• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

5.1 Karakteristik Informan

Informan menjadi variabel penting dalam sebuah penelitian kualitatif. Informan mampu memberikan informasi yang akurat dan valid bagi permasalahan penelitian. Penentuan informan di masyarakat juga tidak sembarangan dan harus dilakukan secara tepat. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jumlah informan sebanyak 10 orang terdiri dari 7 orang informan kunci dan 3 orang informan biasa. Informan kunci terdiri dari 7 orang serta sudah ditentukan kriterianya. Informan biasa yang terdiri dari 3 diantaranya adalah satu orang dari tokoh masyarakat ingkungan XII, satu orang dari aparatur lingkungan XII, dan satu orang lagi warga lingkungan XII.

Informan Kunci

Nama : Rima Dani Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu Dani merupakan penduduk pendatang di lingkungan ini, bukan berarti beliau tidak tahu mengenai latar belakang dilingkungan ini, Beliau sudah 31 tahun tinggal di lingkungan ini di bawa oleh orang tuanya sejak kecil. Selama tinggal di lingkungan ini beliau nyaman-nyaman saja. Beliau dalam memenuhi kebutuhan keluaraga yang berjumlah 5 orang anak bekerja sebagai pedagang lontong bagi

beliau penghasilan dari berdagang tersebut sudah cukup untuk kebutuhan keluarganya ditambah lagi penghasilan yang didapat oleh suami ibu tersebut. Menurut beliau keadaan warga dilingkuangan ini tidak terlepas dari masalah yang beragam ada masalah ekonomi, pendidikan anak, pergaulan anak yang menjurus kepada kenakalan anak seperti pemakaian narkoba. Ditambah lagi masalah yang senantiasa menghampiri penduduk di lingkungan ini yaitu dengan para depelover. Mengnai kinerja aparatur lingkungan menurut beliau sudah baik ditambah lagi sarana dan prasarana juga sudah mencukupi.

Menurut beliau solidaritas merupakan kerjasama yang sangat baik dan membantu orang lain yang mengalami masalah, bagi Bu Dani dalam kehidupan bermasyarakat solidaritas itu sangatlah penting karena setiap warga tidak bisa hidup sendiri. Bila dilihat langsung dilapangn ditambah lagi dengan penuturan Bu Dani dimana tingkat solidaritas warga baik, beliau membenarkan masih ada warga membantu warga lain yang mengalami masalah tanpa adanya imbalan dan perintah langsung. Misalnya seperti membantu dalam menyediakan konsumsi ketika ada acara kemalangan dan pesta pernikahan. Menurut beliau dengan adanya rasa solidaritas yang baik antar warga dapat mengatasi masalah yang ada akan tetapi itu semua tidak terlepas dari besar atau kecilnya suatu masalah yang sedang di hadapai salah satu warga atau keluaraga dalam masyarakat itu sendiri.

Sekian lama tinggal di lingkungan ini hubungan Ibu Dani dengan tetangganya sangat baik-baik saja ini dikarenakan beliau menjaga baik hubungan yang dijalin meskipun bukan keluarganya sendiri tetapi bagi beliau tetangga itu sudah menjadi orang terdekat kita dan merekalah yang pertama kali mengetahui bila kita dalam masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat, beliau pernah

membantu salah satu warga dalam menanganai pengurusan kartu jaminan kesehtan dan tata cara mendaftarkan anak sekolah, meskipun tidak seberapa bagi beliau itu sudah merupakan suatu hal yang baik bila dilakukan, bagi beliau alasan yang mendasari beliau menolong karena bagi beliau hidup itu pasti berputar hari ini kita menolong orang insya allah esok hari kita pula yang ditolong. Dalam kehidupan kelompok di lingkung-an ini terdapat STM dan perwiritan Ibu-ibu dan bapak-bapak, beliau juga turut serta dalam kegitan tersebut.

Keberadaan LKMK Keska di lingkungan ini dilatar belakangi oleh tingginya masalah sosial yang dihadapi masyarakat. Menurut beliau LKMK Keska merupakan kelompok kaum ibu-ibu yang senasib dan satu pekrjaan dibidang sektor informal, kenapa terbentuk karena ibu-ibu susah mendapatkan modal usaha. Bisa saja sih didapat dari tempat lain cuman seperti rentenir bentuknya ditamabah lagi dengan kita menjadai anggota kemudahan dalam mendapatkan modal tidak begitu sulit seperti di bank.Dengan kata lain LKMK ini dari kita untuk kita. Ibu dani tergabung sebagai anggota LKMK sejak tahun 2000 hingga sekarang menjadi pengurus harian LKMK, selama menjadi anggota dan saat ini menjadi pengurus kerja sama ibu-ibu menurut beliau baik-baik saja meskipun ada faktor penghambat yakni setiap ibu-ibu tidak memiliki waktu luang yang banyak selain sebagai anggota LKMK ibu-ibu juga harus mencari nafkah dan mengurus keluarganya. Dengan tergabungnya beliau atau ibu-ibu di lingkungan ini sangat membantu dalam mengatasi masalah ekonomi meski tidak semuanya tetapi sudah dapat mengurangi masalah tersebut. Dalam sebuah kelompok rasa kebersamaan itu sangat penting begitu pula yang tercermin pada kelompok LKMK dimana kebersamaan para ibu-ibu baik, meskipun ada sedikit

ketidak cocokan antar para ibu-ibu tetapi itu bukan hal yang dapat mengurangi kinerja anggota lainnya dan kelompok LKMK itu sendiri.

Informan Kunci

Nama : Ana Mardiana Usia : 48 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu Ana Mardiana merupakan seorang ibu yang berusia 48 tahun, ibu Ana memiliki dua orang anak yaitu laki-laki dan perempuan. Ibu ana tinggal di lingkungan ini sudah dari sejak lahir. Ibu ana pernah pergi merantau dan akhirnya kembali lagi, dia merasa nyaman tinggal dilingkungan ini walau tidak ada pengeronda malam nya. Ibu ana memperoleh pendidikan sampai sekolah menengah pertama. Pekerjaan sehari-hari ibu ana yaitu menjadi seorang pembantu rumah, tidak hanya itu saja ibu ana juga mempunyai usaha pembuatan sabun cuci piring dan kaporit yang biasa digunakan sebagai cairan pemutih baju, pekerjaan bidang informal tersebutlah yang saat ini menjadi salah satu penghasilan untuk ibu ana dan kedua orang anaknya. Dengan keadaan lingkungan yang nyaman- nyaman saja menjadikan ibu Ana betah tinggal di lingkungan ini. Terlepas dari hal tersebut masalahkehidupan bagi beliau itu tidak serta merta dapat diatasi dengan mudah, di lingkuangan ini misalnya masalah ekonomi dalam hal lapangan pekerjaan, modal usaha, air, listrik serta masalah bentuan untuk masyarakat miskin yang tidak merata dalam hal pembagiannya. Keberadaan sarana dan prasarana ditambah lagi hal tersebut sangat memadai sangatlah penting, tetapi hal itu tidak dirasakan oleh Ibu Ana, memang ada sarana dan prasarana tetapi tidak

terurus dengan baik ditambah lagi aparatur yang kinerjanya berkesan lamban dalam menangani masalah-masalah yang dirasakan.

Solidaritas sosial menurut Ibu Ana adalah kerja sama yang merakyat meskipun tidak ada ikatan saudara sama lain. Solidaritas sosial di masyarakat bagi beliau sangat penting karena dapat meringankan masalah-masalah yang ada di masyarkat tersebut meskipun hanya sebatas membantu dengan memiliki batas kemampuan. Meskipun demikian tingkat solidaritas di lingkungan ini sangat baik menurut beliau ini terbukti dengan rasa kekerabatan yang baik antara Ibu Ana dengan tetangganya, dalam bertetangga beliau pernah membantu salah satu warga di lingkungan ini dalam hal mencari lowongan kerja meskipun hanya sekedar informasi saja. Dalam hal membantu warga beliau tidak pilih kasih selagi bisa dibantu pasti dibantu, kenapa demikian karena bagi beliau warga di lingkungan ini sudah seperti keluarga sendiri. Di lingkungan ini juga terdapat beragam suku meskipun demikian konflik antar suku tidak pernah terjadi. Dalam kehidupan berkelompok, di lingkungan ini terdapat perwiritan para ibu/bapak saja. Kegiatan-kegiatan bakti sosial di lingkungan ini dilakukan pada saat hari-hari besar saja seperti menyambut HUT RI, bulan Ramadhan dan sebagainya.

Ibu ana merupakan pengurus harian di LKMK Keska, menurut beliau LKMK Keska merupakan wadah untuk meminjam uang buat modal usaha, tetapi untuk mendapatkan modal usaha itu harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ada di LKMK Keska. Terhitung sudah 2 tahun Bu Ana menjadi anggota dan pengurus harian di LKMK Keska adapun alasan mengapa Bu Ana tergabung menjadi anggota atau pengurus harian dikarenakan Bu Ana butuh modal usaha selain modal usaha di LKMK Ibu mendapatkan berbagai macam pelatihan.

Menurut beliau kerja sama di dalam kelompok LKMK Keska sangat bagus akan tetapi tidak terlepas dari masalah pribadi antara anggota yang satu dengan lainnya. Kebersamaan yang terjalin di dalam kelompok LKMK Keska menurut beliau terjaga dengan baik karena kelompok ini sudah terbentuk sejak lama ditambah lagi anggota dan pengurus hariannya orang terdekat Ibu Ana juga.

Informan Kunci

Nama : Eli Marlina Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu Eli merupakan warga yang sudah lama menduduki lingkungan ini terbilang sejak lahir Bu Eli tinggal disini dan sampai beranak cucu. Ibu yang memiliki 3 orang anak ini bekerja sebagai IRT ditambah lagi ibu Eli menjual agar-agar, bila dilihat penghasilan dari penjualan tersebut tidak akan cukup untuk ketiga anaknya akan tetapi keuda anak Bu Eli sudah bekerja dan hanya satu anak saya yang menjadi tanggungan ditambah lagi suami beliau bekerja sebagai buruh bangunan. Adapun alasan Bu Eli tinggal dilingkuangan ini karena warga di lingkungan ini sudah seperti keluaraga sendiri ditambah lagi lingkungan ini sudah seperti kampung halaman sendiri dan keamanan di lingkungan ini selalu terjaga dengan baik. Bagi beliau hal yang paling ditakutinya tentang masalah kenakalan anak sekarang ini yang memakai narkoba jadi genk motor.

Mengenai sarana dan prasarana dilingkungan ini sudah memadai hanya saja kurang perhatiannya warga dalam menjaga dan merawat sarana dan prasaana

tersebut. Menurut beliau peran aparatur di lingkungan ini baik-baik saja tidak ada warga yang mendapatkan hambatan dalam mengurus keperluan di kantor lingkungan.

Solidaritas menurut beliau merupakan kerjasama antar warga yang saling membantu satu sama lainnya, karena solidaritas itu penting di dalam kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan ini tingkat solidaritas warganya sangat tinggi karena ditanamkan rasa kekeluargaan tanpa ada batasan antar warga yang lainnya. Manusia selaku makhluk sosial selalu hidup berkelompok, begitu juga Ibu Eli, beliau dalam berhubungan dengan tetangganya dilihat sangat baik-baik saja. Dalam penuturan Ibu Eli, Ibu sudah pernah membantu orang sangkin banyaknya tidak tahu lagi yang mana mau diceritakan. Menurut beliau bentu tolong menolong yang dilakukan warga berupa tenaga dalam hal membantu semisal ada warga yang pesta pernikahan dan pesta lainnya, kalau kemalangan warga di sini paling nyumbang saja.

Ibu Eli merupakan anggota dan pengurus harian di kelompok LKMK Keska, bagi beliau LKMK keska itu adalah tempat ibu-ibu yang berniat untuk membuka usaha ekonomi informal, bukan hanya itu saja LKMK juga menyediakan bimbingan belajar bagi anak-anak yang ingin belajar khususnya anak-anak sei mati dengan iuran yang murah serta pengajarnya itu dari mahasiswa USU. Ibu eli sudah termasuk orang lama di LKMK Keska ini, menurut beliau alasan mengapa beliau bergabung di LKMK Keska ini untuk menambah pengetahuan. Menurut beliau faktor yang paling menghambat kerjasama anggota LKMK Keska adalah bialamana ibu-ibu anggota sibuk mengurus pekerjaan dirumah sebagai ibu rumah tangga.

Informan Kunci

Nama : Masitah Usia : 32 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu masih adalah penduduk pendatang di lingkungan ini beliau tinggal di lingkungan ini dikarenkan ikut menikah dengan warga lingkungan ini. Dalam kesehariannya beliau berdagang aneka makanan dan minuman yang dibukanya di deapan rumahnya. Penghasilan yang di dapat beliau bekisar Rp. 1.000.000/bulan. Ibu Masitah memiliki tiga orang anak, dengan penghasilan demikian menurut beliau sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun penghasilan tersebut belum mencukupi suami beliau juga dapat menambahi penghasilan keluarga mereka.

Menurut beliau solidaritas itu adalah tindakan yang saling tolong menolong atar sesama warga yang tidak kita kenal sama sekali tetapi memiliki rasa kepedulian sebagai sesama warga yang kita anggap sudah seperti saudara kita sendiri dan juga rasa iklas dalam menolong tersebut juga ada. Ibu Masitah sudah terdaftar sebagai anggota LKMK Keska kurang lebih 3 tahun dimana awal mulanya beliau tergabung sebagai anggota LKMK dikarenakan usaha beliau yang membutuhkan modal dalam menggerakkan usaha yang di jalankan Ibu Masitah. Bagi beliau keberadaan LKMK Keska ini sangat berarti bagi ibu-ibu yang membutuhkan apalagi ibu-ibu yang memiliki usaha yang membutuhkan modal usaha untuk meningkatkan usahanya tersebut.

Informan Kunci

Nama : Dewi Usia : 40 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Menurut beliau LKMK Keska adalah tempat bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan modal usaha dan menambah pengalaman.Alasan beliau bergabung menjadi anggota LKMK Mencari pengalaman serta untuk meringankan kebutuhan ekonomi keluarga ibu. Baik-bak saja yang ibu rasa, meskipun terkadang ada masalah yang kita hadapi pasti dapat terselesaikan dengan mudah. Menurut beliau dengan adanya LKMK Keska dapat membantu masyarakat ini sesuai dengan pernyataan beliau; Ibu rasa dapat mengurangilah dari pada kita meminjam kepada rentenir, bukan malah selesai masalahnya malahan jadi nambah pun. Rasa kebersamaan dalam LKMK Keska menurut beliau masih kurang sebenarnya tapi mau kayak mana lagi dibuat kan ibu-ibu anggotanya juga kan bukan itu saja kerjaannya ada juga lagi kerjaan yang lain dikerjainnya makanya kalau ada acara rapat-rapat pengurus sama anggota tidak banyak ibu-ibu anggota yang datang. Beliau yang sudah tergabung sejak dua tahun yang lalu merasa dengan adanya LKMK Keska ini sangat membantu warga di daerah ini termasuk juga Ibu. Akan tetapi perlu sebuah perkembang yang lebih baik lagi agar anggota dan pengurus dapat bekerja sama dengan baik serta ditambah lagi ibu-ibu yang meminjam modal usaha dapat meningkatkan pendapatan ekonominya.

Informan Kunci

Nama : Juli Usia : 42 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu Juli sudah terdaftar sebagai anggota LKMK Keska kurang lebih 3 tahun dimana awal mulanya beliau tergabung sebagai anggota LKMK dikarenakan usaha beliau yang membutuhkan modal dalam menggerakkan usaha yang di jalankan Ibu Juli. Bagi beliau keberadaan LKMK Keska ini sangat berarti bagi ibu-ibu yang membutuhkan apalagi ibu-ibu yang memiliki usaha yang membutuhkan modal usaha untuk meningkatkan usahanya tersebut. Ibu Juli yang berdagang lontong merasa dapat terbantu setelah bergabung pada LKMK Keska tersebut.

Informan Kunci

Nama : Tipah Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Ibu tipah merupakan salah satu warga lingkungan XII, beliau sudah berada di daerah ini sejak kecil. Ibu Tipah dalam memenuhi kebutuhan keluaraganya bekerja sebagai pengrajin keset kaki yang berpenghasilan 500.000/bulannya. Menurut beliau masalah yang dihadapi warga di daerah ini kebanayakan masalah ekonomi dan pendidikan anak yang semakin hari semakin banyak dan mahal,

untung-untung anak bisa sekolah di sekolah negeri jadi biayanya tidak banyak, begitu ungkap ibu tipah. Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan warga menurut beliau gotong royong bila mau menyambut hari-hari besar saja. Kalau ada warga yang pesta dan kemalangan semua warga di daerah ini pasti membantu tetapi kalau di suruh oleh pihak yang memiliki acara tersebut.

Beliau merupakan anggota LKMK Keska, beliau sedah bergagung selama dua tahun di LKMK Keska tersebut. Menurut beliau LKMK Keska adalah tempat bagi ibu-ibu yang ingin mendapatkan modal usaha dan menambah pengalaman.Alasan beliau bergabung menjadi anggota LKMK Mencari pengalaman serta untuk meringankan kebutuhan ekonomi keluarga ibu. Baik-bak saja yang ibu rasa, meskipun terkadang ada masalah yang kita hadapi pasti dapat terselesaikan dengan mudah. Menurut beliau dengan adanya LKMK Keska dapat membantu masyarakat ini sesuai dengan pernyataan beliau; Ibu rasa dapat mengurangilah dari pada kita meminjam kepada rentenir, bukan malah selesai masalahnya malahan jadi nambah pun. Rasa kebersamaan dalam LKMK Keska menurut beliau masih kurang sebenarnya tapi mau kayak mana lagi dibuat kan ibu-ibu anggotanya juga kan bukan itu saja kerjaannya ada juga lagi kerjaan yang lain dikerjainnya makanya kalau ada acra rapat-rapat pengurus sama anggota tidak banyak ibu-ibu anggota yang datang.

Informan Tambahan

Nama : Nazarrudin Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Pak Nazaruddin usia 45 tahun, adalah seorang pedagang kelontong, pendidikan terakhirnya SMA bekerja wiraswasta /ruko. Penghasilan kira-kira Rp 4000.000/bulan ia warga pendatang dari daerah kisaran ia sudah 15 tahun tinggal di desa sei mati.Berdasarkan penuturannya kehidupan sehari-hari ini berjalan biasa-biasa saja seperti kelurahan lainnya. Perbedaan suku atau etnis tidak menimbulkan pengkategorian antara kaum minoritas dan kaum mayoritas. Kehidupan warga juga berjalan rukun dan damai-damai saja. Dalam kegiatan gotong royong seperti membersihakan pekarangan lingkungan menurutnya kurang di samping dikarena kerja sama antara perangkat desa dan warga kurang terjadi komunikasi rutin sehingga menghasilkan partisipasi yang rendah bahkan sama sekali. Solidaritas masyarakat di lingkungan ini menurut beliau sangat baik terbukti bila ada warga yang kemalangan seperti sakit atau ada warga yang meninggal dunia warga sekitar pasti membantu begitu juga bila ada pesta.

Menurut beliau dengan adanya keberadaan LKMK Keska di lingkungan ini sangat membantu para ibu-ibu yang memiliki usaha kecil-kecilan dalam hal mendapatkan modal usaha, meskipun istri beliau tidak ikut serta sedagai anggota LKMK Keska tapi bagi beliau kegiatan-kegiatan yang dilakukan LKMK Keska sangat berguna bagi warga di lingkungan ini khususnya ibu-ibu.

Informan Kepala Lingkungan XII Kel. Sei Mati

Nama : Budi Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki

Pak Budi merupakan kepala lingkungan di daerah ini, beliau yang sudah dari kecil tinggal di lingkungan ini adalah tamatan SMA yang berpenghasilan 1.000.000/bulan, beliau memiliki dua orang anak. Selaku Kepala Lingkungan disini beliau melihat bahwa keadaan dan kenyamana warga dapat dijamin oleh beliau bahwa tidak akan ada masalah yang menggangu istirahat warga kalau dimalam hari atau pekerjaan warga disini, karena hampir setiap malam beliau akan memantau keadaan lingkungan ini, kalau masih ada beliau lihat anak-anak lajang yang pacaran sampai malam kali akan di suruh beliau pulang, kalau tidak bapak marahin, bapak berikan juga ancaman. Tetapi bukan ancaman yang membahayakan dirinya

Masalah yang dirasakan oleh warganya menurut beliau masalah pekerjaan karena kebanyakan disini warga buka usaha kecil-kecilan bapak lihat dari yang jualan lontong samapai kelontong. Ada juga masalah pergaulan anak-anak juga yang sudah mulai bahaya, kenapa bapak bilang seperti iyu karena daerah ini narkoba sudah banyak beredar. Ketika saya menanyakan mengenai peran aparatur lingkungan beliau menjawab; Bapak rasa baik-baik saja, terkadang ada juga sih yang tidak baik. Kalau bapak misalanya mengerjakan suatau hal pasti nanti sudah menjadi bahan bicaraan ibu-ibu dilingkungan ini, yang bapak kerjakan juga pun demi warga ini juganya tetapi kayak mana lah dibilang namanya juga manusia, seribu kali nanti kita kerjakan yang baik kalau misalnya ada satu saja kesalahan kita pasti yang seribu tadi tidak dianggap sama mereka.

Menurut beliau solidaritas merupakan sebuah rasa kebersamaan antar warga yang dilakaukan secara bersama-sama dalam membantu warga yang kesulitan, tetapi bukan hanya dalam masa kesulitan saja baru dibantu sesuai

dengan kesadaran kita masing-masing saja kalau memang mau dibantu kan tidak ditunggu harus dalam kesulitan dulu.

Ketika saya menanyakan pernahkah Bapak menolong tetangga atau warga di lingkungan ini, Pak Budi menjawab; Pernah, warga bapak paling terutama bapak tolong setelah keluarga bapak ya. Misalnya seperti mereka masuk rumah sakit atau perlu surat agar mereka dapat berobat secara gratis bapak buatkan dan juga pengurusan dirumah sakitnya juga bapak turun tangan sampai sembuh pun bapak mau nungguinnya, itu karena mereka sudah bapak anggap sebagai tanggung jawab yang harus bapak lakukan kalau di luar sebagai Kepling bapak anggap merek sudah kayak saudara kandung sendiri.

Bapak Budi tidak tergabung dalam keanggotaan LKMK keska tetapi beliau mengetahui keberadaan LKMK yang berda dilingkuangannya ini, serta menurut penuturan beliau keberadaan LKMK ini juga membantu masalah yang dihadapi ibu-ibu yang ingin membuat usaha yang membutuhkan modal usaha. Lebih jelas mengenai LKMK keska ini beliau tidak ddapat menjelaskan karena beliau anggap kegiatan yang dilakukan pun bukan hal yang buruk bagi warga disini malahan membantu warga-warga yang membutuhkan

Menurut Pak Budi, keberadaaan LKMK keska ini dapat mengurangi masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu dapat teratasi meskipun tidak secara keseluruhan dan yang terpenting adalah warga atau ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota tidak meminjam kepada rentenir, serta yang bapak dengar proses pencairan dananya juga tidak begitu sulit seperti di bank atau di unit-unit lainnya.

Informan Tokoh Masyarakat

Dokumen terkait