• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR LAMPIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka 1 Remaja

2.1.2 Film Sebagai Media Komunikasi Massa 1 Pengertian Komunikasi Massa

2.1.2.6 Karakteristik Film

Menurut Ardianto dan Erdinaya (2004), karakteristik film adalah hal-hal yang membedakan film dengan media komunikasi lainnya. Faktor-faktor yang dapat menunjukkan karakteristik film, adalah sebagai berikut:

1. Layar yang luas atau lebar

Film dan TV sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran luas. Layar film yang luas telah memberikan keleluasaan penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang disajikan dalam film. Layar yang luas dan lebar menunjukkan kejelasan gambar film.

2. Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar atau shot dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh dan pengambilan pemandangan menyeluruh karena posisi duduk penonton bertingkat-tingkat. Shot tersebut dipakai untuk memberi kesan artistik dan suasana yang sesungguhnya, sehingga film menjadi lebih menarik. Sebaliknya, pengambilan gambar pada TV lebih sering dari jarak dekat karena posisi duduk tidak bertingkat-tingkat.

3. Konsentrasi Penuh

Berdasarkan pengalaman khalayak yang pernah menonton film di bioskop, di saat menonton film, semua penonton terbebas dari gangguan hiruk pikuknya suara diluar karena ruangan kedap suara. Semua mata hanya tertuju pada layar, sementara pikiran dan perasaan penonton tertuju pada alur cerita. Dalam keadaan demikian, emosi penonton dapat terbawa suasana yang ditimbulkan oleh film. Dengan kata lain, ruangan sangat berpengaruh dalam kegiatan menonton film.

4. Identifikasi Psikologis

Penonton dapat merasakan bahwa suasana di gedung bioskop telah membuat perasaan dan pikiran larut dalam cerita yang disajikan. Karena penghayatan yang amat mendalam, seringkali secara tidak sadar penonton menyamakan

(mengidentifikasikan) pribadi dengan salah seorang pemeran dalam film tersebut apalagi jika aktris dan aktor yang memainkan peran adalah aktris dan aktor yang populer. Gejala ini menurut ilmu jiwa sosial disebut sebagai identifikasi psikologis.

2.1.3 Motivasi

Di dalam psikologi, sering dibedakan antara motivasi dan motif. Menurut Sabri (1993), motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan, sedangkan motivasi adalah sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Menurut Handoko (1992), motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku.

McQuail (1991), menyatakan bahwa kebutuhan, motif, penggunaan media, dan fungsi media saling berhubungan sedemikian rupa sehingga kebutuhan manusia tersebut menciptakan upaya pemenuhan kebutuhan. Sejumlah harapan dianggap akan dapat dipenuhi dengan cara mengkonsumsi media massa atau dengan sejumlah alternatif fungsional lainnya. Karena khalayak dengan sengaja menggunakan media, maka hal ini disebut self-exposure. Motivasi penggunaan media atau fungsi media bagi individu adalah sebagai berikut:

1. Informasi, merupakan motivasi yang berkaitan dengan usaha untuk:

§ Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.

§ Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

§ Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

§ Belajar, pendidikan diri sendiri.

§ Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

2. Identitas Pribadi, merupakan motivasi yang berkaitan dengan usaha untuk:

§ Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

§ Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).

§ Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

3. Integrasi dan Interaksi Sosial, merupakan motivasi yang berkaitan dengan usaha untuk:

§ Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.

§ Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

§ Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.

§ Memperoleh teman selain manusia.

§ Membantu menjalankan peran sosial.

§ Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.

4. Hiburan, merupakan motivasi yang berkaitan dengan usaha untuk:

§ Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.

§ Bersantai.

§ Mengisi waktu.

§ Penyaluran emosi.

§ Membangkitkan gairah seks.

Merton (dalam McQuail, 1991), menyatakan bahwa seseorang menggunakan media massa apabila hal tersebut dianggap memberikan kepuasan pada kebutuhannya. Motivasi yang mendorong khalayak untuk menggunakan media massa, seperti menonton film, merupakan suatu pemuasan akan kebutuhannya.

Motif individu menggunakan suatu media massa tidak sama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dennis McQuail dan Michael Gurevitc seperti yang dikutip oleh Blumler (dalam Damayanti, 2004), menunjukkan bahwa:

1. Motif khalayak laki-laki menggunakan media massa terutama untuk pengawasan lingkungan dan keingintahuan, sedangkan motif wanita untuk hiburan.

2. Motif khalayak berusia lebih tua menggunakan media massa terutama untuk pengawasan lingkungan dan identitas pribadi, sedangkan khalayak yang berusia muda untuk hiburan.

3. Motif khalayak berpendidikan tinggi menggunakan media massa terutama untuk pengawasan lingkungan dan keingintahuan, sedangkan motif khalayak yang berpendidikan rendah adalah untuk hiburan dan identitas pribadi.

4. Motif khalayak berstatus sosial menengah menggunakan media massa terutama untuk pengawasan lingkungan.

5. Motif khalayak yang pekerjaannya beresiko tinggi menggunakan media massa terutama untuk keingintahuan dan identitas pribadi.

Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Terdapat berbagai macam kebutuhan terhadap media massa yang telah disusun oleh para peneliti sebelumnya, salah satunya dikemukakan oleh Dominick (1983) yang mengklasifikasikan kebutuhan-kebutuhan terhadap penggunaan media massa sebagai berikut:

1. Cognition, yaitu dorongan untuk memperoleh informasi.

2. Diversion, yaitu dorongan yang meliputi bentuk-bentuk yang berupa stimulasi, relaksasi, dan pelepasan emosi.

3. Social utility, yaitu dorongan yang meliputi kontak sosial terhadap keluarga, sahabat, dan yang lainnya dalam lingkungan sosial.

4. Withdrawal, yaitu kebutuhan untuk melepaskan diri dari aktivitas-aktivitas tertentu dan bukan hanya sekedar untuk relaksasi saja.

Apabila suatu media massa dapat menjalankan fungsi seperti yang diinginkan oleh seseorang, maka media massa tersebut dapat menimbulkan suatu pemuasan kebutuhan bagi khalayaknya. Semakin erat kesesuaian antara keinginan dengan pemenuhan kebutuhan yang didapatkan dari suatu media massa, maka semakin tinggi kepuasan yang didapatkan khalayak.

Jenis motivasi khalayak dalam menggunakan madia massa yang dikemukakan oleh McQuail (1991) mempunyai beberapa kekurangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Farida (2005), banyak orang yang memilih untuk menonton televisi sendiri. Dengan kata lain, terdapat motivasi dari khalayak dalam menggunakan media massa untuk menyendiri atau melepaskan

diri dari masalah yang sedang dihadapi seorang diri. Dalam jenis-jenis motivasi menggunakan media massa yang dikemukakan oleh McQuail, memang terdapat jenis motivasi hiburan, akan tetapi jenis motivasi tersebut kurang mewakili aspek motivasi seseorang untuk menyendiri.

Dominick (1983), mengklasifikasikan kebutuhan-kebutuhan terhadap penggunaan media massa. Dalam jenis motivasi yang dikemukakan Dominick, terdapat jenis motivasiwithdrawal, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk melepaskan diri dari aktivitas-aktivitas tertentu, bukan hanya sekedar relaksasi. Artinya, seseorang dapat memilih untuk menyendiri dengan tujuan melepaskan diri dari masalah atau untuk memperoleh ketenangan dengan cara menggunakan media massa seorang diri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan kedua teori motivasi menggunakan media massa yang dikemukakan oleh McQuail (1991) dan Dominick (1983). Tujuan digabungkannya kedua teori ini adalah untuk saling melengkapi kekurangan yang ada dalam teori motivasi menggunakan media massa yang dikemukakan oleh McQuail dan Dominick. Selain itu, agar semua aspek motivasi khalayak menggunakan media massa dapat terwakili.

Peneliti mengklasifikasikan jenis-jenis motivasi khalayak menonton film menjadi:

• Motivasi pendidikan, yaitu hal-hal yang mendorong khalayak menonton film untuk memperoleh informasi, menambah pengetahuan, dan mencari tahu tentang hal-hal tertentu.

• Motivasi sosial, yaitu hal-hal yang mendorong khalayak menonton film untuk melakukan kontak sosial, seperti berkumpul dengan keluarga,

teman, atau masyarakat; memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati sosial); menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.

• Motivasi pribadi, yaitu hal-hal yang mendorong khalayak menonton film untuk memperkuat identitas diri, seperti untuk menemukan contoh berpenampilan dan berperilaku, untuk melepaskan diri dari orang lain (menyendiri), membandingkan diri dengan orang lain (tokoh atau idola).

• Motivasi hiburan, yaitu hal-hal yang mendorong khalayak menonton film untuk melepaskan diri dari kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, seperti relaksasi atau bersantai, pelepasan emosi, mengisi waktu luang, dan melepaskan diri dari masalah yang sedang dihadapi.

• Motivasi menarik diri, yaitu hal-hal yang mendorong khalayak menonton film seorang diri dengan tujuan melepaskan diri dari masalah yang sedang dihadapi, melepaskan diri dari keramaian, atau untuk mendapatkan ketenangan jiwa.