• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen

Setiap perusahaan dalam pelaksanaan kerja dan penggunaan

sumber-sumber daya menginginkan kerja yang optimal untuk mengelola

pelaksanaan dan sumber daya yang dibutuhkan perlu adanya aturan yang

disebut manajemen. Para ahli mendefinisikan manajemen secara

berbeda-beda, yaitu :

a. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi, dan

penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. (Hani Handoko, 2000:4)

b. Menurut Henry Simamora (2005:3), manajemen adalah proses

pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan-tujuan yang ditetapkan.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu tempat

untuk mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan

ditetapkan. Para ahli mendefinisikan manajemen sumber daya manusia

sebagai berikut :

a. Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. (Henry

Simamora, 2005:3)

b. Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,

pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia

untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. ( Hani

Handoko,2000:4)

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia :

a. Menurut Henry Simamora (2005:3), fungsi manajemen sumber daya

manusia dibagi menjadi empat, antara lain :

1) Fungsi strategi, Tujuan, Kebijakan, dan Prosedur.

Berfungsi sebagai rekan atau mitra dalam menyusun rencana

strategik organisasi dikarenakan sumber daya manusia merupakan

pertimbangan kunci dalam menentukan strategi baik itu yang praktis

maupun yang dapat dilaksanakan.

2) Fungsi Pemberian Saran

Berfungsi sebagai pemberi saran dan konsultasi, spesialis sumber

daya manusia dipandang sebagai konsultan-konsultan internal yang

mengumpulkan informasi, mendiaknosis masalah-masalah,

bimbingan dalam memecahkan masalah-masalah sumber daya

manusia.

3) Fungsi Pemberian Jasa/ Layanan

Berfungsi untuk menyediakan bagi pembuat keputusan alat dan

teknik inovatif yang membantu memecahkan masalah-masalah

sumber daya manusia dan menghasilkan pendayagunaan yang lebih

besar atas keahlian dan kemampuan sumber daya manusia.

4) Fungsi Pelaksanaan Pengendalian

Berfungsi untuk memantau kinerja departemen lini dan departemen

staf yang lain guna memastikan bahwa departemen-departemen

tersebut mematuhi kebijakan prosedur dan praktik personalia yang

telah digariskan.

b. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2000:21), fungsi manajemen sumber

daya manusia dibagi menjadi :

1) Perencanaan sumber daya manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga

kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dalam mencapai tujuan bersama.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,

delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan

3) Pengarahan

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar

mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan

rencana.

4) Pengendalian

Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar

menaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai

dengan rencana.

5) Pengadaan

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan orientasi

dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

6) Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,

teoritis, konseptual dan moral, karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

7) Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak

langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan balas

8) Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan

perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang

serasi dan saling menguntungkan.

9) Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan

kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau

bekerjasama sampai pensiun.

10) Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah kegiatan dan kesadaran untuk menaati peraturan

perusahaan dan norma sosial.

11) Pemberhentian

Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang dari

suatu perusahaan.

4. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan proses pengorganisasian,

penginterprestasian terhadap rangsangan yang diterima oleh individu

sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas

yang integrasi dalam diri individu (Bimo walgito 1999:46). Sedangkan

menurut Irwanto (1996:71) menyebutkan bahwa persepsi merupakan

gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan

dimengerti.

b. Objek Persepsi

1) Objek persepsi berwujud benda-benda disebut persepsi benda

(non-social perception).

2) Objek persepsi berwujud manusia disebut persepsi sosial (social

perception).

c. Faktor-Faktor yang berpengaruh pada persepsi :

Rangsangan dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan individu

sebagai faktor internal.

d. Beberapa faktor pembentuk persepsi (Irwanto, 1996: 96) dapat

dipengaruhi oleh:

1) Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak

sekali rangsangan dari lingkungannya meskipun mereka tidak harus

menanggapi semua rangsangan yang diterima. Untuk itu individu

memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja.

2) Ciri-ciri rangsangan

Rangsangan yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih

menarik perhatian.

3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tertentu punya pola dan cita rasa yang berbeda

4) Pengalaman terdahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu mempengaruhi seseorang dalam

mempersepsikan dunianya.

e. Variabel-variabel yang membentuk persepsi terdiri dari:

1) Perhatian(attention)

Perhatian adalah sampai dimana konsumen bersifat sensitif terhadap

informasi.

2)Stimuli ambiquity

Ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dan

informasi yang diterima.

3) Penyimpangan pengamatan(perceptual bias)

Distorsi dan informasi yang diterima.

4) Penelusuran nyata(over search)

Untuk penelusuran informasi, secara aktif. Aktivitas-aktivitas ini

meliputi kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali

informasi yang ada pada memori dan pengalaman mengenai

masalah.

5. Sistem Target

a. Pengertian Sistem Target

Sistem target adalah ukuran kuantitatif dari suatu indikator keberhasilan

pekerjaan. (Darmin Ahmad Pella,2010:78)

b. Manfaat target bagi organisasi

2) Karyawan mampu menjelaskan secara konsisten tujuan dan sasaran

organisasi sesuai struktur yang mereka perankan.

3) Tim yang respresentatif dibentuk untuk mengkonsultasikan tentang

tujuan dan sasaran organisasi.

4) Karyawan mampu menjelaskan bagaimana kontribusi mereka untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

c. Syarat penetapan target

Menurut Darmin Ahmad Pella (2010:84), syarat penetapan target dibagi

menjadi :

1) Bagi karyawan secara individu

a)Specific and measurable

Spesifik dan jelas ukurannya apa yang perlu dicapai, tidak hanya

kualitatif, tetapi sedapat mungkin ukuran kuantitatif.

b)Stretching and challenging

Dapat menimbulkan tantangan dan motivasi bagi karyawan.

c)Timely

Jelas waktu pencapaiannya.

2) Bagi perusahaan

a)Closing performance gap

Target ditetapkan untuk mengatasi kesenjangan antara pencapaian

yang ada saat ini dengan target ideal yang seharusnya dicapai

b)Best in industry, beat the competitor

Target ditetapkan pada tingkat terbaik dalam industri sejenis.

c)Significant impact to company performance

Target ditetapkan pada tingkat yang memberi pengaruh signifikan

pada peningkatan nilai perusahaan (maximize shareholders

value), baik itu dengan cara meningkatkan revenue maupun

mengurangi biaya.

d. Bentuk-bentuk sistem target

Menurut Darmin Ahmad Pella (2010:83), bentuk target di bagi menjadi

2, yaitu:

1) Target normal

Target normal adalah sebuah angka yang dapat dicapai oleh

seseorang individu, unit kerja atau sebuah perusahaan dengan

perilaku yang sama saat ini.

2) Target terentang optimal

Target terentang optimal adalah sebuah angka pencapaian yang

hanya dapat dicapai oleh seorang individu, unit kerja atau sebuah

perusahaan apabila terjadi perubahan pola pikir, pola sikap dan pola

perilaku yang baru, yang berbeda dengan saat ini.

6. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah sebuah proses untuk menetapkan apa yang harus dicapai

melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa

sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik

pendek maupun panjang (Surya Dharma 2009 : 25).

b. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat penilaian kinerja menurut Hani Handoko adalah :

1) Perbaikan kinerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinan karyawan, manajer

dan departemen sumber daya manusia dapat membetulkan

kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki prestasi.

2) Penyesuaian kompensasi

Evaluasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam

menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk

kompensasi lainnya.

3) Keputusan penempatan

Promosi dan transfer didasarkan pada kinerja masa lalu atau

antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan

terhadap kinerja masa lalu.

4) Latihan dan pengembangan

Kinerja yang tidak baik menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian

juga, prestasi kerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang

5) Perencanaan dan pengembangan

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karir, yaitu tentang

jalur karir yang harus diteliti.

6) Prosesstaffing

Kinerja mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing

departemen sumber daya manusia.

7) Kekuatan informasi

Kinerja yang tidak baik menunjukkan kesalahan dalam informasi

analisis jabatan, rencana sumber daya manusia atau komponen

sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Informasi yang

akurat dapat menghasilkan keputusan personalia yang diambil cepat.

8) Desain pekerjaan

Kinerja yang baik merupakan suatu tanda dalam desain pekerjaan.

9) Kesempatan yang adil

Penilaian kinerja secara akurat akan menjamin keputusan

penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.

10) Tantangan eksternal

Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja

seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah pribadi

lainnya.

c. Faktor-faktor penilaian kinerja

1) Kesetiaan (loyalitas)

Kesetiaan dicerminkan untuk kesediaan karyawan menjaga dan

membela orang didalam maupun diluar pekerjaan dari hal-hal yang

tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2) Prestasi kerja (kualitas hasil kerja)

Menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan karyawan.

3) Kejujuran

Menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi

perjanjian baik bagi dirinya sendiri, maupun terhadap orang lain.

4) Kedisiplinan

Menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan

yang ada dan melaksanakan pekerjaannya berdasarkan perintah yang

telah diberikan.

5) Kreatifitas

Menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga bekerja

lebih berdayaguna dan berhasilguna.

6) Kerjasama

Menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerjasama dengan

karyawan lainnya secara vertikal dan horisontal didalam maupun

7) Kepemimpinan

Menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai

pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi

orang lain untuk bekerja secara efektif.

8) Kepribadian

Menilai karyawan dari sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukai,

memberikan kesan menyenangkan, serta berpenampilan simpatik

dan wajar.

9) Prakarsa (inisiatif)

Mempunyai inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai,

menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan dan

membuat keputusan masalah yang dihadapinya.

10) Kecakapan

Menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan

berbagai macam elemen yang terlibat dalam penyusunan

kebijaksanaan didalam organisasi.

11) Tanggung jawab

Menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan

pekerjaan, hasil kerja, sarana dan prasarana, yang digunakan, serta

B. Penelitian terdahulu

1. Indra Wahyu Pambudi (2004)

Indra Wahyu Pambudi melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan”, tujuan dari penelitian adalah

mengetahui pengaruh tingkat upah terhadap kuantitas dan kualitas kerja

karyawan, mengetahui pengaruh tingkat upah terhadap keterampilan kerja

karyawan, mengetahui pengaruh tingkat upah terhadap tanggung jawab

kerja karyawan, mengetahui pengaruh tingkat upah terhadap kerjasama

karyawan. Populasi yang digunakan penelitian ini adalah keseluruhan

karyawan departemen produksi Batavia Internasional Yogyakarta. Sampel

dari penelitian ini berjumlah 50 karyawan. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah simple random sampling. Sedangkan untuk teknik

pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung dengan objek

dan keadaan perusahaan serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Alat analisis yang digunakan:

a. Kualitatif yaitu analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat kinerja

karyawan melalui pengisian kuesioner.

b. Kuantitatif yaitu regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat upah berpengaruh positif

terhadap kuantitas dan kualitas kerja karyawan, tingkat upah berpengaruh

positif terhadap tanggung jawab karyawan, tingkat upah terhadap kerjasama

karyawan.

2. Berdasarkan Manahan P. Tampubolon (2003).

Manahan P. Tampubolon melakukan penelitian dengan judul “Persepsi

TentangPengembangan Karir Kayawan TSM”, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui korelasi antara budaya organisasi, kepuasan kerja dan

toleransi terhadap konflik dengan persepsi terhadap pengembangan karir.

Populasi yang digunakan adalah karyawanTrisakti School of Management,

Jakarta sejumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel secara acak

sederhana(simple random sampling) sejumlah 45 orang yang telah bekerja

lebih dari 5 tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang positif antara

budaya organisasi dengan persepsi tentang pengembangan karir, tidak

terdapat korelasi antara kepuasan kerja dengan persepsi tentang

pengembangan karir, terdapat korelasi yang positif antara budaya organisasi

kepuasaan kerja dan toleransi terhadap konflik dengan persepsi tentang

pengembangan karir, terdapat korelasi yang positif antara budaya

organisasi, kepuasan kerja dan toleransi terhadap konflik secara

bersama-sama dengan persepsi tentang pengembangan karir.

3. Margaretha Tri Lestariningsih (2005).

Margaretha Tri Lestariningsih melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Pemberian Benefits Terhadap

apakah persepsi karyawan tentang tunjangan pendidikan, asuransi

kesehatan, dan uang seragam yang diberikan perusahaan secara bersama

sama berpengaruh terhadap tanggung jawab karyawan, untuk mengetahui

manakah dari tunjangan pendidikan, asuransi kesehatan, dan uang seragam

yang diberikan perusahaan menurut persepsi karyawan yang paling

berpengaruh terhadap tanggung jawab karyawan. Populasi yang diteliti

adalah seluruh populasi karyawan pada bagian PBCM yang berjuamlah 32

orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi.

Wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung

kepada responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier

berganda dan uji koefisien regresi berganda. Terdapat dua kesimpulan dari

penelitian ini yaitu:

a. Pertama, hasil penelitian menurut persepsi karyawan mengenai pemberian

fringe benefits terhadap tanggung jawab karyawan menunjukan bahwa

variabelfringe benefits yang diteliti yaitu tunjangan pendidikan, asuransi

kesehatan dan uang seragam secara bersama sama mempunyai pengaruh

yang positif terhadap tanggung jawab karyawan.

b. Hasil penelitian dengan uji koefisien regresi berganda, menurut persepsi

karyawan variable asuransi kesehatan merupakan variable yang paling

berpengaruh terhadap tanggung jawab karyawan. Pada penelitian ini

penulis memberikan saran yaitu secara keseluruhan masing masing

variable fringe benefits menurut persepsi karyawan berpengaruh positif

kesehatan menurut persepsi karyawan merupakan fringe benefits yang

paling berpengaruh tehadap tanggung jawab karyawan.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian merupakan kerangka berpikir yang

dibuat oleh penulis untuk menggambarkan pengaruh variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian.

Didalam penelitian ini akan membahas pengaruh persepsi karyawan

pada sistem target. Persepsi muncul ketika perusahaan menetapkan target yang

harus dicapai oleh setiap karyawan. Baik buruknya setiap persepsi individu

karyawan mengenai sistem target yang dibuat oleh perusahaan maka akan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan perusahaan tersebut.

D. Hipotesis

Persepsi karyawan tentang sistem target berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

Persepsi karyawan t ent ang sistem t arget (X)

Kinerja karyawan (Y) Pengaruh Persepsi

Karyawan Tentang Sistem Target (X)

Kinerja Karyawan (Y)

21

Dokumen terkait