• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Pemanfaatan Buah Takokak

5.2.1 Karakteristik pemanfaatan buah takokak

Tumbuhan obat umumnya digunakan oleh keluarga untuk penanggulangan pertama terhadap serangan penyakit sebelum mendapat pengobatan dari dukun atau puskesmas terdekat, seperti halnya buah takokak. Keuntungan obat tradisional yang langsung dirasakan oleh masyarakat selain kemudahan dalam memperolehnya adalah bahan bakunya dapat ditanam di pekarangan sendiri serta murah dan dapat diramu sendiri di rumah (Zein 2005). Pemanfaatan tumbuhan obat tidak terlepas dari cara pengolahan dan penggunaan beberapa atau seluruh bagian tumbuhan obat. Cara pemanfaatan terdiri dari cara pengolahan dan cara penggunaan. Cara pengolahan merupakan suatu proses untuk menjadikan suatu

spesies atau beberapa spesies tumbuhan obat siap digunakan (Rahayu 2011). Menurut Roosita et al. (2011) cara pengolahan tumbuhan obat dari bahan segar merupakan proses terpenting dalam pegobatan secara herbal. Cara pengolahan buah takokak yang dilakukan responden di Kampung Gunung Leutik adalah dengan cara dimasak sebagai sayur. Selain itu buah takokak juga digunakan tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu atau dimanfaatkan secara langsung, yaitu dengan cara dimakan langsung. Sebanyak 50% responden mengolah buah takokak dengan cara dimasak untuk dikonsumsi sebagai sayur, Sebanyak 5% responden memanfaatkan buah takokak tanpa dilakukan pengolahan, dan 30% responden memanfaatkan buah takokak dengan cara dimasak untuk dikonsumsi sebagai sayur dan tanpa dilakukan pengolahan. Sedangkan 15% responden tidak memanfaatkan buah takokak. Cara pengolahan buah takokak oleh responden disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Cara pengolahan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik Bogor

Cara pengolahan Kader Toga (orang) Bukan kader TOGA

(orang)

Presentase (%)

di sayur 3 7 50

tanpa pengolahan 1 - 5

di sayur dan tanpa pengolahan

6 - 30

tidak memanfaatkan - 3 15

Responden umumnya mengolah buah takokak dengan cara di masak sebagai sayur. Cara pengolahan yang demikian dilakukan oleh responden selain untuk dibuat masakan yang enak juga untuk memelihara kesehatan tubuh. Sedangkan sebagian kecil responden memanfaatkan buah takokak tanpa dilakukan pengolahan dengan cara dimakan mentah untuk pengobatan suatu penyakit. Menurut sebagian kecil responden tersebut, untuk pengobatan suatu penyakit lebih baik mengkonsumsi buah takokak dengan cara dimakan mentah. Hal ini disebabkan karena dalam buah takokak yang masih mentah dan baru dipetik masih terdapat getah buah yang juga sangat bermanfaat untuk mengobati suatu penyakit.

Cara penggunaan tumbuhan obat merupakan suatu upaya untuk menjadikan suatu spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat yang telah diolah dapat dirasakan manfaatnya untuk pengobatan. Menurut Rahayu (2011), cara

penggunaan secara oral atau dimasukan ke dalam tubuh penderita, cara penggunaan pada bagian luar tubuh penderita, cara penggunaan dengan memandikan penderita dengan air atau uap dari ramuan tumbuhan obat dan gabungan dua atau beberapa cara penggunaan tersebut. Cara penggunaan spesies tumbuhan obat atau ramuan tumbuhan obat secara oral/dimasukkan kedalam tubuh penderita, yaitu dengan cara diminum dan dimakan. Cara penggunaan pada bagian luar tubuh penderita dilakukan dengan cara dibalurkan, dioleskan dan ditempelkan/ dikompreskan. Cara penggunaan buah takokak yang dilakukan oleh responden adalah dengan cara dimakan. Cara penggunaan dengan cara dimakan dilakukan dengan cara dimakan langsung dan dimakan setelah menjadi suatu masakan. Cara penggunaan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6 Cara penggunaan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik

Cara penggunaan Kader TOGA (orang) Bukan kader TOGA (orang)

Presentase (%)

dimakan mentah 1 - 5

di tumis 1 2 15

di sayur santan 2 5 35

dimakan mentah dan di sayur santan

6 - 30

tidak menggunakan - 3 15

Gambar 3 Buah takokak yang biasanya diolah masyarakat sebagai masakan. Cara penggunaan tumbuhan obat umumnya dipengaruhi oleh manfaat spesies tumbuhan obat tersebut untuk pengobatan dan bagian organ tubuh yang akan diobati. Sedangkan cara pengolahan cenderung dilakukan sesuai dengan kesukaan atau selera pengguna, namun tetap menunjang cara penggunan yang akan dilakukan. Cara penggunaan buah takokak dengan cara dimakan digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit pada organ dalam. Hal ini berkaitan dengan khasiat

buah takokak yang cenderung kepada pengobatan untuk mengobati penyakit- penyakit pada organ dalam.

Responden memanfaatkan buah takokak yang bersumber dari tumbuhan takokak yang ada di Kampung Gunung Leutik, baik tumbuhan takokak yang tumbuh liar di wilayah Kampung Gunung Leutik maupun tumbuhan takokak yang dibudidayakan oleh masyarakat. Sumber penyediaan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik Bogor disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 Sumber penyediaan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik Bogor

Sumber Penyediaan Kader Toga (orang) Bukan kader TOGA (orang)

Presentase (%) tumbuhan takokak liar 9 5 70 tumbuhan takokak

budidaya

1 2 15

Berdasarkan data pada Tabel 7, umumnya responden memperoleh buah takokak dari tumbuhan takokak liar yang ada di Kampung Gunung Leutik. Sebanyak 70% responden memperoleh buah takokak dari tumbuhan takokak liar yang ada di Kampung Gunung Leutik. Sebanyak 15% responden memperoleh buah takokak dari tumbuhan takokak budidaya yang ada di Kampung Gunung Leutik. Sedangkan 15% responden tidak memanfaatkan buah takokak. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden tidak membudidayakan tumbuhan takokak sehingga apabila membutuhkan buah takokak masyarakat cenderung mengambilnya dari tumbuhan takokak liar yang ada di Kampung Gunung Leutik. Tumbuhan takokak di Kampung Gunung leutik yang masih mencukupi kebutuhan pemanfaatan oleh masyarakat membuat masyarakat tidak perlu bersusah payah dalam mencari buah takokak di luar Kampung Gunung leutik.

Buah takokak yang berasal dari Kampung Gunung Leutik didistribusikan ke tempat lain yaitu ke pasar, kepada tukang sayur keliling, dan kepada orang-orang yang sengaja memesan. Distribusi buah takokak dari Kampung Gunung Leutik disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Distribusi buah takokak dari Kampung Gunung Leutik Distribusi Kader Toga (orang) Bukan kader TOGA

(orang)

Presentase (%) orang yang sengaja

memesan

- 10 50

tukang sayur keliling, dan orang yang sengaja memesan

2 - 10

pasar, dan orang yang 3 - 15 sengaja memesan

pasar, tukang sayur keliling, dan orang yang sengaja memesan

5 - 25

Berdasarkan data pada Tabel 8, sebagian besar buah takokak yang berasal dari Kampung Gunung Leutik didistribusikan kepada orang yang sengaja memesan. Akan tetapi permintaan terhadap buah takokak tidak rutin. Tukang sayur yang akan menjual buah takokak keliling kampung ataupun yang akan menjualnya ke pasar hanya akan memesan buah takokak dari Kampung Gunung Leutik jika ada pesanan dari pelanggannya. Sedangkan orang-orang yang sengaja memesan langsung ke Kampung Gunung Leutik umumnya mereka yang akan memanfaatkan buah takokak untuk keperluan pengobatan. Jumlah pesanan buah takokak dari Kampung Gunung leutik pun tidak menentu, umumnya antara 1-4 kg/ pesanan.

Cara pengambilan/ pemanenan buah takokak oleh responden dilakukan dengan dua cara yaitu digunting dan dipetik menggunakan tangan. Sebesar 55% responden memanen buah takokak dengan cara digunting. Sebesar 30% responden memanen buah takokak dengan cara dipetik menggunakan tangan. Sedangkan 15% responden tidak melakukan pemanenan buah takokak. Cara pengambilan/ pemanenan buah takokak oleh responden di kampung Gunung Leutik disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Cara pengambilan/ pemanenan buah takokak oleh responden di Kampung Gunung Leutik

Cara pemanenan Kader Toga (orang) Bukan kader TOGA (orang) Presentase (%) di gunting 10 1 55 di petik - 6 30 tidak melakukan pemanenan - 3 15 .

Berdasarkan data pada Tabel 9, umumnya responden memanen buah takokak dengan cara digunting. Responden yang memanen buah takokak dengan cara digunting adalah responden yang merupakan kader TOGA serta responden bukan kader TOGA yang telah mendapatkan penyuluhan mengenai buah takokak dan pemanfaatanya dari kader TOGA. Sedangkan responden yang memanen buah takokak dengan cara dipetik adalah responden yang bukan merupakan kader TOGA yang belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai buah takokak dan pemanfaatanya. Pemanenan buah takokak dengan cara digunting merupakan pemanenan buah takokak secara lestari. Karakteristik tangkai buah takokak yang keras menyebabkan buah takokak yang dipanen dengan cara dipetik menggunakan tangan akan merusak batang tumbuhan takokak karena buah takokak yang dipetik tersebut akan mengupas kulit luar batang tumbuhan takokak. Oleh sebab itu cara pemanenan yang baik adalah dengan cara digunting. Responden yang merupakan kader TOGA mempunyai pengetahuan tentang buah takokak yang lebih luas dibandingkan responden yang bukan merupakan kader TOGA karena mereka telah mendapatkan berbagai penyuluhan dan pelatihan dari berbagai pihak, seperti dari Institut Pertanian Bogor. Sedangkan responden yang bukan merupakan kader TOGA umumnya belum mendapatkan penyuluhan terkait buah takokak dari kader TOGA sehingga intensitas pemanfaatan dan pengetahuan masyarakat yang bukan merupakan kader TOGA mengenai buah takokak masih rendah.

Sebagian kecil responden telah mengetahui bahwa buah takokak adalah buah yang memiliki khasiat obat. Terdapat 11 kelompok penyakit yang diobati responden dengan memanfaatkan buah takokak yaitu, Prostat, mata, asam urat, sakit pinggang, diabet basah, penambah stamina tubuh, benjolan-benjolan, darah tinggi, lemah sahwat, pertumbuhan sel-sel tulang, dan reumatik. Kelompok penyakit yang diketahui responden dengan memanfaatkan buah takokak disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10 Kelompok penyakit yang diketahui responden dengan memanfaatkan buah takokak

Kelompok penyakit Kader TOGA (orang)

Bukan kader TOGA (orang)

Presentase (%) asam urat, prostat

mata, sakit pinggang.

1 - 5

prostat, mata, diabet basah.

1 - 5

prostat, mata, sakit pinggang, benjolan- benjolan.

2 - 10

prostat, mata. 3 - 15

prostat, mata, sakit pinggang. 2 - 10 prostat, mata, penambah stamina tubuh. 1 - 5 penambah stamina tubuh, Pertumbuhan sel-sel tulang, lemah sahwat, reumatik, prostat, mata.

- 1 5

darah tinggi. - 2 10

Berdasarkan data pada Tabel 10, kelompok penyakit prostat dan mata merupakan kelompok penyakit yang umumnya menjadi kelompok penyakit terbanyak yang diketahui responden dengan memanfaatkan buah takokak. Tim Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor telah melakukan penyuluhan kepada kader TOGA mengenai khasiat buah takokak yang mampu menyembuhkan penyakit prostat dan mata, sehingga khasiat buah takokak yang mampu menyembuhnkan penyakit prostat dan mata umumnya hanya diketahui oleh kader TOGA dan perwakilan warga yang mendapat penyuluhan dari kader TOGA yang berjumlah 1 orang dari total responden yang diambil. Sementara responden yang bukan merupakan kader TOGA yang belum mendapat penyuluhan hanya 2 orang yang mengetahui khasiat buah takokak sebagai obat. Mereka hanya mengetahui khasiat buah takokak tersebut melalui pengalaman dan informasi turun temurun.

Buah takokak yang dimanfaatkan responden diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan bagi responden selain obat kimia, khususnya untuk penyakit yang banyak diderita responden. Takokak sebagai tumbuhan obat untuk mengobati panyakit yang banyak diderita responden tersebut tidak hanya dapat

menjadi alternatif pengobatan untuk masyarakat yang biasa memanfaatkannya, tetapi juga dapat dimanfaatkan masyarakat Kampung Gunung Leutik lainnya.

Buah takokak dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit sehingga buah takokak merupakan buah yang mengandung khasiat yang banyak.

Menurut Zuhud et al. (2003) buah takokak bermanfaat untuk melancarkan

sirkulasi darah, menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit, menghilangkan batuk, sebagai obat tekanan darah tinggi, dan penambah nafsu makan. Selain itu buah takokak merupakan suatu obat herbal rakyat, yang digunakan sebagai obat penenang, pencernaan, haemostatic dan diuretik. Penelitian terhadap kandungan kimia buah tanaman Solanum torvum telah banyak dilakukan, dan dilaporkan bahwa tanaman ini bersifat hepatotoksik dan antivirus (Yuan et al. 2011).

Menurut Zuhud et al. (2003), buah tanaman takokak mengandung solosin, klorogenin, sisalagenon, tervogenin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vit. A, B1, dan C. Buah takokak juga mengandung alkaloid dan senyawa solasodina yang dapat digunakan sebagai substrat untuk produksi steroid penting dalam farmakologi (Amador et al. 2007). Namun rendahnya pemanfaatan buah takokak di Kampung Gunung Leutik selain disebabkan oleh rasa dari buah takokak yang

kurang enak sehingga masyarakat cenderung menggunakan leunca (Solanum

nigrum) sebagai sayur, juga karena belum ada penyuluhan secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai khasiat buah takokak sehingga masyarakat yang bukan merupakan kader TOGA sebagian besar belum mengerti mengenai khasiat buah takokak sebagai obat.

Jika buah takokak tersebut dimanfaatkan masyarakat secara maksimal, maka buah takokak akan menjadi alternatif pengobatan yang murah, mudah, dan relatif aman. Mudah karena tumbuhan takokak tumbuh dan dapat ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat dan masyarakat dapat mengolahnya sendiri di rumah. Biaya pengolahan buah takokak tersebut akan jauh lebih murah dibandingkan pengobatan dengan obat kimia. Selain itu obat tradisional yang cenderung tidak memiliki efek samping relatif aman digunakan masyarakat.

5.2.2 Sumber pengetahuan pemanfaatan buah takokak sebagai buah yang

Dokumen terkait