• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Cikole merupakan salah satu kecamatan di Kota Sukabumi yang memiliki jumlah wirausaha wanita lebih banyak dibandingkan kecamatan yang lain hal ini dikarenakan lokasi berada di pusat Kota Sukabumi, dekat dengan pusat pemerintahan dan akses perekonomian yang mudah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 untuk pengambilan dan pengolahan data.

Analisis mengenai karakteristik wirausaha wanita dan motivasi berwirausaha

Keputusan Berwirausaha

Jumlah pelaku usaha wanita di Kecamatan Cikole Kota Sukabumi paling banyak dibandingkan dengan Kecamatan lainnya

Karakteristik wirausaha wanita 1. Memiliki Pengetahuan dalam Berwirausaha 2. Berkeinginan Merubah Nasib 3. Keberanian dalam Mengambil Keputusan 4. Adanya Dukungan Keluarga/Suami Motivasi berwirausaha Didorong oleh kebutuhan : 1. Eksistensi

2. Berhubungan 3. Berkembang Keterlibatan wanita di bidang ekonomi sudah menunjukkan adanya peningkatan. Salah satunya

yang bekerja di sektor informal sebagai pelaku ekonomi berskala mikro, kecil dan menengah.

Metode Penentuan Sampel

Sample adalah bagian dari jumlah populasi (Sugiyono, 2005). Sample dalam penelitian ini adalah wirausaha wanita pelaku UKM di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Pengambilan sample menggunakan metode simple random sampling yaitu semua populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sample. Data diolah menggunakan Microsoft Exel 2007. Teknik pengambilan sample menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008) sebagai berikut:

n =

Keterangan: n = Jumlah sample N = Ukuran populasi

E = Taraf kesalahan yaitu 10% atau 0.1

= 47,92

Jumlah sample yg akan diambil sebesar 47,92 atau 48 wirausaha wanita pelaku UKM di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang telah terdokumentasi sebelumnya, seperti data yang berasal dari Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Badan Pusat Statistika (BPS) dan lembaga-lembaga penelitian atau publikasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Data harus relevan, dan dapat dipercaya.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data dari responden, karena metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survey. Kuesioner berisikan sejumlah item pertanyaan dan pernyataan tertulis, dimana responden diminta untuk memberikan tanggapan sesuai dengan persepsi mereka tentang karakteristik wirausaha wanita dengan motivasi berwirausaha.

Untuk mengkuantitatifkan data yang diperoleh dari responden yang bersifat kualitatif, maka diperlukan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur karakteristik wirausaha wanita dengan motivasi berwirausaha.

Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan item untuk menyusun item- item instrumen yang berbentuk pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2005).

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan survey. Untuk keperluan pengumpulan data disusun sebuah instrumen berupa kuesioner. Kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka dan tertutup diberikan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik wirausaha wanita dan motivasi wanita berwirausaha di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Metode Pengolahan Data

Ada dua jenis alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Korelasi Rank Spearman.

Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran secara kualitatif mengenai karakteristik wirausaha wanita pelaku UKM dan motivasi berwirausaha di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Data dan informasi berasal dari kuesioner yang akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipersentase berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing-masing variabel yang dianalisis.

Untuk mewakili keseluruhan skor yang terdapat dalam data, digunakan ukuran nilai pusat. Jenis ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata-rata hitung (mean). Mean adalah nilai yang mewakili himpunana atau kelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak ditengah suatu kelompok data yang disusun menururt besar kecilnya nilai (Sudjana,2005).

Rumus rata-rata ( X ) :

x = ∑xi

Keterangan:

X = Rata-rata

∑xi = Jumlah pengamatan ke-i n = Jumlah data

Berdasarkan hasil perhitungan nilai tengah, untuk menentukan kriteria pengklasifikasian yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan (Umar, 2008), diamana rentang skor dicari dengan rumus sebagai berikut:

Rs = (m - n)

Keterangan:

Rs = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas

Kemudian untuk mengetahui kategori skor tersebut, dilihat dari hasil rentang skor yang diperoleh dalam persen, dengan demikian kategori jawaban responden ditentukan berdasarkan skala, seperti disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Penentuan kategori skor berdasarkan kategori jawaban responden No. Skala kategori jawaban

(%) Kategori skor 1 1 – 25 Kurang baik 2 26 – 50 Cukup baik 3 51 – 75 Baik 4 76 – 100 Sangat baik Sumber : Riduan, 2004.

Analisis Korelasi Rank Spearman

Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik wirausaha wanita dengan motivasi berwirausaha. Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama atau arah yang berbeda (Suliyanto, 2005).

Menurut (M. Firdaus, et al. 2013) Nilai rs bisa bertanda positif bisa pula bertanda negative, dan nilai mutlaknya maksimal 1 dan minimal 0. Secara umum, nilai rs diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Bila nilai | rs| = 0, berarti kedua variabel tidak berkorelasi

2. Bila nilai | rs| = 1, berarti kedua variabel berkorelasi sempurna. Semakin tinggi nilai | rs|, berarti semakin kuat hubungan kedua variabel

3. Tanda positif pada rs menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi searah, yakni bila variabel X semakin tinggi maka variabel Y akan cenderung semakin tinggi pula, atau sebaliknya.

4. Tanda negatif pada rs menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi berlawanan arah, yakni bila variabel X semakin tinggi maka variabel Y akan cenderung semakin rendah, atau sebaliknya.

Secara deskriptif, nilai rs dapat dikategorikan menjadi beberapa kategori. Pilihan banyak kategori ditentukan secara subjektif, namun pada umumnya nilai rs dikategorikan menjadi lima kategori berikut ini:

1. Bila 0<| rs|<0,2, maka kedua variabel dikategorikan berkolrelasi sangat lemah

2. Bila 0,2≤| rs|<0,4, maka kedua variabel dikategorikan berkolrelasi lemah

3. Bila0,4≤| rs|<0,6, maka kedua variabel dikategorikan berkolrelasi sedang

4. Bila 0,6≤| rs|<0,8, maka kedua variabel dikategorikan berkolrelasi kuat

5. Bila 0,8<| rs|<1, maka kedua variabel dikategorikan berkolrelasi sangat kuat

Berdasarkan rs yang diperoleh dari sample, kita ingin mengetahui apakah kedua variabel berkorelasi signifikan di populasinya. Untuk itu, diperlukan uji signifikasi rs yang dilakukan melalui uji hipotesis statistik. Hipotesis yang digunakan yaitu:

H0 : Kedua variabel tidak berkorelasi H1 : kedua variabel berkorelasi

Analisis korelasi Rank Spearman dilakukan dengan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS Statistics 20. Rumus Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

rs : Nilai korelasi antara beberapa karakteristik individu dengan motivasi berwirausaha.

di : Selisih nilai peringkat ke-i antara variabel karakteristik individu dengan variabel faktor motivasi berwirausaha.

N : Jumlah sampel wirausaha wanita.

Definisi Operasional

1. Memiliki pengetahuan dalam berwirausaha adalah kemampuan seseorang dalam berfikir dan bertindak mengenai usaha yang dijalankan. Pengetahuan yang dimaksud adalah cara memperoleh bahan baku untuk diproduksi hingga memasarkan produk tersebut. Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76-100).

2. Berkeinginan merubah nasib adalah harapan wanita yang dituangkan dengan cara berwirausaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Indikator

ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76-100).

3. Pengambilan keputusan adalah pengambilan keputusan untuk bekerja sendiri/berwirausaha sebagai salah satu cara untuk memperoleh penghasilan dan pengambilan keputusan dalam menghadapi resiko. Bentuk keputusan Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76- 100).

4. Dukungan keluarga/suami adalah respon suami terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan kaum wanita untuk berwirausaha. Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76-100).

5. Kebutuhan eksistensi (existence needs), yaitu Kebutuhan wirausaha wanita yang dapat terpuasi oleh ketersediaan kebutuhan dasar, seperti adanya modal usaha. Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76-100).

6. Kebutuhan berhubungan (related needs), yaitu Kebutuhan wirausaha wanita yang terpuasi oleh hubungan antara individu dan lingkungan sosial yang bermanfaat. Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76-100).

7. Kebutuhan berkembang (growth needs), yaitu Kebutuhan wirausaha wanita yang terpuasi dengan cara melakukan peran atau kontribusi yang kreatif dan produktif, seperti mendapat tambahan pendapatan dari berwirausaha. Indikator ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu kurang baik (total 0-25), cukup baik (total skor 26-50), baik(total skor 51-75) dan sangat baik (total skor 76- 100).

Dokumen terkait