• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Kuantitatif

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik

komputer SPSSfor Windows dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :

a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

1). Pengujian Pengaruh variabel independensi terhadap kualitas audit.

 Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan hasil probabilitas-statistik = 0,000.

 Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-statistik = 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan

antara independensi terhadap kualitas audit.

2). Pengujian Pengaruh variabel pengalaman terhadap kualitas audit.

 Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan hasil probabilitas t-statistik = 0,000.

 Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-statistik = 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan

antara Pengalaman terhadap kualitas audit.

3). Pengujian Pengaruh variabel due professional care terhadap kualitas audit.

 Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan probabilitas t-statistik = 0,037.

 Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-statistik = 0,037 < 0,05, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan

antara due professional care terhadap kualitas audit.

4). Pengujian Pengaruh variabel akuntabilitas terhadap kualitas audit.

 Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan hasil probabilitas t-statistik = 0,003.

 Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas t-statistik = 0,003 < 0,05, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan

antara akuntabilitas terhadap kualitas audit.

b. Pengujian Hipotesis Variabel Dominan Berpengaruh

Berdasarkan hasil olah data nilai koefisien beta variabel variabel

independensi, pengalaman, due professional care, dan akuntabilitas sebagai berikut :

Tabel 4.15

Hasil Uji Variabel Dominan Berpengaruh

Variabel Koefisien Beta Keterangan Independensi (X1) 0,526 - Pengalaman (X2) 1,003 Dominan

Due Professional Care (X3) 0,139 - Akuntabilitas (X4) 0,213 - Sumber : Data Primer Diolah, 2014.

Pada tabel 4.15 di atas, nilai koefisien beta variabel akuntabilitas yang

paling besar dibandingkan nilai koefisien beta variabel pengalaman

independensi, due professional care, dan akuntabilitas sehingga pengalaman yang dominan dalam mempengaruhi kualitas audit.

d. Pengujian R2 (Koefisien Determinasi)

Hasil dari regresi dengan metode OLS diperoleh R2 (Koefisien

Determinasi atau R Square) sebesar 0,946, artinya variabel dependen (Y) dalam model kualitas audit (Y) mampu dijelaskan oleh variabel independen

(X) yaitu independensi (X1), pengalaman (X2), due professional care (X3), dan akuntabilitas (X4) hanya sebesar 94,6%, sedangkan sisanya sebesar

5,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

E. Pembahasan

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara independensi terhadap kualitas audit (nilai probabilitas t-statistik

= 0,000 < 0,05). Hal ini dapat diartikan, jika independensi meningkat dalam arti

bahwa penyusunan program audit bebas dari kecurangan klien melalui campur

memodifikasi bagian-bagian tertentu yang diperiksa, pelaporan bebas dari usaha

tertentu untuk mengesampingkan pertimbangan akuntan pemeriksa terhadap isi

laporan pemeriksaan, baik fakta maupun pendapatnya melalui penambahan fee

(bonus) audit, penyusunan program audit bebas dari intervensi pimpinan tentang

prosedur yang dipilih auditor, pemeriksaan dalam menentukan atau menunjuk

kegiatan yang diperiksa, bebas, pemeriksaan bebas dari usaha-usaha manajerial

untuk menentukan atau menunjuk kegiatan yang akan diperiksa atau untuk

menentukan dapat diterimanya masalah pembuktian tanpa mengesampingkan

ancaman manajemen untuk mengganti auditor, dan tidak jarang akuntan publik

memberikan jasa non audit kepada klien selama periode-periode pengauditan

seperti konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, konsultasi

perpajakan, studi kelayakan, pendidikan dan latihan, pemeriksaan khusus, dan

jasa non audit untuk memperlancar usaha klien untuk bisa go publik, maka

kualitas audit akan mengalami peningkatan.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara pengalaman terhadap kualitas audit (nilai probabilitas t-statistik =

0,000 < 0,05). Hal ini dapat diartikan, jika pengalaman meningkat dalam arti

bahwa semakin lama menjadi auditor, semakin mengerti bagaimana menghadapi

entitas/obyek pemeriksaan dalam memperoleh data dan informasi yang

dibutuhkan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mengetahui

informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan dalam membuat

keputusan, semakin lama menjadi auditor, semakin dapat mendeteksi kesalahan

mudah mencari penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberikan

rekomendasi untuk menghilangkan/memperkecil penyebab tersebut, banyaknya

tugas audit membutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam menyelesaikannya,

kekeliruan dalam pengumpulan dan pemilihan bukti serta informasi dapat

menghambat proses penyelesaian pekerjaan, banyaknya tugas yang dihadapi

memberikan kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang

pernah dialami, dan banyaknya tugas yang diterima dapat memacu auditor untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tanpa terja di penumpukan tugas,

maka kualitas audit akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Suraida (2005) memberikan bukti empiris bahwa

pengalaman berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara due professional care terhadap kualitas audit (nilai probabilitas t-statistik = 0,037 < 0,05). Hal ini dapat diartikan, jika due professional care

meningkat dalam arti bahwa auditor selalu mempertanyakan secara kritis bukti

audit, selalu melakukan evaluasi secara kritis bukti audit, dapat mendeteksi

kesalahan pada laporan keuangan klien, memiliki keahlian dan kecermatan,

cermat dan seksama melaksanakan skeptisme (sikap yang menyeimbangkan

antara sikap curiga dan sikap percaya) professional, mengumpulkan bukti audit

dan dinilai selama proses audit, dan memiliki keyainan yang memadai, maka

kualitas audit akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini mendukung

Kopp, Moerly dan Rennie dalam Mansur (2007:38) membuktikan bahwa

sikap skeptis profesionalnya (professional skepticism) dalam proses pelasanaan audit.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan antara akuntabilitas terhadap kualitas audit (nilai probabilitas t-statistik

= 0,003 < 0,05). Hal ini dapat diartikan, jika akuntabilitas meningkat dalam arti

bahwa menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada

lingkungannya, bertanggung jawab terhadap profesinya, mengutamakan

kepentingan masyarakat, mempunyai tanggung jawab profesional, mempunyai

integritas yang tinggi, obyektif dalam bekerja, tidak memihak kepada

kepentingan siapapun, dan selalu mengembangkan kemampuannya untuk

meningkatkan keahlian dan mutu jasa yang diberikan, maka kualitas audit akan

mengalami peningkatan. Akuntabilitas sebagai bentuk dorongan psikologi yang

membuat sesorang berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan

keputusan yang diambil kepada lingkungannya. Auditor independen dituntut

untuk bertanggungjawab terhadap profesinya, mengutamakankepentingan

masyarakat, mempunyai tanggungjawab profesional, integritas yang tinggi,

obyektif dalam bekerja, tidak memihak kepada kepentingan siapapun dan selalu

mengembangkan kemampuannya untuk meningkatkan keahlian dan mutu jasa

yang diberikan (Mediawati, 2001). Auditor harus selalu menjunjung tinggi

akuntabilitas kepada publik karena pada dasarnya mereka bekerja sebagai

51

BAB V PENUTUP

Kesimpulan ini merupakan hasil dari penelitian mengenai “Pengaruh

Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, dan Akuntabilitas terhadap

Kualitas Audit KAP di DIY”. Berikut kesimpulan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Independensi auditor KAP DIY berpengaruh positif signifikan

pada kualitas audit.

2. Pengalaman auditor KAP DIY berpengaruh positif signifikan pada

kualitas audit.

3. Due professional care auditor KAP DIY berpengaruh positif signifikan pada kualitas audit.

4. Akuntabilitas auditor KAP DIY berpengaruh positif signifikan

pada kualitas audit.

Dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat independensi,

pengalaman, due professional care dan akuntabilitas maka kualitas audit juga akan meningkat.

B. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sampel yang diambil hanya dari

3 KAP di Yogyakarta dan 30 responden, karena pihak-pihak yang akan

diteliti tidak mengijinkan untuk dilakukan penelitian dengan alasan tidak

terdapat waktu.

C. Saran

1. Berdasarkan simpulan penelitian di atas adapun saran yang dapat

diberikan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mereplikasikan penelitian ini

dengan menambah jumlah sampel dan memperluas wilayah penelitian

hingga keluar daerah atau bahkan pada Kantor Akuntan Publik di seluruh

Indonesia, sehingga hasil penelitian dapat degeneralisasikan.

2. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Provinsi Yogyakarta

disarankan agar dapat lebih meningkatkan independensi, pengalaman, due professional care dan akuntabilitas setiap auditor karena keempat faktor tersebut terbukti mampu meningkatkan kualitas audit yang tentunya akan

memberikan dampak positif bagi kinerja auditor tersebut secara individual

Dokumen terkait