• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

3. Karakter Disiplin

merespon kepadanya. Bila anda melihat anak anda sebagai pribadi yang bertanggung jawab, dia akan tumbuh sesuai harapan anda. Di sisi lain, bila anda menyuruh anak, biarkan anak memahami instruksi anda, anak akan bisa memenuhi harapan anda. Bila anda yakin bahwa anak mampu menjaga komitmen dan berperilaku bertanggung jawab, anak akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.32

sekolah sehingga ia dapat belajar dengan baik. Sikap disiplin bukan hanya tercermin dalam aspek tingkah laku siswa di dalam kelas atau sekolah saja, melainkan juga di dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.36

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa karakter disiplin adalah sifat atau watak seseorang yang menunjukkan rasa patuh dan tertib terhadap segala bentuk peraturan.

Metode tata aturan kedisiplinan menduduki tempat penting bagi pendidikan karakter dan menjadi inspirasi baru bagi kinerja sekolah melalui penerapan kedisiplinan. Sekolah tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual saja, akan tetapi harus memberikan sumbangan dasar bagi persiapan moral anak didiknya dalam kehidupan.

Sikap disiplin seseorang tidak hanya diterapkan di sekolah saja, melainkan juga di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.

Keluarga sebagai tempat dimana anak pertama diasuh memiliki peranan penting dalam penanaman nilai disiplin dan tumbuh kembang anak. Pembiasaan disiplin seperti menugaskan anak untuk merapikan tempat tidurnya setiap hari, dapat melatih anak terbiasa hidup disiplin dan menerapkannya dalam keseharian.

Agama Islam juga berperan dalam pendidikan kedisiplinan seorang muslim, hal ini dikarenakan Islam sangat menghargai

36 Mudasir, Manajemen Kelas, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011), 89.

nilai disiplin, mewajibkan ummatnya untuk selalu menghargai waktu, dan senantiasa istiqomah dalam melakukan kebaikan.

Sebagai contoh Allah SWT telah mengatur sholat wajib di waktu- waktu tertentu, selain merupakan kewajiban bagi setiap muslim, perintah melaksanakan sholat lima waktu juga merupakan pendidikan kedisiplinan dari Tuhan Yang Maha Esa berupa pembiasaan pelaksanaan ibadah yang dilakukan secara berkelanjutan. Karena kedisiplinan akan tumbuh dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan. Jadi disiplin tidak tumbuh dengan sendirinya melainkan dengan latihan dan kebiasaan.37

b. Indikator Kedisiplinan

Apabila seorang siswa ingin belajar dengan baik maka siswa tersebut harus bersikap disiplin, terutama kedisiplinan belajar dalam beberapa hal, antara lain:

8) Kedisiplinan dalam menepati jadwal belajar.

9) Kedisiplinan dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar.

10) Kedisplinan terhadap diri sendiri.

11) Kedisiplinan menjaga kondisi fisik.38

37 Soejitno Irmin & Abdul Rochim, Membangun Disiplin Diri Melalui Kecerdasan Spiritual dan Emosional, (Jakarta: Batavia Press, 2004), 75.

38 Wahyu Ardian Nugraha, “Hubungan Kedisiplinan Belajar di Sekolah dan di Rumah dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Se-Gugus I Sumberagung Jetis Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”, (Skripsi, UNY, 2015), 20.

Sedangkan Agus Wibowo mengatakan bahwa indikator disiplin peserta didik antara lain:

1) Masuk sekolah tepat waktu pada jam yang telah ditentukan oleh sekolah.

2) Mengakhiri kegiatan belajar dan pulang sesuai jadwal yang ditentukan.

3) Menggunakan kelengkapan seragam sekolah sesuai peraturan.

4) Menjaga kerapian dan kebersihan pakaian sesuai dengan peraturan sekolah.

5) Apabila berhalangan hadir ke sekolah maka harus menyertakan surat pemberitahuan ke sekolah.39

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisplinan

Dalam rangka menyukseskan pendidikan karakter disiplin, guru harus mampu menumbuhkan disiplin peserta didik terutama disiplin diri, mengembangkan pola perilakunya, dan melaksanakan aturan sebagai alat untuk membentuk karakter disiplin. Faktor yang mendukung terbentuknya disiplin pada peserta didik antara lain:

a) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasil dirinya.

b) Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya.

39 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), 85-86.

Hal ini sebagai tuntutan dari adanya kesadaran diri yang berhasil oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat.

c) Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

d) Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.40

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman karakter disiplin adalah lingkungan yang kondusif, baik secara fisik maupun non-fisik. Faktor yang manghambat penanaman karakter disiplin peserta didik antara lain:

1) Sekolah kurang menerapkan kedisiplinan,

Sekolah yang tidak menerapkan kedisiplinan pada siswa biasanya kurang bertanggung jawab sehingga siswa beranggapan tidak melaksanakan tugas ataupun melanggar peraturan di sekolah tidak akan dikenakan sanksi dan tidak dimarahi oleh guru.

2) Teman bergaul

Anak yang bergaul dengan anak yang baik perilakunya akan berdampak positif terhadap anak yang selalu berinteraksi setiap hari. Namun sebaliknya jika anak bergaul dengan anak yang

40 Tulus Tu‟u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), 48-44.

nakal atau perilakunya tidak baik akan berdampak negatif terhadap perilaku anak tersebut.

3) Cara hidup di lingkungan anak tinggal.

Anak yang tinggal di lingkungan yang kurang baik akan cenderung bersikap dan berperilaku tidak baik. Jika anak tersebut hidup di lingkungan yang baik maka sikap dan perilakunya akan cenderung baik.

4) Sikap orang tua

Anak yang selalu dimanja oleh orang tua maka akan tumbuh perilaku yang tidak bertanggung jawab, takut menghadapi tatantangan dan kesulitan.

5) Keluarga yang tidak harmonis

Anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis biasanya akan selalu mengganggu teman dan sikapnya kurang disiplin.

6) Latar belakang kebiasaan dan budaya.

Budaya dan tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anaknya. Anak yang hidup di keluarga yang baik dan tingkat pendidikannya bagus akan cenderung berperilaku baik.41

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan peserta didik adalah diri

41 Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2013), 26-27.

sendiri, kedua orang tua atau keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dokumen terkait