (2) kelengkapan kompetensi dasar yang sudah mencakup beberapa muatan pelajaran dan sudah mencakup aspek afektif, kognitif, psikomotorik serta sudah dirumuskan secara lebih spesifik dalam tujuan pembelajaran, (3) waktu pengerjaan LKS sudah disesuaikan dengan standar alokasi waktu yang telah ditentukan untuk siswa kelas V SD dan sudah menyesuaikan waktu antara pengerjaan LKS dengan kualitas berat atau ringannya tugas yang diberikan, (4) LKS sudah dilengkapi dengan alat/bahan yang dibutuhkan dan sudah sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan, (5) LKS sudah memberikan informasi tentang materi pelajaran yang termuat di

dalamnya, (6) LKS sudah ada rumusan petunjuk/ langkah kerja yang singkat dan jelas, (7) LKS sudah dilengkapi dengan rumusan tugas singkat, detail, mudah dipahami dan rumusan tugas mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotorik serta memuat langkah-langkah model PBM yang dipadukan dengan langkah-langkah pendekatan saintifik, (8) LKS sudah memuat petunjuk/perintah yang jelas pada bagian laporan yang harus dikerjakan, (9) masalah yang ditampilkan dalam LKS model PBM berupa masalah nyata yang sering dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dan masalah dalam LKS sudah mendorong keaktifan siswa untuk mencari tahu dan merumuskan solusi pemecahannya, (10) LKS sudah mencakup seluruh aspek perkembangan siswa yakni aspek sikap (pribadi/sosial dan religius), aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan, (11) LKS sudah menggunakan EYD yang baik dan benar, (12) tampilan LKS sudah menarik dilihat dari kemenarikan warna, kerapian tulisan, dan keseimbangan ukuran huruf dan gambar.

105 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. LKS yang dikembangkan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas V SDN Kalasan I. Dalam penyusunan LKS merupakan modifikasi antara dua pendapat yaitu teori Borg dan Gall danSugiyono. Teori tersebut dibagi dalam sepuluh langkah prosedur penelitian yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) produksi massal. Namun karena waktu yang tidak mencukupi dalam penelitian hanya menggunakan lima produser penelitian yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. LKS sebagai pegangan siswa maka LKS divalidasi oleh dua pakar Model PBM mengacu Kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas V (lima) SDN Kalasan 1 yang telah melaksanakanKurikulum 2013. Validasi ini bertujuan menguji layaknya LKS yang akan digunakan/uji coba lapangan.

2. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh dua pakar Model PBM mengacu Kurikulum 2013 dan dua guru kelas V (lima) SD. Hasil validasi dari pakar model PBM yaitu pakar pertama memberikan skor 3,54 dengan kategori baik dan skor yang diberikan pakar kedua yaitu 3,60 dengan

kategori baik. Sedangkan hasil validasi dari kedua guru SDN Kalasan I yaitu guru yang pertama memberikan skor 4,13 dengan kategori baik dan guru yang kedua memberikan skor 4 dengan kategori baik. Dari hasil validasi tersebut dengan rerata skor rata-rata hasil validasi 3,83 dengan kategori “Baik” ditinjau dari 12 aspek yaitu (1) judul, (2) kompetensi dasar, (3) waktu penyelesaian, (4) peralatan dan bahan yang dibutuhkan, (5) informasi singkat, (6) langkah kerja, (7) tugas yang harusdilakukan, (8) laporan yang harusdikerjakan, (9) masalahyang ditampilkan, (10) aspek yang dikembangkan, (11) penggunaan EYD, dan (12) tampilan LKS. B. Keterbatasan Penelitian

Lembar Kerja Siswa Model PBM yang dikembangkan oleh peneliti memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Tidak dilaksanakan 5 langkah lainnya dari Borg dan Gall karena terbatasnya waktu penelitian sehingga langkah yang digunakan dalam prosedur pengembangan hanya dibatasi pada 5 langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain.

2. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu guru SD kelas V sehingga data yang dihasilkan belum mewakili permasalahan yang dialami oleh semua guru kelas V SD.

3. Produk tidak diuji coba sehingga tingkat keefektifan produk kurang maksimal

4. Validator LKS hanya empat orang sehingga kurangnya komentardan saran yang diperoleh.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan LKS menggunakan model PBM Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Manusia Dan Peristiwa Alam Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Hanya dlaksanakan lima langkah Produser penelitian, seharusnya sepuluh langkah agar peneliti bisa menguasai sepuluh langkah tersebut.

2. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan lebih dari 1 guru SD kelas V sehingga data yang dihasilkan dari semua permasalahan yang dialami oleh guru kelas V SD.

3. Produk sebaiknya diuji coba sekali agar dapat mengetahui tingkat keefektifan LKS.

4. Validator LKS sebaiknyalebihdariempat orang

sehinggabanyakkomentardan saran yang diperoleh. Semakin banyak komentar dan saran akan menambah lebih banyak pengetahuan bagi peneliti.