• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Karakteristik responden

Karakteristik responden yang dikaji merupakan karakteristik demografi terdiri dari umur, pendidikan, latar belakang keluarga dan jumlah tanggungan keluarga. Responden dalam penelitian ini adalah kaum wanita pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak dibidang kuliner di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Jumlah responden dalam penelitan ini adalah 48 orang responden. Keseluruhan responden memiliki peran ganda yaitu sebagai ibu rumahtangga yang merangkap sebagai pelaku usaha.

Wirausaha wanita di Kota Sukabumi pada penelitian ini dengan umur berkisar antara 26 sampai 60 tahun dengan rata-rata umur 47 tahun. Pada penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok umur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 orang (41,67 persen) berada pada kisaran umur 38 sampai 49 tahun. Kelompok umur responden dapat dilihat pada Tabel 3. Secara keseluruhan,

responden tergolong pada usia produktif 26 sampai 60 tahun hal ini menunjukkan bahwa kegiatan UKM yang dilakukan di rumah responden merupakan salah satu pilihan mata pencaharian pada golongan umur produktif di kalangan kaum wanita. Selain dapat mengembangkan usaha yang dijalankan, para responden juga memiliki kontribusi yang besar dalam membuka lapangan pekerjaan.

Tabel 3 Kelompok umur responden

No. Kelompok Umur Frekuensi

(Orang) Persentase (%)

1 26-37 Tahun 9 18,75

2 38-49 Tahun 20 41,67

3 50-60 Tahun 19 39,58

Jumlah 48 100,00

Sumber : Data Primer, 2014

Sementara itu dilihat dari tingkat pendidikan responden, seperti pada Tabel 4 dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sarjana (S1). Dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu sebanyak 20 orang (41,67 persen). Sesuai dengan data potensial Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, mayoritas penduduk hanya sampai lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) hal ini disebabkan kemampuan orang tua untuk membiayai anaknya sekolah rendah karena pendapatan keluarga yang diperolehpun rendah. Walaupun demikian, mereka memiliki keinginan untuk tetap menjadi wanita yang produktif dengan cara memperoleh pendapatan melalui keterampilan yang dimilikinya.

Tabel 4 Tingkat pendidikan responden

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi

(Orang) Persentase (%) 1 Lulus SD 7 14,58 2 Lulus SMP 12 25 3 Lulus SMA 20 41,67 4 Diploma 5 10,42 5 Sarjana 4 8,33 Jumlah 48 100,00

Sumber : Data primer, 2014

Sejarahlatar belakang keluarga responden sebagaimana tercantum pada Tabel 5, sebanyak 33 orang (68,75 persen) atau lebih dari 50 persen responden dengan latar belakang keluarga yang juga berwirausaha. Dari data potensial Kecamtan Cikole Kota Sukabumi bahwa sebagian besar mata pencaharian pokok penduduknya adalah pengrajin industri rumah tangga atau wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan menjadi wirausaha sangat dimungkinkan oleh dorongan lingkungan sosial keluarga yang mereka miliki. Jiwa-jiwa wirausaha kemungkinan juga diturunkan dari kultur keluarganya.

Tabel 5 Latar belakang keluarga responden

No. Latar Belakang

Keluarga Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 Petani 1 2,08 2 Pegawai swasta 5 10,45 3 PNS 7 14,58 4 Wiraswasta 33 68,75 5 Pensiunan ABRI 2 4,12 Jumlah 48 100

Sumber : Data primer, 2014

Jika dilihat dari jumlah tanggungan keluarga responden berkisar antara 2-10 orang, dengan rata-rata 5 orang. Jumlah tanggungan keluarga responden dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kecil (2-5 orang) dan besar (6-10 orang). Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa sebanyak 33 orang (68,75 persen) jumlah tanggungan keluarga responden lebih banyaknya pada kategori kecil. Jumlah tanggungan keluarga responden adalah anak, suami dan orangtua. Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan responden bahwa keluarga merupakan alasan utama mereka untuk bersungguh-sungguh berwirausaha karena rasa tanggung jawab dalam menghidupi anggota keluarganya. Diharapkan dengan tanggung jawab tersebut maka semangat dalam berwirausaha juga tinggi.

Tabel 6 Jumlah tanggungan keluarga responden

No. Kategori Frekuensi

(Orang) Persentase (%)

1 2-5 orang 33 68,75

2 6-10 orang 15 31,25

Jumlah 48 100,00

Sumber : Data primer, 2014

Jenis usaha yang dijalankan oleh kaum wanita yaitu dalam bidang usaha makanan dan minuman (kuliner). Responden berpendapat bahwa mereka menjalankan usaha dikarenankan berawal dari hobby dalam mengolah makanan. Hobby ini kemudian ditindaklanjuti dengan pengembangan usaha yang juga berbasis pada hobbynya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kaum wanita cenderung menjalankan usaha dengan basis sektor rumahan, sehingga mampu berperan ganda dalam keluarga. Adapun macam-macam usahanya yaitu usaha kue mochi, kue brownies, kue jahe, kue bika ambon, kue soes, kue ladu, kue kering, sagon bakar, dodol, simping, sumpiah, pangsit, lantak pisang, keripik singkong, kerupuk kulit, pepes ikan mas, pengolahan tahu, baby fish chrispy, minuman herbal, permen jahe, asem dan minuman bandrek, bajigur. Macam-macam produk dapat dilihat pada Gambar 8.

Kue mochi dalam kemasan Kue mochi berbagai rasa Kue mochi

Kue mochi siap jual Kue brownies kukus

Brosur kue brownies amalia

Kerupuk kulit Keripik lantak pisang Kue kering dan sagon

Pangsit Jeng Rini Keripik Singkong SEHI Kue Bika Ambon

Kue sumpia Kemasan kue sumpia Aika Pepes ikan mas

Minuman Bandrek dan Bajigur Brosur Bandrek dan Bajigur RISD

Gambar 8 Macam-macam produk UKM di Kota Sukabumi

Jenis produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dijalankan oleh kaum wanita cukup beragam. Omzet yang diperolehpu cukup beragam. Dari empat puluh delapam UKM yang berada di Kecamatan Cikole, rata-rata omzet yang diperoleh sebesar Rp 77.000.000 dengan kisaran terendah Rp 10.000.000 dan tertinggi Rp 150.000.000 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang di jalankan oleh kaum wanita cukup menjanjikan. Responden berpendapat bahwa besar kecilnya keuntungan yang diperoleh tidak mengurangi semangat mereka untuk berwirausaha.

Analisis Karakteristik Wirausaha Wanita dan Motivasi Berwirausaha 1. Karakteristik Wirausaha Wanita

Karakteristik wirausaha wanita yang dikaji merupakan karakteristik psikologis (mencerminkan watak dan sikap wirausaha). Karakteristik psikologis tersebut meliputi memiliki pengatahuan dalam berwirausaha, berkeinginan merubah nasib, keberanian dalam mengambil keputusan dan adanya dukungan keluarga/suami. Indikator tersebut paling banyak dikaji pada berbagai penelitian. Keempat karakteristik idealnya dimiliki oleh seorang wirausaha sehingga membentuk karakter yang positif. Jika seseorang memiliki karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha maka seseorang tersebut berpotensi untuk menjadi wirausaha yang baik.

Karakteristik wirausaha wanita di Kota Sukabumi secara umum termasuk dalam kategori sangat baik, yang ditunjukkan dari hasil rataan skor sebesar 84,20 persen. Hal ini menjelaskan bahwa karakteristik wirausaha wanita yang dimiliki mampu medorong kaum wanita untuk terlibat aktif dalam kegiatan wirausaha di Kota Sukabumi. Penyajian data mengenai rataan skor karakteristik wirausaha wanita di Kota Sukabumi menurut indikator motivasi disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Rataan skor karakteristik wirausaha wanita di Kota Sukabumi

No. Keterangan Rataan skor

(%) Kategori *)

1. Memiliki pengetahuan dalam

berwirausaha 76,04 Sangat Baik

2. Berkeinginan merubah nasib 85,07 Sangat Baik 3. Keberanian dalam mengambil

keputusan 90,97 Sangat Baik

4. Adanya dukungan keluarga/suami 84,72 Sangat Baik

Total Rataan Skor 84,20

Sumber: Data primer, 2014

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar pelaku UKM di Kota Sukabumi memiliki keberanian dalam mengambil keputusan, dengan rataan skor yang lebih besar dibandingkan dengan tiga indikator yang lain yakni sebesar 90,97 persen termasuk dalam kategori sangat baik dengan kata lain bahwa responden sangat termotivasi dalam mengambil keputusan untuk berwirausaha. Keberanian dalam mengambil keputusan yang dimaksukan adalah pengambilan keputusan untuk bekerja sendiri/berwirausaha sebagai salah satu cara untuk memperoleh penghasilan dan pengambilan keputusan dalam menghadapi resiko. Menurut Kasmir (2007), seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas, sekaligus dalam kondisi tidak pasti. Selain berani dalam mengambil keputusan untuk berwirausaha, responden juga berkeinginan untuk merubah nasib dengan cara berwirausaha, rataan skor sebesar 85,07 persen termasuk dalam kategori sangat baik. Sebagian besar responden berpendapat,

melihat kondisi perekonomian rumahtangga yang tidak hanya bisa mengandalkan penghasilan suami, maka sebagai kaum wanita haruslah terlibat untuk membatu meningkatkan perekonomian rumahtangga. Hal ini membuat responden sangat termotivasi untuk berwirausaha.

Keterlibatan wanita dalam perekonomian rumahtanggapun tidak terlepas dari adanya dukungan keluarga/suami, tercermin dari penilaian rataan skor sebesar 84,72 persen termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini menunjukkan seorang wanita yang sudah berumah tangga tentu tidak bisa begitu saja meninggalkan keluarga baik anak-anak maupun suami untuk melakukan keinginannya. Menekuni suatu bidang usaha tentu akan menyita banyak waktu dalam mengelolanya, oleh sebab itu peran keluarga/suami sangatlah penting dalam memutuskan untuk berwirausaha. Adanya dukungan dari keluarga/suami membuat responden sangat termotivasi untuk berwirausaha. Pengetahuan dalam berwirausaha yang dimiliki oleh responden didapatkan dari pelatihan kewirausahan dan keluarga terutama orang tua responden selaku perintis usaha yang saat ini sedang dikembangkan oleh anaknya (responden). Berdasarkan rataan skor sebesar 76,04 persen termasuk dalam kategori sangat baik hal tersebut menunjukkan mayoritas responden sudah mengetahui informasi mengenai usaha yang dijalankannya. Pengetahuan yang dimaksud adalah cara memperoleh bahan baku untuk diproduksi hingga memasarkan produk tersebut. Dengan bekal pengetahuan yang sudah diperoleh, responden sangat termotivasi untuk berwirausaha.

Dari hasil analisis mengenai karakteristik wirausaha wanita di Kota Sukabumi, seluruh variabel termasuk pada kategori sangat baik yang berarti karakteristik yang dimiliki oleh para wanita pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi modal awal dalam mengambil keputusan berwirausaha.

Dokumen terkait