• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Histologis Daun Semanggi Air (Marsilea crenata)

Histologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur mikroskopis atau karakteristik sel dan fungsi dari jaringan dan organ. Beberapa metode dapat digunakan untuk melihat jaringan tumbuhan (Trigiano et al 2005). Pembuatan preparat daun dan tangkai semanggi air serta pengamatan menggunakan mikroskop cahaya merk Olympus CH2O, memberikan hasil anatomi pada bagian daun, tangkai, batang, dan akar tumbuhan semanggi air (Marsilea crenata).

4.2.1 Deskripsi histologis daun semanggi air (Marsilea crenata)

Histologis lamina tersusun dari jaringan epidermis, palisade, parenkim, dan jaringan pengangkut. Penampang melintang daun semanggi air dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Anatomi daun semanggi air (Marsilea crenata) :

A= stomata; B= epidermis atas; C= jaringan palisade; D= spongy mesofil; E= epidermis bawah; F= jaringan pembuluh daun

Potongan penampang melintang daun semanggi air (Marsilea crenata) terlihat pada Gambar 12. Gambar tersebut memperlihatkan adanya susunan jaringan lamina yang terdiri dari jaringan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, jaringan pembuluh dan jaringan epidermis bawah. Jaringan epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar. Jaringan epidermis pada daun semanggi air hanya terdiri dari satu lapis (unilateral) dan mempunyai ukuran sel yang lebih besar daripada sel lain dimana cenderung berbentuk bulat besar atau agak memanjang dengan susun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel. Permukaan luar jaringan epidermis membentuk fenomena bergelombang. Dinding samping jaringan epidermis lebih pendek daripada dinding atas dan bawahnya dimana epidermis bawah mempunyai bentuk yang lebih heterogen daripada jaringan epidermis atas. Berdasarkan Gambar 20 terlihat bahwa bagian luar jaringan epidermis tidak terlihat adanya kutikula dan bagian dalam jaringan epidermis juga tidak terlihat adanya kloroplas. Jajaran jaringan epidermis atas dengan jarak tertentu terdapat stomata.

Di bawah jaringan epidermis atas terdapat jaringan palisade yang terdiri atas sel yang memanjang secara dorsiventral, tersusun rapat dalam barisan, serta mengandung banyak kloroplas. Jaringan palisade pada daun semanggi air terdiri dari dua lapis dan terletak di bagian dalam daun di bawah epidermis atas. Di bawah palisade terdapat sel-sel bunga karang yang bentuknya tidak beraturan dan

mengandung kloroplas serta mengandung lebih banyak ruang interseluler dibandingkan dengan palisade.

Jaringan pembuluh berada di bawah jaringan palisade dan terletak di sekitar jaringan bunga karang. Jaringan pembuluh daun terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh floem. Xilem terdiri dari sel-sel yang berukuran lebih besar dan dibawah miroskop cahaya merk Olympus DP12 terlihat terang, yang berfungsi sebagai saluran pengangkut. Dinding sel saluran ini mengalami proses pertumbuhan sekunder berupa penebalan yang disebabkan penghimpunan lignin. Floem terdiri dari sel-sel yang secara keseluruhan terlihat lebih kecil dan berdinding lebih tipis dibandingkan dengan sel-sel xilem.

4.2.2 Deskripsi histologis tangkai daun semanggi air (Marsilea crenata)

Histologis tangkai pada daun semanggi air tersusun dari jaringan epidermis, parenkim, aerenchym, endodermis dan jaringan pengangkut. Penampang tangkai dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Penampang tangkai daun semanggi air (Marsiela crenata):

A= epidermis; B= sel parenkim; C= floem; D= trakea; E= aerenchym; F= sel interselular

Potongan melintang tangkai daun semanggi air terlihat pada Gambar 21. Pada gambar tersebut terlihat bahwa jaringan epidermis cenderung berbentuk bulat kecil, tersusun rapi dan rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis

memiliki ketebalan dinding atas, bawah dan samping yang perbedaannya tidak terlalu nyata. Ukuran permukaan atas dan bawah pada epidermis tersebut tidak sama satu sama lain. Kutikula dan kloroplas tidak terlihat pada epidermis. Korteks pada Marsilea crenata presl terdiri dari jaringan parenkim dan aerenchym yang mengandung klorofil dan butir-butir pati.

Di bawah jaringan epidermis terdapat jaringan parenkim yang terletak di antara epidermis dan silinder vaskuler. Jaringan parenkim pada tangkai berupa aerenchym berbentuk seperti bintang. Aerenchym yang mempunyai ruang-ruang antar sel yang cukup besar. Di dalamnya terdapat udara yang menyebabkan tangkai semanggi dapat mengapung di permukaan air. Jaringan parenkim mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih dari satu. Di sebelah dalam jaringan parenkim terdapat endodermis yang membatasi parenkim dengan silinder vaskuler. Jaringan endodermis ini berbentuk lingkaran teratur dan mengelilingi silinder vaskular, sejajar dengan epidermis. Endodermis mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih dari satu.

Silinder vaskuler pada tangkai semanggi air membentuk sistem konsentris amphikribral dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem mengelilingi xilem tersebut. Kerja xilem dalam hal transportasi air dan zat mineral dari akar ke seluruh jaringan serta adanya kandungan pati menyebabkan ukuran pembuluhnya lebih tebal daripada floem. Pati pada xilem berfungsi sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Di dalam tangkai ini sentral parenkim tidak terlihat dengan menggunakan mikroskop cahaya merk Olympus DP12.

4.2.3 Deskripsi histologis batang semanggi air (Marsilea crenata)

Batang semanggi air merupakan organ pertemuan antara akar dengan tangkai daun. Di perairan yang lebih dalam, tangkai entalnya dan jarak antar buku jauh lebih panjang daripada di perairan yang dangkal (Afriastini 2003). Penampang batang dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Penampang batang semanggi air (Marsile crenata)

A=epidermis; B=aerenchym; C=ruang interselular; D=korteks; E=floem; F= xilem; G= sentral parenkim

Penampang potongan batang semanggi air (Marsilea crenata) terlihat pada Gambar 22. Epidermis merupakan lapisan terluar pada batang yang tersusun rapat bersifat sebagai pelindung dengan bentuk yang cenderung tidak beraturan dan terdiri dari satu lapis. Pada epidermis batang tidak terlihat adanya kutikula dan kloroplas. Di bawah epidermis terdapat jaringan parenkim. Jaringan ini tersusun rapat, berbentuk tidak beraturan, dan mengandung kloroplas yang jumlahnya lebih dari satu. Sama seperti pada tangkai, batang semanggi terdapat aerenchym berbentuk seperti bintang. Pati ditemukan dalam jumlah besar pada jaringan parenkim batang. Di bawah jaringan parenkim, terdapat endodermis yang cenderung berbentuk lingkaran yang membatasi dan mengelilingi silinder vaskuler. Silinder vaskuler pada batang membentuk sistem konsentris amphikribral dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem mengelilingi xilem. Pada xilem terdapat kandungan pati dan ukuran pembuluhnya lebih besar dibandingkan dengan ukuran floem. Disamping itu terdapat mitellamela yang menghubungkan antar sel xilem tersebut. Pada sentral parenkim yang terletak di pusat silinder vascular dimana sentral parenkim terlihat terdiferensiasi menjadi sklerenkim.

4.2.4 Anatomi akar semanggi air (Marsilea crenata)

Akar pada tanaman semanggi air tertanam dalam substrat di dasar perairan (Holttum 1930). Penampang akar semanggi air dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 24. Penampang akar semanggi air (Marsilea crenata)

A=rhizodermis; B= ruang interselular; C=Endodermis; D=floem; E= trakea

Penampang potongan akar semanggi air terlihat pada Gambar 23. Jaringan rhizodermis merupakan bagian terluar pada akar semanggi air. Sel rhizodermis akar semanggi air berdinding tipis, tidak berkutikula, terdiri dari satu lapis sel dan cenderung berbentuk tidak beraturan. Ketebalan dinding rhizodermis cenderung sama pada bagian atas dan bawah dan tidak terlihat adanya kloroplas. Pada sebelah dalam rhizodermis terdapat korteks yang tersusun dari jaringan parenkim. Korteks memiliki bentuk yang cenderung tidak beraturan dan saling mengunci serta mengandung pati. Endodermis membatasi korteks dengan silinder vaskuler, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dan membentuk lingkaran. Pada endodermis juga terdapat pati walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan batang.

Jaringan vaskuler (pengangkut) terletak di sebelah dalam endodermis atau di pusat akar. Jaringan vaskuler terdiri dari xilem dan floem yang berfungsi sebagai sistem pengangkut. Silinder vaskuler akar membentuk sistem konsentris amphikribral dimana xilem berada di tengah-tengah sedangkan floem mengelilingi xilem. Xilem terlihat lebih bersinar dan memiliki dinding sel yang lebih tebal bila dibandingkan dengan bagian lainnya ketika dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya merk Olympus DP12. Terdapat mitellamela yang menghubungkan sel-sel xilem. Pada akar sentral, parenkim tidak terlihat dan didominasi oleh xilem.

Dokumen terkait