• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA A Pengertian Kalimat

Dalam dokumen Makalah Ragam Bahasa Indonesia (Halaman 56-68)

Sebelum kita membicarakan tentang unsur kalimat bahasa Indonesia,kita perlu mengetahui arti dari kalimat itu sendiri,Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Setiap kalimat yang dibentuk harus memiliki keharmonisan.Keharmonisan kalimat artinya kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa. Agar kalimat Anda harmonis, setiap kalimat yang Anda buat harus mempunyai kejelasan unsur-unsur gramatikalnya, seperti terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan. Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa . Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa.

Secara sederhana, kesatuan gagasan diwakili oleh pola sebagai berikut : Subyek + Predikat + Obyek + Pelengkap + Keterangan

(S) (P) (O) (Pel) (Ket)

Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pangkal atau pokokpembicaraan. 1.Ciri-Ciri Subjek

- Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat. - Berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan

Contoh :

Eriza adalah salah satu fans dari Agnes Monica .

Siapa salah satu fans Agnes Monica? Jawabannya : Eriza

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri atau jatidiri subjek. Fungsi predikat menyatakan pernyataan, perintah, atau pertanyaan.

Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas 32

Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.

Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.

Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.

Kata Adalah atau Ialah

Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.

Predikat dapat berupa : - kata benda / frase nominal, - kata kerja / frase verbal, - kata sifat / frase adjektival,

- kata bilangan / frase numeral, - kata depan / frase preposision Obyek (O)

Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. Langsung di Belakang Predikat Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.

33

Pelengkap (Pel)

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.

Keterangan (Ket)

Keterangan ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

1. Berupa kata, frase dan klausa, didahului kata depan,dan tidak terikat posisi. 2. Dapat dipindah pindah posisinya . perhatikan contoh berikut:

Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu. S P O K

Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.

Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif), tidak setara (subordinatif), ataupun campuran (koordiatif- subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal; gagasan yang bersegi-segi diungkapkan dengan kalimat majemuk.

34

C. Macam-macam Kalimat

Kalimat Majemuk : kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:

1. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.

Misalnya: Agnes menulis surat (kalimat tunggal I) Bapak membaca Majalah (kalimat tunggal II) Agnes menulis surat dan Bapak membaca majalah

2. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.

Misalnya:

Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)

Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada kalimat pertama diperluas)

Kalimat Tunggal :

kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.

Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.

1. Kalimat majemuk setara : kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat

Kalimat majemuk setara terdiri atas:

a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan,serta, lagipula, dan sebagainya.

Contoh: Nobita pemuda yang pintar lagi pula tampan. 35

b. Kalimat majemuk setara memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.

Contoh: Eriza main bola atau Eriza pergi ke lapangan.

c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.

2. Kalimat majemuk bertingkat : terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:

a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.

Contoh: Diakuinya(P) hal itu(S). Diakuinya(P) bahwa Agnes memang hebat (anak kalimat pengganti subjek).

b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat. Contoh: Katanya begitu. Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas it c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.

Contoh: Mereka sudah mengetahui hal itu.

Mereka sudah mengetahui bahwa dia yang menjadi peran utama.

d. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan. Contoh: Rafli Bekerja pagi hari. Rafli bekerja ketika kami sekolah.

e. Kalimat majemuk campuran : kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.

Contoh: Ketika ia duduk minum-minum(pola atasan), datang seorang wanita berpakaian bagus(pola bawahan), dan menggunakan kendaraan roda empat (pola bawahan

36 BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN

Sebagai media pemersatu, ada bebrapa point yang perlu diketahui tentang bahasa indonesia itu sendiri. Beberapa diantaranya yaitu:

1. Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar

2. Pemakaian bahasa indonesia baku. Inilah substansi utama dalam menggunakan bahasa indonesia. Hal ini di dasari pada:

a. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar.

b. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau yang digunakan karena untuk memahaminaya dibutuhkan daya nalar yang tinggi.

c. Dengan menggunakan ragam bahasa baku, seseorang akan menaikkan prestisenya.

3. Penggunaan unsur serapan

4. Menggunakan kalimat yang tepat. B. SARAN

Pembelajaran tentang penggunaan bahasa baik dan benar ataupun penggunaan bahasa indonesia baku seharusnya paerlu di tanamkan sejak dini. Hal ini juga bermanfaat untuk menghindari salah kaprah dalam berkomunjkasi. 37

DAFTAR PUSTAKA

http://google.com kata kunci ragam bahasa indonesia, unsur serapan dalam bahasa indonesia dan bahasa baku dan nonbaku http://wikipedia.com http://gajahpesing.blogdetik.com/bahasa-…

Arifin, Zainal, E. 1985. Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: Antar Kota.

Badudu, j.s. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhrata Media. Chaer, abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. Jakarat: PT. Gramedia Pustaka Utama.

TUGAS MAKALAH KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusun ucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena berkahan dan ridho-Nya, penyusun bisa menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul Bahasa Indonesia, kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Tak lupa juga nada terimakasih penyusun ucapkan kepada berbagai pihak sengja atau tidak telah ikut berperan dalam penyusunan makalah ini. Pennyusun ucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada:

1. Bapak Amal Akbar selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang senantiasa membimbing kami para mahasiswanya

2. Para bloger yang tak henti-hentinya berbagi ilmu dengan cara memposting artikel-artikel ke situs mereka

Seperti halnya manusia, makalah kami ini juga mempunyai banyak kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai fihak yang telah membaca demi perbaikan selanjutnya.

Akhir kata, penyusun ucapkan Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatu, wa syukron i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ……… ii BAB I PENDAHULUAN .. 1 LATAR BELAKANG 1 RUMUSAN MASALAH 1 TUJUAN PEMBAHASAN 1 BAB II PEMBAHASAN 2

RAGAM BAHASA INDONESIA . 2 BAHASA INDONESIA BAKU 8 PENERAPAN KAIDAH EJAAN .. 14

PENULISAN UNSUR SERAPAN DAN PEMAKAIAN TANDA BACA 24 KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA . 32

BAB III PENUTUP 37

Dalam dokumen Makalah Ragam Bahasa Indonesia (Halaman 56-68)

Dokumen terkait