• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Karakteristik Responden Penelitian

Data pada penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan dengan mengirimkan langsung kepada responden sebanyak 98 buah kuesioner. Para responden terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, beserta jajarannya yang terlibat dalam penyusunan anggaran di 7 SMA Negeri, 2 SMA Swasta, dan 1 Madrasah Aliyah Swasta di wilayah Tangerang

Selatan, dengan peta distribusi sebagai berikut: Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Sekolah Kuesioner

Disebar

Kuesioner Diterima 1 SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan 10 9 2 SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan 7 5 3 SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan 8 8 4 SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan 7 6 5 SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan 10 10 6 SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan 10 7 7 SMA Negeri 10 Kota Tangerang Selatan 10 7

8 SMA Muhammadiyah 8 Ciputat 9 7

9 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang 7 7

10 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN 20 19

Jumlah 98 85

Sumber: Data primer yang diperoleh

Dari Tabel 4.1 terlihat daftar distribusi kuesioner di 7 SMA Negeri, 2 SMA Swasta, dan 1 Madrasah Aliyah Swasta yang berada di wilayah Tangerang Selatan. Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan pengambilan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Total Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang disebar 98 100%

Kuesioner yang tidak kembali 13 13,27%

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 4.2 (Lanjutan)

Total Pengiriman dan Pengambilan Kuesioner

Keterangan Jumlah Persentase

Kuesioner yang kembali (tidak dapat diolah) 6 6,12% Kuesioner yang kembali (dapat diolah) 79 80,61% Sumber: Data primer yang diperoleh

Tabel 4.2 menunjukkan total kuesioner yang disebar kepada responden sebanyak 98 kuesioner atau dengan persentase sebesar 100%. Sedangkan jumlah kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 kuesioner (13,27%). Dalam proses pemasukan data, sebanyak 6 kuesioner (6,12%) dari responden tidak dapat digunakan dalam penelitian ini, karena adanya data yang tidak diisi secara lengkap. Jumlah kuesioner yang diisi lengkap dan dapat diolah sebanyak 79 kuesioner (80,61%). Adapun deskripsi pengenai karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Pria 43 54,4 54,4 54,4

Wanita 36 45,6 45,6 100,0

Total 79 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari Tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 43 orang responden (54,4%) didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 36 orang responden (45,6%) berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid D3 1 1,3 1,3 1,3 S1 45 57,0 57,0 58,2 S2 33 41,8 41,8 100,0 Total 79 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa 1 orang responden (1,3%) berpendidikan terakhir Diploma tiga (D3). Sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata satu (S1) dengan jumlah 45 responden (57,0%), serta sebanyak 33 responden (41,8%) berpendidikan terakhir Strata dua (S2).

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 1 tahun 1 1,3 1,3 1,3 > 3 tahun 70 88,6 88,6 89,9 1-3 tahun 8 10,1 10,1 100,0 Total 79 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun sebanyak 70 responden (88,6%). Sedangkan sebanyak 8 responden (10,1%) memiliki pengalaman

kerja antara 1-3 tahun. Sisanya sebanyak 1 responden (1,3%) memiliki pengalaman kerja di bawah 1 tahun.

d. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 30 tahun 4 5,1 5,1 5,1 > 40 tahun 54 68,4 68,4 73,4 30-40 tahun 21 26,6 26,6 100,0 Total 79 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden yang berusia kurang dari 30 tahun berjumlah 4 orang (5,1%), untuk responden yang berusia lebih dari 40 tahun berjumlah 54 orang (68,4%), dan untuk responden yang berusia 30 sampai 40 tahun berjumlah 21 orang (26,6%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak adalah berusia lebih dari 40 tahun.

B. Hasil Uji dan Pembahasan 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Budgetary Participation, Information Asymmetry, Budget Emphasis, Job Relevant Information dan Budgetary Slack yang akan diuji secara deskriptif seperti yang terlihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

TBP 79 14 30 1821 23,05 3,619 TIA 79 14 30 1710 21,65 3,823 TBE 79 14 28 1742 22,05 3,226 TJRI 79 20 49 3079 38,97 4,267 TBS 79 17 30 1852 23,44 3,177 Valid N (listwise) 79

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menjelaskan pada variabel budgetary participation jawaban minimum responden adalah sebesar 14 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata total jawaban adalah 23,05 dan standar deviasi sebesar 3,619. Pada variabel information asymmetry, jawaban minimum responden adalah sebesar 14 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata total jawaban adalah 21,65 dengan standar deviasi 3,823. Variabel budget emphasis memiliki jawaban minimum responden sebesar 14 dan maksimum 28 dengan rata-rata jawaban sebesar 22,05 dan standar deviasi sebesar 3,226. Pada variabel job relevant information, nilai minimum jawaban responden adalah sebesar 20 dan maksimum sebesar 49 dengan rata-rata jawaban sebesar 38,97 dan standar deviasi sebesar 4,267. Sedangkan variabel budgetary slack memiliki jawaban minimum sebesar 17 dan maksimum sebesar 30 dengan rata-rata jawaban sebesar 23,44 dan standar deviasi 3,177.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel Budgetary Participation,

Information Asymmetry, Budget Emphasis, Job Relevant Information dan Budgetary Slack adalah setuju.

2. Hasil Uji Instrumen a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi pada tabel bivariate correlations. Apabila nilai signifikansi yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Budgetary Participation dalam Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Budgetary Participation (BP)

No Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria BP1 0,646** 0,000 Valid BP2 0,518** 0,000 Valid BP3 0,731** 0,000 Valid BP4 0,749** 0,000 Valid BP5 0,763** 0,000 Valid BP6 0,662** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output menunjukkan bahwa variabel budgetary participation mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel budgetary participation adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Information Asymmetry dalam Tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Information Asymmetry (IA)

No Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria IA1 0,716** 0,000 Valid IA2 0,585** 0,000 Valid IA3 0,616** 0,000 Valid IA4 0,684** 0,000 Valid IA5 0,651** 0,000 Valid IA6 0,559** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output menunjukkan bahwa variabel information asymmetry mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel information asymmetry adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Budget Emphasis dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Budget Emphasis (BE)

No Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria BE1 0,482** 0,000 Valid BE2 0,670** 0,000 Valid

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 4.10 (Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Budget Emphasis (BE)

BE3 0,679** 0,000 Valid

BE4 0,688** 0,000 Valid

BE5 0,763** 0,000 Valid

BE6 0,595** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output menunjukkan bahwa variabel budget emphasis mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel budget emphasis adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Job Relevant Information dalam Tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Job Relevant Information (JRI)

No Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Kriteria JRI1 0,524** 0,000 Valid JRI2 0,749** 0,000 Valid JRI3 0,756** 0,000 Valid JRI4 0,631** 0,000 Valid JRI5 0,708** 0,000 Valid JRI6 0,651** 0,000 Valid JRI7 0,569** 0,000 Valid JRI8 0,644** 0,000 Valid JRI9 0,588** 0,000 Valid JRI10 0,670** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output menunjukkan bahwa variabel job relevant information mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

semua butir pertanyaan untuk variabel job relevant information adalah valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas variabel Budgetary Slack dalam Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Budgetary Slack (BS)

No Pearson Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan BS1 0,645** 0,000 Valid BS2 0,601** 0,000 Valid BS3 0,590** 0,000 Valid BS4 0,701** 0,000 Valid BS5 0,717** 0,000 Valid BS6 0,618** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil output menunjukkan bahwa variabel budgetary slack mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi di bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel budgetary slack adalah valid.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,70. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil pengujian reliabilitas variabel budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, job relevant information, dan budgetary slack.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budgetary Participation

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,766 ,769 6

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel budgetary participation sebesar 0,769 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel information asymmetry.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Information Asymmetry

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,705 ,705 6

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel information asymmetry sebesar 0,705 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel budget emphasis.

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budget Emphasis

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,721 ,724 6

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel budget emphasis sebesar 0,724 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel job relevant information.

Tabel 4.16

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Job Relevant Information

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,840 ,848 10

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel job relevant information sebesar 0,848 sehingga dapat disimpulkan bahwa

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel budgetary slack.

Tabel 4.17

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budgetary Slack

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,720 ,721 6

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel budgetary slack sebesar 0,721 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,70.

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Jumlah Item

Keterangan Budgetary Participation 0,769 6 Reliabel Information Asymmetry 0,705 6 Reliabel

Budget Emphasis 0,724 6 Reliabel

Job Relevant Information 0,848 10 Reliabel

Budgetary Slack 0,721 6 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan memperoleh hasil yang reliabel. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap item

pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Hasil uji multikolonieritas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien Korelasi

Coefficient Correlationsa

Model TJRI TBP TIA TBE

1 Correlations TJRI 1,000 -,166 ,148 -,301 TBP -,166 1,000 -,038 ,174 TIA ,148 -,038 1,000 -,064 TBE -,301 ,174 -,064 1,000 Covariances TJRI ,006 -,001 ,001 -,002 TBP -,001 ,008 ,000 ,002 TIA ,001 ,000 ,007 -,001 TBE -,002 ,002 -,001 ,010 a. Dependent Variable: TBS

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa tidak ada korelasi yang cukup tinggi antar variabel. Oleh karena korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas.

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 10,962 4,178 2,624 ,011 TBP ,485 ,087 ,553 5,584 ,000 ,955 1,047 TIA -,063 ,081 -,076 -,780 ,438 ,977 1,023 TBE ,182 ,101 ,185 1,808 ,075 ,893 1,119 TJRI -,035 ,077 -,046 -,450 ,654 ,880 1,136 a. Dependent Variable: TBS

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.20, hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10, yaitu 0,955 untuk variabel budgetary participation, 0,977 untuk variabel information asymmetry, 0,893 untuk variabel budget emphasis, dan 0,880 untuk variabel job relevant information.

Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu pun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, yaitu 1,047 untuk variabel budgetary participation, 1,023 untuk variabel information asymmetry, 1,119 untuk variabel budget emphasis, dan 1,136 untuk variabel job relevant information. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas terdapat dalam Gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Gambar 4.1, grafik scatterplots terlihat bahwa titik-tirik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi budgetary slack berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya, yaitu budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, dan job relevant information.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 di atas, penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 4. Hasil Uji Hipotesis

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang dilakukan, didapat nilai konstanta sebesar 10.962, koefisien regresi untuk budgetary participation sebesar 0,485, koefisien regresi untuk information asymmetry sebesar -0,063, koefisien regresi untuk budget emphasis sebesar

0,182, dan koefisien regresi untuk job relevant information sebesar -0,035. Berdasarkan koefisien determinasi tersebut dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 10.962 + 0,485 X1 – 0,063 X2 + 0,182 X3 – 0,035 X4 Di mana: Y = Budgetary Slack X1 = Budgetary Participation X2 = Information Asymmetry X3 = Budget Emphasis

X4 = Job Relevant Information

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.. Hasil uji koefisien determinasi antara Budgetary Participation, Information Asymmetry, Budget Emphasis, dan Job Relevant Information terhadap Budgetary Slack dapat dilihat pada Tabel 4.21 di bawah ini:

Tabel 4.21

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,555a ,308 ,270 2,715

a. Predictors: (Constant), TJRI, TBP, TIA, TBE b. Dependent Variable: TBS

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.21 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,270. Hal ini menandakan bahwa variabel budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, dan job relevant information hanya dapat menjelaskan 27% variasi variabel budgetary slack. Sedangkan sisanya, yaitu 73% (100% – 27%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti self estee (Ardanari, 2014), ketidakpastian tugas dan efektivitas pengendalian anggaran (Nugroho, 2012), organisational culture dalam penelitian (Ajibolade dan Akinniyi, 2013), komitmen organisasi (Anggasta dan Murtini, 2014), dan lain-lain.

Standard Error of the Estimate (SEE) sebesar 2,715. Semakin kecil nilai SEE (lebih kecil daripada nilai standar deviasi variabel dependen) akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Nilai SEE yang diperoleh sebesar 2,715 lebih kecil daripada nilai standar deviasi sebesar 3,177, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tepat dalam memprediksi variabel budgetary slack. b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial atau individual (uji statistik t) ditunjukkan dalam Tabel 4.22 sebagai berikut:

Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t

Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10,962 4,178 2,624 ,011 TBP ,485 ,087 ,553 5,584 ,000 TIA -,063 ,081 -,076 -,780 ,438 TBE ,182 ,101 ,185 1,808 ,075 TJRI -,035 ,077 -,046 -,450 ,654 a. Dependent Variable: TBS

Sumber: Data Primer yang diolah

Adapun uji individual yang dilakukan antara lain: 1) Pengaruh Budgetary Participation terhadap Budgetary Slack

H01 : Budgetary participation tidak berpengaruh terhadap budgetary slack

HA1 : Budgetary participation berpengaruh terhadap budgetary slack

Berdasarkan Tabel 4.22, nilai signifikansi variabel budgetary participation sebesar 0,000, atau mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis HA1 diterima yang artinya budgetary participation berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

2) Pengaruh Information Asymmetry terhadap Budgetary Slack

H02 : Information asymmetry tidak berpengaruh terhadap budgetary slack

HA2 : Information asymmetry berpengaruh terhadap budgetary slack

Berdasarkan Tabel 4.22, nilai signifikansi variabel information asymmetry sebesar 0,438, atau mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis HA2 ditolak yang artinya information asymmetry tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

3) Pengaruh Budget Emphasis terhadap Budgetary Slack

H03 : Budget emphasis tidak berpengaruh terhadap budgetary slack HA3 : Budget emphasis berpengaruh terhadap budgetary slack Berdasarkan Tabel 4.22, nilai signifikansi variabel budget emphasis sebesar 0,075, atau mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis HA3 ditolak yang artinya budget emphasis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

Apabila menggunakan nilai signifikansi 0,10 atau 10%, maka budget emphasis berpengaruh signifikan terhadap budgetary slack, karena nilai signifikansi budget emphasis sebesar 0,075 lebih kecil dari pada 0,10.

4) Pengaruh Job Relevant Information terhadap Budgetary Slack

H04 : Job relevant information tidak berpengaruh terhadap budgetary slack

HA4 : Job relevant information berpengaruh terhadap budgetary slack

Berdasarkan Tabel 4.22, nilai signifikansi variabel job relevant information sebesar 0,654, atau mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan hipotesis HA4 ditolak yang artinya job relevant information tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

c. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara simultan (uji statistik F) ditunjukkan dalam Tabel 4.23 sebagai berikut:

Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 242,172 4 60,543 8,216 ,000b

Residual 545,322 74 7,369

Total 787,494 78

a. Dependent Variable: TBS

b. Predictors: (Constant), TJRI, TBP, TIA, TBE Sumber: Data Primer yang diolah

Hipotesis penelitian untuk uji F dapat dirumuskan sebagai berikut:

H05 : Budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, dan job relevant information tidak berpengaruh secara simultan terhadap budgetary slack

HA5 : Budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, dan job relevant information berpengaruh secara simultan terhadap budgetary slack

Dari uji ANOVA atau uji F didapat nilai F hitung sebesar 8.216 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi budgetary slack atau dapat dikatakan bahwa hipotesis HA5 diterima, yaitu budgetary participation, information asymmetry, budget emphasis, dan job relevant information berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap budgetary slack.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Budgetary Participation terhadap Budgetary Slack

Budgetary participation memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budgetary slack pada Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan dengan nilai koefisien 0,485 dan tingkat signifikansi 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai probabilitas signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa budgetary participation berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardanari dan Putra (2014), Ajibolade dan Akinniyi (2013), Anggasta

dan Murtini (2014), Oktorina dan Soenarno (2013), Srimuliani et. al. (2014) dan Triana et. al (2012) yang menyatakan bahwa budgetary participation berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack. Namun, hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfebriano (2013) dan Raudhiah et. al. (2014) yang menyatakan bahwa budgetary participation tidak berpengaruh terhadap budgetary slack.

Budgetary participation merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh beberapa pihak di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka. Partisipasi ini dapat menyebabkan dampak positif maupun negatif. Menurut Onsi (1973) dalam Anggasta dan Murtini (2014:515), senjangan anggaran menurun sejak partisipasi mengarah pada komunikasi yang positif di antara para manajer. Keikutsertaan pihak-pihak dalam penyusunan anggaran akan membuat mereka menjadi lebih produktif dan menyebabkan para manajer, yang dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, beserta jajarannya, merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan dan menjalankan apa yang telah direncanakannya dengan lebih bertanggung jawab.

Partisipasi dalam penganggaran memberikan manfaat bagi organisasi bila berjalan efektif. Namun, apabila pihak-pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran tidak kompeten dalam bidangnya ataupun pihak-pihak tersebut memiliki maksud terselubung di dalam keterlibatannya pada penyusunan anggaran, maka tindakannya itu akan menimbulkan slack.

2. Pengaruh Information Asymmetry terhadap Budgetary Slack

Information asymmetry tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budgetary slack pada Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan dengan nilai koefisien -0,063 dan tingkat signifikansi 0,438. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai probabilitas signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa information asymmetry tidak berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Raudhiah et. al. (2014) yang menyatakan bahwa information asymmetry tidak berpengaruh

Dokumen terkait