• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.7 Definisi Istilah

2.1.1.2 Karakteristik Modul

Menurut Kosasih (2021), modul memiliki ciri karakteristik tersendiri dibandingkan dengan jenis bahan ajar lainnya, yakni sebagai berikut.

a. Self instructional; dengan modul seorang peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk itu, sebuah modul harus memiliki hal-hal berikut.

1) Berisi rumusan tujuan yang jelas dan terperinci.

2) Berisi uraian materi yang utuh, lengkap, serta sesuai dengan kepentingan penggunanya.

3) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang sesuai

4) Menampilkan soal-soal Latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan peserta didik untuk menerapkkan pemahaman tentang materi yang ada di dalamnya.

5) Menggunakan bahasa yang baku dan komunikatif.

6) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.

7) Terdapat instrument penilaian, yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan penilaian diri.

8) Terdapat umpan balik atas penilaian sehingga penggunanya mengetahui tingkat penguasaan materi dalam modul itu.

9) Bersedia informasi tentang rujukan/ pengayaan/ referensi yang meningkatkan materi pembelajaran.

b. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi tersaji di dalam satu modul secara utuh. Materi di dalamnya memberikan kesempatan kepada peserta didik secara tuntas. Materi pelajaran

modul terserbut.

c. Stand alone (berdiri sendiri); modul tidak tergantung pada sumber atau media lain. Keberadaan modul itu tidak harus digunakan bersama-sama dengan sumber atau pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul itu, pengguna atau peserta didik tidak perlu menggunakan media lain untuk mempelajarinya.

Perangkat ataupun media pendukung lain semuanya tersaji secara lengkap di dalam modul itu sendiri.

d. Adaptive, modul perlu memiliki daya adaptif terhadap suatu perkembangan.

Oleh karena itu, isi modul tidak kaku; harus memberikan ruang-ruang untuk menambah, menyesuaikan, mengganti, ataupun memperkaya dengan materi kegiatan pembelajaran lainnya, sesuai dengan perkembangan informasi, pengetahuan, teknologi baru yang mnemang selalu berubah dari waktu ke waktu.

e. User fiendly, modul hendaknya memperhatikan pula kepentingan pemakainya.

Setiap tugas, petunjuk, serta informasi yang tersaji di dalamnya harus beorientasi pada minat dan kebutuhan pemakainya yang pula sangat beragam, baik itu didalam tingkat pemahaman, jenis kelamin, latar belakang sosial dan budaya, serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, penyajian materi tidak hanya fokus pada peserta yang memiliki kemampuan intelektual tinggi, tetapi juga harus memperhatikan mereka yang memiliki kemampuan dibawahnya.

Begitu pun dengan tugas-tugas ataupun latihan tidak hanya memperhatikan

minat peserta tipe visual, tetapi juga melayani pula peserta auditif ataupun kinestetik. Demikian pula pada bahasannya, perlu dipilih kata ataupun kalimat yang sekiranya bisa dipahami oleh peserta dengan baik, sesuai dengan perkembangan kognitif mereka secara umum.

Gambar : 2.1 Karakteristik Modul sumber : Kosasih 2021:22 2.1.1.3 Komponen Modul

Modul dalam bentuk buku saat ini sedang dikembangkan di Indonesia.

Modul juga menyajikan latihan untuk menerapkan keterampilan atau kompetensi yang sedang dipelajari dan umpan balik, yang menjadi indikator tentang kualitas latihan yang dilakukan peserta didik (Kosasih, 2021). komponen-komponen penting system modul dalam sistematika berikut.

a. Deskripsi materi ajar secara menyeluruh.

b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

c. Manfaat dan kerelevansian.

d. Contoh kompetensi yang akan dimiliki setelah mempelajari modul.

e. Materi ajar.

f. Latihan, tugas, studi kasus.

g. Refleksi dan umpan balik.

Gambar: 2.2 Komponen-komponen Modul Sumber: Kosasih, 2021:28

Selain itu, menurut Prastowo (2014) modul terdiri dari tujuh komponen yang diantaranya yaitu judul, petunjuk penggunaan dalam pembelajaran, penyusunan materi dari kompetensi dasar, sumber pendukung, tugas, evaluasi dan penilaian.

Berdasarkan penjelasan terkait komponen dalam sebuah modul di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modul terdiri dari tiga komponen utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Menurut Dharma (2008) Struktur penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga bagian, seperti terlihat pada bagan berikut.

1. Bagian Pembuka

a. Judul. Judul modul perlu menarik dan memberi gambaran tentang materi yang dibahas.

b. Daftar isi. Daftar isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan berdasarkan urutan kemunculan dalam modul.

Pembelajar dapat melihat secara keseluruhan, topik-topik apa saja yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga mencantumkan nomor halaman untuk memudahkan pembelajar menemukan topik.

c. Peta Informasi. Modul perlu menyertakan peta Informasi. Pada daftar isi akan terlihat topik apa saja yang dipelajari, tetapi tidak terlihat kaitan antar topik tersebut. Pada peta informasi akan diperlihatkan kaitan antar topik-topik dalam modul. Peta informasi yang disajikan dalam modul dapat saja menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah dipelajari sebelumnya.

Penulis modul perlu memutuskan bentuk peta informasi seperti apa yang cocok menjelaskan keterkaitan materi topik dalam modul.

d. Daftar Tujuan Kompetensi. Penulisan tujuan kompetensi membantu pembelajar untuk mengetahui pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa yang dapat dikuasai setelah menyelesaikan pelajaran.

2. Bagian Inti

a. Pendahuluan/Tinjauan Umum Materi. Pendahuluan pada suatu modul berfungsi untuk; (1) memberikan gambaran umum mengenai isi materi modul; (2) meyakinkan pembelajar bahwa materi yang akan dipelajari dapat bermanfaat bagi mereka; (3) meluruskan harapan pembelajar mengenai materi yang akan dipelajari; (4) mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari; (5) memberikan petunjuk bagaimana memelajari materi yang akan disajikan. Dalam pendahuluan dapat saja disajikan peta informasi mengenai materi yang akan dibahas dan daftar tujuan kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari modul.

b. Hubungan dengan materi atau pelajaran yang lain. Materi pada modul sebaiknya lengkap, dalam arti semua materi yang perlu dipelajari tersedia dalam modul. Namun demikian, bila tujuan kompetensi menghendaki pebelajar mempelajari materi untuk memperluas wawasan berdasarkan

dan pengarang buku teks tersebut.

c. Uraian Materi. Uraian materi merupakan penjelasan secara terperinci tentang materi pembelajaran yang disampaikan dalam modul.

Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematis, sehingga memudahkan pembelajar memahami materi pembelajaran. Apabila materi yang akan dituangkan cukup luas, maka dapat dikembangkan ke dalam beberapa Kegiatan Belajar (KB). Setiap KB memuat uraian materi, penugasan, dan rangkuman. Di dalam uraian materi setiap Kegiatan Belajar, baik susunan dan penempatan naskah, gambar, mapun ilustrasi diatur sedemikian rupa sehingga informasi mudah mengerti.

Organisasikan antarbab, antarunit dan antarparagraf dengan susunan dan alur yang memudahkan pembelajar memahaminya. Organisasi antara judul, sub judul dan uraian yang mudah diikuti oleh pembelajar.

d. Penugasan. Penugasan dalam modul perlu untuk menegaskan kompetensi apa yang diharapkan setelah mempelajari modul. Jika pembelajar diharapkan untuk dapat menghafal sesuatu, dalam penugasan hal ini perlu dinyatakan secara tegas. Jika pembelajar diharapkan menghubungkan materi yang dipelajari pada modul dengan pekerjaan sehari-harinya maka hal ini perlu ditugaskan kepada pembelajar secara eksplisit. Penugasan juga menunjuk- kan kepada pebelajar bagian mana dalam modul yang merupakan bagian penting.

e. Rangkuman. Rangkuman merupakan bagian dalam modul yang menelaah hal-hal pokok dalam modul yang telah dibahas. Rangkuman diletakkan pada bagan akhir modul.

3. Bagian Penutup

a. Glossary atau daftar istilah. Glossary berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas dalam modul. Definisi tersebut dibuat ringkas dengan tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah dipelajari.

b. Indeks. Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta halaman di mana istilah tersebut ditemukan. Indeks perlu diberikan dalam modul supaya pembelajar mudah menemukan topik yang ingin dipelajari. Indeks perlu mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar akan mencarinya.

Dokumen terkait