• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kandungan Gizi Selai Kulit Jeruk Manis

BAB V PEMBAHASAN

5.2 Kandungan Gizi Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan pengujian di Laboratorium yang telah dilakukan terhadap selai kulit jeruk manis didapatkan hasil bahwa selai kulit jeruk manis mengandung kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar vitamin C. Telah dilakukan analisis uji kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan pada tanggal 01 September – 07 September 2015 dan analisis uji kadar vitamin C di Laboratorium Biokimia/ KBM FMIPA USU Medan pada tanggal 03 September 2015 menunjukkan hasil seperti dibawah ini.

5.2.1Kadar Air dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar air dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 67,25%.

Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain

yang diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon - hormon. Zat-zat gizi dan hormone ini dibawa keseluruh sel yang membutuhkan. Disamping itu air, sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa metabolisme, termasuk karbon dioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal (Almatsier, 2010).

Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologik, dalam sel, termasuk didalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah atau menghidrolisir zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih sederhana. Air juga berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh dan sebagai bagian jaringan tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan dan mampu menyalurkan panas ( Suhardjo & Kusharjo, 1982).

5.2.2Kadar Abu dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar abu dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 0,78 %.

Sebagian besar makanan yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral. Unsur mineral juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Dalam proses pembakaran bahan-bahan organik terbakar tetapi zat-zat organiknya tidak karena itulah disebut abu.

Dalam tubuh mineral-mineral ada yang bergabung dengan zat organik, ada pula yang berbentuk ion-ion bebas. Dalam tubuh unsur mineral berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.

5.2.3Kadar Protein dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar protein dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 0,56 %

Protein juga berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur zat-zat gizi, dan memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi dan sebagai sumber energi. Kekeurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah (Almatsier, 2010).

5.2.4Kadar Kalsium dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar kalsium dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 0,67 %.

Mineral Kalsium dalam tubuh adalah untuk membentuk tulang dan gigi, mengatur proses biologis dalam tubuh, memungkinkan berfungsinya vitamin C, membantu pembekuan darah karena terluka, untuk fisiologis otot, fungsi otak dan saraf, fungsi telinga, mata, hidung, kulit, kuku, merawat ekstra sel agar sel dapat berfungsi normal. Keperluan kalsium terbesar pada waktu terjadi pertumbuhan dan kalsium masih diperlukan lebih lanjut walaupun telah mencapai tahap dewasa. Pada proses pembentukan tulang baru dan penghancuran tulang yang telah tua (Wirosaputro, 1998).

Kekurangan kalsium mengakibatkan osteoporosis, osteo malasis, tulang menjadi lunak dan mudah bengkok simulasi sel saraf rusak, kontraksi otot tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, kanker kolon dan dapat menyebabkan detak jantung tidak beraturan (Devi, 2012).

5.2.5Kadar Lemak dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar lemak dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 0,35%.

Faktor penyebab kadar lemak pada selai kulit jeruk manis rendah karena kulit jeruk manis rendah akan lemak dan adanya kadar air yang terkandung pada selai kulit jeruk manis.

Menurut Almatsier (2010), bahwa berat jenis lemak lebih rendah dari pada air. Sebagian besar dari perubahan-perubahan bahan makanan terjadi dalam media air yang ditambahkan atau yang berasal dari bahan itu sendiri.

Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram. Sebgai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu kombinasi zat-zat energi, karbohidrat, lemak, dan protein. Lemak tubuh pda umumnya disimpan sebagai berikut; 50% dijaringan dibawah kulit (subkutan), 4,5% disekeliling organ dalam rongga perut, 5% di jaringan intramuskuler (Almatsier, 2010).

Lemak memperhemat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberikan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberikan tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan. Lemak juga merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan. Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memilihara suhu tubuh dan menyelubungi organ-organ tubuh seperti

jantung, hati dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain (Arisman, 2004).

5.2.6Kadar Karbohidrat dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, kadar karbohidrat dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 31,06%. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidarat ada yang dapat dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi utama karbohidrat yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan energi bagi sel, termasuk sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa.

Karbohidrat dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida, penghemat protein, mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna dan membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.

5.2.7Kadar Vitamin C dalam Selai Kulit Jeruk Manis

Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Biokimia/ KBM FMIPA USU Medan, kadar vitamin C dalam selai kulit jeruk manis sebanyak 29,60%.

Vitamin C dalam selai kulit jeruk manis didapatkan dari kulit jeruk manis dan penambahan tepung maizena. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen,

absorpsi besi dan kalsium serta mencegah infeksi, kanker dan penyakit jantung (sulistyoningsih, 2011).

5.3 Perbandingan Kandungan Gizi Selai Kulit Jeruk Manis dengan Selai

Dokumen terkait