• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Kepemimpinan yang Efektif

Dalam dokumen APA ITU MANUSIA (Halaman 75-79)

Kotak 1. Masa Kecil Bung Hatta dalam extended family di Bukittingi.

6.2 Karakteristik Kepemimpinan yang Efektif

Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin besar. Beberapa yang bahkan pada awalnya sederhana seperti Abraham Lincoln dan Jenderal Sudirman, telah naik ke posisi kepemimpinan dan memengaruhi banyak orang dan bahkan bangsa. Anda mungkin berpikir, "Tapi aku hanya seorang mahasiswa," "Saya tidak pintar,” atau “Orangtua

saya tergolong tidak mampu”. Tidak ada cetakan tunggal untuk menjadi pemimpin besar. Mereka ada yang perempuan (misalnya Sri Mulyani) dan laki-laki, tua dan muda, berbadan sehat dan fisik ditantang, dan datang dari semua bangsa dan latar belakang sosial ekonomi. Jadi, apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin besar? Menurut Kouzes dan Posner (1993), pemimpin yang efektif ditandai oleh kemampuan mereka untuk membuat kelompoknya mengikuti apa yang diarahkannya.

5.2.1 Tertantang oleh Proses

Hendaknya seorang pemimpin merasa tertantang untuk melakukan suatu usaha yang dapat membawa anggota kelompok mencapai suatu tujuan sekalipun dihadapkan pada berbagai kesulitan. Organisasi dan kelompok adalah tempat terjadinya konflik yang tak terhindarkan termasuk juga konflik eksternal. Ketegangan yang terjadi dapat meningkatkan produktivitas. Pemimpin perlu menyoroti bahwa jika anggota tidak bekerja untuk meningkatkan keahlian, keahlian tersebut akan hilang. Keahlian adalah proses,

bukan produk akhir. Setiap orang atau organisasi terus berubah. Jika keahlian tidak tumbuh, keahlian akan menurun. Jika seseorang percaya bahwa dia adalah seorang ahli dan berhenti mencoba untuk belajar lebih

Jenderal Sudirman (1916-1950)

76 banyak, ia akan kehilangan keahlian yang terdapat dalam dirinya.

6.2.2 Menginspirasi Visi Bersama secara Jelas

Tanggung jawab kepemimpinan berikutnya adalah menciptakan visi bersama. Semua anggota berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka mencapai visi bersama itu, seorang pemimpin harus:

(1) memiliki visi yang dapat dicapai organisasi;

(2) mengomunikasikan visi itu dengan komitmen dan antusiasme;

(3) membuat visi bersama dapat diadopsi oleh anggota sebagai milik mereka; dan (4) membuat visi yang rasional dan prosedural yang disusun berdasarkan kesepakatan

bersama.

Pemimpin yang efektif akan mengakui nilai-nilai, keyakinan, dan emosi anggota kelompok, serta memotivasi mereka untuk menyelaraskan diri dengan misi yang mencerminkan kebaikan yang lebih besar. Pemimpin hendaknya antusias dan sering berkomunikasi tentang impian tim juga organisasi. Pemimpin harus menjadi tempat anggota kelompok untuk saling berbagi, membantu, mendorong, dan mendukung usaha agar berhasil. Selain itu, pemimpin perlu bekerja sama dengan anggota kelompok untuk menjalani pekerjaan yang dapat dilakukan dan menciptakan kepedulian serta berkomitmen yang mendorong anggota maju dalam pencarian bersama mereka untuk mencapai prestasi yang unggul. Praktik-praktik baru harus didasarkan pada pengetahuan tentang penelitian yang relevan berdasarkan teori untuk mencapai hasil yang lebih baik. Seseorang pemimpin tanpa pengikut bukanlah pemimpin. Orang tidak akan menjadi pengikut suatu kelompok atau organisasi sampai mereka menerima visi kelompok sebagai milik mereka.

6.2.3 Memungkinkan Orang Lain untuk Bertindak

Pemimpin yang efektif akan berbagi informasi dan kekuasaan dengan cara berkolaborasi serta memberdayakan orang-orang yang dipimpinnya untuk menetapkan dan mencapai tujuan bersama. Pemimpin harus mempunyai pengetahuan tentang minat dan potensi setiap anggota kelompok. Dengan pengetahuan tersebut, seorang pemimpin harus mampu mendorong anggota kelompok untuk memberikan saran, masukan, dan kontribusi dengan cara yang berarti. Dengan

77 mendengarkan dan mendukung semua anggota kelompok, akan tercipta suasana saling percaya untuk mengembangkan potensi bersama.

6.2.4 Model Bagaimana Kelompok Berfungsi

Seorang pemimpin adalah bagian yang tidak terlepas dari kelompok. Dengan kata lain, kekuatan seorang pemimpin pada dasarnya tidak begitu banyak karena peran mereka sesungguhnya diberikan oleh para pengikutnya. Dengan demikian, agar efektif, pemimpin harus menunjukkan perilaku yang konsisten antara kata dan perbuatan mereka. Sebagai contoh, ketua kelas yang mengkoordinasi kelompok-kelompok di dalam kelas. Jikalau ketua kelas tersebut mengharapkan ketua kelompok dapat memberdayakan anggota setiap kelompok, ia harus menjadi model dalam melakukan disposisi kekuasaan dan tanggung jawab, dapat menerima kesalahan, serta melibatkan semua ketua kelompok dalam pengambilan keputusan bersama. Demikian pula, para pemimpin yang mengharapkan ketekunan dan dedikasi dari orang-orang yang dipimpinnya sebaiknya menunjukkan diri sebagai seorang yang tekun dan berdedikasi. Ia juga seharusnya tidak memperlihatkan sikap mudah menyerah bahkan di tengah-tengah kesulitan sekalipun.

6.2.5 Mendorong Berkembangnya Semangat Kebersamaan

Pemimpin hendaknya mampu menemukan cara untuk menghargai anggota dan kelompok untuk mencapai kemajuan serta sukses mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang efektif akan memberikan pelatihan, umpan balik, dan pengakuan pada anggotanya untuk menunjukkan penghargaan atas upaya mereka. Oleh karena itu, konsep kepemimpinan dapat dipelajari, misalnya melalui suatu pelatihan atau memanfaatkan peluang untuk menjadi seorang pemimpin.

78

Daftar Pustaka

Ford, Wendy S. Zabava, and Andrew D. Wolvin. 1993. "The Differential Impact of a Basic Communication Course on Perceived Communication Competencies in Class, Work, and Social Contexts." Communication Education, 42(3), 215-23. [EJ 463 803]

Gazzaniga, Michael S. 2008. Human, the Science behind What Make us Unique. Harper Collons e-books.

Janasz Suzanne C., Karen O. Dowd, dan Beth Z. Schneider. 2009. Interpersonal Skills in Organizations. Third Edition. McGraw-Hill International Edition Co., New York.

Johnson David W. & Frank P. Johnson. 2006. Joining Together. Group Theory and Group Skills. Ninth Edition. Pearson Education, Inc., Boston.

King, Laura A. 2011. The Science of Psychology. New York: MacGraw-Hill. ISBN: 978-0-07-122154-2

Kouzes J.M. dan B.Z. Posner. 1993. Credibility: How leaders Gain and Lose It. Why People Demand It. Jossey-Bass. San Francisco.

MacLean, Paul D. 1990 The Triune Brain in Evolution: Role of Paleocerebral Functions, New York: Springer.

Morreale, S.P., Osborn, M.M., & Pearson, J.C. (2000). “Why Communication is Important: A rationale for the Centrality of the Study of Communication”. Journal of the Association for Communication Administration, 29, 1--25.

M.Kur. “Leaders Everywhere! Can a Broad Spectrum of Leadership Behaviours Permeate an Entire Organization?” Leadership and Organization Development Journal 18 (1997).

Robbins, Stephens. P. 2003. Organizational Behaviour 9th ed. San Diego State University Prentice Hall International, Inc.

Rubin, R.B., Perse, E.M., & Barbato, C.A., 1988. Conceptualization and Measurement of Interpersonal Communication Motives. Human Communication Research.

Tieger, Paul D. & Barbara Barron-Tieger. 2001. Do What You are, thierd ed. Boston: Little Brown Company.

Weiten, W. et al.2009. Psychology Applied to Modern Life. Belmont: Wadsworths Cengage Learning. http://www.buzzle.com/articles/four-types-of-communication.html.

79

BAB 3

Dalam dokumen APA ITU MANUSIA (Halaman 75-79)