i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOMARUDIN
NIM: 11113231
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOMARUDIN
NIM: 11113231
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISALATIGA
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi
Qomarudin Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat
Assalamu‟alaikum. Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Qomarudin NIM : 111-13-231
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : PAI
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER
OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTS SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudara tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 23 februari 2018
Pembimbing
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl.Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga Website : .http:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE THE POWER OF TWO
PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun Oleh : QOMARUDIN NIM : 111-13-231
Telah di pertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan PAI, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga pada tanggal 23 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan.
Susunan Panitia Ujian
Ketua Penguji : Mufiq S.Ag. M.Phil ...
Sekertaris Penguji : Imam Mas Arum M.Pd ...
Penguji 1 : Ulfah Susilowati M.Si ...
Penguji : Drs. Abdul Syukur M.Si ...
Salatiga, 28 Maret 2018 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga
vii
MOTTO
Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan
tombak tajam bernama “Kebenaran”.
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Almh. Ibuku (Siti Mar‟ah S.Pd.) dan Bapakku (Khalimi) sebagai wujud baktiku Padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan do‟anya.
Adikku (Dwi Susanti) dan suaminya (saifudin) serta anaknya atau sebagai keponakan tercinta (Yoga Ahmad Dinanta) yang selalu memberi semangat dan do‟anya.
Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendo‟akanku terutama Bibi Ku (Nuryanti) dan Paman Ku (Zumri), serta adik-adik keponakan (Eko Mar‟atus Sholihah, Desti Azira Bintang, Zuhri, Thoyib, Ipul, Irfan, Hanif)
Sahabatku (Eko Mar‟atus Sholihah, Mila Madatul Chusna, Yusuf Yoga Prayoga, Muhammad Agung, Jauhari As‟ad, Shohib) yang selalu mendukung dan memberi semangat
ix
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat
Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi puasa Melalui Metode
The Power Of TwoPada Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku Pembimbing Akademik yang telah mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya selama berkuliah.
x
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral dan spiritual
8. Bapak Saderi,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs SudirmanGetasan beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan penelitian di MTs Sudirman Getasan.
9. Siswa-siswi kelas VIII di MTs Sudirman Getasan yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
10.Teman-teman PAI angkatan 2013 yang selalu bersama dalam suka dan duka.
11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat ba;asan dan ridh dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya.
Salatiga, 8 februari 2018
Penulis
xi
ABSTRAK
Qomarudin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Puasa Melalui Metode The Power Of Two pada Siswa Kelas VIII
MTs Sudirman Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar,The Power Of Two.
Dalam pembelajaran fiqih di MTs Sudirman Getasan masih bersifat teoritis dimana guru hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode dominan dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun diskusi baik guru dengan siswa maupun antar siswa. Dengan demikian, peneliti menerapkan metode The Power Of Twountuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi puasa.Tujuan dari penelitian dengan menggunakan metode The Power of Two ini untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII D MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII D MTs Sudirman Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 0 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil belajar Fiqih pada materi puasa melalui metodeThe Power Of Two . Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dukumentasi dan observasi terhadap guru dan siswa. Hasil tes dianalisis statistik deskriptif.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL...i
LEMBAR LOGO...ii
JUDUL...iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv
PENGESAHAN KELULUSAN...v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...vii
KATA PENGANTAR...viii
ABSTRAK...x
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR TABEL...xv
DAFTAR GAMBAR...xvi
DAFTAR LAMPIRAN...xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan Penelitian...5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...6
E. Manfaat Penelitian...6
F. Definisi Oprasional...7
G. Metode Penelitian...8
H. Sistematika Penulisan...14
xiii 1. Pengertian Hasil Belajar...18
2. Macam-macam Hasil Belajar...20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...21
C. Ilmu Fiqih 1. Pengertian Ilmu Fiqih...26
2. Objek Ilmu Fiqih...27
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih...28
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII...29
5. Kurikulum fiqih...29
D. Materi Puasa 1. Pengertian Puasa...30
2. Syarat dan Rukun Puasa...30
3. Amalan Sunah Puasa...33
4. Hal-hal Yang Makruh ketika Puasa...34
5. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa...34
6. Hikmah Puasa...34
7. Macam-macam Puasa...35
E. Metode The Power Of Two 1. Pengertian Metode...40
2. Pengertian Metode The Power Of Two...43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Sudirma Getasan 1. Lokasi Penelitian...47
2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan...47
xiv
4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan...50
5. Subjek Penelitian...55
B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus 1. Siklus I...57
2. Siklus II...62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal...66
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...68
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...76
4. Pembahasan Hasil Penelitian...83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...87
B. Saran...87
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision...22
Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Kopeng Getasan Tahun Ajaran 2017/2018...51
Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Kopeng Getasan Tahun Ajaran 2017/2018...53
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana MTs Sudirman Kopeng Getasan...54
Tabel 3.4 Struktur Organisasi Mts Sudirman Kopeng Getasan...54
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D MTs Sudirman Kopeng Getasan...56
Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan...66
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I...71
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I...74
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I...75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II...78
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II...81
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II...82
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Hasil Belajar Siswa Siklus I...83
Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus II...84
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas...10 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 7 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 8 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI No.20 Th.2003). Dalam hal ini Henderson mendefinisikan pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Sadulloh, 2014:5)
2
maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kjreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab (sukardjo, 2009:14).
Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswanya. Disamping peran serta guru dalam membimbing proses belajar mengajar, metode pembelajaran juga harus diperhatikan guna meningkatkan mutu pendidikan.
3
berupa mata pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang relevan dengan situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung tidak jarang biasanya berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asyik bermain atau bersendaugurau dengan teman sebelahnya. Banyak peserta didik yang menganggap Pendidikan Agama Islam tidak begitu penting karena bukan termasuk pelajaran yang menentukan kelulusan saat ujian. Sehingga mereka mengabaikan pelajaran tersebut. Hal ini bila dibiarkan berlarut-larut akan sangat membahayakan generasi penerus bangsa.
4
guru dan cenderung merasa bosan. Peneliti mengajukan alternatif solusi dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan metode the power of two.
Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri. Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran aktif pada mata pelajaran fiqih materi puasa.
Ilmu fiqih merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki posisi yang amat penting dijajaran ilmu Islam. Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar siswa didik dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.
5
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran fiqih di MTs Sudirman Getasan metode yang digunakan sebelumnya masih belum optimal, diduga karena pemilihan metode tersebut kurang kreatif dan cara mengajar guru yang monoton. Hal itu menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa, yang menyebabkan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Rata-rata nilai siswa hanya mencapai nilai kurang lebih 60, sedangkan nilai KKM mata pelajaran fiqih adalah 70,00. Dengan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 9 siswa atau 36%, dan yang belum tuntas adalah 16 siswa atau 64%.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dilakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI
METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs
SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Penggunaan Metode The Power of Two dapat Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Puasa pada Siswa Kelas VIII di MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
6
of two siswa kelas VIII di MTs Sudirman Getasan tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan Metode the power of two dapat meningkatkan prestasi belajar
fiqih materi pada siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 ”. Indikator keberhasilan yaitu tanda yang menunjukkan bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini harus mencapai 85% dari nilai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Manfaaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran fiqih melalui metode the power of two.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang strategi pembelajaran yang bervariasi.
7
c. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih.
d. Bagi sekolahan, dapat meningkatkan mutu dan efektifitas pembelajaran khususnya pembelajara fiqih.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas, maka dijelaskan di bawah ini:
1. Hasil Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2011:13)
Jadi hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5) 2. Fiqih (Fiqh)
8
yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya.
3. Puasa
Merupakan menahan diri dari makan, minum, hubungan seks, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan syarat tertentu (Hidayat, 2015:29). 4. Metode the power of two
The power of two artinya menggabungkan kekuatan dua orang. Dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari dua siswa. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya sinergi itu yaitu dua orang atau lebih, tentu lebih baik dari pada satu orang.
(
http://jaymind18.blogspot.co.id/2013/03/trategi-pembelajaran-power-of-two.html?m=1 diakses pada tanggal 11 juni 2017 jam 10:15)
G. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan.
9
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas meliputi: langkah-langkah yaitu:
a. Perencanaan
b. Rancangan tindakan c. Tahapan pelaksanaan d. Tahapan pemantauan e. Refleksi
f. Siklus
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Sudirman Getasan tahun pelajaran 2017/2018.
3. Siklus Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Maksud dari dua tahap ini untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam siklus berikutnya.
10
Model Penelitian Tindakan
Gambar 1.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008:16) 4. Tempat dan Waktu
a. Tempat penelitian adalah di kelas VIII MTs Sudirman Getasan Kabupaten Semarang
b. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018
Perencanaan SIKLUS I
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
11 5. Rumusan Tindakan
a. Perencanaan
Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti:
1) Memperisapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar observasi
4) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat kemampuan daya serap siswa
2) Mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode the power of two untuk mengkongkritkan teori yang diajarkan
3) Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang diperlukan.
c. Pengamatan/Observasi
Guru menggambarkan obyek yang akan diamati dengan cara: 1) Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah
12
2) Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang dihasilkan. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian dapat merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan sebagai bahan untuk merancang tindakan selanjutnya.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Soal Tes, Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar, dan tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
7. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
13
memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan sekolah MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan. b. Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan keadaan siswa.
c. Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar setelah dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan tes soal formatif dengan skor pengukuran dari rantang nilai 0-100. 8. Analisis Data
Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubung-hubungkan, memisah-misahkan, dan mengelompok-ngelompokan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benart. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisi kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah, 2000:226). Adapun rumus penelitian sebagai berikut:
P= F X 100%
14 Keterangan:
P= presentasi
F= Jumlah siswa yang tuntas belajar
N= Jumlah semua siswa
H. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan
Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi prestasi, metode The Power Of Two, pembelajaran fiqih, materi Puasa.
Bab III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat gambaran umum MTs Sudirm Getasan, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi deskripsi persiklus, pembahasan.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Usaha
untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Baharuddin, 2008:13).
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan (Purwanto, 1988:106). Beberapa pendapat yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut: (Djamarah, 2011:13).
a. Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
b. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
16
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2. Ciri-ciri Belajar
Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008:15)
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan suatu yang
17
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut : (Dimyati, 2012:42) a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
b. Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalamn langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
d. Pengulangan
18 e. Tantangan
Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru.
f. Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik lagi bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.
g. Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik untuk memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian hasil belajar
hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kridalaksana, 1990:14,343) “hasil” adalah
19
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.
(http://wwwrijal09.com/2016/03/pengertian-hasil-belajar.html?m=1
diakses pada tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).
Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomototik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013: 5).
20
keterampilan yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013:6) a. Pemahaman konsep
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima,
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
21 b. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu sisswa.
c. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).
a. Faktor internal
22 1) Faktor psikologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya:
(a) Kecerdasan intelegensi siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut: (Baharuddin, 2008:21)
Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision
Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi
140-169 Amat superior
120-139 Superior
23
90-109 Rata-rata
80-89 Rata-rata rendah
70-79 Batas lemah mental
20-69 Lemah mental
Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu:
(1) Kelompok kecerdasan amat superior (every superior) merentang antara IQ 140-IQ 169.
(2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139. (3) Kelompok rata-rata tinggi (high avarage) antara IQ
110-IQ 119
(4) Kelompok rata-rata (avarage) merentang antar IQ 90-IQ 109
(5) Kelompok rata-rata rendah (low avarage) merentang antara IQ 80-IQ 90
(6) Kelompok batas lemah mental (bordeline defactive) berada pada IQ 70-IQ 79
(7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20-IQ 69, yang termasuk
24 (b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Menurut Slavin, motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik (dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri individu)
(c) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan.
(d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun negatif.
(e) Bakat
25
mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.
b. Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
(1) Lingkungan sosial
a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa.
b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa.
c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
(2) Lingkungan nonsosial
a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
26
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan.
c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa, disesuaikan dengan usia perkembangan siswa dan metode mengajar guru.
C. Ilmu Fiqh
1. Pengertian Ilmu Fiqh
Fiqh berasal dari kata faqaha
(
ّقف) yang berarti “memahami” dan
“mengerti” (Koto, 2009:2).
Dalam peristilahan syar‟i, ilmu fiqh dimaksudkan sebagai ilmu yang
berbicara tentang hukum-hukum syar‟i amali (praktis) yang penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap dalil-dalil yang terperinci (al-Tafshili) dalam nash (Alquran dan Hadis).
Hukum syar‟i yang dimaksud dalam definisi diatas adalah segala
perbuatan yang diberi hukumannya itu sendiri dan diambil dari syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kata amali sebagai penjelasan bahwa yang menjadi lapangan pengkajian ilmu ini hanya yang berkaitan dengan perbuatan („amaliyah) mukallaf dan tidak termasuk keyakinan atau iktikad („aqidah) dari mukallaf itu. Dalil-dalil
27
Dalam ilmu bahasa kalimat fiqh mengandung dua makna: (Azzam, 2010: 3)
a. Pemahaman secara mutlak, yafqahu al-khaira wa asy-syar artinya dia memahaminya.
b. Memahami maksud pembicaraan seseorang, memahami maksud dari ucapan orang yang berbicara dan bukan hanya sekedar paham lafal secara bahasa.
2. Objek Ilmu Fiqh
pokok yang menjadi objek pembahasan dalam ilmu fiqh adalah perbuatan mukallaf dilihat dari sudut hukum syara‟ dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu: (Koto,2009:5)
a. Ibadah
Ibadah tercakup segala persoalan yang pada pokoknya berkaitan dengan urusan akhirat. Artinya, segala perbuatan yang dikerjakan dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah, seperti shalat, puasa, haji, dan lain sebagainya.
b. Mu‟amalah
Mu‟amalah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan harta,
seperti jual-beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, amanah, dan harta peninggalan.
c. „uqubah
„uqubah mencakup segala persoalan yang menyangkut tindak
28
3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqh
Tujuan mempelajari ilmu fiqh diantaranya: (Koto, 2009:10-11)
a. Untuk mengetahui penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan manusia, baik tindakan maupun perkataannya
b. Untuk mengetahui mana yang diperintah dan mana yang dilarang, mana yang sah dan mana yang batal, mana yang halal dan mana yang haram
c. Untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum, apa atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah.
Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, atau yang berhubungan dengan negara dan hubungan bilateralnya baik ketika dalam keadaan damai atau perang maupun hubungan manusia dengan Penciptanya yang tujuan akhirnya untuk membuat bahagia seluruh umat manusia di dunia dan di akhirat. (Azzam, 2010:6)
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqh Kelas VIII
Standar kompetensi mata pelajaran fiqh adalah:
29
b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
c. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
d. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori (Hidayat, 2015:2).
5. Kurikulum Fiqh
30
D. Materi Puasa
1. Ketentuan Puasa
a. Pengertian Puasa
Puasa menurut bahasa yaitu shaum adalah menahan atau mencegah, sedangkan menurut istilah puasa yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.
b. Syarat dan Rukun Puasa 1) Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut : a) Islam
b) Baligh c) Berakal sehat d) Mampu
e) Suci dari haid dan nifas f) Menetap (mukim) 2) Syarat sah puasa
a) Islam b) Tamyis
c) Suci dari haid dan nifas
31 3) Rukun Puasa
Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus diperhatikan yaitu :
a) Niat
Niat puasa yaitu suatu keinginan didalam hati untuk menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha Allah SWT, karena menjalankan perintah-Nya. Semua puasa tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan sebagai puasa. Untuk puasa wajib maka kita harus niat sebelum datang fajar. Sementara untuk puasa sunah, kita di bolehkan berniat setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan lain-lain.
Nabi SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud :
الله ٙهص ِالله ُلُْٕسَس ٌََّا ىهسٔ ّٛهع الله ٙهص ِْٙجَََّا ٍجَْٔص َخَصْفَخ ٍَْع
)دٔدٕثا ِأس( َُّن ُوبَِٛص َلََف ِشْجَفْنا َمْجَق َوبَِّٛصنا ِعًِْجُٚ ْىَن ٍَْي ىهسٔ ّٛهع
Artinya : Dari istri Nabi SAW, bahwa Rasulullah SAWbersabda: “barang siapa yang tidak meneguhkan niat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah”. (HR. Abu Daud). (Al-Sijistani, 2015:392).
32
1) Segala sesuatu yang masuk ke dalam ronnga melalui mulut, berupa makanan atau minuman yang menjadi konsumsi fisik atau tidak menjadi konsumsi fisik. 2) Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja tidak
membatalkan.
Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Abu Dawud:
ّٛهع الله ٙهص ِالله ُلُْٕسَس َمَق َُُّْع ُالله َِٙضَس َحَشَْٚس ُْْٕ ِْٙثَا ٍَْع
ِضْقَْٛهَف ٌأَقَتْسا ٌِِا َٔ ٌأَضَق َِّْٛهَع َسَْٛهَف ٌءْٙقنا َُّعَسَر ٍَْي ىهسٔ
)دٔدٕثا ِأس(
Artinya : dari Abu Hurairah r.a.“ Barang siapa yang terpaksa muntah, maka ia tidak wajib qadha”. (HR. Abu Dawud). (Al-Sijistani, 2015:381).
3) Istimna‟, yaitu sengaja mengeluarkan sperma baik karena ciuman dengan istri, atau sentuhan tangan maka hukumnya batal. Sedangkan jika karena melihat saja, atau berfikir saja maka tidak membatalkan. Demikian pula keluarnya madzi, tidak mempengaruhi puasa.
4)
Jima‟, karena Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah 187 berfirman tidak diperbolehkan kecuali diwaktu malam.33
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.”(Q.S al-Baqarah:187).
Semua hal yang membatalkan ini disyaratkan harus dilakukan dengan ingat jika ia sedang puasa. Maka jika ia makan, minum, istima‟ atau muntah, atau berhubungan
suami istri dalam keadaan lupa maka tidak membatalkan puasanya, baik dalam bulan ramadhan maupun diluar ramadhan.
c) Amalan Sunah Pada Waktu Puasa
Selain melaksanakan puasa wajib kita juga dianjurkan melaksanakan amalan-amalan sunah untuk menggapai kesempurnaan ibadah kita. Adapun amalaqn tersebut antara lain:
1) Sahur ,sudah dianggap sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Waktu sahur dimulai dari sejak tengah malam sampai terbit fajar dan disunahkan mengakhirinya. 2) Menyegerakan berbuka setelah maghrib.
3) Memberi buka puasa (tafhir salam)
4) Meninggalkan hal-hal yang akan menghilangkan nilai puasa seperti berdusta.
34
d) Hal-hal yang makruh ketika puasa
Ketika kita sedang berpuasa ada hal-hal yang makruh, yaitu: 1) Berkumur-kumur yang berlebihan,
2) Menyikat gigi,bersiwak,
3) Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan, 4) Memperbanyak tidur ketika berpuasa, 5) Berbekan atau disuntik.
e) Hal-hal yang membatalkan puasa
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa, yaitu; 1) Makan dan minum disengaja,
2) Murtad (keluar dari agam Islam)
3) Melakukan hubungan suami istri pada siang hari 4) Keluar darah haid atau nifas
5) Keluar air mani atau mazi yang disengaja 6) Merubah niat puasa
7) Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila. f) Hikmah Puasa
Apabila ditinjau secara mendalam, akan tampak bahwa puasa mengandung hikmah amat besar bagi manusia baik untuk kesehatan tubuh atau badan, maupun untuk jiwa atau mental.
35
3) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah 4) Membina kejujuran dan kedisiplinan
5) Dapat memelihara kesehatan 6) Dapat mengendalikan hawa nafsu 7) Diampuni dosa-dosanya.
2. Macam-Macam Puasa a. Puasa Wajib
Yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapat pahala, jika ditinggalkan mendapat dosa. Contoh:
1) Puasa ramadhan, adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap muslim selam sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT untuk pertama kalinya pada tahun kedua hijriyah. Pda waktu itu, Rasulullah baru dapat menerima perintah memindah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah. Firman Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah ayat 183 :
َٚب
Artinya :”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”( Q.S al-Baqarah ayat 183).
b. Puasa Nazar
36
Jadi, puasa nazar adalah puasa yang telah dijanjikan seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Hajj ayat 29 :
ْىَُٓثَفَت إُْضْقَْٛن َّىُث
Artinya:“Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” ( Q.S al-Hajj ayat 29 ).
Berdasarkan ayat diatas dan karena puasa nazar merupakan puasa yang telah dijanjikan oleh yang bersangkutan untuk dilaksanakan maka hukumnya wajib.
c. Puasa Kafarat
Kafarat menurut bahas berati denda atau tebusan. Dengan demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi denda atau tebusan. Melaksanakan puasa kafarat hukumnya wajib.
Ada beberapa macam puasa kafarat , di antaranya sebagai berikut: 1) Puasa yang dilakukan karena melanggar larangan haji, yaitu
bagi orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu‟
37
2) Puasa kafarat karena sumpah dzihar, dzihar adalah seorang suami yang menyerupakan istrinya sama dengan punggung ibunya. Jika dia ingin berdamai maka dia wajib membayar kafarat yaitu puasa dua bulan.
d. Puasa sunah
Puasa sunah adalah puasa yang dilakukan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Adapun macam-macam puasa sunah adalah sebagai berikut: 1) Puasa 6 hari dibulan syawal
Hadis nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR. Muslim :
ىهسٔ ّٛهع الله ٙهص ِالله ُلُْٕسَس ٌََّا َُُّْع ُالله َِٙضَس ْةُُٕٚا ِْٙثَا ٍَع
َمَق ,
:
)ىهسي ِأس(ِشَّْْذنا ِوبَِٛصَك ٌَبَك ٍلإَش ٍِْي بًّّتِس َُّعَجْتَا َّىُث ٌَبَضَيَس َوبَص ٍَْي
Artinya:Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:”barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Mslim) (Hakim, 2011:563)
2) Puasa senin dan kamis
Hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi ra:
َِٙضَس َخَشِئبَع ٍَْعَٔ
ٍَُِْْٛثِلاا َوَْٕص َّٖشَحَتَٚ الله ُلُْٕسَس ٌَبَك ْتَنبَق َُُّْع ُالله
38 3) Puasa dawud
Adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud as. Tatacarannya adalah puasa berselang, maksudnya satu hari puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang diutamakan.
4) Puasa arafah
Adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah. Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. 5) Puasa asyura (10 muharam)
Nabi saw bersabda yang diriwayatkan HR. Muslim :
ِالله ُلُْٕسَس ٌََّا َُُّْع ُالله َِٙضَس ًّحَدَبتَق ِْٙثَا ٍَِعَٔ
َمِئُس ىهسٔ ّٛهع الله ٙهص
)ىهسي ِأس(.)خَِٛضبًَنا َخََُّسنا ُشِّفَكُٚ (:َمَقَف,َءاَسُٕشبَع ِوَْٕٚ ِوبَِٛص ٍَْع
Artinya: Dari Abu Qatadah r.a. bahwa Rasulullah SAW di tanya tentang puasa hari „ asyura, maka beliau menjawab, “ia dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu.” (HR.Muslim). (Hakim, 2011:562)
6) Puasa muharam
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak puasa.
Hadits Nabi yang diriwayatkan HR. Muslim :
ّٛهع الله ٙهص ِالله ُلُْٕسَس لبق: لبق َُُّْع ُالله َِٙضَس َحَشَْٚشُْ ِٙثَا ٍَْعَٔ
ىهسٔ
39
Artinya : Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-muharam dan shalat yang paling uatama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR.Muslim). (Hakim, 2011:561).
e. Puasa haram
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila ditinggalkan berpahala. Adapun macam-macam puasa haram sebagai berikut:
1) Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 syawal adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan gembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa dihari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasasampai pada tingkat haram.
2) Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 dzulhijjah sebagai hari raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan berpuasa dan umat islam disunahkan untuk menyembelih hewan kurban dan membagikanya pada fakir miskin dan kerabatserta keluarga. 3) Hari Tasyriq
40
4) Puasa selamanya (puasa dahri)
Daharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakanya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‟i puasa seperti itu dilarang
oleh Islam.
5) Puasa wanita haid atau nifas
Puasa ini diharamkan karena kondisi tubuh sedang dalam keadaan tidak suci dari hadast besar. Apabila tetap melaksanankan puasa, maka berdosa hukumnya.
f. Puasa makruh
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila ditinggalkan malahan berpahala.
a. Puasa pada hari jum‟at, kecuali hari sebelumnya atau setelahnya berpuasa.
b. Puasa sunah pada paruh kedua bulan Sya‟ban, puasa ini mulai setelah tanggal 15 Sya‟ban hingga akhir bulan Sya‟ban. Namun
bila puasa bulan Sya‟ban sebulan penuh, justru merupaka sunah.
E. Metode The Power Of Two
1. Metode
41
tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 1995:53)
a. Kedudukan metode dalam belajar mengajar
Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi peserta didik. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar
Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain: (Djamarah, 1995:82)
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sudirman (1980: 90) mengemukakan bahwa, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
2) Metode sebagai strategi pengajaran
42
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memliki strategi itu adalah harus mengusai teknik-teknik penyajian atau yang biasa disebut dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang efektif, akurat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapain akan menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Menurut Winarno (1990: 97) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1) Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.
2) Tujuan
43 3) Situasi
Situasi adalah suatu keadaan yang diciptakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
4) Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.
5) Guru
Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi anak didik, baik potensi efektif, kognitif maupun psikomotoriknya.
2. The Power Of Two ( kekuatan berdua)
a. Pengertian metode the power of two
Metode the power of two (kekuatan berdua) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009:161).
44
jawaban dari masing-masing soal yang telah diberikan (Suprijono, 2011 :100).
b. Langkah-langkah metode the power of two
(Sillberman, 2009:161), mengemukakan bahwa langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode the power of two, yaitu:
1) Berikan peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran.
2) Minta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri0sendiri.
3) Setelah semuanya melengkapi jawabanya, bentuk kedalam pasangan dan minta mereka untuk berbagi jawaban dengan yang lain.
4) Pasangan tersebut diminta untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyanan dengan memperbaiki respons masing-masing individu.
5) Ketika semua pasangan menulis jawaban baru, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain. c. Tujuan metode the power of two
Adapun tujuan metode the power of two antara lain:
1) Membiasakan peserta didik belajar aktif secara individu dan kelompok.
45
3) Agar peserta didik memiliki keterampilan yang terkait dengan materi pokok.
4) Meminimalkan kegagalan.
5) Meminimalkan kesenjangan antara peserta didik yanga satu dengan yang lainya.
d. Kelebihan dan kekurangan metode the power of two
Kelebihan metode the power of two adalah sebagai berikut:
1) Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri.
2) Mengembangkan kemampuan mengungjapkan ide atu gagasan dengan kata-kata verbal dan membandingkan ide-ide atau gagasan orang lain.
3) Membantu anak agar dapat bekerjasama dengan orang lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima kekuranganya.
4) Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
5) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangaangan untuk berfikir.
46
1) Dapat terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang sehingga memerlukan waktu yan g panjang. 2) Dengan adanya pembagian kelompok secara
berpasang-pasangan dan antar berpasang-pasangan membuat pembelajaran kurang kondusif.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Gambaran Umum MTs Sudirman Getasan
1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian : MTs Sudirman Getasan
Alamat Lengkap : Jln. Raya Salatiga Kopeng KM 12, Desa Kopeng Kecamatan Getasan (50774) Telp: 0298318171
Mata Pelajaran : Fiqih Materi Pokok : Puasa
Kelas : VIII (Delapan)
2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan
MTs Sudirman Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991 yang di pelopori oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam. Pada tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya MTs di Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50% penduduk ber Agama Islam”abangan” dengan 40% penduduk beragama Nasrani, 10% beragama Budha. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah Kecamatan Getasan sangat dibutuhkan, maka para tokoh masyarakat merasakan terpangil mendirikan Sekolah Islam dengan nama MTs.Sudirman.
48
ini terdapat 298 siswa dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua petani dan buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan gunung telomoyo (perbatasan Kab. Magelang).
Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAINdan IKIP, karena merasa terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para pegawai dan tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang memadai. Berkat semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh masyarakat serta partisipasi Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa Tengah,MTs Sudirman dapat meningkatkan mutu pembelajaran dengan indikator bahwa lulusannya mencapai hampir 100%.
3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan
a. Visi
Beriman, Berprestasi, Terampil dan Berakhlakul Karimah b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran dan Bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga Madrasah
49
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
5) Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan madrasah
6) Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan wawasan IMTAQ dan IPTEK seluruh warga madrasah
c. Tujuan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs Sudirman Getasan.
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa didik untuk:
1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan
50
2) Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan konteks
3) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya
4) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan PMR dan Pramuka.
5) Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat Kabupaten
6) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah, Disiplin, Kreatif dan Inovatif.
7) Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life Skill (kecakapan hidup).
8) Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan SMK yang berkualitas.
4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan
a. Keadaan Guru MTs Sudirman Getasan
51
Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Getasan Tahun 2017/2018
No Nama Jabatan Alamat
1. Saderi, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur
2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng
3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang
4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul
5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng
6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan
7. Nurkus Budiyantomo, SH
Guru Sleker Kopeng
8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan
9. Yasin, S.Pd Waka
Kurikulum
Krangkeng Batur
10. Ira Robiyanti, SS Waka Kesiswaan
Plalar Kopeng
11. Sri
Lestariningsih,S.Pd
Guru Sleker Kopeng
52
13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur
14. Yahmi Dwi Astuti, S.Pd
Guru Dukuh Kopeng
15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan
16. Ika Noviyaningrum, S.Pd
Guru Batur Kidul
17. Rosidi, S.Pd Waka
Sar/prasarana
Batur Kidul
18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng
19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng
20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono
21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates
22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng
b. Keadaan Siswa MTs Sudirman Getasan
53
Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Getasan Tahun ajaran 2017/2018
NO KELAS JUMLAH
1 VII 126
2 VIII 120
3 IX 111
JUMLAH 357
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam kegiatan mengajar sebab tujuan pembelajaran tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana.
54
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Mts Sudirman Getasan
No Ruang Jumlah Luas
1 Ruang kelas 7 ruang 378
2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10
3 Ruang guru 1 ruang 56
4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15
5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56
6 Ruang TU 1 ruang 56
7 Ruang UKS 1 ruang 56
8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15
9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56
d. Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan
MTs Sudirman Getasan telah membentuk suatu struktur organisasi yang bertujuan untuk mengelola segala bentuk kegiatan dan aktivitas yang berada dilingkungan madrasah. Adapun struktur organisasi MTs Sudirman Getasan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan
Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag Kepala Madrasah Saderi,M.PdI
Kepala Desa Rebo
Komite Syarifudin
55
Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd
BP/BK Nur Zainudin, S.PdI
Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI 2. M.Sa‟dullah,S.PdI 3. Drs.Musta‟in,M.PdI 4. Risnan, S.Ag 5. Saderi, M.PdI 6. Dra.Hj.Aminatun Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi
2. M.Sa‟dullah Pembina Drumband Rohim,S.PdI
Pembina Qiro‟ah Zakariya,S.PdI
Pembina Pidato M.Sa‟dullah, S.PdI
Kepala TU Muh Mujiono
Kepala Perpustakaan Jumali Amd
Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo
5. Subjek Penelitian
56
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D Mts Sudirman Getasan
No Nama Jenis Kelami (L/P)
1 Nur Azis L
2 Salman Alfarizi L
3 Aqsa Jefri Islami L
4 Rifqi Kurniawan L
5 Agus Sofyanto L
6 Feri Listiyono L
7 Anas Khoirul Umam L
8 Sahrul L
9 Riyal Arifin L
10 Dimas Dwi Admaja L
11 Didik L
12 Zaki L
13 M.Sulkhannudin L
14 Hoirudin L
15 Yusuf Wahyu Adi L
16 Dani Setiawan L
17 Ifan Setiawan L
18 Rios Tri Handika L
19 Riyal Fauzi L
20 Edo Riskia Putra L
57
22 Wahyudi L
23 Feri Ferdiawan L
24 M.Sholahudin L
25 Bayu Nugroho L
2. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan oleh guru yang bersangkutan. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif oleh guru untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang bersifat reflektif maksudnya yaitu dalam proses penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru yang harus memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II siklus, dalam setiap siklusnya meliputi yaitu tahap perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan refleksi (reflection).
1. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari: