• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENULISAN UNSUR SERAPAN DAN PEMAKAIAN TANDA BACA

Dalam dokumen Makalah Ragam Bahasa Indonesia (Halaman 41-56)

Kata serapan dalam bahasa indonesia sangat sering kita pakai saat menulis artikel. Dalam ragam artikel tertentu, bahkan kata serapan yang kita pakai cenderung lebih banyak ketimbang ragam lainnya. Misalnya dalam penulisan artikel ragam ilmiah

Kata serapan dalam bahasa Indonesia, jika melihat asal-usulnya, ada yang berasal dari bahasa Sansekerta, Belanda, Portugis dan Arab serta Cina dan Inggris. Lalu, dari sisi tingkat penerimaan dalam bahasa Indonesia, kosakata serapan itu secara umum terbagi dalam dua kelompok.

Yang pertama, kata-kata asing itu belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia. Yang kedua, kata-kata serapan yang sudah lebih diterima sebagai kosakata bahasaIndonesia. Ditandai dengan cara pengucapan dan penulisan yang sudah menyesuaikan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

A. Penulisan Unsur Serapan

Berdasarkan taraf integrasinya unsure pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi dalam dua golongan besar.

Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, Iexplotation de Ihomme par Ihomme, unsur- unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing

Kedua, unsur yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Disamping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata separti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping kata standar, implement, dan objek.

Berikut ini didaftarkan sebagian kata asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia, yang sering digunakan oleh pemakai bahasa.

24

Kata Asing / Penyerapan yang Salah / Penyerapan yang Benar Risk / resiko / risiko

System / sistim / sistem Effective / efektip / efektif

Technique, teckniek tehnik, tehnologi tekhnik, tekhnologi Echelon esselon eselon

Kata-kata dari bahasa asing yang belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata serapan tersebut dipakai dalam bahasa Indonesia, tapi cara penulisan dan pengucapan masih mengikuti kaidah bahasa asal.seprti spirit atau blouse

Kosakata dari bahasa asing yang penulisan dan pengucapannya sudah menyesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Misalnya kubik (berasal dari bahasa asing cubic, ada penyesuaian pengucapan dan penulisan)

manfaat (berasal dari bahasa asing manfaah, ada penyesuaian pengucapan dan penulisan)

Dalam proses penyerapan kosakata asing menjadi kosakata bahasa Indonesia, ada banyak kaidah yang mengatur proses pembentukan kata baru. Sebuah huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu kita serap menjadi kosakata bahasa Indonesia. Sebagian lainnya tak berubah. Coba perhatikan beberapa contoh berikut;

Jika (ain Arab) diikuti dengan (a) menjadi (a), dalam kaidah bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja.

Contoh;

(manfaah ) diserap dalam bahasa Indonesia,ejaan kata serapannya menjadi (manfaat)

(asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar) (saah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (saat) Catatan: contoh-contoh kata serapan di atas, selain mengalami penyesuaian penulisan juga pengucapan.

25

Jika (ain Arab) berada di akhir suku kata, akan berubah menjadi (k) Contoh; (mana) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (makna)

(rayah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (rakyat)

Huruf (aa dalam bahasa Belanda), dalam bahasa Indonesia berubah menjadi (a) Contoh;

(octaaf) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (oktaf)

(paal) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (pal)Gabungan vokal (ae) diserap dalam bahasa Indonesia menjadi dua bentuk, ada yang tetap (ae) dan ada yang berubah menjadi (e)

Contoh (ae) yang tidak berubah; (aerobic) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (aerobik) . (aerodinamics) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (aerodinamika) , (aerobe) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (aerob)

Contoh (ae) yang berubah menjadi (e) (haemoglobin) jika diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (hemoglobin)

Gabungan vokal (ai) tetap menjadi (ai) Contoh;

(trailer) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (trailer)

(caisson) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (kaison)

Dalam kaidah bahasa Indonesia, kosakata serapan sudah begitu banyaknya. Tapi masalahnya, banyak yang abai, mulai dari sejarah katanya atau etimologi hingga kebakuan menurut Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Padahal, salah satu syarat dalam menulis artikel yang bagus kepatuhan pada kaidah ketatabahasaan sangat penting artinya.

26

B. Pemakaian Tanda Baca

Pemakaian tanda baca dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mencakup pengaturan (1) tanda titik, (2) tanda koma,(3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda ellipsis, (8) tanda tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda petik, (13) tanda petik tunggal, (14) tanda ulang, (15) tanda garis miring, dan(16)pernyingkat (apostrof).

1. Tanda Titik

a. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya:

1) W.S Rendra 2) Abdul Hadi W.M

3) Ach. Sanus

b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. Misalnya :

1) Dr. (doctor) 2) dr. (dokter)

3) S. Ked. (sarjana kedokteran)

c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya :

Bentuk Tidak Baku / Bentu Baku

s/d (sampai dengan) / s.d. (sampai dengan) a/n (atas nama) / a.n. (atas nama)

d/a (dengan alamat) 3) d.a (dengan nama)

d. Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya.

Tebal buku itu 1.150 halaman

Akan tetapi, jika angka itu tidak menyatakan suatu jumlah, tanda titik tidak digunakan. Nomor telepon dan no rekening tidak diberi tanda titik pada setiap tiga angka.

27

Misalnya : tahun 2000, halaman 1234, NIM 1347441008

e. Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata (akronim).

Misalnya : SMA, DPR, PGSD

f. Tanda titik tidak digunakan dibelakang singkatan lambing kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.

Misalnya :

1) Lambang Cu adalah lambing kuprum.

2) Seorang pilang membeli 10 kg emas batangan. 3) Harga karton manila itu Rp1.500,00 per meter.

g. Tanda titik tidak digunakan dibelakang judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi table, dan sebagainya.

Misalnya : Acara Kunjungan Menteri Kesra Abu Rizalbakri

h. Tanda titik tidak digunakan dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat serta dibelakang nama dan alamat penerima surat.

Misalnya :

1) Jalan Harapan III/AB 19 2) Jakarta, 10 Agustus 1998 3) Yth. Sdr. Imam Kurnia 2. Tanda Koma

Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda koma tidak digunakan.

a. Tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Misalnya :

b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat serara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi , melainkan dan sedangkan.

Misalnya :

Dia bukan mahasiswa Jayabaya, melainkan Mahasiswa Atmajaya.

c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Biasanya anak kalimat didahului oleh kata penghubung bahwa, karena,agar sehingga, walaupun,apabila,jika,meskipun,dan sebagainya.

Misalnya

Apabila belajar sungguh-sungguh, saudara akan berhasil dalam ujian.

d. Tanda koma harus digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya :

Oleh karena itu, kita harus menghormati pendapatnya.

e. Tanda koma harus digunakan dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya :

Kasihan, dia harus mengikuti ujian akhir semester I lagi.

f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Misalnya :

1) saya sedih sekali, kata paman, karena kamu tidak lulus. 2) Kata petugas, kamu harus berhati-hati dijalan raya.

g. Tanda koma digunakan di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya:

Anak saya mengikuti kuliah di jurusan Perbankan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Jalan Perbanas, Kuningan, Jakarta Selatan.

28

h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Badudu, Yus. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri 1, Bandung:Pustaka Prima.

i. Tanda koma diguakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.

Misalnya : A. Ansori, S.H.

j. Tanda koma digunaka untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.

Misalnya :

Seorang warga, selaku wakil RT 02, mengemukakan pendapatnya.

k. Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

misalnya :

Menteri mengatakan bahwa pembangunan harus dilanjutkan. IK AK

Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kaliamat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Misalnya :

Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus ditempuh; para pelaksana mengerjakan tugas sebaik-baiknya; para penyandang danan menyediakan biaya yang diperlukan.

29

4. Tanda Titik Dua ( : )

a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.

Misalnya :

Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai tiga jurusan: Sekolah Tinggi Tekhnik, Sekolah Tinggi Ekonomi, dan Sekolah Tinggi Hukum.

b. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai Sekolah Tinggi Teknik, Sekolah Tinggi Ekonomi, dan Sekolah Tinggi Hukum.

5. Tanda Hubung ( - )

a. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubunga bagian-bagian ungkapan.

b. tanda hubungan dipakai untuk meerangkaikan (a) se dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan-an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.

Misalnya: se-jawa, 1960-an 6. Tanda Pisah ( - )

Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat, menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi jelas, dan dipakai diantara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau diantara dua nama kota yang berarti ke atau sampai,panjangnya dua ketukan.

Misalnya:

a. Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bengsa itu sendiri.

b. Pemerintah Habibi tahun Mei 1998- Desember 1999. c. Bus Kranatjati jurusan Banjar-Jakarta.

30

7. Tanda Petik ( )

Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung, judul syair, karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal.

Missalnya:

Hasan, Saya ikut.

Kata Sajak Aku karangan Chairil Anwar. 8. Tanda Petik Tunggal ( )

Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Misalnya:

Lailatil Qadar malam bernilai 9. Tanda Apostrof ( )

Tanda ini banyak digunakan dalam ragam sastra. Contoh:

kan kucari dari akan kucari lah tiba dari telah tiba 31

5. KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

Dalam dokumen Makalah Ragam Bahasa Indonesia (Halaman 41-56)

Dokumen terkait