• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kajian Tentang Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering diartikan sebagai pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya. Hendro Darmojo (Samatowa, 2006: 2) mengemukakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif

tentang alam semesta dengan segala isinya. Sedangkan Nash (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa IPA merupakan suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Ahli lain, seperti Powler (Samatowa, 2006: 2), mengungkapkan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.

Berdasarkan definisi IPA dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah. IPA membahas tentang gejala alam berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan manusia. Hakikatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk, proses, dan dari segi pengembangan sikap (Sulistyorini, 2007: 9).

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umunya telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku teks (Sulistyorini, 2007: 9). IPA sebagai proses yaitu proses mendapatkan IPA itu sendiri yang dapat disebut metode ilmiah. Proses mendapatkan IPA memerlukan sepuluh keterampilan dasar yaitu: observasi, klarifikasi, interpretasi, hipotesis, mengendalikan variabel, merencanakan dan melaksanakan penelitian, interfensi, aplikasi, dan komunikasi (Sulistyorini, 2007: 9-10). Sedangkan Wynne Harlen (Sulistyorini, 2007: 10) setidaknya ada sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan siswa SD, yaitu:

a. sikap ingin tahu,

b. sikap ingin medapatkan sesuatu yang baru, c. sikap kerja sama,

d. sikap tidak putus asa, e. sikap tidak berprasangka, f. sikap mawas diri,

g. sikap tanggung jawab, h. sikap berpikir bebas, dan i. sikap kedisiplinan diri.

Sikap di atas dapat dikembangkan melalui diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan lapangan saat pembelajaran IPA berlangsung.

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mulai diajarkan pada anak sejak Sekolah Dasar (SD). Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi siswa SD untuk mempelajari alam sekitar secara ilmiah. Di tingkat SD/ MI, pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan serta pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Sulistyorini, 2007: 39). Keterampilan proses IPA untuk siswa didefinisikan oleh Paolo dan Marten (Samatowa, 2006: 12) diantaranya: a) mengamati, b) mencoba memahami apa yang diamati, c) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, dan d) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi- kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah.

Adanya pelajaran IPA di SD tentu memiliki tujuan. Tujuan pelajaran IPA SD menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Sulistyorini, 2007: 40) adalah sebagai berikut.

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Tidak hanya mencantumkan tujuan pelajaran IPA untuk siswa, KTSP juga mengatur ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/ MI yang meliputi aspek- aspek sebagai berikut (Sulistyorini, 2007: 40).

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/ MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan (Sulistyorini, 2007: 39). Dalam KTSP, SK dan KD telah dibagi berdasarkan jenjang kelasnya dan juga disesuaikan dengan semester yang ditempuh. Berikut ini adalah SK dan KD IPA kelas 5 semester 2 berdasarkan KTSP yang berlaku (Sulistyorini, 2007: 45).

Tabel 1. SK dan KD IPA kelas 5 semester 2 Berdasarkan KTSP 2016

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Energi dan Perubahannya 5. Memahami hubungan antara

gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.2 Membuat suatu karya/model,

misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya Bumi dan Alam Semesta

7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 7.4 Mendeskripsikan proses daur air

dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya

7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air

7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan

7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)

Berdasarkan uraian di atas, media KIT IPA di penelitian ini dikembangkan sesuai dengan tujuan, ruang lingkup, serta SK dan KD yang telah dipetakan dalam kurikulum. Pengembangan media KIT IPA ini juga menekankan agar siswa dapat mencari sendiri pengetahuannya melalui pengamatan atau observasi maupun melakukan sendiri berbagai percobaan menggunakan KIT tersebut.

Dokumen terkait