ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 30
responden, maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik responden
sebagai berikut :
1. Umur
Berdasarkan umur, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Kasifikasi Responden Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Persentase 1 < 25 th 20 66,7% 2 26-35 th 10 33,3% Total 30 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah sebagian kecil berusia 26 s/d 35 tahun
sebanyak 10 responden atau 33,3% dan sebagian besar berusia < 25 tahun
sebanyak 20 responden atau 66,7%. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi
umur auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di DIY
kebanyakan usia yang cukup muda (Junior).
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dalam penelitian ini
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Pria 17 56,7% 2 Wanita 13 43,3% Total 30 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini sebagian besar adalah pria sebanyak 17 responden
atau 56,7% dan wanita sebanyak 13 responden atau 43,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik
(KAP) di DIY lebih banyak dari jenis kelamin pria.
3. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, maka responden dalam penelitian
ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 4.6
Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase
2 S1 28 93,3%
3 S2 2 6,7%
Total 30 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut dapat disimpulkan bahwa
responden dalam penelitian ini adalah sebagian besar berpendidikan S1
sebanyak 28 responden atau 93,3% dan sebagian kecil berpendidikan S2
pendidikan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
DIY mempunyai pendidikan tinggi (Sarjana).
4. Jabatan
Berdasarkan jabatan, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 4.7
Kasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah Persentase 1 Senior 14 46,7% 2 Junior Auditor 15 50,0% 3 Lain-lain 1 3,3% Total 30 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah sebagian besar dengan jabatan Junior Auditor
sebanyak 15 responden atau 50,0% dan sebagian kecil dengan jabatan
Lain-lain sebanyak 1 responden atau 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
dari segi jabatan kebanyakan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) di DIY dengan jabatan sebagai Junior Auditor karena masih
rata-rata muda.
4. Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja, maka responden dalam penelitian ini
Tabel 4.8
Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Persentase 1 < 1 tahun 4 13,3% 2 antara 1-5 tahun 20 66,7% 3 antara 6-10 tahun 6 20,0% Total 30 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar bekerja sebagai lama
kerjanya 1 s/d 5 tahun sebanyak 20 responden atau 66,7% dan sebagaian
kecil lama kerjanya < 1 tahun sebanyak 4 responden atau 13,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa dari segi lama bekerja, auditor yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) di DIY rata-rata sudah cukup lama bekerja
sebagai auditor.
C. Analisis Deskripsi Variabel 1. Variabel Independensi
Tabel 4.9
Penilaian Responden terhadap Independensi
Variabel Min Max Mean STD
X1.1 3,00 5,00 4,00 0,45 X1.2 3,00 5,00 3,83 0,75 X1.3 3,00 5,00 3,97 0,67 X1.4 3,00 5,00 4,03 0,41 X1.5 2,00 5,00 3,57 0,90 X1.6 2,00 5,00 3,80 0,76 X1 3,17 4,83 3,87 0,40 Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator variabel
independensi, Setuju (Mean 3,87). Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan
program audit bebas dari kecurangan klien melalui campur tangan pimpinan
(inspektur) untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi
bagian-bagian tertentu yang diperiksa, pelaporan bebas dari usaha tertentu untuk
mengesampingkan pertimbangan akuntan pemeriksa terhadap isi laporan
pemeriksaan, baik fakta maupun pendapatnya melalui penambahan fee (bonus)
audit, penyusunan program audit bebas dari intervensi pimpinan tentang
prosedur yang dipilih auditor, pemeriksaan dalam menentukan atau menunjuk
kegiatan yang diperiksa, bebas, pemeriksaan bebas dari usaha-usaha manajerial
untuk menentukan atau menunjuk kegiatan yang akan diperiksa atau untuk
menentukan dapat diterimanya masalah pembuktian tanpa mengesampingkan
ancaman manajemen untuk mengganti auditor, dan tidak jarang akuntan publik
memberikan jasa non audit kepada klien selama periode-periode pengauditan
seperti konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, konsultasi
perpajakan, studi kelayakan, pendidikan dan latihan, pemeriksaan khusus, dan
jasa non audit untuk memperlancar usaha klien untuk bisa go publik.
2. Variabel Pengalaman
Tabel 4.10
Penilaian Responden terhadap Pengalaman
Variabel Min Max Mean STD
X2.1 2,00 5,00 3,93 0,64 X2.2 2,00 4,00 3,83 0,53
X2.3 2,00 5,00 3,93 0,45 X2.4 2,00 5,00 3,87 0,57 X2.5 2,00 5,00 4,10 0,76 X2.6 2,00 4,00 3,80 0,48 X2.7 2,00 5,00 3,43 1,07 X2.8 2,00 4,00 3,47 0,90 X2 2,00 4,38 3,80 0,50
Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator variabel
Pengalaman, Setuju (Mean 3,80). Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama
menjadi auditor, semakin mengerti bagaimana menghadapi entitas/obyek
pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, semakin
lama menjadi auditor, semakin dapat mengetahui informasi yang relevan untuk
mengambil pertimbangan dalam membuat keputusan, semakin lama menjadi
auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan obyek
pemeriksaan, semakin lama menjadi auditor, semakin mudah mencari
penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberikan rekomendasi untuk
menghilangkan/memperkecil penyebab tersebut, banyaknya tugas audit
membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya, kekeliruan
dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat menghambat
proses penyelesaian pekerjaan, banyaknya tugas yang dihadapi memberikan
kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah
dialami, dan banyaknya tugas yang diterima dapat memacu auditor untuk
3. Variabel Due Professional Care
Tabel 4.11
Penilaian Responden terhadap Due Professional Care
Variabel Min Max Mean STD
X3.1 2,00 5,00 3,87 0,57 X3.2 2,00 5,00 4,00 0,69 X3.3 2,00 5,00 3,73 0,58 X3.4 2,00 5,00 4,03 0,61 X3.5 2,00 5,00 4,07 0,64 X3.6 2,00 5,00 3,87 0,51 X3.7 2,00 5,00 4,07 0,69 X3 2,00 4,71 3,95 0,53 Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator due professional care, Setuju (Mean 3,95). Hal ini menunjukkan bahwa auditor selalu mempertanyakan secara kritis bukti audit, selalu melakukan evaluasi secara
kritis bukti audit, dapat mendeteksi kesalahan pada laporan keuangan klien,
memiliki keahlian dan kecermatan, cermat dan seksama melaksanakan
skeptisme (sikap yang menyeimbangkan antara sikap curiga dan sikap percaya)
professional, mengumpulkan bukti audit dan dinilai selama proses audit, dan
memiliki keyainan yang memadai.
4. Variabel Akuntabilitas
Tabel 4.12
Penilaian Responden terhadap Akuntabilitas
Variabel Min Max Mean STD
X4.2 2,00 4,00 3,73 0,58 X4.3 2,00 4,00 3,70 0,53 X4.4 3,00 4,00 3,87 0,35 X4.5 3,00 5,00 3,97 0,56 X4.6 2,00 5,00 3,97 0,81 X4.7 2,00 5,00 3,77 0,73 X4.8 2,00 4,00 3,73 0,58 X4 3,00 4,38 3,84 0,46
Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator akuntabilitas,
Setuju (Mean 3,84). Hal ini menunjukkan bahwa menyelesaikan kewajibannya
yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya, bertanggung jawab
terhadap profesinya, mengutamakan kepentingan masyarakat, mempunyai
tanggung jawab profesional, mempunyai integritas yang tinggi, obyektif dalam
bekerja, tidak memihak kepada kepentingan siapapun, dan selalu
mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan keahlian dan mutu jasa
yang diberikan.
5. Variabel Kualitas Audit
Tabel 4.13
Penilaian Responden terhadap Kualitas Audit
Variabel Min Max Mean STD
Y1.1 2,00 5,00 3,97 0,61 Y1.2 2,00 4,00 3,30 0,79 Y1.3 2,00 4,00 3,80 0,48 Y1.4 2,00 4,00 3,67 0,55 Y1.5 2,00 5,00 4,03 0,56 Y1.6 2,00 5,00 3,70 0,95 Y 2,00 4,17 3,74 0,45
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dari 30 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden menilai indikator variabel kualitas
audit, Setuju (Mean 3,74). Hal ini menunjukkan bahwa laporan hasil audit
memuat temuan dan simpulan hasil audit secara obyektif, serta rekomendasi
yang konstruktif, laporan mengungkapkan hal-hal yang merupakan masalah
yang belum dapat diselesaikan sampai berakhirnya audit, laporan harus dapat
mengemukakan pengakuan atas suatu prestasi keberhasilan atau suatu tindakan
perbaikan yang telah dilaksanakan obyek audit, laporan harus mengemukakan
penjelasan atau tanggapan pejabat/pihak obyek audit tentang hasil audit, laporan
yang dihasilkan harus akurat, lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas,
serta tepat waktu agar informasi yang diberikan bermanfaat secara maksimal,
dan dalam semua pekerjaan saya harus direview oleh atasan secara berjenjang
sebelum laporan hasil audit dibuat.