• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2008

KANDUNGAN NILAI MORAL

No Pernyataan SS S JR TP

A. Guru mengajar akuntansi tentang konsep kesatuan usaha yaitu perusahaan dipandang sebagai usaha kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik/ pemegang saham dengan pengelola/ manajer. Dalam konsep ini mengandung nilai religiositas yaitu mengajarkan bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta

1

2

3

dan Pemilik Tunggal segala yang ada di semesta alam ini, termasuk manusia. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang: Sebagai manusia/ manajer wajib mempertanggungjawabkan pada Sang Pemilik dengan bersyukur , berdoa, menyembah dan memberikan segala pikiran, tenaga, dan waktu kepadaNya dalam hidup dan tugas keseharian dengan maksimal.

Tuhan telah memberi orang tua yang baik, memelihara hingga sekarang, maka setiap orang wajib berterima kasih, menghormati, dan berbakti kepada mereka.

Kita tidak berhak merusak kehidupan, kita sebagai pemelihara kehidupan. Maka sikap kita terhadap alam ciptaanNya, wajib memelihara dan memakai secukupnya, denga n tidak merusak, serakah, dll.

B. Guru mengajar akuntansi tentang kontinuitas usaha yaitu kalau tidak ada tanda-tanda, gejala atau rencana pasti bahwa suatu perusahaan akan dibubarkan atau dilikuidasi, maka dianggap perusahaan akan berlangsung terus sampai waktu yang tidak terbatas. Jadi adanya keterbatasan sehingga dalam konsep ini saya belajar nilai kerendahan hati yaitu kita tidak tahu kehidupan akan berakhir, yang pasti ada batasnya, maka demi kehidupan kita wajib hidup ya ng baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

4

5

6

Dalam kehidupan konkrit setiap orang belajar mencintai diri sendiri, menerima diri apa adanya, positip-negatip, kelebihan-kekurangan, dan tidak menuntut diri serta orang lain melebihi batas kemampuannya.

Dengan menyadari kepribadian yang positip-negatip, maka setiap siswa diajak guru untuk mengusahakan pengembangan diri dalam hal- hal positip dan mengikis diri yang negatip.

Maka agar tidak dicap sombong setiap siswa mengajari teman yang tidak bisa waktu ulangan. C.

7

8

Guru mengajar konsep kos sebagai bahan olah akuntansi yaitu bahwa olahan akuntansi adalah kos yang merupakan jumlah rupiah kesepakatan dalam transaksi pertukaran. Di sini saya belajar nilai demokrasi yaitu nilai yang membentuk sikap tidak diskriminatif dalam kehidupan bersama. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Setiap orang mendapat penghargaan dan perlakuan dasar yang sama tanpa membedakan suku, ras, agama, gender, tingkat sosial, pendidikan, dan hal mendasar yang lain.

Dalam setiap diskusi pelajaran akuntansi, setiap siswa diarahkan guru untuk menghargai perbedaan pendapat dan tidak memutlakkan salah satu pendapat, namun menjunjung keterbukaan terhadap perbedaan pendapat tersebut, dan menghargai serta melaksanakan segala keputusan bersama meski tidak sesuai dengan pendapat sendiri.

9 Setiap siswa diajarkan guru untuk tidak setuju dengan orang yang pasip, malas dan tidak partisipasi dalam setiap kegiatan sekolah, maka siswa akan mengabaikan siswa itu.

D.

10

11

12

Guru mengajar akuntansi tentang konsep kos berdaya erat yaitu kos yang bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabungkan kembali seakan-akan kos tersebut mempunyai daya saling mengikat antara satu dengan yang lainnya. Dalam konsep ini setiap orang belajar nilai sosialitas yaitu keadaan yang membuat manusia untuk berkembang satu dengan yang lain dalam hidup bersama dalam mencapai tujuan hidup bersama. Jadi manusia disamping unik, pribadi juga sosial dalam arti tidak bisa melulu hidup sendiri tapi membutuhkan orang lain. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Setiap orang tidak boleh mementingkan diri sendiri. Satu sama lain saling memberi dan menerima, serta saling membangun.

Setiap siswa wajib membangun persahabatan dan kedekatan bersama dengan teman di sekolah, saling menolong, sikap ramah, empati serta betapa perlunya memperhatikan dan mengarahkan secara positif dan konstruktif. Setiap siswa memperingatkan dengan keras jika ada teman egois, menang sendiri, dan tidak mau bekerjasama dengan teman lain, karena ini merugikan kepentingan bersama.

E.

13

14

15

Guru mengajar konsep bukti berdaya uji dan obyektif yaitu setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang kuat dan sah. Laporan keuangan akan mempunyai tingkat manfaat dan tingkat keandalan yang cukup tinggi apabila data keuangan di dalamnya didukung bukti yang obyektif dapat diuji kebenarannya. Dalam konsep ini setiap orang belajar nilai kebenaran, yaitu bertindak sesuai dengan apa yang diyakininya sebagai benar. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang: Agar aetiap orang bersikap tidak rasionalisasi, tidak munafik tapi apa adanya dan mampu membedakan mana yang benar dan salah.

Setiap orang harus berusaha mengembangkan nilai- nilai kebenaran sesuai akal budi dan kemampuannya, contoh: mengerjakan ujian dengan jujur.

Ketika siswa belum mengerjakan tugas rumah, agar tidak dimarahi guru, siswa akan datang pagi-pagi dan mencontoh pekerjaan teman agar tidak dimarahi guru.

F. Guru mengajar tentang prinsip revenue berasal dari penjualan barang atau pemberian jasa dan diukur dengan beban yang ditanggung pelanggan, klien, atau penyewa barang dan jasa yang disediakan untuk mereka. Dengan konsep ini setiap orang belajar nilai keberanian yang merupakan sikap mandiri yang terungkap dalam tindakan nyata yang berisiko. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

16

17

18

Setiap siswa harus berani mengambil resiko dengan tidak mau berkompromi dengan teman yang suka menyontek.

Setiap siswa belajar berani melawan arus yaitu tidak mudah ikut-ikutan yang tidak baik meskipun banyak teman dan akan disebut gaul, juga berani tidak membiarkan teman sendirian dan tersingkir karena dia bodoh, meskin, dan kurang gaul.

Setiap siswa hanya berteman dengan yang pintar karena mengajari dan memberi contekan ketika tidak bisa PR atau Ujian.

G.

19

20

Guru mengajar prinsip penandingan yang menyatakan bahwa expense harus diakui pada periode yang sama dengan revenue, yaitu diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan expenses yang terkait kemudian diakui. Dalam prinsip ini setiap orang belajar nilai keadilan yaitu besar kecilnya pengorbanan menentukan besar kecilnya nilai yang diperoleh (Jer basuki mawa bea). Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Dalam melaksanakan segala tugas, kita pantang menyerah, tekun, semangat sampai selesai sehingga pada saatnya kita menikmati hasil upaya yaitu nilai- nilai yang maksimal.

Kita hendaknya berani membuat pilihan yang tepat, tekun, dan berani menghadapi tantangan karena setiap keberhasilan membutuhkan pengorbanan (Jer basuki mawa bea).

21 Kita berpikir bahwa keberhasilan membutuhkan biaya, kecerdasan, maka kita akan pesismis H.

22

23

24

Guru mengajarkan prinsip obyektivitas, yaitu merupakan ukuran yang tidak bersifat personal, dalam pengertian bebas dari bias personal pengukurannya. Obyektivitas merujuk pada realitas eksternal yang independen dari orang yang menerimanya. Prinsip ini setiap orang belajar nilai kejujuran yaitu merujuk pada realitas yang ada tanpa manipulasi atau rasionalisasi. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Setiap orang belajar menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya baik segi positip maupun negatip

Guru mendorong setiap siswa untuk berani dan jujur mengakui kesalahannya dan minta maaf. Guru tidak peduli dan pura-pura tidak tahu terhadap siswa yang mencontek

I.

25

Guru mengajar prinsip konsistensi yaitu prinsip yang menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode. Dalam prinsip ini setiap orang belajar nilai tanggungjawab yaitu apa yang dikatakan sesuai dengan yang dilakukan. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Setiap siswa diberi kebebasan oleh guru agar kreatif dalam pelajaran, bertindak, bercakap secara konsisten dan siap menerima

26

27

konsekuensinya dengan penuh tanggungjawab. Guru mengajarkan pada setiap siswa untuk melaksanakan segala keputusan yang telah disepakati bersama dengan penuh tanggungjawab, meskipun tidak sesuai dengan pendapat sendiri. Siswa akan melihat- lihat dulu, kemudian siswa akan protes, mengeluh, dan marah, jika guru memberi tugas yang banyak

J.

28

29

30

Guru mengajarkan prinsip konservatisme yaitu prinsip yang bertindak sebagai batasan untuk penyajian data akuntansi yang relevan dan reliable. Dengan prinsip ini setiap orang belajar nilai kehati-hatian yaitu dalam setiap mengambil keputusan perlu sikap hati- hati,karena segala keputusan beresiko dan tanggungjawab. Kehati- hatian merupakan bagian penting untuk pengembangan dan pertahanan hidup, sehingga selalu mengusahakan yang terbaik penuh tanggungjawab dengan batasan yang ada. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Setiap siswa mengerjakan ulangan, ujian dengan hati-hati, tekun, dan teliti agar tidak kecewa jika mendapat nilai jelek.

Guru mengajak setiap siswa untuk mengerjakan tugas sekolah dan tugas rumah sendiri sebaik dan semaksimal mungkin, dikoreksi sungguh-sungguh, dan dinilai.

Guru membiarkan siswa tidak mengerjakan tugas sekolah, tugas rumah, maupun ulangan, toh itu tanggungjawab pribadi dan resiko akan

ditanggung sendiri. K.

31

32

33

Prinsip materialitas menyatakan transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi dan peristiwa tersebut sesuai dengan prinsip berterima umum atau tidak dan perlu diungkapkan. Ini mengandung nilai kepentingan umum di atas kepentingan pribadi yang pada hakekatnya dapat diatasi dengan cara yang tepat apakah berhubungan langsung/ tidak. Atas dasar teks di atas apakah guru pernah menjelaskan tentang:

Guru mengajak setiap siswa dalam pertemuan untuk menghargai pendapat umum, meskipun pendapat sendiri bagus, dan melaksanakan pendapat itu dengan baik.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, setiap siswa wajib meningkatkan sikap persaudaraan dengan mendahului menyapa ramah kepada siswa lainnya, guru, dan karyawan, meskipun ingin cepat-cepat belajar.

Guru memberi sanksi kepada setiap siswa yang melanggar tata tertib sekolah, karena ini mengganggu kehidupan bersama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif.

Dokumen terkait