• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

D. Koleksi Anak

3. Karakteristik Koleksi Anak

Dalam Standards for Public Library Service to Children in Massachusetts disebutkan beberapa karakter atau ciri koleksi anak yang harus ada pada bagian layanan anak, antara lain:

a. Koleksi anak harus mencakup berbagai macam bahan (tercetak, audiovisual dan elektronik) yang mempertimbangkan tahap perkembangan anak, dan kebutuhan orang dewasa yang pekerjaannya berkaitan dengan merawat anak-anak.

b. Koleksi harus menyediakan pilihan referensi yang mutakhir (disediakan dalam format tercetak dan elektronik).

c. Setiap koleksi perpustakaan harus:

50Massachusetts Library Association, “Standards for Public Library Service to Children in Massachusetts,” artikel diakses pada Minggu, 17 Mei 2015 dari

http://mlayss.pbworks.com/w/file/fetch/53591709/MLA%20YSS%20Children's%20Standards%20 2012%20revision.pdf

1) Termasuk bahan yang mewakili keragaman budaya dan perubahan sosial masyarakat, dan mencerminkan pengalaman anak-anak yang sesuai usia.

2) Menyediakan bahan dengan bahasa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan membaca semua anak di masyarakat. 3) Menyediakan bahan dalam bahasa inggris tentang budaya

kelompok etnis yang menonjol di masyarakat.

4) Menyediakan koleksi tentang pengasuhan yang membantu orang tua / pengasuh agar lebih memahami kebutuhan perkembangan anak.

d. Perpustakaan akan melayani anak-anak berkebutuhan khusus, untuk itu perpustakaan sebaiknya menyediakan bahan dan peralatan seperti buku braille, talkingbooks, audiobooks, buku dengan cetak besar, perangkat telekomunikasi untuk tuna rungu dan alat bantu rendah penglihatan.

e. Perpustakaan harus mempertimbangkan koleksi sesuai dengan format dan perkembangan teknologi terbaru. Peralatan yang sesuai untuk menggunakan bahan audiovisual dan format elektronik harus tersedia dan dapat diakses oleh seluruh anak-anak di perpustakaan.51

51Massachusetts Library Association, “Standards for Public Library Service to Children in Massachusetts,” artikel diakses pada Minggu, 17 Mei 2015 dari

http://mlayss.pbworks.com/w/file/fetch/53591709/MLA%20YSS%20Children's%20Standards%20 2012%20revision.pdf

4. Jenis Koleksi Anak

Menurut IFLA Perpustakaan anak-anak harus mencakup berbagai bahan sesuai dengan tahapan perkembangan dalam semua format, termasuk bahan cetak (buku, majalah, komik, brosur), media (CD, DVD, kaset), mainan, game edukasi, komputer, perangkat lunak dan konektivitas.52

Dalam buku Fundamentals of Children’s Services ada beberapa macam koleksi anak yang ada di sebuah perpustakaan, antara lain:

a. Buku Bergambar

Pada umumnya buku ini dirancang untuk anak prasekolah atau anak sekolah dasar, buku bergambar dapat berupa fiksi atau nonfiksi. Mereka dibedakan oleh karya seni yang lebih diutamakan daripada teks. Kualitas ilustrasi dan format sangat penting.

Bagi anak yang masih belum lancar membaca, buku seperti ini dengan mudah dapat menjadi pelarian yang menyenangkan. Melalui buku bacaan bergambar dia dapat memahami bacaannya dengan banyak mendapat bantuan dari gambarnya yang indah dan informatif.53

b. Pembaca Pemula

Pembaca pemula dimaksudkan untuk anak TK sampai kelas tiga. Koleksi ini ditandai dengan kosakata yang pendek,

52

IFLA, Guidlines for Children’s Libraries Services, (2003), h.9.

53

Riris K. Toha Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak: Edisi Revisi, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010), h. 18.

huruf dengan cetakan yang besar, lebih menggunakan ilustrasi dan jumlah halaman yang terbatas.

Yang utama dalam buku ini adalah mengajak anak mulai berani membaca dan dengan cerita yang sederhana namun menarik pada akhirnya anak dapat menjadi gemar membaca.54

c. Fiksi Remaja

Koleksi ini untuk melayani sekitar kelas tiga sampai kelas enam. Buku ini mempunyai fitur yang sesuai usia dan materi pelajaran, beberapa halaman dan ilustrasi yang sangat sedikit.

d. Nonfiksi Remaja

Koleksi nonfiksi untuk remaja meliputi bahan untuk melayani kebutuhan informasi dari anak-anak prasekolah, usia sekolah dasar, dan siswa sekolah menengah. Materi pelajaran, kosakata, susuan dan ruang lingkupnya harus sesuai dengan usia.

e. Referensi

Bahan referensi untuk anak-anak harus memenuhi kepentingan pribadi mereka, akademik, dan kemampuan kognitif mereka.

f. Koleksi Video

54

Koleksi ini termasuk film-film dalam format video atau digital video disk (DVD). Koleksi ini dimaksudkan untuk melayani kebutuhan pendidikan dan rekreasi untuk anak-anak, mulai dari bayi sampai siswa sekolah menengah. Koleksi ini meliputi fiksi dan nonfiksi pilihan.

g. Audiobooks

Koleksi ini berisi buku-buku yang direkam dalam format kaset dan CD. Koleksi ini dimaksudkan untuk melayani anak-anak prasekolah sampai sekolah menengah pertama. Lebih diperuntukkan untuk pembaca pemula.

h. Rekaman Musik

Koleksi ini meliputi musik populer, lagu pendidikan dan permainan yang direkam dalam CD. Koleksi ini dimaksudkan untuk melayani bayi sampai anak-anak sekolah dasar.

i. Koleksi Orang Tua

Koleksi untuk orang tua memberikan saran-saran praktis tentang membesarkan anak. Koleksi ini ditujukan untuk orang tua, guru dan orang dewasa lain yang tertarik dengan anak-anak. Buku ini didalamnya membahas bidang pengembangan fisik, emosional, sosial, dan membentuk pendidikan anak-anak dari lahir sampai remaja. Selain buku, koleksi lainnya berupa tabloid, pamflet, surat kabar dan artikel majalah.

j. Internet

Kebijakan seleksi yang berfungsi untuk mengatur pembelian bahan perpustakaan tidak berlaku untuk bahan yang diakses melalui internet. Perpustakaan tidak menjamin keakuratan informasi yang diberikan, dan informasi yang diperoleh melalui internet. Sama dengan semua koleksi di perpustakaan, ini tetap menjadi tanggung jawab pelindung (orang tua atau wali) untuk menentukan informasi dari internet yang sesuai.

k. Mainan

Koleksi mainan yang mendidik, dimaksudkan untuk digunakan oleh balita, disediakan di perpustakaan pusat dan masing-masing cabang. Disediakan untuk kelompok usia ini dengan cara belajar tentang dunia mereka melalui bermain dan membangun landasan untuk membaca melalui pengembangan motorik dan keterampilan kognitif. Koleksi ini terdiri dari barang-barang seperti boneka, puzzle dan blok.55

5. Tahapan Perkembangan Anak

Dalam hal pemilihan bacaan anak, pustakawan bisa mempelajarinya melalui perkembangan intelektual anak berdasarkan usianya. Sebagai bahan pertimbangan di bawah ini dikemukakan empat tahapan perkembangan intelektual anak menurut Jean Piaget sebagai salah satu kriteria pemilihan bahan bacaan anak:

55

Michael Sullivan, Fundamentals of Children’s Services, (United States of America: American Library Association, 2005), h. 35-37.

a. Pertama: tahap sensori-motor (the sensory-motor period, 0–2 tahun). Tahap ini merupakan tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap ini disebut sebagai tahap sensori-motor karena perkembangan terjadi berdasarkan informasi dari indera (senses) dan bodi (motor). Karakteristik utama dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi persepsi indera dan aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman sebab akibat atau hubungan-hubungan berdasarkan sesuatu yang

dapat diraih atau dapat berkontak langsung. Dalam usia 1,6─2

tahun anak akan menyukai aktivitas atau permainan bunyi yang mengandung perulangan-perulangan yang ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak dan berirama. Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa nyanyian, kata-kata yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak dilagukan. Bunyi-bunyian ritmis akan memicu tumbuhnya rasa keindahan pada diri anak.

b. Kedua: tahap praoperasional (the preoperational period, 27 tahun). Dalam tahap ini anak mulai dapat “mengoperasikan”

sesuatu yang sudah mencerminkan aktivitas mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini aantara lain adalah bahwa (i) anak mulai belajar mengaktualisasikan dirinya lewat bahasa, bermain, dan menggambar (corat-coret). (ii) Jalan pikiran anak masih bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan persepsi segera dan

pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan dirinya di antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain. (iii) Anak mempergunakan simbol dengan cara elementer yang pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa dalam pembicaraan. Perkembangan kognitif pada saat ini yang secara luar biasa adalah perkembangan bahasa dan konsep formasi. (iv) Pada masa ini anak mengalami proses asimilasi di mana anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di dalam kognisinya.

Buku bacaan sastra yang sesuai dengan karakteristik pada tahap perkembangan intelektual di atas antara lain adalah (i) buku-buku yang menampilkan gambar-gambar sederhana sebagai ilustrasi yang menarik, (ii) buku-buku bergambar yang memberi kesem-patan anak untuk memanipulasikannya, (iii) buku-buku yang memberi kesempatan anak untuk mengenali objek-objek dan situasi tertentu yang bermakna baginya, dan (iv) buku-buku cerita yang menampilkan tokoh dan alur yang mencerminkan tingkah laku dan perasaan anak.

c. Ketiga: tahap operasional konkret (the concrete operational, 7

11 tahun). Pada tahap ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik anak pada tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat membuat klasifikasi sederhana, mengklasifikasikan

objek berdasarkan sifat-sifat umum, misalnya klasifikasi warna, klasifikasi karakter tertentu. (ii) Anak dapat membuat urutan sesuatu secara semestinya, menurutkan abjat, angka, besar-kecil, dan lain-lain. (iii) Anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan; adanya perkembangan dari pola berpikir yang egosentris menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda. (iv) Anak mulai dapat berpikir argumentaif dan memecahkan masalah sederhana, ada kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena jalan berpikirnya masih terbatas pada situasi yang konkret.

Buku bacaan sastra yang sesuai dengan karakteristik pada tahap perkembangan intelektual di atas antara lain adalah buku-buku bacaan yang memiliki karakteristik sebagai berikut. (i) Buku-buku bacaan narasi atau eksplanasi yang mengandung urutan logis dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. (ii) Buku-buku bacaan yang menampilkan cerita yang sederhana baik yang menyangkut masalah yang dikisahkan, cara pengisahan, maupun jumlah tokoh yang dilibatkan. (iii) Buku-buku bacaan yang menampilkan berbagai objek gambar secara bervariasi, bahkan mungkin yang dalam bentuk diagram dan model sederhana. (iv) Buku-buku bacaan narasi yang menampilkan narator yang mengisahkan cerita, atau cerita yang dapat membawa anak untuk memproyeksikan

dirinya ke waktu atau tempat lain. Dalam masa ini anak sudah dapat terlibat memikirkan dan memecahkan persoalan yang dihadapi tokoh protagonis atau memprediksikan kelanjutan cerita.

d. Keempat: tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke atas). Pada tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak. Karakteristik penting dalam tahap ini

an-tara lain adalah (i) anak sudah mampu berpikir “secara ilmiah”,

berpikir teoretis, beragumentasi dan menguji hipotesis yang mengutamakan kemampuan berpikir. (ii) Anak sudah mampu memecahkan secara logis dengan melibatkan berbagai masalah yang terkait.

Buku bacaan sastra anak yang sesuai untuk tahapan ini adalah (i) buku-buku bacaan cerita yang menampilkan masalah yang membawa anak untuk mencari dan menemukan hubungan sebab akibat serta implikasi terhadap karakter tokoh; (ii) buku-buku bacaan cerita yang menampilkan alur cerita ganda, alur cerita yang mengandung plot dan subplot, yang dapat membawa anak untuk memahami hubungan antarsubplot tersebut, serta yang menampilkan persoalan (atau konflik) dan karakter yang lebih kompleks.56

56

Burhan Nurgiyantoro, “Tahapan Perkembangan Anak dan Pemilihan Bacaan Sastra Anak,” Cakrawala Pendidikan, No.2, Juni 2005, h. 200-203.

Dokumen terkait