• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fiqh berasal dari kata faqaha ( ّقف) yang berarti “memahami” dan “mengerti” (Koto, 2009:2)

PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Gambaran Umum MTs Sudirman Getasan

1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian : MTs Sudirman Getasan

Alamat Lengkap : Jln. Raya Salatiga Kopeng KM 12, Desa Kopeng Kecamatan Getasan (50774) Telp: 0298318171

Mata Pelajaran : Fiqih Materi Pokok : Puasa

Kelas : VIII (Delapan)

2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Getasan

MTs Sudirman Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991 yang di pelopori oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam. Pada tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya MTs di Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50% penduduk ber Agama Islam”abangan” dengan 40% penduduk beragama Nasrani, 10% beragama Budha. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah Kecamatan Getasan sangat dibutuhkan, maka para tokoh masyarakat merasakan terpangil mendirikan Sekolah Islam dengan nama MTs.Sudirman.

Sejak berdiri hingga tahun 2008 MTs Sudirman telah mengalami peningkatan baik kualitas siswa maupun kualitas guru, pada tahun 2009

48

ini terdapat 298 siswa dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua petani dan buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan gunung telomoyo (perbatasan Kab. Magelang).

Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAINdan IKIP, karena merasa terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para pegawai dan tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang memadai. Berkat semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh masyarakat serta partisipasi Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa Tengah,MTs Sudirman dapat meningkatkan mutu pembelajaran dengan indikator bahwa lulusannya mencapai hampir 100%.

3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Getasan

a. Visi

Beriman, Berprestasi, Terampil dan Berakhlakul Karimah b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran dan Bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki

2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga Madrasah

3) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal

49

4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

5) Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan madrasah

6) Mendorong dan menyediakan fasilitas untuk meningkatkan wawasan IMTAQ dan IPTEK seluruh warga madrasah

c. Tujuan

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs Sudirman Getasan.

Pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa didik untuk:

1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan konseling.

50

2) Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan konteks

3) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya

4) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan PMR dan Pramuka.

5) Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat Kabupaten

6) Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah, Disiplin, Kreatif dan Inovatif.

7) Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life Skill (kecakapan hidup).

8) Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan SMK yang berkualitas.

4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Getasan

a. Keadaan Guru MTs Sudirman Getasan

Keadaan guru dan staf pengajar di MTs Sudirman Getasan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 22 orang. Nama-nama pengajar atau guru di MTs Sudirman Getasan Tahun Pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

51

Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Getasan Tahun 2017/2018

No Nama Jabatan Alamat

1. Saderi, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur

2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng

3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang

4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul

5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng

6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan

7. Nurkus Budiyantomo, SH

Guru Sleker Kopeng

8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan

9. Yasin, S.Pd Waka

Kurikulum

Krangkeng Batur

10. Ira Robiyanti, SS Waka Kesiswaan

Plalar Kopeng

11. Sri

Lestariningsih,S.Pd

Guru Sleker Kopeng

52

13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur

14. Yahmi Dwi Astuti, S.Pd

Guru Dukuh Kopeng

15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan

16. Ika Noviyaningrum, S.Pd

Guru Batur Kidul

17. Rosidi, S.Pd Waka

Sar/prasarana

Batur Kidul

18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng

19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng

20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono

21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates

22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng

b. Keadaan Siswa MTs Sudirman Getasan

Keadaan siswa sangat mempengaruhi proses pembelajaran. MTs Sudirman Getasan mempunyai jumlah keseluruhan siswa 357. Adapun daftar setiap kelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

53

Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Getasan Tahun ajaran 2017/2018

NO KELAS JUMLAH

1 VII 126

2 VIII 120

3 IX 111

JUMLAH 357

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam kegiatan mengajar sebab tujuan pembelajaran tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana MTs Sudirman Getasan dapat disajikan dalam tabel berikut:

54

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana Mts Sudirman Getasan

No Ruang Jumlah Luas

1 Ruang kelas 7 ruang 378

2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10

3 Ruang guru 1 ruang 56

4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15

5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56

6 Ruang TU 1 ruang 56

7 Ruang UKS 1 ruang 56

8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15

9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56

d. Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan

MTs Sudirman Getasan telah membentuk suatu struktur organisasi yang bertujuan untuk mengelola segala bentuk kegiatan dan aktivitas yang berada dilingkungan madrasah. Adapun struktur organisasi MTs Sudirman Getasan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan

Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag Kepala Madrasah Saderi,M.PdI

Kepala Desa Rebo

Komite Syarifudin

55

Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd

BP/BK Nur Zainudin, S.PdI

Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI 2. M.Sa‟dullah,S.PdI 3. Drs.Musta‟in,M.PdI 4. Risnan, S.Ag 5. Saderi, M.PdI 6. Dra.Hj.Aminatun Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi

2. M.Sa‟dullah Pembina Drumband Rohim,S.PdI

Pembina Qiro‟ah Zakariya,S.PdI

Pembina Pidato M.Sa‟dullah, S.PdI

Kepala TU Muh Mujiono

Kepala Perpustakaan Jumali Amd

Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo

5. Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa dikelas VIII tahun pelajaran 2017/2018 semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 25 laki-laki dan 0 perempuan. Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut:

56

Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VIII D Mts Sudirman Getasan

No Nama Jenis Kelami (L/P)

1 Nur Azis L

2 Salman Alfarizi L

3 Aqsa Jefri Islami L

4 Rifqi Kurniawan L

5 Agus Sofyanto L

6 Feri Listiyono L

7 Anas Khoirul Umam L

8 Sahrul L

9 Riyal Arifin L

10 Dimas Dwi Admaja L

11 Didik L

12 Zaki L

13 M.Sulkhannudin L

14 Hoirudin L

15 Yusuf Wahyu Adi L

16 Dani Setiawan L

17 Ifan Setiawan L

18 Rios Tri Handika L

19 Riyal Fauzi L

20 Edo Riskia Putra L

57

22 Wahyudi L

23 Feri Ferdiawan L

24 M.Sholahudin L

25 Bayu Nugroho L

2. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan oleh guru yang bersangkutan. Penelitian tindakan kelas juga merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif oleh guru untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang bersifat reflektif maksudnya yaitu dalam proses penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru yang harus memecahkan permasalahan yang terjadi dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II siklus, dalam setiap siklusnya meliputi yaitu tahap perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan refleksi (reflection).

1. Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:

1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel

58

2) Melakukan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan

3) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) yang memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan. (RPP terlampir)

4) Menyiapkan alat pembelajaran

5) Membuat Instrumen Penilaian, meliputi:

a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengamati proses pembelajar dan kemampuan siswa

b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang ketetapan guru dalam menggunakan metode the power of two

c) Tes formatif, yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I.

b. Pelaksanaan (Acting)

Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Agustus 2017 dengan materi tentang Thoharah. Pada siklus ini peneliti menggunakan metode the power of two. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pra pembelajaran

a) Menyiapkan bahan pembelajaran berupa materi yang berkenaan dengan pengertian, ketentuan-ketentuan, dll. Mengenai materi Puasa.

59

b) Menyiapkan perangkat atau media, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I.

2) Kegiatan awal

a) Guru mengucap salam pembuka dan membuka pelajaran dengan bacaan Basmallah bersama-sama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran

d) Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar ketentuan puasa

e) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat

f) Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi yang diajarkan

3) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan materi tentang pengertian, tujuan, macam-macam, dan manfaat puasa.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal, setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal masing-masing. d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah

60

e) Setelah semua melengkapi jawabanya guru meminta kepada setiap siswa saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya. f) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah

diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah di dapatkan. 4) Kegiatan Akhir

a) Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa.

b) Pembelajaran ditutup dengan membaca Hamdallah bersama dan diakhiri salam.

c. Pengamatan (observation)

Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi atau pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan meto the power of two dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Refleksi (reflection)

Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode the power of two . Berikut penjelasannya:

1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran: a) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam

61

b) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru cukup baik dalam penguasaan materi

d) Metode the power of two dapat diterapkan dalam pembelajaran.

e) Soal evaluasi yang diberikan kepada siswa sudah cukup jelas

f) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib 2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran:

a) Pengelolaan waktu kurang optimal

b) Pengelolaan kelas kurang maksimal, banyak siswa yang berbicara sendiri.

c) Siswa belum memahami metode yang dipakai guru, yaitu metode the power of two.

d) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi yang belum jelas.

3) Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus kedua

a) Guru memberikan tugas membaca untuk pertemuan siklus II, guna menunjang penguasaan materi

b) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien

62

d) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau bermain sendiri

e) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II, peneliti memberi arahan pada siswa untuk lebih aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung agar indikator pembelajaran tercapai. Beberapa tahap yang dilakukan peneliti antara lain: a. Perencanaan

Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran

2) Menyiapkan lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II

3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa

4) Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran

b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017. Pada siklus II peneliti berupaya untuk meningkatkan keefektifan siswa dalam pembelajaran. Penjelasan secar rinci sebagai berikut:

63 1) Pra Pembelajaran

Menyiapkan alat pembelajaran berupa materi pembelajaran dan media yang digunakan.

2) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan membaca Basmallah bersama

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru melakukan appersepsi dan menanyakan tugasnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran

d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat e) Mengajukan beberapa pertanyaan

3) Kegiatan inti

a) Guru membagikan materi tentang Puasa yaitu macam-macam dan manfaat puasa, kemudian memberi kesempatan siswa untuk membacanya selama kurang lebih sepuluh menit.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota.

c) Guru membagikan kertas yang berisi soal. Setiap kelompok mendapatkan soal.

d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu.

64

e) Setelah semua melengkapi jawabanya, guru meminta kepada siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya.

4) Kegiatan Akhir

a) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan materi yang telah dipelajari

b) Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan salam

c. Observasi

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui metode the power of two. Aspek pengamatan dalam penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek pengamatan pada guru dan siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini banyak peningkatan dibanding siklus sebelumnya dengan didapatkan pengelolaan waktu sudah maksimal dan efisien, serta siswa dapat memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif.

65

Pada siklus II ini peneliti telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih melalui metode the power of two pada materi Puasa.

66

BAB IV

Dokumen terkait