• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU

SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Seni

Program Studi Pendidikan Seni Konsentrasi Seni Tari

Oleh: Asep Nugraha

1303180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “MODEL

PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI

PROVINSI JAWA BARAT”, ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

(3)

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU

SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Oleh

Asep Nugraha, S.Pd. 1303180

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

pada Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana

© Asep Nugraha

Universitas Pendidikan Indonesia 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(4)

1303180

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing,

Dr. Desfina, M.Hum. NIP. 19610220 199003 2001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Seni SPs. UPI

(5)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

(6)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

(7)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... PENGESAHAN ...

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR FOTO ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat dan Signifikansi penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Pembelajaran Tari ... 9

1. Tehnik Nickolas/ Louis ... 11

2. Model Pembelajaran Musik Emile Jaques Dalcroze (1865-1950).. 16

3. Model Pembelajaran Musik Carl Orff (1895-1982) ... 18

B. Elemen Tari ... 21

C. Elemen Musik ... 25

(8)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru Seni Budaya (Seni Tari), Mahasiswa dan Kreator Tari ... 46

BAB III METODE PENELITIAN... A. Desain Penelitian ... 51

1. Potensi dan Masalah ... 53

2. Pengumpulan Data ... 54

3. Desain Produk / Konsep Pembelajaran ... 58

B. Partisipan Penelitian ... 62

1. Validasi Penelitian ... 62

2. Perbaikan Desain ... 64

3. Uji Coba pemakaian atau Uji Coba terbatas dan Uji Coba Luas .... 71

4. Revisi Produk ... 71

5. Pembuatan Produk Masal ... 72

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 72

1. Populasi Sampel Sumber Data Tahap I (Uji Terbatas) ... 72

a. Populasi ... 72

b. Sampel ... 72

2. Populasi sampel Sumber Data Tahap 2 (Uji Luas) ... 73

a. Populasi ... 74

b. Sampel ... 74

D. Posedur Penelitian ... 78

1. Teknik Pengumpulan Data Tahap I... 78

2. Teknik Pengumpulan Data Tahap 2 .... ... .. 79

E. Instrumen Penelitian... 81

F. Analisis Data ... 83

1. Metode Analisis Tahap 1 (Uji Coba Terbatas)……… 83

a. Perencanaan Desain Produk Temuan Penelitian ... 85

(9)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Revisi Produk ... 86

2. Metode Analisis Tahap 1 (Uji Coba Luas)…...……… 86

a. Model Rancangan Eksperimen Untuk Menguji ... 86

b. Teknik Analisis Data ... 86

G. Desain Konsep Penelitian ... 82

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A. Penerapan Ritme Gerak... 90

1. Langkah-langkah Penerapan Melalui Stimulus Untuk Penguasaan Ritme Gerak ... 91

a. Petimbangan Penetapan sample ... 91

b. Dilihat dari Kondisi Awal ... 93

c. Perbedaan Penerapan Sampel Ritme Gerak dan Rasa Musikal 96

d. Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan penerapan Ritme Gerak dan Rasa Musikal ... 97

2. Pengembangan Konsep Model Pembelajaran Penguasaan Ritme Gerak ... 98

a. Pertimbangan Penerapan Setiap Siklus Bagi mahasiswa ... 100

b. Pertimbangan Penerapan Setiap Siklus Bagi Guru ... 105

B. Hasil Penerapan Uji Terbatas …... 111

1. Kondisi dan Potensi Awal pada Siklus 1 ... 111

2. Hasil Penerapan Siklus 1 ... 113

3. Kondisi dan Potensi Awal pada Siklus 2 ... 115

4. Hasil Penerapan Siklus 2 ...………... 118

5. Kondisi dan Potensi Awal pada Siklus 3 ... 121

6. Hasil penerapan Siklus 3 ... 123

7. Kondisi dan Potensi Awal pada siklus 4 ... 125

8. Hasil Penerapan Siklus 4 ... 128

(10)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kondisi Awal para Guru ... 135

2. Hasil Penerapan Siklus 1 ... 136

3. Hasil Perlakuan Siklus 2 ... 141

4. Hasil Penerapan Siklus 3 ...………... 149

D. Pembahasan ... 156

1. Kemampuan dasar Guru dan Mahasiswa ... 160

2. Kelemahan Guru dan Mahasiswa terhadap Pola Ritmik untuk Membentuk Rasa musikal ... 160

3. Kelemahan Penguasaan Pola Ritmik, Hitungan/Ketukan, Tempo dan Tekanan (Aksen pada Guru dan Mahasiswa ... 162

4. Terbentuknya Rasa Musikal ... 165

5. Pengaruh Penerapan Ritme Gerak dan Rasa Musikal terhadap Pandangan Para Guru sebagai Responden... 168

6. Peranan Ritme Gerak dan Rasa Musikal dalam Tari ... 174

7. Konsep Pembelajaran Ritme Gerak dan Rasa Musikal Lanjutan ... 182

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 186

A. Kesimpulan ... 186

B. Implikasi ... 186

1. Ritme gerak Bagi Mahasiswa ... 186

2. Ritme Gerak Bagi Guru Seni Budaya ... 187

3. Ritme Gerak Bagi Pelaku Seni yang Melatih Tari ... 187

C. Rekomendasi ... 188

DAFTAR PUSTAKA ... 190

RIWAYAT HIDUP ... 192

(11)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Potensi dan Masalah Penelitian... 53

Tabel 3.2 Siklus 1 ... 59

Tabel 3.3 Siklus 2 ... 60

Tabel 3.4 Siklus 3 ... 60

Tabel 3.5 Siklus 4 ... 60

Tabel 3.6. Siklus 5 ... 61

Tabel 3.7 Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak terhadap Elemen-elemen Tari ... 66

Tabel 3.8 Siklus 2. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio menggunakan Bermacam Gandre Musik ... 67

Tabel 3.9 Siklus 3. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Audio dengan Birama dan Ketukan/hitungan Gerak ... 67

Tabel 3.10 Siklus 4. Penguasaan Ritme Gerak Melalui Eksplorasi Gerak dengan Ketukan/hitungan ... 68

Tabel 3.11 Hasil dari Uji Coba Terbatas tentang Penguasaan Ritme Gerak untuk Kreasi Tari bagi Mahasiswa ... 68

Tabel 3.12 Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio Menggunakan Bermacam Gandre Musik ... 69

Tabel. 3.13 Siklus 2. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Audio “Lagu anak” Untuk Melatih Birama dan Ketukan/hitungan Gerak ... 69

Tabel 3.14. Siklus 3. Penguasaan Ritme Gerak Melalui Eksplorasi Gerak dengan Ketukan/hitungan ... 70

Tabel 3. 15. Dafatr Nama Responden Uji Terbatas Divisi K.I.G Dance Theatre Departemen Pendidikan Seni Tari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... 73

Tabel 3.16. Penilaian Siklus 1-4 ... 82

Tabel 3.17. Penilaian materi dalam Indikator sebelum dan sesudah perlakuan pada setiap Siklus 1-4... 83

(12)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.20. Penilaian Siklus 3 ... 83

Tabel 3.21. Penilaian Siklus 4 ... 84

Tabel 3.22. Hasil Persentase Uji Coba ... 84

Tabel 3.23. Penilaian Indikator Siklus 1 ... 87

Tabel 3.24. Penilaian Indikator Siklus 2 ... 87

Tabel 3.25. Penilaian Indikator Siklus 3 ... 87

Tabel 3.26. Hasil Persentase Materi Uji Coba ... 88

Tabel 4.1. Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak terhadap Elemen-elemen Tari ....101

Tabel 4.2. Siklus 2. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio menggunakan Bermacam Gandre Musik ...102

Tabel 4.3. Siklus 3. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Auditif dengan Birama dan Ketukan/hitungan Gerak ...102

Tabel 4.4. Siklus 4. Penguasaan Ritme Gerak Melalui Eksplorasi Gerak dengan ketukan/hitungan ...104

Tabel 4.5. Hasil dari Uji Coba Terbatas tentang Penguasaan Ritme Gerak untuk Kreasi tari bagi Mahasiswa ...105

Tabel 4.6. Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio menggunakan Bermacam Gandre Musik ...106

Tabel 4.7. Siklus 2. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Audio “Lagu anak” dengan Birama dan Ketukan/hitungan Gerak ...107

Tabel 4.8. Siklus 3. Penguasaan Ritme Gerak Melalui Eksplorasi Gerak dengan ketukan/hitungan... 109

Tabel 4.9. Siklus 4. Hasil dari Uji Coba Luas tentang Metode Pembelajaran Penguasaan Ritme Gerak untuk Kreasi tari bagi Mahasiswa dan Guru Seni Budaya ... 110

Tabel. 4.10. Analisis Penilaian Siklus 1 ... 113

Tabel. 4.11. Penilaian Indikator Siklus 1 . ... 114

Tabel. 4.12. Analisis Hasil Siklus 2 ... 118

(13)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.14. Analisis Penilaian Siklus 3 ... 123

Tabel 4.15. Penilaian Indikator Siklus 3 ... 124

Tabel 4.16. Analisis Penilaian Siklus 4 ... 128

Tabel 4.17. Penilaian Indikator Siklus 4 ... 128

Tabel 4.18. Hasil Persentase Uji Coba Terbatas ... 134

Tabel 4.19. Penilaian Indikator Siklus 1 kelompok 1 ... 136

Tabel 4.20. Penilaian Indikator Siklus 1 kelompok 2 ... 139

Tabel 4.21. Hasil Penerapan Indikator Siklus 2.a kelompok 1 ... 142

Tabel 4.22. Hasil Penerapan Indikator Siklus 2.b kelompok 1 ... 144

Tabel 4.23. Hasil Penerapan Indikator Siklus 2.a kelompok 2 ... 146

Tabel 4.24. Hasil Penerapan Indikator Siklus 2.b kelompok 2 ... 148

Tabel 4.25. Hasil Penerapan Indikator Siklus 3.a kelompok 1 ... 150

Tabel 4.26. Hasil Penerapan Indikator Siklus 3.b kelompok 1 ... 150

Tabel 4.27. Hasil Penerapan Indikator Siklus 3.a kelompok 2 ... 152

Tabel 4.28. Hasil Penerapan Indikator Siklus 3.b kelompok 2 ... 153

Tabel 4.29. Hasil Persentase Indikator Siklus 1 . ... 154

Tabel 4.30. Hasil Persentase Indikator Siklus 2 ... 155

Tabel 4.31. Hasil Persentase Indikator Siklus 3 ... 155

Tabel 4.32. Hasil Persentasi Uji Coba ... 156

(14)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 4.1 Kelompok 1 ... 112

Foto 4.2 Kelompok 2 ... 112

Foto 4.3 Kelompok 3 ... 112

Foto 4.4 Proses Penerapan Gerak... 122

Foto 4.5 Proses Penerapan Gerak... 122

Foto 4.6 Proses eksplorasi gerak dengan ketukan/hitungan dan ekspresi imajinasi ... 126

Foto 4.7 Proses eksplorasi ... 126

Foto 4.8 Eksplorasi Individu dan duet ... 129

Foto 4.9. Proses wawancara langsung... 131

Foto 4.10. Tim Divisi K.I.G Dance Theatre sampei akhir penelitian ... 133

Foto 4.11. Respon Musik ... 141

(15)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Langkah-langkah Penelitian Research & Development (R&) 55 Diagram 3.2 Interaksi Masalah Sebelem Menemukan Fokus Penelitian 55 Diagram 3.3 Model Cetak Biru Penelitian ... 57 Diagram 3.4 Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran

Penelitian... 59 Diagram 3.5 Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran

Penelitian ... 66 Diagram 3.6 Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran

Penelitian ... 69 Diagram 3.7 Perencanaan Desain Produk Uji Terbatas ... 85 Diagram 3.8 Perencanaan Desain Produk Uji Luas ... 86 Diagram 3.9 Desain Konsep Penelitian Model Pembelajaran Penguasaan

Ritme Gerak untuk kreasi tari bagi guru seni Budaya di

Provinsi Jawa Barat ... 89 Diagram 4.1 Konsep Model Pembelajaran Tari terhadap Penguasaan

(16)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar Notasi 2.1. Desain Pola ketukan dan Pola Ritmik... 32

Gambar Notasi 2.2. Pola hitungan/ketukan birama dan hitungan gerak ... 35

Gambar Notasi 2.3. Notasi angka ... 37

Gambar Notasi 2.4. Desain Pola hitungan/ ketukan gerak dan Pola Ritmik sebagai penguasaan ritme gerak ... 38

Gambar 3.1. Model eksperimen 1. Single One-Shot Case Studi ... 81

Gambar 4.1. Pola Notasi 1. ...108

Gambar 4.2. Pola Notasi 2. ...109

Gambar 4.3. Pola Hitung/ketukan musik modern ...163

Gambar 4.4. Pola Hitung/ketukan musik tradisional. ...164

Gambar 4.6. Perbedaan hitungan bahasa Inggris dan Bahasa indonesia dengan menggunakan tepukan tangan ...176

Gambar. 4.7.Cara Penulisan Hitungan Dalam Notasi Tari (Notasi Laban) ... 177

Gambar 4.8. Pola Ritmik ketukan/hitungan gerak dasar (gerak awal) yang dilakukan oleh Responden . ...178

Gambar 4.9. Pengembangan pertama Pola Ritmik dari ketukan/hitungan gerak dasar (gerak awal) yang dilakukan oleh Responden. ...179

Gambar 4.10. Pengembangan kedua Pola Ritmik dari ketukan/hitungan gerak dasar (gerak awal) yang dilakukan oleh Responden ...180

Gambar 4.11. Lirik Lagu Naik Delam sebagai Melodi. ...179

(17)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

(18)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beragam bentuk dan sajian tari, tidak hanya konvensional tetapi ada pula pertunjukan secara komersil maupun kompetisi. Sajiannya pun beragam, ada tari tradisional, tari kontemporer, tari populer, drama tari atau pun tari kreasi lainnya. Penggarapan suatu kreasi tari, memerlukan proses latihan, sehingga menjadi bentuk sajian tari yang menarik. Proses atau kegiatan mencipta adalah situasi berkembang melalui latihan sebagai pendalaman dan pembahasan akan keindahan gerak serta tehnik tari dengan argumentasinya secara langsung yang disertai dengan peragaan (Sedyawati, 1985, hlm.7). Dengan kata lain, latihan dapat berfungsi sebagai proses pembelajaran tari.

Seorang guru tari biasanya menguasai gerak tari dan berkreasi dengan mengembangkan gerak, tenaga, ruang dan waktu. Pendidikan seni tari memiliki konsep-konsep yang menekankan pada bentuk gerak dan susunan gerak (koreografi), pengajaran tari, dan pembelajaran tari serta hasil dari sebuah proses tari. Konsep tersebut merupakan bagian dari elemen-elemen dasar tari, diantaranya gerak sebagai bahan baku yang berupa gerakan tubuh yang medianya meliputi ruang, tenaga dan waktu (Murgiyanto,1983, hlm.21-25), juga penguasaan wiraga (gerak), wirasa (rasa) dan wirahma (irama) yang dikembangkan menjadi sebuah pembelajaran tari.

(19)

2

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerak. Gerak tubuh yang dilakukan tentunya memiliki ruang sebagai bentuk visual gerak yang dilakukan, waktu sebagai penanda kecepatan atau perlambatan dalam bergerak, dan tenaga adalah penggunaan otot-otot tubuh dalam memberikan intensitas gerak yang dilakukan secara bertekanan atau tidak bertekanan. Dengan demikian, dalam bentuk gerak tari melalui ruang, tenaga dan waktu yang dilakukan secara terus menerus dan berulang secara teratur dapat dikatakan sebagai ritme.

Ritme dalam elemen tari termasuk pada ranah waktu. “Ritme merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah komposisi” (Firmansyah, 2009, hlm.30). Paling mendasar sekali adalah cara menghitung/ketukan gerak pada saat bergerak atau dalam musik adalah ritme.

Materi pembelajaran pengetahuan tari dipelajari oleh mahasiswa seni tari dan guru seni budaya lulusan pendidikan seni tari. Namun, ada satu hal yang kurang diperhatikan dalam memberikan pengenalan musikal sebagai unsur pendukung tari, yaitu penguasaan dan pemahaman akan ritme. Padahal, melalui ritme dapat meningkatkan musikalitas dan melatih kepekaan menuangkan ekspresi gerak tari terhadap musik dalam mengeksplorasi gerak, mengembangkan gerak dan atau menciptakan tari-tari kreasi melalui sebuah proses kreatif menjadi sajian kreasi tari.

Guru tari dan mahasiswa tari, tidak semua memiliki kemampuan yang sama. Peneliti merasa, bahwa mahasiswa tidak terlalu menguasai akan pentingnya ritme dalam gerak, apalagi seorang guru seni budaya khususnya bidang seni tari. Hal ini, terlihat dari kurangnya pemahaman akan sebuah ritme gerak atau ketukan/hitungan gerak terhadap musik maupun iringan tari yang sering nampak pada sebuah proses kreatifnya. Padahal, bermula dari ritme akan menghasilkan ekspresi dan rasa irama yang tepat untuk tari.

(20)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program pendidikan seni tari periode 2003-2008 di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, bahwa peneliti kurang mendapatkan pemahaman ritme dan irama yang tepat sesuai dengan hitungan/ketukan awal untuk memulai gerakan pada saat berlatih dan atau pun melatih tari. Hal tersebut, dikarenakan dosennyapun belum memahami akan ritme itu sendiri. Contohnya, pada saat pemberian materi pendidikan tari, dimana dicontohkan untuk memulai gerakan melalui hitungan lisan yang berbeda pada saat awal sebelum bergerak dengan saat bergerak. Kemudian, dalam pelatihan praktek sebuah tari pun demikian, mahasiswa menghitung dengan dan tanpa menggunakan ritme yang tepat saat berlatih. Hal ini, terjadi terus menerus hingga guru seni tari dan mahasiswa pun melakukan hal yang sama, dalam melatih dan atau mengajarkan tari terhadap siswanya.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa sejak awal kesalahan dalam pembelajaran tari adalah tidak mengenalkan ritme gerak terhadap musik, sehingga unsur ritme terabaikan. Kesalahan tersebut, tentunya berlangsung secara turun temurun. Dengan demikian, peneliti ingin memperbaiki kebiasaan tersebut, dengan menggunakan metode pembelajaran penguasaan ritme pada guru seni tari dan mahasiswa seni tari sebagai calon guru seni tari, agar memiliki kemampuan dan pemahaman ritme ketukan/hitungan sebagai kunci utama melalui pola hitungan lisan terhadap musik.

(21)

4

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diabaikan oleh para pengajar, baik dosen maupun guru yang mengajarkan pada peserta didiknya.

Penguasaan ritme perlu dilatih karena akan berhubungan dengan kemampuan dalam berkreasi tari. Contohnya, pada saat menata dan menyusun gerak dengan menggunakan musik yang sudah ada dan dalam suatu choir atau paduan suara. Disini, terlihat bahwa pelatih gerak atau penata gerak tari harus menguasai dan memahami benar akan ritme lagu, tempo lagu dan dinamika lagu dari musik atau notasi lagu dalam pembagian suara. Terlihat jelas, bahwa pentingnya penguasaan indera pendengaran dalam menerima stimulus audio yang didengar dan membaca notasi dalam musik oleh pengajar tari, baik guru, mahasiswa, penari maupun seorang penata tari. Beberapa metode tersebut pernah saya terapkan pada teman saya sebagai pelatih dan penata gerak serta berperan sebagai guru pula dan hasilnya, memang harus memahami benar akan ritme.

Peneliti mengartikan adanya kesamaan dalam proses sebuah pembentukan suatu komposisi musik dengan tari yaitu ritme atau hitungan/ketukan dasar. Ritme atau hitungan/ketukan berfungsi untuk memberikan awalan atau aba-aba pada saat memulai gerakan ketukan/hitungan yang sesuai dengan ritme musik sangatlah diperlukan untuk memberikan memulai bergerak dengan tekanan-tekanan tertentu pada setiap hitungannya. Hitungan/ketukan menjadi dasar utama dalam menentukan unsur musik lainnya, dalam membentuk dan menyusun pola-pola ritme dan tempo, sehingga menjadi dinamika gerak yang diinginkan. Namun, pada dunia tari melakukan ketukan/hitungan tidak sama dengan hitungan birama musik, tetapi menghitung dari angka satu sampai dengan angka delapan dengan ritme yang sama.

(22)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerakannya, sehingga banyak yang memilih dan beranggapan bahwa menari dengan musik yang tidak memiliki ritme yang jelas atau hilang (lose tempo) itu lebih mudah. Padahal, setiap melodi atau irama musik memiliki ketukannya sesuai dengan birama yang digunakan dalam musik. Hal ini, dikarenakan mereka takut untuk bergerak dengan menentukan tempo yang seharusnya. Keadaan demikian, memberikan hasil yang kurang baik pada proses dan hasilnya, karena adanya ketidaksamaan persepsi tentang rasa irama musik serta ritme gerak yang dilakukan pada saat berlatih dan bahkan saat bersamaan dengan musik.

Setelah mengalami banyak pengalaman-pengalaman dari sebuah proses yang dilakukan secara rutinitas maupun edisional. Peneliti mendapatkan berbagai keadaan dan situasi yang berbeda-beda saat berkarya dan berlatih tari. Pada saat pengajaran, pelatihan atau eksplorasi sebuah karya seni tari yang dilakukan memberikan kematangan pemikiran hingga menimbulkan kepercayaan diri dan pengetahuan yang baru bagi peneliti dalam memahami ketukan/hitungan gerak tari.dalam musik.

Musik tidak hanya sebagai pendukung tari tetapi melalui melodi, ritme dan timbre serta aksen-aksen yang memberikan identitas bagi tarian yang diiringinya (Widia, Widaryanto, Suanda, 2006, hlm.178), sehingga menimbulkan ekspresi tari yang bersumber dari rasa dan gerak tubuh penari atau pun musik pengiringnya. Seperti yang dikemukakan oleh (Nikolais/Louis, 2005, hlm.2);

In the same way that it is important for a musician to understand the nomenclature of his musical instrument, it is also important that a dancer is familiar with the instrument he will employ to make his art: the body.

Jadi, dimulai dari pengenalan tubuh sebagai media gerak sampai dengan pemahaman ritme gerak hingga menentukan irama musik pengiringnya, sehingga menjadi kesatuan ekspresi antara keduanya sebagai sebuah kreasi tari.

(23)

6

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja, pada saat memberikan awalan atau instruksi gerak dengan tempo yang tidak jelas antara intruksi lisan dan hitungan lisan yang tidak sesuai dengan tempo yang diberikan melalui lisan dan tepuka tangan. Secara tidak disadari, hal tersebut diabaikan dan dilakukan terus menerus, sehingga menjadi kebiasaan berkreativitas. Oleh sebab itu, hal demikian tidak boleh terjadi lagi, sehingga peneliti ingin memberikan penguasaan ritme gerak sebagai dasar pola ketukan/hitungan, agar setiap gerak yang disusun dan dibuat atau dilatihkan sesuai dengan musik iringannya (match) dan memberikan batasan- pada pola-pola hitungan dalam musik dan gerak. Selain itu, menembus celah dalam penguasaan pola ritmik atau hitungan dalam suatu irama musik agar menjadi harmonis antar gerak dan musik sebagai media ekspresi gerak, sehingga menjadi suatu kreasi tari. dalam hal ini, penguasaan audio sebagai stimulus menjadi prioritas utama melatih kepekaan musiklitas. Dengan kata lain, kreasi yang terstimulus oleh audio yang memberikan peluang untuk meningkatkan kemampuan kreasi dalam tari, baik bagi mahasiswa seni tari dan guru seni budaya, maupun para pelaku seni tari.

Dari sinilah, diharapkan muncul berbagai cara atau metode sebuah proses penciptaan karya seni tari kreasi melalui pengajaran unsur-unsur seni tari di dalamnya. Berawal dari sini, peneliti ingin memberikan pemahaman ritme gerak yang tepat untuk guru seni budaya dan mahasiswa seni tari sebagai calon pendidik dan pelatih tari melalui pembelajaran tari. Selain itu, sebagai pendidik tari ataupun kreator tari harus memiliki kepekaan musikal yang baik untuk dapat mengolah rasa dan ekspresi dalam gerak yang dilakukan, karena setiap gerakan selalu memiliki pola-pola gerak yang sesuai dengan ritme. Hal ini, dimaksudkan untuk membentuk karakteristik tarian yang akan dibawakan, baik dalam sebuah sajian tari lepas atau pun garapan tarian bertema.

(24)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan penguasaan tehnik dan rasa dalam gerak serta kemampuan menari yang dimiliki oleh mahasiswa, baik secara individu maupun berkelompok melalui pemahaman ritme dan irama untuk melakukan gerak tari, sehingga menjadi sebuah karya seni tari tersendiri. Selain itu, diharapkan dapat membantu dalam mengajarkan tarian kepada peserta didik lainnya, pada saat memberikan awalan atau aba-aba ritme dan irama yang tepat untuk melakukan gerak tari saat dilakukan proses latihan.

Dengan demikian, penulisan yang akan penulis angkat dalam judul tesis ini adalah “Model Pembelajaran Tari untuk Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Ritme Gerak dan Rasa Musikal Bagi Guru Seni Budaya di Provinsi Jawa Barat”.

B. Rumusan Masalah

Penguasaan ritme gerak tehadap kepekaan musikalitas guru seni budaya khususnya guru seni tari sangat diperlukan oleh setiap guru seni tari maupun mahasiswa seni tari. Secara sadar bahwa melakukan gerak sama halnya bermusik dengan gerak, tetapi hal tersebut kadang terabaikan. Padahal, tari dan musik tidak dapat terpisahkan. Melalui pemahaman ritme gerak, menggunakan beberapa stimulus auditif dengan mengapresiasi musik dan hitungan/ketukan secara lisan, diharapkan dapat menambah penguasaan musikal dan penguasaan ritme gerak para Guru Seni Budaya di Provinsi Jawa Barat.

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan beberapa pertanyaan, sebagai berikut.

1. Bagaimana proses penerapan menggunakan model pembelajaran penguasaan ritme gerak?

(25)

8

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini, bertujuan untuk memberikan gambaran proses dan hasil penerapan penguasaan ritme gerak terhadap mahasiswa seni tari dan guru seni budaya di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah model pembelajaran tari dalam memberikan pemahaman akan ritme gerak, sebagai dasar penguasaan kemampuan kreasi yang terstimulan dari audio melalui ketukan/hitungan yang membentuk ekspresi gerak, sehingga memiliki rasa irama dalam melakukan gerak tari pada mahasiswa tari sebagai calon pendidik seni tari dan guru seni budaya di Provinsi Jawa Barat.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian, diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang terkait dengan penelitian, diantaranya:

1. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil dari penenlitian ini dapat menjadi salah satu informasi dalam mengembangkan kompetensi lembaga pendidikan melalui dosen dan mahasiswa terkait dengan pemanfaatan ritme sebagai ketukan/hitungan dasar dalam gerak tari.

2. Departemen Pendidikan Seni Tari Universitas Pendidikan Indonesia Pemanfaatan metode pengajaran yang dilakukan dalam penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan atau sumber belajar bagi para mahasiswa seni tari maupun dosen terkait, baik dalam berkarya dan melatih tari.

3. Peneliti

(26)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Pendidik tari/ pelatih tari/kreator tari

(27)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Research and Development untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi, penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian dan pengembangan (Research and Devlopment) merupakan ujung tembok dari suatu industri dalam menghasilkan produk-produk baru yang dibutuhkan oleh pasar.

Penelitian ini, menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya (Research and Development (R&D)). Penelitian yang dilakukan untuk dapat menghasilkan produk tertentu yang bersifat analisis kebutuhan, dan menguji kefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas (Sugiono, 2013, hlm.407). Hal ini, tentunya sesuai dengan penelitian peneliti yang ingin mendapatkan formula atau metode baru dalam pembelajaran tari dalam memahami ritme gerak sebagai dasar penguasaan gerak tari bagi guru seni budaya maupun mahasiswa pendidikan seni tari.

(28)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah uji coba produk, maka peneliti melakukan revisi produk yang telah dilakukan pada uji terbatas. Dalam ujicoba terbatas ini, peneliti mencobakan metode pembelajaran dalam memahami ritme gerak dalam ketukan/hitungan untuk menari sacara bersama atau individu.

Hasil dari revisi uji coba produk, maka selanjutnya peneliti melakukan uji coba pemakaian terhadap mahasiswa seni tari dengan dan di luar dari divisi K.I.G Dancer Theatre. Kemudian revisi produk agar terlihat hasil dari kelebihan dan kelemahan produk yang peneliti lakukan. Apabila selesai uji coba produk dan telah dianggap efektif, maka peneliti akan melakukan uji coba luas pada uji terbatas yaitu guru seni budaya di Jawa barat.

Pembuatan uji coba luas merupakan proses akhir penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang hasilnya menjadi sebuah laporan penelitian yang menggunakan metode Research and Development / R&D dengan mendapatkan hasil yaitu model pembelajaran yang teruji.

Berikut adalah langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan dalam bentuk diagram;

Diagram 3.1. Langkah-langkah Penelitian Research & Development ( R & D )

(Sumber. Sugiyono 2014, hlm. 298)

(29)

53

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Bandung, dengan cara menganalisis masalah-masalah yang terjadi di lapangan. Masalah-masalah yang terjadi ini merupakan potensi dari pembahasan produk yang akan dianalisis.

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah, dan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengertian tersebut tampak pada potensi dan masalah yang akan peneliti teliti yaitu potensi dan masalah yang terjadi secara turun temurun secara terus menerus yang terjadi dalam suatu proses kreativitas tari dalam berkreasi tari adalah cara menghitung atau ketukan dalam melakukan gerak atau melatih maupun berlatih gerak tari. Kejadian tersebut berlanjut pada guru seni budaya khususnya seni tari. Berikut tabel potensi dan masalah yang ditemukan dalam analisis penelitian:

Tabel. 3.1. Potensi dan Masalah Penelitian Desain. Nugraha (2015)

Potensi Masalah

1. Pengenalan elemen tari dalam aspek waktu, gerak, tenaga dan ruang harus diperhatikan dan ditekankan dalam pembelajaran tari baik secara praktis maupun materi, karena ini harus dilatih pada setiap pembelajaran, agar kemampuan yang dimiliki bukan batasan untuk berkreasi tari.

1. Pengenalan elemen tari dalam aspek waktu, gerak, tenaga dan ruang sangat perlu diperhatikan, karena dilihat dari kemampuan mahasiswa tidak semua memiliki pemahamn tersebut, tetapi kemampuan pemahaman ini harus lebih ditekankan terhadap mahasiswa sekalipun guru tari atau pelatih tari maupun menjadi penari bukan pilihan tetapi mengolah semua elemen tari harus tetap menjadi prioritas utama.

2. Pembelajaran pengenalan ritme gerak terhadap genre musik dapat mengasah keterampilan gerak dan eksplorasi gerak tari terhadap potensi kemampuan masing-masing individu, baik guru tari, mahasiswa tari dan penari atau pelatih kreatif tari.

2. Dalam pembelajaran tari kurang memperkenalkan ritme gerak terhadap genre musik, antaranya pengenalan musik tari tradisional dan pengenalan musik tari modern

3. Pengenalan ritme gerak terhadap ketukan atau pola ritmik sesuai genre musik dapat melatih kepekaan mahasiswa seni tari yang akan menjadi pelatih tari dan guru tari.

Hal ini, sangat perlu diperhatikan karena kepekaan musikal akan ritme atau irama musik dapat membantu mempermudah mengajarkan gerak tari terhadap

3. Kurangnya pengenalan dan pelatihan audio terhadap ritme gerak, yaitu ketukan atau pola ritmik dalam pembelajaran, baik gerak dasar tari tradisional, tari modern, komposisi tari atau koreografi tari

Pendidikan seni dalam kreasi tari anak dan atau melatih tari bentuk anak-anak.

(30)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesesuaian irama musik. Tentunya, membutuhkan waktu untuk melatih kepekaan tersebut.

4. Pemahaman dan pelatihan birama 4/ 4 dan 3/ 4 melalui pembelajaran ritmik dengan genre musik pop, salsa, hiphop, instrumen dan notasi lirik (paduan suara) sangat diperlukan oleh guru tari dalam berkreasi tari, baik berkreativitas maupun menciptakan tarian pada saat melatih tari atau membuat juga menyusun tarian.

4. Saat ini tidak mendapatkan pengetahuan akan pembelajaran pengenalan dan pelatihan birama 4/ 4 dan 3/ 4 melalui pembelajaran pola ritmik dengan macam-macam genre musik, diantaranya pop, salsa, hiphop, instrumen dan notasi lirik (paduan suara). Padahal hal ini, sangat bermanfaat bagi para guru kreatif di sekolah dan maupun di luar sekolah. 5. Kegiatan pembelajaran ini sangat harus

dilatih, sehingga memberikan kepekaan gerak dan musikal terhadap para siswa yang dilatih tari.Pengolahan dan pelatihan ketukan/ hitungan gerak sangat diperlukan. Hal ini, berkaitan dengan pelatihan secara individu maupun kelompok. Selain itu, kesamaan akan ketukan dan hitungan akan membentuk tempo gerak sendiri, sehingga walaupun tidak berhitung secara lisan akan menghasilkan pola bentuk gerak yang sama pada saat melakukan gerakan secara kelompok dan memberikan ritme tersendiri dan dinamika gerak secara individu.

5. Pengolahan dan pelatihan ketukan/ hitungan gerak tidak terlalu terperhatikan dalam setiap pembelajaran tari, baik pada pola pelatihan komposisi tari maupun pembelajaran tari secara kelompok maupun individu. Bukan sekedar untuk memberikan wacana wiraga, wirahma

dan wirasa saja, tetapi bagaimana ketiga aspek tersebut terbangun dan cara melatihnya.

Semua analisis tersebut merupakan tahap pertama untuk menghasilkan informasi analisis penelitian peneliti dalam beberapa waktu dan periode secara langsung di lapangan. Untuk mendapatkan informasi yang valid, peneliti melakukan beberapa penelitian dengan menggunakan metode kualitatif atau survey langsung di lapangan dan wawancara dengan guru seni budaya. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif. Untuk mengetahui efektivitas model tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat dilakukan dengan metode eksperimen. Setelah model teruji, maka dapat diaplikasikan untuk model pembelajaran tari tentang ritme gerak untuk kreasi tari guru seni budaya di provinsi Jawa Barat.

2. Pengumpulaan Data

(31)

55

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1992) telah mengidentifikasi sejumlah asumsi filosofis yang mendasari pendekatan penelitain kualitatif dalam Alwasilah (2012, hlm. xxiv);

1). Pertama realitas (atau pengetahuan) dibangun secara sosial, 2). Realitas (pengetahuan) dibentuk secara kognitif, 3). Seluruh entitas (termasuk manusia) selalu dalam keadaan saling mempengaruhi dalam proses pembentukan serentak. Oleh sebab itu sangatlah musykil kita dapat membedakan antara sebab akibat, 4). Karena peneliti tidak dapat dipisahkan dari yang ditelitinya, maka penelitian itu sendiri terikat nilai.

Dari pernyataan di atas, muncul sejumlah sasaran penelitian, metodologi (tehnik) penelitian untuk memahami dan mempresentasikan fenomena sosial serta peran untuk para peneliti terhadap fenomena yang akan diteliti (Alwasilah, 2012, hlm. xxiv). Tujuan sasaran penelitian utama adalah para guru seni budaya di Kota Bandung, namun untuk mendapatkan sumber permasalahan yang terjadi dan potensi yang dimiliki sebagai dasar permasalahan yang timbul dalam pengembangan penelitian, maka peneliti meneliti dari sumber asal pembelajaran guru seni budaya itu belajar, yaitu tingkat mahasiswa. Hal tersebut, dilakukan untuk memahami model pembelajaran yang akan peneliti aplikasikan sebagai produk penelitian peneliti dan memberikan gambaran materi penelitian yang dapat dikembangkan sebagai model pembelajaran seni tari khususnya.

Berikut adalah bagan metode kualitatif atau survey yang peneliti lakukan untuk mendapatkan informasi;

Diagram 3.2. Interaksi Masalah Sebeleum Menemukan Fokus Penelitian (Sumber Diagram. Alwasilah, 2012, hlm. 38).

Pengalaman pribadi peneliti terhadap pemahaman ritme gerak

untuk kreasi tari Data empirik peneliti

dan guru seni budaya serta mahasiswa seni

tari

Konsep Penelitian adalah Penguasaan

(32)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsep Penelitian yang dilakukan adalah betapa pentingnya penguasaan ritme gerak untuk kreasi tari bagi guru Seni Budaya di Kota Bandung, namun untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman ritme gerak diperlukan pengalaman sebelumnya, yaitu tempat dimana guru tersebut belajar seni tari. Kemudian, untuk mendapatkan konsep atau desain produk penelitian selanjutnya, peneliti memerlukan data empirik dan sumber-sumber tentang pentingnya ritme gerak bagi guru seni budaya dan mahasiswa aktif dalam pembelajaran melalui pengamatan atau survey secara langsung. Permasalahan yang timbul merupakan bagian dari pengalaman yang peneliti amati dan analisis, baik peneliti menganalisis langsung obyek penelititian maupun meneliti diri sendiri dalam pemahaman dan penguasaan ritme gerak. Hal ini, dimaksudkan agar peneliti mendapatkan hal baru (groundeed) untuk dapat berbagi dan menyesuaikan dengan pengalaman berkreasi tari terhadap pemahaman dan penguasaan ritme gerak. Disini, tampak bahwa pentingnya pembelajaran akan konsep pengenalan ritme gerak melalui pola-pola ritmik ketukan/hitungan bagi para guru tari maupun mahasiswa seni tari. Permasalahan-permasalahan yang timbul telah peneliti paparkan dalam tabel masalah di atas.

(33)

57

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diagram. 3.3. Model Cetak Biru Penelitian (terilhami dari Maxwell, 1996, hlm. 5)

(Sumber. Alwasilah, 2012, hlm. 43).

1. Problem Penelitian

a. Penguasaan ritme gerak dalam hal ini, penguasaan pola ketukan/ hitungan gerak dan pola ritmik antara gerak dengan musik.

b. Penguasaan elemen tari dalam aspek waktu, dimana penguasaan tempo dan dinamika gerak yang dapat membantu menimbulkan keselarasan dan keharmonisan susunan gerak tari dalam kreasi tari. Dalam hal ini, akan membentuk tenaga dan aksen-aksen tertentu dalam gerakan tari dan pengaturan tenaga dalam tubuh

2. Pengenalan dan pelatihan akan konsep ritme gerak terhadap musikalitas guru seni budaya dan mahasiswa serta pelatih.

3. Pertanyaan Penelitian

a. Pengaplikasian penguasaan ritme gerak untuk berkreasi tari bagi guru seni budaya di Jawa Barat

b. Hasil dari penelitian penguasaan ritme gerak tari untuk kreasi tari bagi guru seni budaya di Jawa Barat.

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian Pertanyaan

Penelitian Kerangka

Konseptual

Problem Penelitian Penguasaan ritme

gerak

(34)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tujuan penelitian

a. Bertujuan untuk memberikan pemahaman akan ritme gerak melalui pola ketukan/hitungan yang didalamnya terdapat elemen tari yaitu gerak, tenaga, ruang dan waktu, terhadap kemampuan kepekaan rasa musikal (wirasa), sehingga dapat membentuk ekspresi gerak (wiraga) dan rasa irama (wirahma) sebagai hasil penciptaan kreasi tari pada mahasiswa tari sebagai calon pendidik seni tari dan guru seni budaya di Jawa Barat.

b. diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah model pembelajaran tari dalam memberikan pemahaman akan ritme gerak, sebagai dasar ketukan/hitungan gerak, dengan memberikan intruksi/aba-aba pada saat mengawali gerakan pada pembelajaran tari, sehingga dapat memberikan rasa percaya diri, baik bagi siswa yang belajar, maupun guru yang mengajar.

5. Kerangka Konseptual

a. Konsep Pembelajaran tari b. Elemen-elemen tari

c. Guru Seni Budaya, Mahasiswa Seni tari, Pelatih tari atau Penari d. Ritme Gerak

6. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang dilakukan adalah Research and Devlopment (R&D), didalamnya terdapat metode penelitian sebagai pendukung penelitian peneliti dalam menentukan model pembelajaran yang diharapkan, yaitu metode Deskriptif Kualitatif dan metode Eksperimen. 7. Validasi Penelitian, memberikan batasan penelitian dan bukti valid atas

penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

3. Desain Produk / Konsep Pembelajaran

(35)

59

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru seni budaya di Kota Bandung. Hasil dari kegiatan yang dilakukan pada desain awal produk adalah sebagai sumber atau pegangan untuk menilai dan membuat desain berikutnya serta menyusun komponen Indikator sebagai acuan dasar penelitian. Berikut adalah bagan desain produk yang akan peneliti teliti sebagai pegangan untuk menilai;

Diagram. 3.4.Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran Penelitian

(Desain. Nugraha, 2015)

Berikut adalah Indikator dalam penerapan Siklus di atas;

Tabel.3.2. Siklus 1

- Gerak sesuai dengan anatomi kemampuan tubuh

- Gerak lembut dan bertenaga

- Pemahaman ruang gerak tubuh, baik gerak tradisi maupun gerak modern

- Gerak yang dilakukan adalah gerak tangan, kaki, badan, kepala (sembada, sembah, baplang, lontang, kuda-kuda, hip, pade pure, swiaswe, plie, shaking, dll)

Lab. Dance Durasi 90 mnt

b. Ruang - Pengenalan ruang gerak dalam tubuh - Melakukan gerak dalam ruangan

(36)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Waktu Melakukan gerak dengan hitungan masing-masing dan kelompok gerak melalui stimulus genre musik, tepukan tangan dan lisan

- Eksplorasi gerak sesuai dengan keinginan - Dilakukan individu dan kelompok

CD (Desain. Nugraha , 2015)

No. Materi Indikator Alat Ruang

1. Pemahaman dan penguasaan ritme gerak terhadap pola ketukan/ hitungan gerak melalui stimulus audio CD, tepukan tangan dan lisan dengan pola gerak

- Peneliti memberikan bentuk gerak tanpa hitungan/ketukan

- Peneliti memberikan bentuk gerak 1x 8 trisi dan 2x8 trisi berputar kanan dan kiri

- Peneliti memberikan bentuk gerak

sembada dan jinjit 2x8

- Peneliti memberikan geraka tepukan bahu 2x8 di tempat dan berjalan - Peneliti menyusun semua gerakan dan

meminta mahasiswa melakukannya dengan hitungan bersama

- Tanpa berhitung bersama

- Melakukan hitungan dalam hati masing-masing

(37)

61

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Pemahaman birama 4/4 dan 3/4, tempo, hitungan dan ketukan gerak - Pemahaman birama dan pola ritmik

ketukan dan hitungan yang diingkan dalam gerak

- Melakukan gerak bersama secara kelompok tanpa menghitung dan bertepuk tangan

- Meminta bergerak dengan tempo yang diinginkan

- Meminta mengolah dinamika gerak sesuai dengan keinginan secara individu atau kelompok dengan birama melalui obyek dan imajinasi sebagai landasan pembentuk wiraga, wirasa, dan wirahma.

- Eksplorasi gerak dengan ketukan 4/4 - Eksplorasi gerak dengan ¾

- Penguasaan hitungan 1x8 - Penguasaan hitungan lisan

- Penguasaan hitungan ketukan melalui tepukan tangan

- Pemahaman bentuk gerak dan tehnik gerak dengan hitungan/ketukan menjadi dinamika dan tempo gerak yang diinginkan

- Melakukan gerak secara kelompok, duet dan solo

- Mengekplorasi obyek sebagai satuan fokus gerak yang diinginkan

- Obyek nyata (melihat, meraba, dan merasakan)

- Pemilihan obyek yang ditemukan sekitar, sesuai konsep personal (meningkatkan potensi perasaan dan ekspresi diri)

- Eksplorasi gerak melalui obyek nyata dengan hitungan/ketukan (menghidupkan suasana, bentuk gerak dan ruang gerak)

- Obyek imajinasi

- Melakukan gerak melalui daya nalar atau imajinasi

- Eksplorasi gerak dengan hitungan/ketukan

- Obyek dengan penari di sekitar studio (kepekaan responsif dan saling mengisi antara penari dan ruang, penari dengan teman lainnya)

Tepukan

2. Eksplorasi irama gerak yang dibuat dengan hanya 4x8 gerakan

Eksplorasi rasa dengan irama gerak yang telah dibuat

- Mengetahui respon dan pemahaman akan rasa irama

(38)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rasa irama tanpa menggunakan musik secara kelompok

- Eksplorasi rasa irama musik yang diinginkan menggunakan alat musik Pemahaman iringan musik dengan bentuk tari

- Eksplorasi gerak dengan musik iringan

- Penentuan musik iringan dengan gerak ekspresi dan rasa penari dengan musik yang dibuat

Melakukan eksposisi gerak dengan iringan - Melakukan latihan

B. PARTISIPAN PENELITIAN

Partisipasi Penelitian yang dilakukan dan dipilih oleh peneliti adalah untuk mendapatkan sumber validasi konsep penelitian yang akan dilakukan, dalam hal ini, untuk merujuk pada langkah-langkah penelitian R&D. Partisipan berupa data empiris peneliti dan peran responden yang peneliti minta secara langsung untuk mendukung penelitian peneliti, kemudian tatanan berikutnya dibimbing oleh pembimbing peneliti dalam menentukan langkah dan isi secara literatur.

1. Validasi Desain

Setelah Desain Produk di atas tersusun, maka peneliti melanjutkan pada proses validasi Desain yang merupakan kegiatan menilai apakah rancangan tersebut efektif untuk menghasilkan metode atau konsep pembelajaran selanjutnya atau tidak. Dari beberapa indokator di atas, peneliti mendapatkan hasil penelitian sebagai validasi desain. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional, karena validasi disini bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Kemudian, hasil desain tersebut diperbaiki oleh peneliti agar menemukan hasil produk yang baru, berikut keunggulannya.

(39)

63

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam hal ini adalah dosen seni tari dan sekaligus pembimbing tesis peneliti, dan salah satu pelaku seni yakni guru seni tari dan sekaligus pelatih tari yang peneliti ambil sebagai tenaga ahli yang berpengalaman dalam mengajarkan tari terhadap anak-anak didik, dari tingkat anak-anak hingga dewasa, dengan latar belakang pendidikan yang sama, yakni lulusan Seni Tari UPI Bandung.

Konsep desain yang peneliti susun tentunya melalui tahapan bimbingan bersama dosen pembimbing hingga menjadi desain konsep yang diharapkan. Berikut adalah Dosen Seni Tari sekaligus Pembimbing Peneliti dalam penyusunan Tesis ini;

Nama : Dr. Desfina, M.Hum

Jabatan : Dosen Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Bandung

Validasi empiris yang dilakukan peneliti secara langsung dan mencoba menerapkan konsep penguasaan ritme gerak terhadap responden penelitian awal peneliti terhadap guru seni tari tersebut dimaksudkan untuk mencobakan konsep yang telah peneliti desain/ rancang sebelumnya dan mendapatkan masukan sebagai hasil dari uji coba desain tersebut di lapangan. Penerapan konsep ini peneliti lakukan untuk mendapatkan masukan berupa data yang membantu keyakinan peneliti bahwa penguasaan ritme tersebut dapat dikuasi dan dipahami oleh guru seni tari tersebut. lebih jauhnya, peneliti mendapatkan masukan pengalaman yang mendukung dalam penelitian ini. Berikut adalah tenaga ahli yang direkomendasikan oleh peneliti sebagai percontohan konsep desain yang peneliti di awal penelitian;

Nama : Tovan Yudhatama Saribun, S.Pd Tempat/tgl lahir : Bandung, 21 Juli 1984

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : Lulusan Program Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Sendratasik FPBS UPI Bandung 2008

(40)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

-Melatih di LisTra FK Kedokteran Universitas Padjadjaran Jatinangor -Melatih tari jaipong di sanggar Keluarga Cimahi

Alasan pemilihan: karena sering melakukan pelatihan tari pada kelompok-kelompok tari dari tingkat mahasiswa dan dan anak-anak serta karyawan-karyawan. Pada awalnya beliau kesulitan dalam mengajarkan hitungan gerak dengan iringan musik.

Nama : Asep Nugraha, S.Pd

Tempat / Tgl.lahir : Bandung, 28 Oktober 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : Lulusan Program Pendidikan

Seni Tari Jurusan Sendratasik FPBS UPI Bandung 2008

Aktivitas : - mengajar di SMK Pasundan Putra Cimahi

- Melatih koreografi Paduan Suara Studio Contorum Bandung

- Melatih dan penata gerak pada garapan drama musikal dan drama teater di berbagai intansi pendidikan formal dan non formal di Bandung

2. Perbaikan Desain

Berikut adalah hasil dari Validasi yang telah dilakukan, berupa konsep penerapan untuk Uji Terbatas pada Mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Tari FPSD UPI dan Uji Luas pada Guru Seni Budaya di Provinsi Jawa Barat, yang dihasilkan dari temuan-temuan selama penerapan pengujian siklus di lapangan.

(41)

65

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman dan penguasaan dalam mengolah rasa musikalitas gerak terhadap musik yang sangat penting dalam pembelajaran koreografi, pengembangan tari kreatif, mapun mengolah dan mengembangkan suatu komposisi tari sebagai bentuk kreasi tari. Penerapan siklus di atas, diharapkan dapat dilakukan sebagai bekal ilmu pengembangan proses pembelajaran tari dan bekal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya menjadi seorang calon guru, penari atau pelatih tari.

Pada uji luas yaitu guru, tentunya akan berhubungan dengan cara mengajar guru dalam melatih gerak tari yang berpengaruh pada cara memberikan intruksi/aba-aba gerak terhadap pola ketukan/hitungan gerak siswanya. Memberikan penguasaan pola ritmik dalam sebuah lagu atau iringan musik terhadap suatu komposisi gerak kreasi tari, materi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman guru terhadap konsisten dalam memberikan tempo gerak sebagai pola ritme gerak, memberikan aba-aba yang jelas dengan tempo, menguasai jumlah ketukan antara setiap gerak dan musik, sehingga gerak yang disusunnya sesuai dengan tempo dan jumlah interval dalam musik. Pemahaman materi ini, dimaksudkan untuk guru tidak selalu mengabaikan musik yang dan gerak dan lebih dapat merasakan kemampuan musikalitasnya dalam karya kreasi tarinya, sehingga guru akan lebih aktif dan kreatif membentuk kreasi tari dan musik menjadi lebih dinamis dan harmonis. Selain itu, mengolah rasa musikal melalui gerak dalam merespon musik yang didengar, baik bagi dirinya sendiri maupun siswanya.

(42)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diagram. 3.5.Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran Penelitian

(Desain. Nugraha, 2015)

Berikut adalah Indikator dalam penerapakan Siklus di atas;

Tabel 3.7. Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak terhadap Elemen-elemen Tari

- Gerak sesuai dengan anatomi kemampuan tubuh

- Gerak lembut dan bertenaga

- Pemahaman ruang gerak tubuh, baik gerak tradisi maupun gerak modern

- Gerak yang dilakukan adalah gerak tangan, kaki, badan, kepala (sembada, sembah, baplang, lontangkuda-kuda, hip, pade pure, swiaswe, plie, shaking, dll)

Lab. Dance Durasi 90 mnt

b. Ruang - Pengenalan ruang gerak dalam tubuh - Melakukan gerak dalam ruangan

c. Tenaga Pengaturan tenaga dalam bergerak sesuai dengan keinginan

d. Waktu - Melakukan gerak dengan hitungan secara individu dan kelompok

- Menentukan hitungan dengan tempo gerak - Melakukan gerak bertekanan dan tidak bertekanan sebagai dinamika gerak Hasil dan Temuan

Hasil Uji Terbatas

(43)

67

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui tempo gerak dan ketukan/hitungan

Tabel 3.8 Siklus 2. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio menggunakan Bermacam Genre Musik

(Desain. Nugraha, 2015)

Tabel 3.9. Siklus 3. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Audio dengan Birama, pola ritmik, dan Ketukan/hitungan Gerak melalui Tepukan Tangan dan

Lisan ketukan/hitungan gerak menggunakan tepukan tangan dan lisan.

- Peneliti memberikan bentuk gerak tradisional dan kekinian/kontemporer tanpa hitungan/ketukan yang tepat - Peneliti memberikan gerakan

dengan hitungan/ketukan menggunakan tempo pelan, sedang dan cepat

- Peneliti menyusun semua gerakan dan meminta mahasiswa melakukannya dengan hitungan bersama

- Melakukan hitungan dalam hati masing-masing

- Melakukan gerak bersama secara kelompok tanpa menghitung dan bertepuk tangan

- Pemahaman hitungan/ketukan gerak dengan 2 birama 4/4 atau 1 x 8 hitungan

- Pemahaman birama 4/4 dan ¾ dalam musik Salsa, Chacha dan Rumba dalam pola ketukan dan cara menghitungannya

- Eksplorasi gerak dengan menggunakan ketukan/hitungan 4/4

(44)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Penguasaan hitungan gerak dengan hitungan 1 x 8 melalui lisan

- Penguasaan hitungan/ketukan gerak melalui tepukan tangan - Penguasaan bentuk gerak dengan

hitungan/ketukan menjadi dinamika dan tempo gerak yang diinginkan

- Melakukan gerak secara kelompok, duet dan solo

2. Penyelarasan gerak yang disusun ke dalam jenis musik yang didengar, untuk melatih ritme musik yang didengar menjadi kesatuan dalam ritme gerak

- Meminta bergerak dengan tempo irama musik yang didengar dan memasukan gerak tersebut ke dalam irama dan ritme musik - Meminta mengolah dinamika

gerak sesuai dengan keinginan - Mengeksplorasi gerak secara

individu dan kelompok

Durasi 90 mnt

Tabel 3.10. Siklus 4. Penguasaan Ritme Gerak Melalui Eksplorasi Gerak dengan ketukan/hitungan

(Desain. Nugraha, 2015)

No. Materi Indikator Alat Ruang

1. Eksplorasi Gerak - Gerak sesuai dengan kemampuan pembendaharaan gerak tubuh

- Gerak sesuai dengan ketepatan hitungan/ketukan yang diinginkan secara lisan dan atau tepukan tangan, dilakukan individu dan kelompok

Tepukan obyek atau imajinasi sehingga

memberikan aksen-aksen dalam gerakan atau dinamika gerak

- Mengekplorasi obyek imajinasi dan atau langsung sebagai satuan fokus gerak yang diinginkan

- Pemilihan obyek yang ditemukan sekitar, sesuai konsep personal (meningkatkan potensi perasaan dan ekspresi diri dalam kepekaan responsif dan saling mengisi antara penari dan ruang, penari dengan teman lainnya) - Menentukan hitungan/ketukan untuk

menghidupkan suasana, bentuk gerak dan ruang gerak

- Pembentukan gerak dan menyatukan rasa irama tanpa menggunakan musik secara kelompok

- Penentuan musik iringan dengan gerak ekspresi dan rasa penari dengan musik yang dibuat

- Melakukan latihan

(45)

69

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11. Hasil dari Uji Coba Terbatas tentang Penguasaan Ritme Gerak untuk Proses Kreasi tari bagi Mahasiswa

(Desain. Nugraha, 2015)

No. Materi Indikator Alat Ruang

1. UJI TERBATAS

Pemahaman dan penguasaan hasil eksplorasi terhadap ritme gerak melalui pola ketukan/ hitungan sebagai pembentukan wiraga, wirasa, dan

wirahma pada mahasiswa

b. Pembelajaran pada Uji Luas

Diagram. 3.6.Desain Prodak Siklus Penerapan Konsep Metode Pembelajaran Penelitian

(Desain. Nugraha, 2015)

Berikut adalah materi dan Indikator dalam penerapakan Siklus di atas:

Tabel 3.12. Siklus 1. Pengenalan Ritme Gerak Melalui Rangsang Audio menggunakan Bermacam Genre Musik

(Desain. Nugraha, 2015)

No. Materi Indikator Alat Ruang

(46)

Asep Nugraha, 2015

MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel. 3. 13. Siklus 2. Pemahaman Ritme Gerak melalui Rangsang Audio berupa

“Lagu Anak” untuk melatih Birama, Beat dan Ketukan/hitungan Gerak melalui

Tepukan Tangan dan Lisan (Desain. Nugraha, 2015) untuk melatih birama,

beat, ketukan/hitungan gerak menggunakan tepukan tangan dan lisan.

- Merespon musik yang didengar - Para guru meminta setiap gerak yang

dirasakannya tadi untuk diingat dan kemudian disusun dalam bentuk komposisi gerak sesuai dengan kemampuan, baik bentuk gerak tradisional, modern maupuan gerak kontemporer tanpa hitungan/ketukan - Eksplorasi gerak dengan

menggunakan ketukan/hitungan 4/4 - Eksplorasi gerak dengan

menggunakan ketukan/hitungan 3 /4 - Penguasaan hitungan gerak dengan

hitungan 1 x 8 melalui lisan

- Penguasaan hitungan/ketukan gerak melalui tepukan tangan

- Penguasaan bentuk gerak dengan hitungan/ketukan menjadi dinamika dan tempo gerak yang diinginkan - Para guru melakukan gerakan dengan

hitungan/ketukan menggunakan tempo pelan, sedang dan cepat - Pemahaman hitungan/ketukan gerak

dengan 2 birama 4/4 atau 1 x 8 hitungan dengan menggunakan lagu

“Naik Delman” dengan tempo cepat,

sedang dan lambat

- Pemahaman birama 3/4 dalam musik ketukan dan cara menghitungannya

2. Penyelarasan gerak yang disusun ke dalam jenis musik yang didengar, untuk melatih ritme musik yang didengar menjadi kesatuan dalam ritme gerak

- Meminta bergerak dengan tempo irama musik yang didengar dan memasukan gerak tersebut ke dalam irama dan ritme musik

- Meminta mengolah dinamika gerak sesuai dengan keinginan

- Mengeksplorasi gerak secara individu dan kelompok

- Menentukan hitungan dengan tempo gerak

- Melakukan gerak bertekanan dan tidak bertekanan sebagai dinamika gerak melalui tempo gerak dan ketukan/hitungan

Durasi 90 mnt

Gambar

Tabel. 3.1. Potensi dan Masalah Penelitian
Tabel.3.2. Siklus 1
Tabel.3.4. Siklus 3
Tabel 3.6. Siklus 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kecerdasan dan kesabaran guru sangat diperlukan lebih besar dibandingkan hari-hari belajar biasa karena dalam melatih anak dapat bermain drama diperlukan proses

[r]

[r]

Pada teknik pengumpulan data ini, peniliti mendokumentasikan proses kegiatan model pembelajaran berbasis kognitif moral baik dalam bentuk foto, rekaman maupun hasil

Hipotesis dalam penelitian ini ialah Kecakapan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen laba, Proporsi dewan komisaris independen memoderasi hubngan kecakapan

Penulis Pada Penulisan Ilmiah ini membuat website Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang merupakan salah satu dari sekian banyak informasi yang menampilkan dan memberikan

yang diberikan variabel inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga dan produk domestik bruto terhadap indeks harga saham gabungan cukup kecil karena koefisiennya