• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Deskripsi Data Responden

1. Karakteristik Responden a. Pekerjaan Responden

Adapun data mengenai pekerjaan responden LKMS Karisma Magelang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pekerjaan Responden

Profesi Jumlah Profesi Persentase Buruh Pedagang 20 60 25% 75% Jumlah profesi 80 100 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pekerjaan responden LKMS Karisma Magelang adalah yang diambil sebagai responden mayoritas berprofesi sebagai pedagang yaitu sebanyak 60 orang atau 75%. Sedangkan sisanya 20 orang atau 25% sebagai buruh. Nasabah yang memiliki pekerjaan tetap merupakan nasabah yang dinilai potensial karena mereka mempunyai penghasilan dan dapat mengatur keuangannya termasuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung.

69

Adapun data mengenai pengghasilan responden LKMS Karisma Magelang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Penghasilan Responden Penghasilan Jumlah Penghasilan Presentase > Rp. 500.000 Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 < Rp. 2.000.000 10 15 30 25 12.5% 18.75% 37.5% 31.25% Jumlah 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa penghasilan responden LKMS Karisma Magelang adalah > Rp. 500.000 ada 10 orang atau 12.5%, antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 ada 15 orang atau 18.75%, antara Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 ada 30 orang atau 37.5%, < Rp. 2000.000 yaitu 25 orang atau 31.25%. Hal ini sesuai dengan penghasilan dari pekerjaan masing-masing nasabah. Besar kecilnya penghasilan akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan pembiayaan. Dari penghasilan para nasabah dapat dikatakan bahwa mereka termasuk pedagang yang kecil karena barpenghasilan < 50.000.000.

70

Adapun data mengenai pendidikan terakhir responden LKMS Karisma Magelang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir

Pendidikan Jumlah Presentase SD SMP SMA Perguruan Tinggi 20 10 40 10 25% 12.5% 50% 12.5% Jumlah 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden LKMS Karisma Magelang adalah SD ada 20 orang atau 25%, SMP ada 10 orang atau 12.5%, SMA ada 40 orang atau 50%, S1/ Sarjana ada 10 orang atau 12.5%,. Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang menunjukkan tingkat pengetahuan dan wawasan yang dimiliki, sehingga akan berpengaruh pada kemampuan menganalisis suatu permasalahan seperti dalam memilih lembaga keuangan untuk melakukan pembiayaan.

71

Data mengenai jenis kelamin responden LKMS Karisma Magelang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden Jumlah Presentase Laki – laki Perempuan 35 45 43.75% 56.25% Jumlah 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden LKMS Karisma Magelang adalah laki-laki sebanyak 35 orang atau 43.75% dan perempuan sebanyak 45 orang atau 56.25%. Kondisi seperti ini disebabkan pedagang pasar lebih didominasi oleh perempuan.

e. Usia Responden

Data mengenai jenis kelamin responden LKMS Karisma Magelang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Usia Responden

Usia Jumlah Presentase

< 20 tahun 21– 29 tahun 30 – 39 tahun 40 – 49 tahun 5 20 25 20 6.25% 25% 31.25% 25%

72

Di atas 50 tahun 10 12.5%

Jumlah 80 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel di atas, terlihat bahwa 6.25% responden berusia < 20 tahun, 25% responden berusia diantara 21 tahun sampai 29 tahun, 31.25% responden berusia diantara 30 tahun sampai 39 tahun, 25% responden berusia diantara 40 tahun sampai 49 tahun, sedangkan 12.5% responden berusia diatas 50 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa paling dominan responden LKMS Karisma Magelang 30 tahun sampai 39 tahun.

73 2. Analisis Data

a. Uji Instrumen 1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penelitian. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68).

Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha (α) Keterangan Persepsi (X1) 0,766 Reliable

Sikap (X2) 0,605 Reliable

Keputusan Menggunakan

Pembiayaan (Y) 0,841 Reliable

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,60

(α > 0,60), sehingga data tersebut dapat dikatakan reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. Sehingga dengan data tersebut dapat digunakan untuk pengukuran dan penelitian berikutnya. 2. Uji Validitas

74

Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas (Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk mengatahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut ini hasil uji validitas pada setiap pertanyaan masing-masing variabel:

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Item Pertanyaan Pearson Correlation Significant 2 Tailed Keterangan Persepsi (X1) Pertanyaan 1 0,737** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,792** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,660 ** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,600** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,636** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,694** 0,000 Valid Sikap (X2) Pertanyaan 7 0,337 ** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,767 ** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,728** 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,690** 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,706** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,273* 0,000 Valid Keputusan Nasabah (Y) Pertanyaan 13 0,684** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,888** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,703** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,779** 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,674** 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,747** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir pertanyaan 1 (satu) sampai 6 (enam) terhadap total skor butir pertanyaan persepsi (X1) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 7 (tujuh) sampai 12 (dua belas) terhadap total skor butir pertanyaan sikap (X2) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Korelasi butir pertanyaan 13 (tiga belas) sampai 18 (delapan belas)

75

terhadap total skor butir pertanyaan keputusan nasabah (Y) menunjukkan signifikan (berbintang dua) pada level 1% (0,01). Semua butir pertanyaan dinyatakan valid dan layak untuk penelitian berikutnya.

b. Uji Hipotesis 1. Uji Statistika

a. Uji ttest (Uji Parsial)

Uji ttest digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial atau individu (Bawono,2006: 89). Tingkat signifikansi antara variabel persepsi dan sikap terhadap keputusan nasabah di LKMS Karisma dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Ttest Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -4,399 1,876 -2,345 ,022 JUMLAH_X1 ,427 ,081 ,406 5,301 ,000 JUMLAH_X2 ,713 ,100 ,545 7,117 ,000 a. Dependent Variable: JUMLAH_Y

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

76

1) Nilai signifikansi variabel persepsi (X1) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara persepsi (X1) terhadap keputusan nasabah (Y).

2) Nilai signifikansi variabel sikap (X2) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara sikap (X2) terhadap keputusan nasabah (Y).

b. Uji Ftest (Uji Silmultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Hasil uji Ftest variabel persepsi dan sikap terhadap keputusan nasabah di LKMS Karisma dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Uji Ftest (Uji Simultan) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 396,397 2 198,198 135,773 ,000a

Residual 112,403 77 1,460 Total 508,800 79

a. Predictors: (Constant), JUMLAH_X2, JUMLAH_X1 b. Dependent Variable: JUMLAH_Y

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa nilai f hitung sebesar 135,773 lebih besar dari nilai f tabel sebesar 2,332 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05

77

artinya variabel independen (X) yaitu persepsi dan sikap secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan nasabah. c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkaan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefisien determinasi (R2) variabel persepsi dan sikap terhadap keputusan nasabah di LKMS Karisma dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,883a ,779 ,773 1,20821 a. Predictors: (Constant), JUMLAH_X2, JUMLAH_X1

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa:

1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,883, artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1).

2. Determinasi (R2) sebesar 0,779, artinya bahwa kontribusi variasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 77,9%, sedangkan sisanya sebesar 22,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

78

Dokumen terkait