• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Sektoral

Dalam dokumen Halaman ini sengaja dikosongkan (Halaman 125-128)

PERKEMBANGAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI JAWA TENGAH

NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH TW II-2009

7.1. Pertumbuhan Ekonomi

7.1.1. Kajian Sektoral

7.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2009 diperkirakan akan mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2008, yaitu dalam kisaran 4,0-5,0%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan III-2009 diperkirakan

juga akan berada dalam kisaran 4,5-5,0% (yoy), atau sedikit meningkat dari triwulan laporan. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan III-2009 diperkirakan akan didorong oleh sektor industri pengolahan, sektor PHR dan sektor bangunan. Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan didorong oleh konsumsi rumah tangga (RT) dan Konsumsi Pemerintah. Pemilu presiden pada Juli 2009, tahun ajaran baru, bulan puasa dan hari raya lebaran diperkirakan menjadi pendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

7.1.1. Kajian Sektoral

Permintaan domestik pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami peningkatan terutama dipengaruhi oleh naiknya daya beli masyarakat dan ekspektasi kondisi perekonomian yang cenderung semakin optimis. Di sisi eksternal, krisis keuangan global diperkirakan mulai mereda pada triwulan III-2009 sehingga pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang diperkirakan akan mengalami peningkatan dari triwulan II-2009.

Kajian sektoral ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (a) sektror primer yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan, (b) sektor sekunder mencakup sektor industri, sektor listrik dan sektor bangunan, serta (c) sektor tersier yang terdiri dari sektor PHR, sektor pengangkutan, sektor keuangan dan sektor jasa.

a. Sektor Primer

Sektor pertanian pada awal triwulan III-2009 diperkirakan akan mengalami

sedikit penurunan karena memasuki masa tanam di beberapa daerah, meskipun pada awal triwulan III masih ada di beberapa daerah yang mengalami panen. Perhatian pemerintah daerah di Jawa Tengah dalam mengatasi permasalahan distribusi pupuk

kepada petani menyebabkan akses petani untuk mendapatkan pupuk menjadi lebih mudah. Hal ini diperkirakan akan turut mendukung produksi sektor pertanian ke depan. Sektor pertambangan

diperkirakan juga akan mengalami pertumbuhan yang sedikit menurun pada triwulan mendatang disebabkan adanya penurunan permintaan barang tambang dan galian, sejalan dengan adanya bulan puasa yang diperkirakan akan menyebabkan masyarakat sedikit mengurangi pembangunan properti

residensial. Selain itu, peningkatan permintaan sektor ini sudah mencapai puncaknya pada triwulan II-2009 untuk mengejar target penyelesaian proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah pada triwulan III-2009, khususnya dalam menyongsong hari raya lebaran. Sektor pertanian diperkirakan tumbuh dalam kisaran 4%-5% (yoy), sedangkan sektor pertambangan diperkirakan tumbuh 4,5%-5,5%.

b. Sektor Sekunder

Sektor industri diperkirakan akan mengalami peningkatan

pertumbuhan pada triwulan III-2009, meskipun masih dalam level yang relatif

moderat dalam kisaran 1,5-2,5% (yoy). Peningkatan sektor industri diperkirakan akan didorong terutama oleh peningkatan permintaan domestik, khususnya menjelang hari raya lebaran di bulan September.

Untuk permintaan luar negeri diperkirakan juga mulai meningkat, termasuk untuk produk TPT (tekstil produk tekstil) yang merupakan hasil spinning karena peningkatan kebutuhan pada saat menjelang hari raya keagamaan (Natal dan Tahun Baru). Pertumbuhan sektor industri

akan didorong oleh peningkatan produksi sub sektor industri migas yang diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi di triwulan mendatang, karena tingginya permintaan domestik pada saat hari raya lebaran.

Pertumbuhan sub sektor industri non migas diperkirakan juga didorong oleh mulai tumbuhnya permintaan produk mebel kayu, khususnya mebel dengan spesifikasi tertentu dengan pasar ekspor di AS, Eropa dan Timur Tengah. Komoditas ekspor yang memiliki orientasi ke wilayah Asia juga diperkirakan akan mengalami peningkatan. Adapun industri non migas lain seperti industri makanan dan minuman, rokok, elektronik dan industri kerajinan diperkirakan tetap mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, sektor industri

-10 -5 0 5 10 15

I II III IV I II III IV I II III*)

2007 2008 2009 Pertanian Pertambangan -4 -2 0 2 4 6 8 10 12

I II III IV I II III IV I II III*)

2007 2008 2009

Industri Listrik Bangunan

pengolahan diperkirakan akan tumbuh di kisaran 1,5%-2,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan laporan yang tumbuh 0,90% (yoy).

Sektor bangunan diperkirakan tumbuh dalam kisaran 7,5%-8,5%, sedikit

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2009 sebesar 6,58%. Perkiraan tersebut didasarkan pada mulai banyaknya proyek infrastruktur yang direalisasikan oleh pemerintah pada triwulan III-2009 sebagai kelanjutan dari proyek infrastuktur sebelumnya. Pemerintah daerah diperkirakan akan mempercepat realisasi pembangunan fisik dalam rangka membuka lapangan kerja dan memberikan layanan infrastruktur yang optimal kepada masyarakat dalam merayakan hari lebaran. Di samping itu, pembangunan properti residensial diperkirakan akan meningkat sejalan dengan turunnya suku bunga acuan BI rate dan turunnya beberapa komoditas bahan bangunan seiring dengan turunnya harga komoditas internasional. Sektor listrik diperkirakan tumbuh relatif tetap dalam kisaran 6,5%-7,0%. Hal ini sejalan dengan masih tingginya penggunaan listrik oleh perusahaan di sektor perdagangan, hotel & restoran, serta industri. Selain itu, bertambahnya jumlah pelanggan rumah tangga yang menjadi target PLN juga ikut meningkatkan nilai tambah sektor listrik.

b. Sektor Tersier

Sektor PHR diperkirakan akan tumbuh meningkat dalam kisaran

6,5%-7,0% (yoy) pada triwulan mendatang, lebih tinggi dari triwulan II-2009 sebesar 5,82%. Pelaksanaan pemilu presiden, tahun ajaran baru, bulan puasa dan hari raya lebaran merupakan faktor stimulus pendorong sektor ini. Sektor ini masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, karena kontribusinya terhadap PDRB sekitar 23%. Pada triwulan III-2009, pertumbuhan

sektor jasa-jasa khususnya

subsektor jasa swasta diperkirakan juga akan meningkat. Subsektor jasa pemerintahan diperkirakan juga mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya proyek yang direalisasikan oleh pemerintah pada triwulan III. Dengan berdasarkan perkiraan tersebut, pertumbuhan sektor jasa-jasa triwulan mendatang diproyeksikan meningkat dalam kisaran 9-10%.

Sementara itu, pertumbuhan sektor pengangkutan diperkirakan akan relatif sama dengan triwulan sebelumnya dalam kisaran 7,0%-7,5%. Hal tersebut disebabkan oleh mulai meningkatnya aktivitas sektor industri serta kegiatan ekspor-impor di pelabuhan, serta tingginya kegiatan mudik pada saat perayaan hari lebaran.

Sektor keuangan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang sedikit menurun

0 2 4 6 8 10 12 14

I II III IV I II III IV I II III*)

2007 2008 2009

PHR Pengangkutan Keuangan Jasa

-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

I II III IV I II III IV I II III*)

2007 2008 2009

Kons RT Kons pmrth PMTB Ekspor dari triwulan sebelumnya, yaitu dalam kisaran 6,5-7,0%, karena masyarakat diperkirakan akan melakukan penarikan simpanannya di bank dalam jumlah yang cukup signifikan pada saat bulan puasa dan hari lebaran. Namun, secara keseluruhan pertumbuhan sektor keuangan pada tahun 2009 diperkirakan akan tumbuh relatif tinggi. Hal ini terkait dengan target penyaluran kredit perbankan dalam kisaran 20-22%, sedangkan lembaga pembiayaan memasang target pertumbuhan di atas 50%.

Dalam dokumen Halaman ini sengaja dikosongkan (Halaman 125-128)

Dokumen terkait