• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Karakteristik Responden

meliputi perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan organisasi, administrasi dan kesejahteraan personalia, administrasi dan layanan umum kerumahtanggaan kantor serta pengamanan dan pengelolaan asset umum perusahaan;

d. Menyiapkan laporan berkala hasil kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dan layanan umum perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari empat karakteristik yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja.

1. Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang terdiri atas 25 responden berjenis kelamin laki-laki dan 15 responden berjenis kelamin perempuan. Dilihat dari hasil penyebaran kuesioner responden berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi yaitu sebesar 62 persen dan 38 persen responden berjenis kelamin perempuan.

Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

2. Usia

Sebagian besar responden memiliki usia diantara 36 – 45 tahun dengan jumlah 25 orang atau 62,5 pesen. Sebanyak 11 orang atau sekitar 27,5 persen, responden memiliki usia diatas 45 tahun. Untuk responden yang berusia diantara 26 sampai 35 tahun berjumlah 4 orang atau 10 persen, dan tidak ditemukan responden yang berusia kurang dari 25 tahun.

25 15 0 10 20 30 ju m la h laki-laki perempuan

45

Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan usia.

3. Tingkat Pendidikan

Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 23 orang yakni sebesar 57 persen. Responden dengan tingkat pendidikan D1 dan D3 masing-masing sebanyak 1 orang yaitu sebesar 2,5 persen. Responden dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 12 orang atau 30 persen, dan sebanyak 3 orang atau 8 persen memiliki tingkat pendidikan S2. Dari hasil penyebaran kuesioner ternyata, karyawan PT PELNI Direktorat SDM dan Umum didominasi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan SMA.

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan. 4 25 11 0 10 20 30 ju m la h 26-35 36-45 ≥45 23 1 1 12 3 0 5 10 15 20 25 30 35 ju m la h SMA D1 D3 S1 S2

46 4. Lama Bekerja.

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja lebih dari 5 tahun meraih posisi tertinggi yaitu sebanyak 30 orang atau sekitar 75 persen. Responden dengan lama bekerja diantara 3,1 – 5,0 tahun sebanyak 6 orang atau sebesar 15 persen, dan sebanyak 4 orang atau 10 persen berada pada rentang 2,1 – 3,0 tahun. Sehingga dapat dikatakan responden penelitian ini sebagian besar telah bekerja selama lebih dari 5 tahun.

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja. 4.3. Analisis Sumber-Sumber pengetahuan.

Semua jenis pengetahuan dikumpulkan dari sumber-sumber yang berbeda. Menurut Leonard dan Barton (1995), sumber pengetahuan terdiri dari dua yaitu employee knowledge (pengetahuan pekerja) dan knowledge embedded

in physical system (kompetensi pekerja & kemampuan profesional). Sumber

lainnya dapat berupa human capital, organizational capital dan customer

capital, yang dikemukakan oleh Petrash (Siswanto,2006). Menurut Sveiby

(Siswanto,2006), employee competencies, internal structures dan external

structures merupakan sumber-sumber untuk mendapatkan pengetahuan.

Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap sumber-sumber pengetahuan, perusahaan memiliki nilai rata-rata dari skor rataan sebesar 4,03. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju terhadap cara perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan. Sumber-sumber pengetahuan PT PELNI Persero

4 6 30 0 5 10 15 20 25 30 35 ju m la h 2,1-3,0 3,1-5,0 >5,0

47 Direktorat SDM dan Umum terdiri dari tiga sumber yaitu employee

competencies, internal structures dan external structures.

Employee competencies berhubungan dengan kompetensi, pengalaman, know what, know how dan know why serta kreativitas diri yang dimiliki

karyawan (Munir, 2008). Sumber pengetahuan yang berasal dari employee

competencies pada PT PELNI PERSERO Direktorat SDM dan Umum didapat

dengan lima cara yaitu pengalaman karyawan, buku-buku pelatihan, partisipasi karyawan dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan perusahaan, mengamati karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan pelatihan yang diikuti oleh karyawan. Employee competencies PT PELNI Persero Direktorat SDM dan Umum memiliki nilai untuk cara mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan dengan nilai 3,73, mengamati karyawan lain dalam melakukan pekerjaannya dengan nilai 3,78, belajar dari pengalaman yang ada dengan nilai 4,40, buku-buku yang berhubungan dengan pelatihan yang diikuti dengan nilai 4,18, dan berpartisipasi dalam pertemuan yang dilakukan perusahaan dengan nilai 3,98.

Belajar dari pengalaman memiliki nilai tertinggi untuk sumber pengetahuan yang berasal dari employee competencies yaitu 4,40. Nilai ini menunjukkan bahwa karyawan sangat setuju terhadap cara ini untuk mendapatkan dan meningkatkan pengetahuan karyawan. Pengalaman menjadi cara/sumber yang efektif bagi karyawan, karena dengan pengalaman karyawan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan benar. Cara yang kedua adalah buku-buku pelatihan dengan nilai 4,18 artinya karyawan mau untuk mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pelatihan yang diikuti. Dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pelatihan maka karyawan dapat memahami dengan baik tujuan dan manfaat dari pelatihan yang diikuti, sehingga diharapkan karyawan dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan yang didapat oleh karyawan dari pelatihan yang pada akhirnya pengetahuan tersebut dapat tersebar di dalam perusahaan.

48 Karyawan PT PELNI PERSERO Direktorat SDM dan Umum dituntut untuk mengikuti setiap pertemuan/kegiatan yang diadakan oleh perusahaan. Cara ini memiliki nilai 3,98 artinya karyawan memberikan respon positif untuk setiap kegiatan/pertemuan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan pertemuan/kegiatan yang diikuti oleh karyawan, diharapkan karyawan dapat saling bertukar pikiran dan berdialog untuk membagikan pengetahuan mereka. Pertemuan/kegiatan yang diadakan oleh perusahaan meliputi kegiatan Senam Pagi, kebaktian bagi karyawan yang beragama Kristen, dan partisipasi karyawan dalam upacara Hari Kemerdekaan.

Kegiatan Senam Pagi dilakukan setiap hari Jumat dan wajib untuk diikuti yang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB dengan mengenakan kaos olahraga PT PELNI PERSERO. Pertemuan lainnya adalah kebaktian bagi karyawan yang beragama Kristen pada hari Jumat ketika karyawan yang beragama Islam melaksanakan ibadah sholat Jumat yang dimulai dari pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB. Hal ini menunjukkan adanya toleransi beragama di dalam PT PELNI PERSERO. Partisipasi karyawan dapat juga dilihat dari antusiasme karyawan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yaitu kesediaan untuk menjadi petugas dan peserta upacara Hari Kemerdekaan Indonesia.

Mengamati karyawan lain dalam bekerja merupakan cara keempat yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan dengan nilai 3,78. Dalam bekerja karyawan tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki tetapi juga pengetahuan dan pengalaman karyawan lain. Sehingga karyawan dapat mengetahui bagaimana melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan benar.

Pelatihan menempati urutan terendah dalam sumber pengetahuan yang berasal dari employee competencies dengan nilai 3,73. Hal ini karena pelatihan yang diadakan oleh PT PELNI PERSERO dikelompokkan menjadi dua yaitu pelatihan bagi karyawan darat dan pelatihan bagi karyawan laut, sehingga pelatihan yang diikuti bersifat umum. Pelatihan bagi karyawan darat telah 44

49 kali dilakukan dan 8 kali untuk pelatihan bagi karyawan laut. Contoh pelatihan yang diadakan bagi karyawan darat yaitu pelatihan keterampilan membuat akta perjanjian dan dokumen hukum, pelatihan ahli keselamatan dan kesehatan kerja AK-3 umum, pelatihan basic fotography dan sebagainya. Pelatihan bagi karyawan laut juga dilakukan secara umum sehingga karyawan laut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sama dengan karyawan laut lainnya di PT PELNI PERSERO. Contohnya pelatihan automation system, pelatihan Crowd

and Crisis management, pelatihan BST dan Crowd and Crisis management dan

sebagainya.

Sumber lain yang dimiliki oleh PT PELNI PERSERO Direktorat SDM dan umum adalah dari dalam perusahaan. Sumber pengetahuan yang kedua menurut Sveiby adalah struktur internal yaitu kemampuan mengelola organisasi untuk memenuhi atau memberi kepuasan pada kebutuhan pasar. Kebutuhan mengelola mengacu pada struktur organisasi, proses, sistem, paten, budaya, dan pengetahuan yang terdokumentasi. Struktur Internal PT PELNI Persero Direktorat SDM dan Umum didapat dengan cara rotasi/perputaran karyawan di perusahaan dan pembentukan tim yang terdiri dari berbagai bagian. Untuk cara yang pertama yaitu rotasi/perputaran karyawan memiliki nilai 3,58 yang berarti cara tersebut efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman karyawan. Dengan rotasi/perputaran maka karyawan akan mampu melakukan pekerjaan yang lain dan tidak hanya menguasai satu pekerjaan saja. Cara kedua adalah pembentukan tim yang terdiri dari berbagai bagian dengan nilai 3,93. Tim yang efektif adalah tim yang mampu menganalisis suatu permasalahan dan mampu mengantisipasi serta menyelesaikan permasalahan tersebut. Tim dapat bekerja dengan efektif apabila diberi sistem penghargaan dan bonus.

Terakhir adalah struktur eksternal yang berkaitan dengan hubungan antar organisasi dan stakeholder, seperti hubungan pelanggan atau pemasok, merek dan reputasi. Informasi dari pihak luar seperti mengundang konsultan dari luar merupakan sumber pengetahuan PT PELNI Persero Direktorat SDM dan Umum yang berasal dari struktur eksternal. Ketiga sumber pengetahuan

50 yang telah dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan teori sumber-sumber pengetahuan.

Tabel 7. Sumber-sumber pengetahuan.

Dokumen terkait