• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.2. Karakteristik Responden

Total responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang yang merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari berbagai fakultas dan jurusan, serta umumnya aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menaungi para pecinta alam. Karakteristik responden dapat dilihat dengan menggunakan kuesioner yang meliputi kelompok jenis kelamin, ketinggian gunung yang didaki, dan penyakit penyerta yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular. Sebaran distribusi kedua hal tersebut berupa frekuensi (n) dan persentase (%) dan dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut :

35

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden

No. Variabel Kategori n %

1 Jenis kelamin • Pria 53 55,2

• Wanita 43 44,8 2 Ketinggian gunung yang didaki (mdpl) • 2000 – 2500 63 65,6 • 2500 – 3500 26 27,1 • 3500 - 4500 7 7,3 3 Penyakit penyerta • Asma 2 2,1 • Penyakit jantung bawaan 2 2,1

• Tidak ada penyakit

penyerta 92 95,8

Berdasarkan Tabel 5.1, diketahui bahwa pria (55,2%) lebih banyak terlibat sebagai subjek penelitian ini daripada wanita (44,8%). Selanjutnya, ketinggian gunung yang didaki oleh responden dikelompokkan menjadi 3 bagian, yakni 2000 - 2500 mdpl (65,6%), 2500 – 3500 mdpl (27,1%), dan 3500 – 4500 mdpl (7,3%). Selain jenis kelamin dan ketinggian pendakian, penyakit penyerta yang berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskular juga menjadi karakterisktik responden dalam penelitian ini yang mana didapati terdapat penyakit asma (2,1%) dan penyakit jantung bawaan (2,1%).

5.1.3. Kejadian Acute Mountain Sickness (AMS)

Gambaran mengenai kejadian Acute Mountain Sickness didapatkan menggunakan kuesioner Acute Mountain Sickness-Lake Louis Scoring (AMS- LLS). Dalam kuesioner tersebut, kejadian AMS ditentukan berdasarkan lima keluhan, yaitu sakit kepala, gangguan pencernaan, oyong, lelah, dan gangguan

36

tidur. Setiap keluhan tersebut memiliki tingkatan yang menentukan penegakkan diagnosis AMS dan derajat keparahannya. Kejadian AMS dalam penelitian ini akan digambarkan dalam tabel sebaran distribusi penegakkan diagnosis AMS dan derajat keparahannya.

Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Kejadian AMS Berdasarkan Kuesioner AMS-LLS

Kejadian AMS n %

Mengalami AMS 33 34,4 Tidak mengalami AMS 63 65,6

Berdasarkan Tabel 5.2, jumlah responden yang mengalami AMS sebanyak 33 orang (34,4%). Jumlah responden yang tidak mengalami AMS lebih banyak, yakni sebanyak 63 orang (65,6%).

Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Derajat Keparahan AMS Derajat Keparahan AMS n %

Ringan 15 45,5

Sedang 18 54,5

Berdasarkan Tabel 5.3, responden yang mengalami AMS dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan derajat keparahan, yaitu AMS ringan dan AMS sedang. Proporsi AMS ringan diketahui lebih besar, yaitu dengan jumlah 18 orang (54,5%). Sementara itu, jumlah reponden yang mengalami AMS ringan sebanyak 15 orang (45,5%)

37

Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Kejadian AMS Berdasarkan Karakteristik Responden

No Variabel Kategori

Kejadian AMS AMS Tidak AMS

n % n %

1 Jenis kelamin • Pria 16 48,5 37 58,7

• Wanita 17 51,5 26 41,3 2 Ketinggian gunung yang didaki (mdpl) • 2000 – 2500 18 28,6 45 71,4 • 2500 – 3500 11 42,3 15 57,7 • 3500 - 4500 4 57,1 3 42,9 3 Penyakit penyerta • Asma 1 50 1 50 • Penyakit jantung bawaan 2 100 0 0

• Tidak ada penyakit

penyerta 30 32,6 62 67,4

Berdasarkan Tabel 5.6, kejadian AMS lebih banyak terjadi pada wanita (51,5%) daripada pria (48,5%). Selanjutnya, semakin tinggi ketinggian yang didaki, maka semakin besar angka kejadian AMS sebagaimana pada ketinggian 3500 – 4500 mdpl, angka kejadian AMS memiliki persentase terbesar (57,1%) dibandingkan dengan persentase pada rentang ketinggian lainnya. Kejadian AMS berdasarkan penyakit penyerta meliputi 1 orang yang menderita asma (50%) dan 2 orang yang menderita penyakit jantung bawaan (100%).

38

5.1.5. Gambaran pengetahuan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dan Kejadian AMS.

Gambaran pengetahuan mahasiswa USU didapatkan dengan meminta responden untuk menjawab kuesioner berisi 15 pertanyaan yang telah dilakukan uji validasi dan reliabilitas sebelumnya. Berikut ini merupakan sebaran distribusi jawaban benar dan salah pada setiap pertanyaan, gambaran pengetahuan berdasarkan total skor kuesioner tersebut, dan kejadian AMS berdasarkan gambaran pengetahuan. Hasil ini juga dijabarkan dalam bentuk tabel dan penjelasannya.

39

Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Jawaban Kuesioner Pengetahuan Responden Pada Setiap Pertanyaan

No. Pertanyaan

Benar Salah

n % n %

1. Ketentuan untuk menentukan ketinggian 79 82,3 17 17,7 2. Pakaian yang sebaiknya dikenakan ketika

melakukan pendakian 80 83,3 16 16,7

3. (Diberikan gambaran kasus) Jumlah

perbekalan yang sebaiknya dibawa 76 79,2 20 20,8 4. (Diberikan opsi jawaban) Yang sesuai

dengan kondisi di pegunungan 77 80,2 19 19,8

5. Definisi aklimatisasi 46 47,9 50 52,1

6. Penyebab terjadinya peningkatan laju nafas

saat mendaki gunung 75 78,1 21 21,9

7. Suhu tubuh normal sesorang 61 63,5 35 36,5

8. Definisi seseorang dengan suhu tubuh di

bawah rentang normal 70 72,9 26 27,1

9. Penyebab hipotermia 49 51 47 49

10. Penanganan hipotermia 64 66,7 32 33,3

11. Definisi AMS 63 65,6 33 34,4

12. Faktor yang memengaruhi AMS 42 43,8 54 56,2

13. Keluhan utama pada AMS 47 49 49 51

14. Keluhan tambahan yang dapat ditemukan

pada AMS 67 69,8 29 30,2

15. Penanganan AMS 78 81,3 18 18,8

Berdasarkan tabel di atas, persentase terbesar jawaban benar pada pertanyaan seputar pengetahuan umum mengenai perisapan, apa yang dilakukan ketika pendakian, dan kondisi lingkungan serta faal tubuh pada ketinggian(pertanyaan nomor 1 – 10) yaitu pertanyaan mengenai pakaian apa

40

yang sebaiknya dikenakan ketika melakukan pendakian. Jumlah responden pada kelompok tersebut yakni sebanyak 80 orang (83,3%). Sementara itu, berdasarkan lima pertanyaan seputar AMS (pertanyaan nomor 11 – 15), jawaban benar paling banyak pada pertanyaan ke-15, yaitu pertanyaan mengenai tindakan apa yang sebaiknya dilakukan jika kita mendapati diri sendiri atau orang lain menunjukkan gejala AMS. Responden yang menjawab benar pertanyaan tersebut sebanyak 78 orang (81,3%).

Selanjutnya untuk pertanyaan nomor 1 – 10 yang salah memiliki persentase terbesar pada pertanyaan mengenai istilah respon tubuh yang terjadi ketika melakukan pendakian atau aklimatisasi. Besar persentase tersebut yaitu 52,1% atau berjumlah 50 orang. Pada pertanyaan seputar AMS (pertanyaan nomor 11 – 15), jawaban salah terbanyak yaitu pada pertanyaan mengenai hal-hal yang memengaruhi kejadian AMS. Jumlah responden yang salah pada pertanyaan tersebut sebanyak 54 orang (56,2%).

Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Gambaran Pengetahuan Pendaki Gunung Pada Kelompok Mahasiswa USU tentang AMS

Gambaran Pengetahuan N %

Baik 52 54,2

Cukup 36 37,5

Kurang 8 8,3

Berdasarkan Tabel 5.6, gambaran pengetahuan responden umumya termasuk kategori baik dengan jumlah sebanyak 52 orang (54,2%). Sementara itu, gambaran pengetahuan cukup berjumlah 36 orang (37,5%) dan gambaran pengetahuan rendah berjumlah 8 orang (8,3%)

41

Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Kejadian AMS Berdasarkan Gambaran Pengetahuan Pendaki Gunung pada Kelompok Mahasiswa USU tentang AMS

Gambaran Pengetahuan

Kejadian AMS

AMS Tidak AMS

n % N %

Baik 17 32,7 35 67,3 Cukup 12 33,3 24 66,7

Kurang 4 50 4 50

Berdasarkan tabel di atas, responden dengan gambaran pengetahuan baik dan cukup umumnya tidak mengalami AMS. Pada kelompok berpengetahuan baik, jumlah yang tidak mengalami AMS sebanyak 35 orang (67,3%), sementara yang mengalami AMS hanya 17 orang (32,7%). Selanjutnya, pada kelompok berpengetahuan cukup, jumlah yang tidak mengalami AMS sebanyak 24 orang (66,7%) dan yang mengalami AMS sebanyak 12 orang (33,3%). Namun, hal berbeda didapati pada responden dengan pengetahuan kurang. Pada kelompok rsponden dengan pengetahuan yang kurang, baik yang mengalami AMS maupun tidak AMS, memiliki jumlah yang sama, yakni sebanyak 4 orang (50%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Responden

Pendakian merupakan salah satu bentuk travelling atau perjalanan. Menurut Chen et al. (2010), secara umum pria lebih banyak melakukan perjalanan daripada perempuan; 53% dari lebih dari 30 juta populasi Amerika Serikat yang melakukan perjalanan adalah pria. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, penelitian ini juga melibatkan responden yang didominasi oleh pria. Berdasarkan Tabel 5.1, penelitian ini melibatkan 53 pria (55,2%) dan sisanya yaitu 43 orang (44,8%) merupakan wanita.

42

Ketinggian gunug yang didaki oleh responden juga merupakan karakteristik responden yang ditentukan oleh peneliti. Ketinggian gunung yang didaki oleh responden dikelompokkan menjadi 3 bagian, yakni 2000 -2500 mdpl (65,6%), 2500 – 3500 mdpl (27,1%), dan 3500 – 4500 mdpl (7,3%). Selain jenis kelamin dan ketinggian pendakian, penyakit penyerta yang berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskular juga menjadi karakterisktik responden dalam penelitian ini yang mana didapati terdapat penyakit asma (2,1%) dan penyakit jantung bawaan (2,1%).

Dokumen terkait