• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Baharuddin, 2008:13).

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan (Purwanto, 1988:106). Beberapa pendapat yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut: (Djamarah, 2011:13).

a. Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

b. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

c. Drs.Slameto menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

16

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Ciri-ciri Belajar

Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008:15)

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan suatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

17

3. Prinsip-prinsip Belajar

Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut : (Dimyati, 2012:42) a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan.

c. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalamn langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d. Pengulangan

Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.

18 e. Tantangan

Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru.

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik lagi bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.

g. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik untuk memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1990:14,343) “hasil” adalah suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha. “belajar adalah

19

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.

(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1

diakses pada tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).

Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomototik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013: 5).

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar. Karena belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilku yang relatif menetap. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkancara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan

20

keterampilan yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

2. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013:6) a. Pemahaman konsep

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.

21 b. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu sisswa.

c. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:

22 1) Faktor psikologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.

2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya:

(a) Kecerdasan intelegensi siswa

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut: (Baharuddin, 2008:21)

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision

Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi

140-169 Amat superior

120-139 Superior

23

90-109 Rata-rata

80-89 Rata-rata rendah

70-79 Batas lemah mental

20-69 Lemah mental

Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:

(1) Kelompok kecerdasan amat superior (every superior) merentang antara IQ 140-IQ 169.

(2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139. (3) Kelompok rata-rata tinggi (high avarage) antara IQ

110-IQ 119

(4) Kelompok rata-rata (avarage) merentang antar IQ 90-IQ 109

(5) Kelompok rata-rata rendah (low avarage) merentang antara IQ 80-IQ 90

(6) Kelompok batas lemah mental (bordeline defactive) berada pada IQ 70-IQ 79

(7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20-IQ 69, yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.

24 (b) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Menurut Slavin, motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik (dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri individu)

(c) Minat

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan.

(d) Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun negatif.

(e) Bakat

Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan

25

mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

b. Faktor-faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

(1) Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa.

b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa.

c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

(2) Lingkungan nonsosial

a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.

b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa hardwere seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar dll dan softwere seperti kurikulum

26

sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan.

c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa, disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan metode mengajar guru.

C. Ilmu Fiqh

1. Pengertian Ilmu Fiqh

Fiqh berasal dari kata faqaha

(ّقف) yang berarti “memahami” dan

Dokumen terkait