• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alternatif kapasitas produksi dan proses produksi ditentukan berdasarkan berbagai jenis mesin dan peralatan yang saat ini ada di pasar. Untuk dasar pada studi kelayakan ini adalah aspek mutu dan ekonomis (harga dan daya tahan).

3.

Analisis Finansial

Analisis aspek ini meliputi perhitungan biaya proyek keseluruhan, penentuan sumber dana, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan analisis finansial yang terdiri :

a. BEP (Break Event Point)

BEP dihitung berdasar rumus sebagai berikut ( Kadariah et al., 1978) :

Q (BEP) : Biaya tetap

Harga penjualan / unit – biaya variabel / unit

BEP Penjualan : Biaya tetap

Dalam persentase : BEP penjualan

Penerimaan total penjualan

b. NPV (Net Present Value)

NPV dihitung berdasar rumus sebagai berikut (Gray et.al 1992) :

Rumus NPV :

NPV = ∑

Keterangan :

Bt : benefit bruto proyek pada tahun ke-t Ct : Biaya bruto proyek pada tahun ke-t n : Umur ekonomi proyek

i : Social Opportunity cost of capital ( Discount Rate )

Bila NPV > 0 maka proyek dinyatakan go, jika NPV = 0 maka proyek mengembalikan sebesar opportunity cost of capital, jika NPV < 0 maka proyek ditolak. (Gray et.al 1992).

c. IRR (Internal Rate of Return)

IRR dihitung berdasar rumus sebagai berikut (Kadariah et.al 1978) :

IRR = i1 + NPV1 x ( i2-i1 ) NPV1 – NPV2

Keterangan :

NPV1 : NPV negative pada tingkat bunga i1 NPV2: NPV positif pada tingkat bunga i2

Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (IRR > i) maka maka perencanaan proyek dinyatakan go, demikian sebaliknya jika IRR < i maka proyek dinyatakan no go (Kadariah et.al 1978).

d. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

n

t = 0

Bt - Ct

Net B/C adalah perbandingan antara present value total dari hasil keuntungan bersih terhadap present value dari biaya bersih (Kadariah et.al 1978). Jika Net B/C >1 maka proyek dinyatakan layak, Net B/C =1 berarti proyek mencapai titik impas dan jika Net B/C < 1 proyek dinyatakan tidak layak.

Rumus menghitung Net B/C =

e. Pay Back Period (PBP)

PBP adalah suatu periode yang diperlukan proyek untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Umar, 2003). Rumus untuk menghitung PBP adalah :

PBP :

Dimana :

m : Nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir Bn : benefit bruto pada tahun ke-n

Cn : biaya bruto pada tahun ke-n

n : periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir (tahun).

f. Analisis sensitivitas

Analisis sensitivitas dihitung dengan menggunakan kriteria NPV, IRR, dan Net B/C untuk perubahan parameter kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga bahan bakar dan listrik, serta penurunan harga jual. Perubahan parameter dinyatakan layak jika NPV > 0, IRR > tingkat suku bunga yang berlaku, Net B/C > 1. Perubahan parameter dinyatakan tidak layak jika NPV < 0, IRR < tingkat suku bunga yang berlaku, dan Net B/C < 1.

n

t= 0

( 1 + i )

Bt - Ct

( 1 + i )

Ct - Bt

n

t= 0

m

Bn + 1 – Cn + 1 )

4.

Analisis Yuridis

Analisis yuridis dilakukan secara kualitatif dengan menganalisis faktor- faktor kemudahan/kesulitan dari undang-undang/peraturan yang berlaku.

5.

Analisis Sosial dan Ekonomi

Analisis sosial dan ekonomi dilakukan secara kualitatif dengan mengidentifikasi keuntungan sosial dan ekonomi yang didapat dari pendirian industri keripik nangka di kabupaten Semarang.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

ASPEK PASAR

1.

Kondisi Pasar

Penjualan keripik nangka sebenarnya telah ada di kota Semarang meskipun belum tersebar luas. Dari pengamatan ke beberapa lokasi dapat dilihat keberadaan produk keripik nangka di kota Semarang seperti terlihat pada tabel 4.

Tabel 4. Keberadaan produk keripik nangka di beberapa tempat penjualan di kota Semarang

Tempat Penjualan Keberadaan keripik nangka Jumlah keripik nangka yang dijual

(Kw)

Supermarket DP Mall Pernah menjual, sekarang tidak -

Gelael supermarket Belum pernah menjual -

Pasar swalayan ADA Belum pernah menjual -

Stasiun Tawang Belum pernah menjual - Bandara udara Ahmad Yani Pernah menjual, sekarang tidak - Pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran

1. Toko Lumba-Lumba 2. Toko Bandeng Arwana 3. Toko Bandeng Bonafide 4. Toko Bandeng Presto

5.Toko Istana Buah Bandeng Djoe 6. Toko Bandeng Juwana

Pernah menjual, sekarang tidak Pernah menjual, sekarang tidak Menjual

Belum pernah menjual Menjual

Pernah menjual, sekarang tidak

- - 1 - 2,5 - Hasil pengamatan di berbagai outlet pemasaran menunjukkan bahwa keripik nangka merupakan produk yang masih jarang ditemui di kota Semarang. Dari tabel 4 terlihat bahwa di supermarket DP Mall dan bandara udara Ahmad Yani, keripik nangka pernah dijual tetapi saat ini tidak dijual lagi. Dari hasil wawancara diketahui sebabnya adalah karena tidak adanya pasokan selanjutnya dari produsen. Berbagai supermarket maupun minimarket dan stasiun Tawang bahkan belum pernah menjual keripik nangka. Hal ini diduga karena tidak adanya pasokan dari produsen.

Dari tabel 4 terlihat juga bahwa keberadaan keripik nangka ada di beberapa toko di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran. Dari enam toko yang disurvei pada tahun 2010, hanya ada dua toko yang menjual keripik nangka sebagai oleh-oleh yaitu toko Istana Buah Bandeng Djoe dan Bandeng Bonafide. Menurut pedagang di toko Bandeng Bonafide, keripik nangka sudah cukup lama dijual di tempat tersebut dan selama ini cukup diminati konsumen yang pada umumnya adalah wisatawan yang datang ke Semarang dan warga Semarang sendiri yang akan berpergian ke luar kota.

Hasil wawancara dengan Dinas Perindustrian kota Semarang menunjukkan bahwa selama ini pemasaran terbesar keripik nangka baru di pusat penjualan oleh-oleh jalan Pandanaran. Keripik nangka masih sangat jarang dijumpai di tempat-tempat lainnya.

2.

Potensi Pasar

Pasokan keripik nangka di pusat oleh-oleh di jalan Pandanaran berasal dari kota Semarang, kabupaten Kendal, dan kota Malang. Menurut penjual di toko pusat oleh-oleh Istana Buah dan Bandeng Djoe, keripik nangka yang paling laku dijual adalah keripik nangka dengan merk dagang Tafied Rona Chips dari kabupaten Kendal.

Hasil survei menunjukkan bahwa pada tahun 2010 telah terdapat produsen dan distributor keripik nangka di wilayah kota Semarang dan sekitarnya. Industri tersebut berskala menengah dan rumah tangga seperti yang terlihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil survei produsen dan distributor keripik nangka di sekitar kota Semarang

Nama Perusahaan/distributor Lokasi Tahun Berdiri Jumlah Produk /tahun Fokus Pemasaran

Tafied Rona Chips Kabupaten Kendal

2001 1,8 ton Lokal

C.V. Berkah Jaya Abadi Kota Semarang

2005 90 ton Ekspor dan

daerah lain

Fruit Eternity Kota

Semarang

2005 52 ton Ekspor dan

daerah lain Dari tabel 5 terlihat bahwa hanya ada satu industri keripik nangka yang memiliki fokus utama melayani pasar lokal yaitu perusahaan Tafied Rona Chips. Perusahaan C.V. Berkah Jaya Abadi dan distributor Fruit Eternity memasarkan produk keripik nangka dengan fokus utama pasar ekspor dan daerah lain. Jumlah permintaan pasar keripik nangka untuk kota Semarang, daerah lain, serta ekspor dari C.V Berkah Jaya Abadi dan distributor Fruit Eternity mencapai 142 ton/tahun. Jumlah permintaan pasar ekspor cukup stabil selama lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar keripik nangka untuk ekspor cukup baik.

Hasil wawancara dengan pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips menunjukkan bahwa selama sembilan tahun beroperasi, permintaan keripik nangka dari kota Semarang selalu stabil. Permintaan terbesar datang dari distributor dengan jumlah sebesar 1,62 ton/tahun. Distributor kemudian menyalurkan keripik nangka ke luar kota Semarang.

Hasil wawancara dengan pedagang di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran didapat informasi bahwa jumlah rata-rata permintaan pasar keripik nangka adalah sebesar 0,35 ton/tahun. Dari jumlah tersebut, pasokan kerpik nangka yang berasal dari Tafied Rona Chips sebanyak 0,18 ton/tahun sedangkan pasokan keripik nangka sebanyak 0,17 ton/tahun berasal dari C.V. Berkah Jaya Abadi, distributor Fruit Eternity, serta produsen keripik nangka di kota Malang. Dari uraian tersebut, maka dapat dihitung total permintaan keripik nangka dari distributor dan penjual di pusat oleh-oleh jalan Pandanaran rata-rata sebanyak 1,95 ton/tahun.

Menurut informasi dari pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips, keripik nangka masih memiliki potensi pasar yang baik untuk dikembangkan di kota Semarang mengingat masih adanya sejumlah permintaan dari distributor dan penjual di pusat oleh- oleh jalan Pandanaran yang saat ini belum mampu dipenuhi. Volume pasar keripik nangka yang belum dimanfaatkan untuk wilayah pemasaran kota Semarang pada tahun 2009 menurut pemilik usaha keripik nangka Tafied Rona Chips sebanyak 22 ton/tahun. Peluang pasar keripik nangka dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Volume pasar keripik nangka di kota Semarang pada tahun 2009 Pembeli Sistem pembelian

Jumlah permintaan pasar (ton/tahun)

Distributor kota Semarang Grosir 20

Pusat oleh-oleh jalan Pandanaran

Eceran 2

Total 22

Potensi pasar keripik nangka di kota Semarang sangat besar, mengingat masih banyaknya pembeli potensial di kota Semarang yang belum mendapatkan akses untuk membeli keripik nangka. Tempat-tempat yang memiliki potensi pasar yang baik adalah tempat yang masih jarang atau belum dijumpai produk sejenis. Beberapa tempat di kota Semarang yang memiliki potensi pasar tebesar diantaranya adalah sebagai berikut :

Dokumen terkait