• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.8 Sarana dan Prasarana

5.1.1 Karakteristi responden

1. Nama : Roarta simamora

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Toba Status AnakAsuh : Keluarga Miskin

2. Nama : Riski tarigan

Umur : 15 Tahun

Agama : Islam Etnis/ Suku Bangsa :Batak Karo Status AnakAsuh : yatim Piatu

3. Nama : Josua karo karo

Umur : 15 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Karo Status AnakAsuh : Keluarga miskin

4. Nama : Edis berutu

Umur : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : kristen Protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Pakpak Status AnakAsuh : keluarga Miskin

5. Nama : Rade rajagukguk

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Toba Status AnakAsuh : Keluarga Miskin

6. Nama : Nico berutu

Umur : 15 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Pakpak Status AnakAsuh : keluarga Miskin

7. Nama : Wilsan Banurea

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : kristen protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Pakpak Status AnakAsuh : Anak Yatim Piatu

8. Nama : Rodelsa simamora

Umur :17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Toba Status AnakAsuh : keluarga miskin

9. Nama : Rebecca simamora

Umur : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen protestan

Etnis/ Suku Bangsa : Batak Toba Status AnakAsuh : keluarga miskin

10. Nama : Dahlia Sihotang

Umur : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Katolik Etnis/ Suku Bangsa : Batak Toba Status AnakAsuh : Yatim Piatu.

11. Nama : Delma Ginting

Umur : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Etnis/Suku Bangsa : Batak Karo

Status : Pekerja Sosial

12.Nama : Syahrizal Simamora

Umur : 57 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Etnis/Suku Bangsa : Batak Toba

Status : Pekerja Sosial

5.2 Hasil Focus Discussion Group

Diskusi yang peneliti lakukan ini di laksanakan pada 18 september 2019.

Waktu yang digunakan dalam diskusi ini adalah berkisar dua jam, kegiatan diskusi ini di laksanakan di gedung aula UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe. Disini peneliti melakukan diskusi dengan memberikan pertanyaan kepada setiap peserta diskusi. Kemudian peneliti akan menguraikan nya dalam bentuk kata-kata yang lebih baik. Berikut adalah hasil dari diskusi grup yang peneliti lakukan:

1. Pertanyaan buat anak asuh.

a. Bagaimana tanggapan adik-adik tentang rutinitas sehari-hari selama di panti?.

Roarta Simamora “Menurut saya rutinitas sehari-hari di panti ini sangat membantu saya untuk membentuk kemandirian saya”.

Risky Tarigan “Rutinitas di panti ini membuat saya menjadi rajin bangun pagi, karena panti mengharuskan kami bangun pagi”.

Josua Karo-Karo “Rutinitas yang ada di panti ini membuat kami menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab”.

Edis Berutu “Dengan adanya rutuinitas kami di panti ini membuat kami lebih terbiasa dengan hidup sehat, dan semoga kami bisa tetap membawa kebiasaan hidup sehat”.

Rade Raja Gukguk “Dengan adanya rutinitas kami di panti membuat saya menjadi lebih menghargai waktu”.

Nico Berutu “Adanya rutinitas di panti ini membuat saya lebih dekat dengan teman-teman saya yang ada di dalam panti”.

Wilsan Banurea “Dengan adanya rutinitas di dalam panti ini membuat saya menjadi terbiasa hidup dengan bergotong-royong”.

Rodelsa Simamora “Rutinitas yang ada di dalam panti sangat bagus, karena kami menjadi lebih teratur dalam menjalani hidup ini”.

Rebecca Simamora “Dengan adanya rutinitas di panti ini membuat saya dan teman-teman saya menjadi lebih akrab”.

Dahlia Sihotang “Dengan adanya rutinitas di dalam panti ini membuat saya menjadi lebih mandiri, dan hidup sehat”.

Dari hasil wawancara dengan dengan anak asuh, peneliti menyimpulkan bahwa rutinitas anak panti sangat membantu anak asuh dalam membentuk sikap mandiri, hidup sehat, disiplin dan bertanggung jawab, dalam hal ini semua sikap itu adalah bagian dari sikap sosial, yang mana nantinya berguna bagi anak asuh di lingkungan sekitarnya.

b. Bagaimana tanggapan adik-adik terhadap pola asuh yang di berikan oleh pihak panti kepada adik-adik?

Roarta Simamora “Pola asuh yang ada di dalam panti sudah lumayan baik, karena telah membimbing kami menjadi anak yang lebih baik dan bisa bersikap mandiri”.

Risky Tarigan “ Bagus kak, orang panti baik-baik kepada kami kak”.

Josua Karo-Karo “Makan kami selalu teratur kak, tidak pernah tidak makan kak”.

Edis Berutu “Bagus kak, kalo kami ada yang sakit, kami akan diberi bawa ke rumah sakit, jika sakit kami parah.

Rade Raja Gukguk “bagus kak, kami selalu di perhatikan, dan selalu di bimbing kak”.

Nico Berutu “bagus kak, karena kami sudah di anggab sebagai anaknya sendiri , jadi kami merasa aman”.

Wilsan Banurea “Kalo kami ada yang nakal, kami akan di bimbing kak, agar tidak nakal lagi”.

Rodelsa Simamora “biasa aja kak, paling makan kami teratur kak.

Rebecca Simamora “ kalo kami ada masalah, kami akan di berikan masukan oleh orang panti kak.

Dahlia Sihotang “kalo pola asuh di panti ini sudah bagus kak, tinggal bagaimana kami menjalani nya.

Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa pola asuh yang di terapkan di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe sudah berjalan dengan baik, dalam hal ini sesuai dengan jawaban-jawaban dari anak asuh, tanpa ada unsur tekanan atau paksaan dalam menjawab pertanyaan peneliti.

c. Bagaimana tanggapan adik-adik tentang program pendidikan yang di berikan pihak panti, baik itu les dan pelatihan komputer?

Roarta Simamora “Menurut saya pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini sangat membantu saya, karena saya tidak perlu lagi les atau pelatihan komputer di luar”.

Risky Tarigan “Pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini sangat membantu saya, karena saya sangat suka dengan dunia teknologi”.

Josua Karo-Karo “Pelatihan komputer dan les sangat membantu saya dalam meningkatkan wawasan”.

Edis Berutu “Adanya pelatihan komputer maupun les tambahan dipanti ini sangat bagus dan membantu karena saya bisa mendapatkan ilmu yang tidak saya dapat disekolahan”.

Rade Raja Gukguk “Dengan adanya pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini saya berharap bisa menguasai bahasa inggris dengan baik, dan mengerti tentang dunia teknologi”.

Nico Berutu “Adanya pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini memang sudah bagus, dengan kemajuan teknologi saat ini, saya bisa berhubungan dengan teman-teman saya yang berada di luar kota”.

Wilsan Banurea “Saya suka dengan adanya pelatihan komputer dan les didalam panti ini karena belajarnya lebih santai dan menyenangkan”.

Rodelsa Simamora “Pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini sangat bagus, apalagi ketika saya dan teman-teman panti belajar bersama, sangat menyenangkan”.

Rebecca Simamora “Pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini sangat membantu kami, karna kami tidak di bebani dengan masalah biaya”.

Dahlia Sihotang “Pelatihan komputer dan les yang ada di panti ini sangat membantu kami, karena dengan adanya pelatihan komputer dan les ini, skill kami bisa lebih di asah lagi’’.

Dari hasil wawancara diatas dengan pertanyaan tentang pelatihan komputer dan les yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang, peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pelatihan komputer dan les yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang sangat membantu anak asuh dalam menambah ilmu dan menambah wawasan anak asuh.

d. Bagaiman tanggapan adik-adik tentang pelaksanaan ibadah yang ada di dalam panti?

Roarta Simamora “Setelah berada di dalam panti ini, kami menjdi semakin sering beribadah.

Risky Tarigan “Kami semakin rajin mengaji semenjak berda di dalam panti”.

Josua Karo-Karo “pelaksanaan ibadah kami semakin rutin kak, karena kami bisa beribadah dengan teman beramai-ramai.

Edis Berutu “Kalau menurut saya kak, maunya di dalam panti di adakan kebaktian, ntah itu sekali seminggu.

Rade Raja Gukguk “Sama kak, seharusnya di dalam panti di buat acara kebaktian sekali seminggu.

Nico Berutu “ kalo menurut saya kak sudah bagus kak, maunya mushalla yang ada di panti di perbaiki agar kami lebih sering melakukan shalat berjamaah.

Wilsan Banurea “sama kak, saya juga maunya di dalam panti ada kegiatan ibadah, dengan mendatangkan pendeta.

Rodelsa Simamora “menurut saya kak kegiatan ibadah di panti itu kurang kak.

Rebecca Simamora “Kalo menurut saya kak kegiatan ibadah pada hari minggu itu sudah baik kak.

Dahlia Sihotang “kegiatan ibadah di dalam panti itu belum maksimal kak, karna kami hanya beribadah pada hari minggu, itu juga di luar panti kak.

Seuai dengan hasil wawan cara diatas peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan ibadah yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe ini sudah lumayan, tinggal bagaimana cara panti bisa memberikan pelayanan yang lebih terutama pada bimbingan spritual anak asuh.

e. Bagaimana tanggapan adik-adik tentang sarana dan prasarana yang ada di dalam panti?

Roarta Simamora “Sarana dan prasarana dalam panti cukup memadai, hanya saja perlu perbaikan seperti cat dinding dalam ruangan sudah mulai memudar”.

Risky Tarigan “Cukup lengkap lah kak sarana dan prasarana dalam panti ini. Hanya saja saya ingin dibuat mushalla yang terpisah, soalnya mushalla yang sekarang ini masih didalam salah satu ruangan”.

Josua Karo-Karo “Sarana dan prasarana sudah cukup baik kak tetapi kalau bisa ditambahin fasilitas olahraga soalnya fasilitas olahraga yang terdapat dalam panti tidak memadai (kurang)”.

Edis Berutu “Cukup puas, apalagi dengan adanya lab komputer saya bisa belajar lebih banyak tentang komputer”.

Rade Raja Gukguk “Bagus kak sarana dipanti ini sehingga saya cukup betah tinggal dipanti ini”.

Nico Berutu “Sarana dan Prasarana di panti sudah lumayan kak, yang terpenting kami tidak terbengkalai masalah belajar”.

Wilsan Banurea “Menurut saya sudah cukuup lengkap bg. Tapi perlu ditambahin untuk sarana olahraga, apalagi saya suka olahraga kak”.

Rodelsa Simamora “Sarana dan prasarana yang ada dipanti ini sudah baik dan bagus. cuma perlu ditambahin tempat duduk disekitar lapangan agar dapat bersantai disore hari”.

Rebecca Simamora “Sarana dan prasarananya cukup bagus kak. Cuma keinginan saya ditambahkan taman bermain sehingga ada suatu tempat untuk berinteraksi dengan anak panti lainnya”.

Dahlia Sihotang “Sarana dan prasarana panti sudah lumayan bagus kak, cuman harapan saya agar, cat ruangan panti bisa di ganti, karna sudah buruk”.

Dari hasil wawancara di atas, mengenai sarana dan prasarana yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe, bisa di katakan lumayan bagus, tinggal bagaimana pihak panti bisa membuat anak asuh nyaman untuk tinggal di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe.

f. Bagaimana tanggapan adik-adik tentang peraturan yang ada di dalam panti, bagaimana tentang sanksi yang di berikan panti ketika adik-adik berbuat salah?

Roarta Simamora “Adanya peraturan di dalam panti ini terkadang sangat menyusahkan, karena sanksi-sanksi yang di berikan terkadang terlalu berat buat kami”.

Risky Tarigan “Adanya peraturan di panti Sangat dibutukan agar bisa kami tidak nakal lagi kak”.

Josua Karo-Karo “Tanggapan saya tentang peraturan dan sanksi yang ada sangat berguna bagi saya dan teman-teman saya, karena mengajarkan kami artti kedisiplinan”.

Edis Berutu “Peraturan di panti bisa membuat saya menjadi bersikap disiplin, sopan, berprilaku baik, tanggung jawab besar”.

Rade Raja Gukguk “Adanya peraturan dan sanksi yang di berikan itu sangat perlu, karena tanpa ada peraturan di panti, maka panti tidak akan bisa mendidik kami”.

Nico Berutu “Adanya peraturan dan di berikannya sanksi di dalam panti ini membuat kami menjadi tidak nakal-nakal lagi”.

Wilsan Banurea “Dengan adanya peraturan dan sanksi yang di berikan di dalam panti, mebuat panti kami menjadi lebih tentram”.

Rodelsa Simamora “Dengan adanya peraturan dan sanksi yang di berikan di dalam panti, saya menjadi lebih takut berbuat suatu kesalahan”.

Rebecca Simamora “Dengan ada adanya peraturan dan sanksi yang di berikan di dalam panti sangat bagus, karena akan

membuat teman saya yang nakal akan berubah menjadi lebih baik lagi”.

Dahlia Sihotang “Dengan adanya peraturan yang ada di panti ini, membuat saya menjadi takut berbuat kesalahan, contoh nya ketika ada teman saya yang kedapatan pacaran, maka salah satu dari mereka akan di keluarkan dari panti, oleh karena itu saya sangat takut apabila melakukan kesalahan di dalam panti”.

Dari hasil wawancara diatas, peneliti menyimpulkan bahwa dampak adanya peraturan yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe bisa membuat anak asuh menjadi anak asuh yang taat akan peraturan, serta membuat anak asuh tidak menjadi anak yang nakal dan memiliki sikap disiplin.

g. Perubahan apa yang adik-adik dapat selama berada di dalam panti?

Roarta Simamora “Menjadi lebih baik dari yang sebelumnya kak setelah masuk kedalam panti”.

Risky Tarigan “Semakin mandiri dan disiplin kak”.

Josua Karo-Karo “Stelah masuk kedalam panti, aku lebih bisa membagi waktu, saling peduli sesama anak panti dan lebih mandiri”.

Edis Berutu “Perubahan setelah masuk panti tentunya saya semakin mandiri, dapat membagi waktu dan lebih semangat untuk belajar”.

Rade Raja Gukguk “Lebih disiplin dan lebih bijak dalam mengambil keputusan kak”.

Nico Berutu “Menurut saya setelah masuk dalam panti lebih enak aja kak menjalani hari-hari bersama teman-teman”.

Wilsan Banurea “Pastinya setelah masuk panti aku lebih mandiri kak karna kami diajari untuk mengerjakan sesuatu itu dengan sendiri”.

Rodelsa Simamora “Lebih dewasa dan menjadi lebih giat beribadah”.

Rebecca Simamora “Setelah masuk panti saya bisa lebih rajin belajar, karna sebelumnya di kampung, saya harus kerja membantu orang tua, alhasih badan saya kecapean dan saya sudah malas belajar”.

Dahlia Sihotang “Setelah masuk saya tidak pernah terlambat masuk sekolah lagi, karna dipanti kami harus bangun cepat”.

Dari hasil wawancara di atas peneliti menyimpulkan bahwa banyak perubahan yang di dapat anak asuh setelah berada di dalam panti, di dalam panti anak asuh secara tidak langsung bisa membentuk sikap mereka, baik itu dari kamandirian, kedisiplinan, gotong royong, rajin beribadah, serta membentuk sikap dewasa yang membuat mereka menjadi anak yang memiliki sikap atau pola pikir yang baik.

h. Bagaimana rencana adik adik setelah keluar dari panti?

Roarta Simamora “Setelah keluar dari panti saya akan melajutkan sekolah saya ke jenjang perkuliahan kak”.

Risky Tarigan “Saya juga ingin melanjut ke perkuliahan kak, saya ingin menjadi seorang arsitek kak”.

Josua Karo-Karo “Kalo saya kak, saya juga sama kak, saya ingin kuliah juga kak, kalo bisa saya dapat kampus negeri kak, agar uang kuliah nya tidak terlalu mahal kak”.

Edis Berutu “Saya juga kak, saya ingin kuliah juga, kalo bisa saya harus dapat beasiswa, biar saya tidak harus bayar uang kuliah lagi”.

Rade Raja Gukguk “Kalo saya kak, saya ingin masuk tentara kak, semisal nanti tidak masuk, saya akan coba lagi dan lagi sampai saya masuk kak”.

Nico Berutu “Setelah keluar dari panti kak,saya akan mencoba ikut tes masuk tentara kak”.

Wilsan Banurea “Kalo saya kak, setelah keluar dari panti saya akan pergi merantau mencari kerjaan kak”.

Rodelsa Simamora “Setelah keluar dari panti saya juga akan pergi merantau kak, saya ingin laangsung mencari uang.

Rebecca Simamora Setelah keluar panti saya ingin menikah saja.

Dahlia Sihotang Kalo saya ingin kuliah kak, saya ingin menjadi dokter”.

Dari hasil wawancar di atas peneliti menyimpulkan bahwa anak asuh yang ada di UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe kebanyakan memiliki sikap mandiri yang lebih, karena mereka sudah memikirkan bagaimana rencana masa depan mereka yang akan datang.

2. Pertanyaan untuk pekerja sosial.

a. Bagaimana peran panti dalam pembentukan sikap sosial anak?

Delma Ginting : “Jika berbicara peran panti dalam pembentukan sikap sosial anak asuh,kami selalu melakukan pendekatan yang intens kepada anak panti, dimanapun, kapanpun, jika anak panti masih dalam naungan panti, maka akan menjadi tanggungjawab panti dalam membentuk dan merubah sikap anak asuh agar menjadi mahluk sosial yang berguna bagi lingkungan sekitarny. Kami pihak panti memiliki tugas dan tanggung jawab di dalam panti diantaranya:(1) Menerapkan dan memantau disiplin aktivitas keseluruhan anak asuh.

(2)Memberikan bimbingan tentang pentingnya menjaga kebersihan.(2) Memberikan pelayanan dan memeriksa kesehatan anak asuh.(3)Selain pendidikan yang gratis dari pemerintah pihak panti juga memperhatikan kebutuhan pendidikan anak asuh dengan mendatangkan tenaga pengajar ke dalam panti.(4) Memberikan motivasi kepada anak asuh dalam penguasaan bahasa asing.(5)Melakukan pembinaan mental dan tingkah laku anak asuh. Itu adalah tugas dan tanggung jawab kami di dalam panti. Banyak hal sebenarnya yang dilakukan pihak panti dalam membentuk sikap sosial anak asuh, diantara nya ketika

melakukan kebersihan, kami menerapkan sistem gotong royong, yang mana sikap gotong royong merupakan salah satu sikap sosial”.

Syahrizal : “Tambahan dari dari saya sikap jujur yang selalu ditanamkan oleh pihak panti, contoh nya ketika seorang anak panti meminta izin keluar yang beralasan bahwa ada pekerjaan sekolah di luar jam sekolah, maka pihak panti akan memastikan apakah anak asuh tersebut benar melakukan kegiatan sekolah di luar jam sekolah, dan apabila anak asuh tersebut ternyata terbukti tidak melakukan pekerjaan sekolah, maka pihak panti akan memberikan sanksi dan memberikan pembelajaran bagi anak asuh yang lain agar selalu jujur dalam melakukan sesuatu. Sikap disiplin juga selalu kami ajarkan, seperti menjaga kebersihan, khususnya tempat mereka bertempat tinggal, kemudian pihak panti juga selalu mengingatkan anak asuh tentang piket, yang harus dilaksanakan oleh setiap anak asuh. Kemudian pihak panti juga mengajarkan anak asuh dalam bertatakrama, di sini anak asuh diajarkan bagamaina menhormati orang yang lebih tua dari anak asuk, ketika Dalam hal ini sikap sikap yang seperti ini di harapkan selalu tertanam dalam diri anak

asuh sehingga nantinya memiliki pengaruh sosial yang baik di lingkungannya”.

b. Program apa saja yang di berikan pihak panti dalam pembentukan sikap sosial anak asuh?

Delma Ginting : “Untuk mendukung peranan kami sebagai orang tua anak asuh dalam membentuk sikap sosial anak, kami UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe mempunyai beberapa program kegiatan diantaranya(1) peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, di sini menanamkan nilai spritual kepada anak asuh, misalnya ketika makan, semua anak asuh harus berdoa sebelum makan, kemudian bagi yang beragama kristen setiap minggunya mereka di haruskan beribadah, bagi yang beragama islam mereka juga melaksanakan shalat. Kemudian yang ke (2) peningkatan sikap disiplin, anak asuh harus bisa menanamkan sikap disiplinnya di dalam panti agar nantinya setelah mereka dewasa, sikap disiplin tetap ada dalam diri anak asuh, banya cara yang kami lakukan agar anak asuh di sini bisa menjadi disiplin, baik itu dari segi rutinitas anak panti, maupun peraturan yang harus di taati anak asuh di dalam panti. Kemudian yang ke (3) peningkatan sikap sopan santun, di sini sama

seperti halnya dalam membentuk sikap disiplin anak asuh, kami menanamkan sikap sopan santun kepada anak asuh dengan dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana menghormati orang yang lebih tua dari anak asuh itu sendiri. Kemudian kami juga menanamkan bagaimana cara bertatakrama kepada anak asuh, khususnya ketika berada di dalam lingkungan panti”.

Syahrizal : “Tambahan dari saya penanaman sikap jujur, sikap mandiri, dan pembiasaan tolong menolong selalu di tanamkan kepada anak asuh, terutama ketika anak asuh berada di lingkugan panti”.

c. Apa saja kesulitan/kendala yang bapak alami dalam membentuk sikap sosial anak asuh?

Delma ginting : “kita tahu UPT Pelayanan Sosial Anak Sidikalang-Kabanjahe adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang kurang beruntung, diantaranya tidak memiliki orang tua dan keluarga yang kurang berkecukupan, oleh karena itu berbagai jenis sikap dan perilaku bermacam-macam di dalam panti ini. Sehingga pihak panti selalu mengalami kendala maupun hambatan dalam membentuk sikap dan perilaku anak asuh, termasuk sikap sosial anak asuh.

mengalami beberapa hambatan diantaranya ketaatan anak asuh terhadap peraturan hanya dikarenakan oleh

sebuah sanksi. Jika tidak ada sanksinya maka mereka tidak segan- segan untuk melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya”.

Syahrizal : “tambahan dari bapak ada beberapa kendala pihak panti dalam membentuk sikap sosial anak asuh,

Syahrizal : “tambahan dari bapak ada beberapa kendala pihak panti dalam membentuk sikap sosial anak asuh,

Dokumen terkait