• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semakin pesatnya perkembangan saat ini, metode bayang-bayang matahari pun dianjurkan untuk memudahkan pengukuran arah kiblat mesjid. Metode penentuan arah kiblat mesjid menggunakan bayang-bayang matahari ini sangat efektif dengan keakuratannya yang sudah di akui. Dan ini bukanlah yang pertama dilakukan penelitian melainkan sudah ada peneliti terdahulu yang meneliti hal tersebut. Beberapa buku, jurnal dan skripsi yang terkait dalam penelitian arah kiblat mesjid diantaranya yaitu:

1. Arwin Juli Rakhmadi Butara-Butar, dalam bukunya yang berjudul

“pengantar Ilmu falak teori, Praktik, dan Fikih. Dalam buku ini membahas tentang teori, praktik atau pengaplikasian di lapangan dan juga dasar hukum dalam fikih sedangkan skripsi ini membahas tentang keakuratan dalam penentuan arah kiblat dengan menggunakan metode bayang-bayang matahari dan mengimplementasikan di lapangan.

2. A. Jamil, Dalam bukunya yang berjudul “Ilmu falak (Teori dan Aplikasi).

Buku ini mengkaji tentang Ilmu Falak dengan pokok pembahasan arah kiblat secara teori dan pengaplikasian tata kordinat dan metode penentuan arah kiblat sedangkan skripsi ini membahas tentang pentingnya mengadap

10

kiblat dalam melaksanakan shalat.

3. Susikman Azhari, dalam bukunya yang berjudul “Ilmu falak” (perjumpaan khazanah Islam dan Sains Moderen). Yang mana dalam buku ini membahas tetang arah kiblat perspektif sayar‟i dan sains sedangkan skripsi ini membahas tentang arah kiblat dan penentuannya dengan menggunakan metode bayang-bayang matahari.

4. Ali Parman, Dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Falak”. Dalam buku ini membahas tentang Hukum menghadap kiblat. Sedangkan skripsi ini membahas tentang arah kiblat dan teori-teori yang membuktikan arah kiblat.

5. Muh. Ma‟rufin Sudibyo, Dalam bukunya yang berjudul “Sang Nabi Pun Berputar (Arah Kiblat dan Tata Cara Pengukurannya)”. dalam bukunya membahas tentang arah kiblat dan juga tata cara pengkuran arah kiblat sedangkan skripsi ini membahas tentang teknik penentuan arah kiblat mesjid dengan menggunakan metode bayang-bayang matahari.

6. Skripsi (Muhammad Abdul Wahid 2019) dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Pemahaman Tokoh Agama Terhadap Penentuan Arah kiblat (Studi kasus di masjid Al-Muhajirin Desa Mengandung Sari Kecamatan Sekampung Udik Kabupten Lampung Timur). Skripsi ini mengkaji tentang teknik pengukuran arah kiblat sedangkan penulis membahas tentang pengukuran arah kiblat mnggunakan bayangan matahari.

7. Skripsi (Nizma Nur Rahmi 2018) dalam skripsinya yang berjudul “Studi Analisis Azimuth Bintang Acrux Sebagai Acuan Arah Kiblat”. Dimana

dalam skripsinya terutama membahas tentang konsep umum arah kiblat, dalam pembahasan tersebut juga mengkaji mengenai kiblat dan perpindahan arah kiblat dan juga beberapa metode pengukuran arah kiblat.

Sedangkan penulis hanya membahas teori dan praktek pengukuran arah kiblat menggunakan bayangan matahari.

8. Jurnal (Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani 2020) dalam jurnalnya yang bejudul “Verifikasi dan Pemetaan Arah kiblat bangunan Masjid dan Musola”. Dimana dalam jurnal tersebut mengkaji tentang keakuratan arah kiblat masjid dan musollah dan berbagi macam metode yang digunanakan.

9. Jurnal Muhammad Ridha Muslih dan Rahma Amir, dengan judul Akurasi Arah Kiblat Musala Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Makassar. Jurnal ini berfokus pada akuarasi arah kiblat SPBU sedangkan skripsi ini membahas tentang akurasi arah kiblat mesjid menggunakan metode bayang-bayang matahari.

10. Jurnal Andi Wawo Warah dan Rahmatiah HL, dengan judul Analisis Metode Dan Akurasi Arah Kiblat Masjid Di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap. Jurna ini membahas tentang pentingnya menghadap kiblat dalam melaksanakan shalat sedangkan skripsi ini membahas tentang arah kiblat beserta penentuannya dengan menggunakan metode bayangan matahari berdasarkan prinsip-prinsip ilmu falak.

11. Jurnal Rahmatia HL, dengan judul Pengaruh Human Eror Terhadap Akurasi Arah Kiblat Masjid Dan Kuburan Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal ini membahas tentang kelalaian manusia dalam

12

menentukan arah kiblat masjid maupun kuburan sedangkan skripsi ini membahas tentang penentuan-penentuan arah kiblat secara baik dan benar berdasarkan teori ilmu falak.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pengurain rumusan masalah diatas, penulis menemukan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui teknik penentuan arah kiblat mesjid sebelum pengukuran di Kelurahan Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa b) Untuk mengetahui akurasi arah kiblat masjid menggunakan metode

bayang-bayang matahari dalam penentuan arah kiblat mesjid di Kelurahan Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa

c) Untuk mengetahui selisih keakuratan arah kiblat masjid di Kelurahan Romang Polong kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa

2. Kegunaan penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat yang mencakup 2 hal pokok yaitu:

a. Kegunaan teoritis

Diharapkan hasil penelitian dapat mengembangkan pengetahuan dan sebagi referensi bagi pembaca tentang permasalahan dalam arah kiblat, khususnya arah kiblat mesjid.

b. Kegunaan praktis

Penelitian ini bertujuan sebagai salah satu syarat menjadi sarjana hukum di

Universitas Islam Negri Alauddin Makassar, diharap dengan penulisan karya ilmiah ini akan memberikan sumbangan pemikiran dan dapat membantu masyarakat untuk mengetahui arah kiblat dan juga dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan meneliti lebih jauh masalah ini dengan sudut pandang yang berbeda dan acuan dalam proses pengukuran arah kiblat, Khususnya arah kiblat mesjid.

BAB II Islam ketika melaksanakan shalat fardhu dan sunnah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt, melaksanakan shalat ada beberapa syarat yang menentukan sah tidaknya shalat yang telah ditetapkan antara lain menghadap kiblat, merupakan hal yang sangat penting, karena merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah shalat.3 Berbicara tentang kiblat tidak lain adalah berbicara tentang masalah arah, yaitu arah yang mengarah ke Ka'bah (baitullah) yang ada di Kota Mekkah. Arah dalam bahasa Arab disebut "kiblat", dalam bahasa Latin disebut "Azimut".4

Mengenai penjelasan diatas maka arah dapat ditentukan dari setiap titik di permukaan bumi dan untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan dan pengukuran. Perhitungan arah kiblat pada dasarnya untuk dapat mengetahui dan menetapkan arah menuju Ka‟bah yang berada di

1Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 1078-1088.

2Moehammad Awaluddin, dkk, Analisis Setting Out Arah Qiblat dengan Menggunakan Metode GPS Real Time Kinematic, Elipsodia 01, no. 01 (2018), h. 7.

3Andi Wawo Warah and Rahmatiah HL, “Analisis Metode Dan Akurasi Arah Kiblat Masjid Di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap” Hisabuna :, 1.1, (2020), h. 103.

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/hisabuna/article/view/13134. (accessed 20 May 2021)

4H. Muchtar Zarkasyi, „Pedoman Penentuan Arah Kiblat‟. (Jakarta: Pembinaan Badan Agama, 1985), h. 9.

Dokumen terkait