• Tidak ada hasil yang ditemukan

Variabel (Y) Konsep diri remaja

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.2. Tehnik Pengolahan Data

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini menyangkut jenis kelamin usia, agama, pendidikan ornag tua, pekerjaan orang tua, urutan anak dalam keluarga, status anak, dan tempat tinggal anak. Adapun frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

a. Jenis Kelamin Tabel 7

Jenis Kelamin Frequency %

Pria 36 41.4

Wanita 51 58.6

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak adalah Wanita sebanyak 51 orang (58,6 %), dan selebihnya adalah pria sebanyak 36 orang (41,4%).

Dapat disebutkan bahwa mayoritas responden mayoritas responden siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita sebanyak 51 orang (58 %).

b. Usia Tabel 8 Usia Frequency % 15 tahun 4 4,6 16 tahun 32 36,8 17 tahun 31 35,6 18 tahun 20 23.0 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah usia 16 tahun sebanyak 32 orang (36,8%), usia 17 tahun sebanyak 31 orang (35,6%) 18 tahun sebanyak 20 orang (23,0%) dan yang paling mudah yakni 15 tahun sebanyak 4 orang (4,6%).

Dapat disebutkan bahwa mayoritas responden siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi dalam penelitian ini berusia 16 tahun, hal ini terlihat dari jumlah responden sebanyak 32 orang (36,8%).

c. Agama Tabel 9

Jenis Kelamin Frequency %

Kristen Protestan 71 81,6

Islam 13 14,9

Kristen Katolik 3 3,4

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah agama Kristen Protestan sebanyak 71 orang (81,6%), agama Islam sebanyak 13 orang (14%(, dan agama Kristen Katolik sebanyak 3 orang (3,4%).

d. Pendidikan Orang Tua

Tabel 10

Pendidikan Orangtua Frequency %

SD 2 2,3 SLTP 9 10.3 SLTA 43 49,4 SARJANA 33 37,9 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas sebanyak 43 orang (49,4%), Sarjana sebanyak 33 orang (37,9%), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama sebanyak 9 orang (10.3%) dan Sekolah Dasar Sebanyak 2 orang (2,3%).

e. Pekerjaan Orang tua

Tabel 11

Pendidikan Orangtua Frequency %

PNS 34 39,1 ABRI 4 4.6 Guru 7 8.0 Swasta 2 2.3 Petani 35 40.2 Wiraswasta 3 3.4 Ahli Profesional 2 2.3 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah Petani sebanyak 35 orang (40,2%), Pegawai Negeri Sipil sebanyak 34 orang (39,1%), Guru sebanyak 7 orang (8.0%) ABRI sebanyak 4 orang (4,6%), Wiraswasta Sebanyak 3 orang (3,4%), Pegawai Swasta sebanyak 2 orang (2,3%), dan ahli profesional sebanyak 2 orang (2,3%)

f. Urutan anak dalam keluarga

Tabel 12

Urutan anak Frequency %

Pertama 24 27.6 Kedua 31 35.6 Ketiga 16 18.4 Keempat 9 10.3 Kelima 7 8.0 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah anak kedua sebanyak 31 orang (35,6%), anak pertama sebanyak 24 orang (27,6%), anak ketiga sebanyak 16 orang (18.4%) Anak keempat sebanyak 9 orang (10,3%), dan anak kelima Sebanyak 7 orang (8,0%).

g. Status anak

Tabel 13

Status anak Frequency %

Kandung 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah anak kandung sebanyak 87 orang (100.0%). Sehingga diketahui semua responden siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi adalah anak kandung.

h. Tempat Tinggal Anak

Tabel 14

Tempat tinggal anak Frequency %

Orang tua 83 95.4

Wali 3 3.4

Sewa 1 1.1

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah orangtua sebanyak 83 orang (95,4%), wali sebanyak 3 orang (3,4%), dan sewa Sebanyak 1 orang (1,1%).

2. Komunikasi Antar Pribadi

Pada bagian ini dikemukakan data tentang Komunikasi Antar Pribadi, yakni menyangkut :

a. Frekuensi berkomunikasi dengan orang tua

b. Proses komunikasi antar pribadi yang dilakukan antara remaja dengan orang tua c. Waktu yang diperlukan untuk melakukan komunikasi antar pribadi

Tabel 15 Frekuensi komunikasi dengan

orang tua Frequency % Tidak pernah 8 9.2 Jarang 20 23.0 Sering 42 48.3 Sangat sering 17 19.5 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 42 responden (48,3%) mengatakan sering berkomunikasi dengan orang tua, 20 responden (23,0%) mengatakan jarang berkomunikasi dengan orang tua, 17 responden (19,5%) mengatakan sangat sering berkomunikasi dengan orang tua, selebihnya 8 responden (9,2%) mengatakan tidak pernah berkomunikasi dengan orangtua.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan sering berkomunikasi dengan orang tua, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 12 orang (43,3%).

Berkomunikasi dengan orang tua merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya konsep diri yang positif, dari komunikasi inilah orang tua dapat memberikan arahan dan pesan yang baik dengan anak sehinga anak dalam menghadapi lingkungan luasnya tidak canggung.

Tabel 16

No Waktu Komunikasi

Sangat sering

Sering Jarang Tidak

pernah Jumla h F % F % F % F % 1 Makan Pagi 9 10.3 33 37.9 39 44.8 5 6.9 87 2 Makan siang 13 14.9 17 19.5 50 57.5 7 8.0 87 3 Makan malam 31 35.6 37 42.5 18 20.7 1 1.1 87 4 Saat santai 34 39.1 35 40.2 16 18.4 2 2.3 87 5 Menonton TV 26 29.9 41 47.1 19 21.8 1 1.1 87 6 Saat Liburan 22 25.3 25 28.7 31 35.6 9 10.3 87 7 Saat ada masalah 11 12.6 21 24.1 39 44.8 16 18.4 87

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa waktu berkomunikasi yang sangat sering dilakukan anak dengan orang tua adalah saat santai dengan jumlah 34 responden (39,1%), pada saat makan malam 31 responden (35,6%), pada saat menonton TV 26 responden (29.9%), pada saat liburan 22 responden (25,3%), pada saat makan siang 13 responden (14,9%), pada saat ada masalah 11 responden (12,6%), pada saat makan pagi 9 responden (10,3%).

Sedangkan waktu komunikasi yang sering dilakukan anak dengan orang tua adalah menonton TV 41 responden (47,1%), pada saat makan malam 37 responden (42,5%), saat santai 35 responden (40,2%), pada saat makan pagi 33 responden (37,9%), saat liburan 25 responden (28,7%), saat ada masalah 21 responden (24,1%).

Waktu komunikasi yang jarang dilakukan anak dengan orangua adalah makan siang 50 responden (57,5%), pada saat makan pagi dan ada masalah 39 responden (44,8%), pada saat liburan 31 responden 31 responden (35,6%), menonton TV 19 responden (21,8%), makan malam 18 responden (20,7%), saat santai 16 responden (18,4%).

Tabel 17

Topik pembicaraan Frequency %

Kesulitan menerima pelajaran 36 41.4

Cita-cita 17 19.5

Kegiatan di luar sekolah 14 16.1

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 36 responden (41,4%) mengatakan topik komunikasi dengan orang tua adalah kesulitan menerima pelajaran, 20 responden (23,0%) mengatakan topik komunikasi dengan orang tua adalah kesulitan keuangan, 17 responden (19,5%) mengatakan topik komunikasi dengan orang tua adalah cita-cita, selebihnya 14 responden (16,1%) mengatakan topik komunikasi dengan orangtua adalah mengenai kegiatan di luar sekolah.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan topik komunikasi dengan orang tua adalah mengenai kesulitan menerima pelajaran, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 36 orang (41,4%).

Hal ini dikarenakan responden masih merupakan siswa dan masih menerima pelajaran di sekolah. Disinilah komunikasi dilakukan agar anak merasa yakin bahwa ia pasti mampu menerima pelajaran dan orang tua memberikan jalan keluarg agar anak mengikuti pelajaran tambahan atau lebih giat dan disiplin dalam belajar. Orang tua berperan sebagai pendorong anak agar lebih maju dan tidak merasa rendah diri.

Tabel 18

Kebebasan dari orangtua Frequency %

Bergaul dengan teman 17 19.5

Cita-cita 49 56.3

Menggunakan uang 20 230

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 49 responden (53,3%) mengatakan kebebasan yang diberikan orang tua adalah cita-cita, 20 responden (23,0%) mengatakan kebebasan yang diberikan orang tua adalah menggunakan uang, 17 responden (19,5%) mengatakan kebebasan yang diberikan orang tua adalah bergaul dengan teman, selebihnya 1 responden (1,1%) mengatakan kebebasan yang diberikan orangtua adalah disiplin belajar.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan kebebasan yang diberikan orang tua adalah mengenai cita-cita, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 49 orang (56,3%).

Hal ini dikarenakan sifat orang tua yang demokrasi terhadap anak dan tidak adanya otoriter dari orang tua yang berlebihan. Dalam kebebasan ini adalah akan lebih giat karena mencapai cita-cita yang diinginkan anak akan menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang digemarinya.

Tabel 19

Cara Berkomunikasi Frequency %

Diskusi 10 11.5

Humor 8 9.2

Cerita 48 55.2

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 48 responden (55,2%) mengatakan cara berkomunikasi yang dilakukan orang tua adalah cerita, 21 responden (24,1%) mengatakan cara berkomunikasi yang dilakukan orang tua adalah dialog, 10 responden (11,5%) mengatakan cara berkomunikasi yang dilakukan orang tua adalah diksusi, selebihnya 8 responden (9,2%) mengatakan cara berkomunikasi yang dilakukan orangtua adalah humor.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan cara berkomunikasi yang dilakukan orang tua adalah mengenai cerita, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 48 orang (55,2%).

Hal ini dikarenakan berkomunikasi dengan bercerita membuat anak tetap mengingat pesan-pesan dari cerita. Dengan bercerita anak dibawa dalam situasi yang informal dimana anak senang mendengarkan cerita, dan memperoleh pandangan baru terhadap masalah yang dihadapi. Anak pada saat ini memiliki minat terhadap peristiwa-peristiwa yang dialaminya, minat ini diungkapkan terutama melalui pembicaraan dengan orang tua.

No Bentuk perhatian

Sangat sering

Sering Jarang Tidak

pernah Jumla h F % F % F % F % 1 Memberi tugas rumah 29 33. 3 40 46.0 17 19.5 1 1.1 87 2 Makan malam bersama 28 32. 3 35 40.2 24 27.6 - - 87 3 Berkunjung ke keluarga besar 9 103 44 50.6 32 36.8 2 2.3 87 4 Ketempat ibadah 1 1.1 38 43.7 38 43.7 10 11.5 87 5 Mengikuti kegiatan agama 1 1.1 23 26.4 51 58.6 12 13.8 87

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa bentuk perhatian yang sangat sering dilakukan orang tua dengan anak adalah memberikan tugas dirumah dengan jumlah 29 responden (33,3%), pada saat makan malam 28 responden (32,2%), berkunjung ke rumah keluarga besar 9 responden (10.3%), ke tempat beribadah dan mengikuti kegiatan agama 1 responden (1,1%).

Sedangkan bentuk perhatian yang sering dilakukan orangtua dengan anak adalah adalah berkunjung ke rumah keluarga besar 44 responden (50,6%), memberi tugas di rumah 40 responden (46,0%), ke tempat beribadah 38 responden (43.7%), pdpada makan malam bersama 35 responden (40,2%) mengikuti kegiatan agama 23 responden (26,4%).

Bentuk perhatian yang jarang dilakukan orang tua dengan anak adalah mengikuti kegiatan 51 responden (58,6%), ke tempat beribadah 38 responden (43,7%), berkunjung ke rumah keluarga besar 32 responden (36,8%), saat

makan malam bersama 24 responden (27,6%), memberi tugas di rumah dengan jumlah 17 responden (19,5%).

III. Konsep Diri

Pada bagian ini dikemukakan data tentang konsep diri, yakni menyangkut : a. Perhatian (attention) b. Efek kognitif c. Efek Positif d. Efek behavioral Tabel 21

No Orang yang dibutuhkan F %

1 Ayah 5 5.7

2 Ibu 53 60.9

3 Kakak/adik 1 1.1

4 Lainnya 28 32.2

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas bahwa sebanyak 53 responden (60,9) mengatakan orang yang dibutuhkan adalah Ibu 28 responden (32,2%) mengatakan orang yang dibutuhkan adalah lainnya (teman dan pacar), 5 responden (5,7%0) mengatakan orang yang mengatakan orang yang

dibutuhkan adalah ayah, selebihnya 1 responden (1,1%) mengatakan orang yang dibutuhkan mayoritas siswa sekolah menengah.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan orang yang dibutuhkan adalah ibu, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 53 responden (60,9%).

Hal ini dikarenakan setiap anak anak memiliki ikatan batin dengan ibunya. Faktor ibu yang dominan dalam keluarga dimana ibu berperan sebagai orang yang paling mengerti kondisi anak karena dari kecil hingga besar kehidupan anak diatur oleh ibu baik itu tingkah laku hingga kedisplinan anak Ibu merupakan yang dapat yang dapat dipercaya dalam segala urusan.

Tabel 22

No Tingkat keyakinan diri sendiri F %

1 Yakin Bisa 35 40.2

2 Bisa 49 56.3

3 Tidak bisa 1 1.1

4 Tidak Tahu 2 2.3

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 49 responden (56,3%) mengatakan bisa dalam mengatasi masalah, 35 responden (40,2%)

mengatakan yakin bisa dalam mengatasi masalah, 2 responden, selebihnya 1 responden (11%) mengatakan tidak bisa dalam menghadapi masalah.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatasi bisa dalam mengatasi masalah, hal ini dalam jumlah data responden yang tercipta adalah poisitif dimana anak menganggap dirinya bisa dalam mengatasi masalah. Konsep diri ini tidak terlepas dari peranan orang tua yang menanggap anak mampu serta sudah dewasa dalam mengambil keputusan. Komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak akan mempengaruhi rasa percaya diri dan kemampuan anak dalam mempertanggungjawabbkan tindakannya.

Tabel 23 No Kepercayaan terhadap orang

tua F % 1 Sangat menerima 35 40,2 2 Menerima 49 56,3 3 Kurang menerima 6 3,4 4 Tidak menerima - - Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 49 responden (56,3%) mengatakan sangat mengerima terhadap arahan dan pesan dari orangtua, 35 responden (40,2%), mengatakan menerima terhadap arahan dan pesan dari orang tua, 3 responden (3,4%) mengatakan kurang menerima terhadap arahan dan pesan dari orang tua, 3 responden (2,4%) mengatakan menerima terhadap arahan dan pesan dari orangtua.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa sekolah menengah umum negeri 1 Berastagi mengatakan sangat menerima terhadap arahan dan pean dari orang tua, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 49 responden (55,3%).

Hal ini dikarenakan orang tua masih dianggap sebagai tumpuan dan pencari solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi atau akan dihadapi anak. Kreadibilitas orang tua masih sangat terperaya dikarenkan adanya suasana komunikasi yang nyaman bagi anak terpercaya dikarenakan adanya suasana komunikasi yag nyaman bagi naka serta kondisi rumah sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak. Pesan atau arahan yang diberikan sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak. Pesan atau arahan yang diberikan ornag tua dianggap sebagai saran dan kritikan yang membangun diri anak.

Tabel 24

No Orang yang dibutuhkan F %

2 Menerima 48 55.2

3 Kurang menerima 10 11.5

4 Tidak Menerima - -

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas dikethaui bahwa sebanyak 48 responden (55,2%) mengatakan menerima terhadap penerimaan keluhan kepada orangtua, 29 responden (33,3%) mengatakan sangat menerima terhaap penerimaan keluhan orang tua 10 responden (11,5%) mengatakan kurang menerima terhadap penerimaan keluhan kepada orang tua.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan menerima terhadap penerimaan keluhan kepada orang tua, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 48 responden (55,2%).

Hal ini dikarenakan orang tua sebagai tempat diskusi yang baik, dimana orang tua menerima keluhan yang disampaikan anak bukan sebagai perbandingan atau sikap remaja yang terlampau kritis terhdap diri mereka dan terhadap pola kehidupan keluarga. Setiap remaja memperoleh rasa aman bila berada diantara orang tua dan membicarakan hal-hal yang menarik atau yang mengganggunya. Persetujuan seperti ini merupakan kesempatan untuk mengeluarkan isi hati dan memperoleh pendangan batu terhadap masalah yang dihadapi.

No Perlakuan Orang tua F % 1 Sangat Baik 48 55.2 2 Baik 36 41.4 3 Kurang Baik 3 3.4 4 Tidak Baik - - Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 48 responden (55,2%) mengatakan perlakuan orang tua terhadap anak di rumah sangat baik 36 responden (41,4%) mengatakan perlakuan orang tua terhadap anak di rumah baik, 3 responden (3,4%0 mengatakan perlakuan orang tua terhadap anak di rumah kurang baik.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan perlakuan orangtua terhadap anak di rumah sangat baik, hal ini dilihat dari jumlah data responden sebanyak 48 responden (55,2%).

Hal ini dikarenakan orang tua masih memiliki kewajiban memberikan rasa rasa lebih kasih sayang terhadap anaknya serta adanya rasa tanggung jawab terhaap pemenuhan kebutuhan anak akan cinta kasih orang tua di rumah.

Tabel 26

No Hubungan keluarga F %

2 Harmonis 42 48.3

3 Kurang harmonis 9 10.3

4 Tidak harmonis 1 1.1

Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 42 responden (48,3%) mengatakan hubungan keluarga adalah harmonis, 35 responden (40,2%) mengatakan hubungan keluarga sangat harmonis, 9 responden (10,3%), mengatakan hubungan keluarga kurang harmonis, 1 responden (1,1%) mengatakan hubungan keluarga tidak harmonis.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan hubungan keluarga harmonis hal ini dpat dilihat dari jumlah data responden sebanyak 42 responden (48,3%).

Hal ini dikarenakan rumah masih dianggap sebagai tempat yang menyenangkan dan tempat yang sangat baik untuk berkomunikasi. Hubungan keluarga apabila hubungan keuarga harmonis maka konsep diri yang akan didpat adalah positif dan sebaliknya. Komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan dan perilakukanya. Sehingga orang tua dapat memahami kebutuhan anak dan tidak terjadinya kesalahpahaman diantara anak dan orang tua.

No Harapan F % 1 Melanjutkan Sekolah 32 36.8 2 Bekerja 1 1.1 3 Orang berhasil 50 57.5 4 Mendapat pengakuan 4 4.6 Total 87 100.0

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 50 responden (57%) mengatakan harapan utama responden adalah menjadi orang berhasil, 32 responden (,36,8%) mengatakan harapan utama responden adalah melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, 4 responden (4.6%) mengatakan harapan utama responden adalah mendapat pengakuan dari orang lain 1, responden (11%) mengatakan harapan utama responden adalah bekerja.

Dengan demikian dapat disebutkan mayoritas siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi mengatakan hubungan keluarga harmoni, hal ini dapat dilihat dari jumlah data responden diri anak yang positif dimana ia mengetahui.

Hal ini dikarenakan konsep diri anak yang positif dimana ia mengetahui apa yang diinginkannya dan mempunyai optimisme dalam memandang masa depan. Remaja juga mempunyai tujuan untuk taraf perkembangan yang diinginkannya, disamping itu remaja juga memiliki kebutuhan, harapan, dan tuntutan dalam dirinya, yang harus diselaraskan dengan tuntutan dari lingkungan.

Dokumen terkait