• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik WPSTL

7. Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL)

7.2 Karakteristik WPSTL

Sebagian besar WPSTL di sembilan kota berumur 30 tahun ke atas (35%). Bitung memiliki WPSL dengan umur 30 tahun ke atas terbanyak, sedangkan Tangerang memiliki WPSTL dengan umur 30 tahun ke atas paling sedikit.

Grafik 94. Umur WPSTL menurut Kota tahun 2013

Hasil survei menunjukkan bahwa WPSTL yang memiliki tingkat pendidikan SMA dan Akademi/PT lebih banyak daripada WPSTL yang berpendidikan rendah. Sebagian besar WPSTL memiliki tingkat pendidikan SMA (48%).

Grafik 95. Pendidikan WPSTL menurut Kota tahun 2013

Sebagian besar WPSTL di sembilan kota survei menyatakan tinggal bersama wanita lain di lokasi kerjanya (26%) dan tinggal sendiri (24%). WPSTL yang tinggal bersama wanita lain di lokasi kerjanya paling banyak berada di Mimika (87%) dan WPSTL yang tinggal sendirian paling banyak di Makassar (41%).

7.3 Prevalensi HIV dan IMS

Prevalensi HIV total pada WPSTL mengalami penurunan dari 3,2% (2009) menjadi 1,6% (2013). Prevalensi tertinggi terdapat pada WPSTL di Mimika dan yang terendah di Palembang.

Grafik 97. Prevalensi HIV pada WPSTL menurut Kota tahun 2013

Grafik 98. Prevalensi HIV WPSTL di Kota yang Sama pada tahun 2009 & 2013

Prevalensi HIV pada WPSTL yang bekerja sebagai pekerja seks selama 1-24 bulan dijadikan sebagai indikator proxy untuk insiden HIV. Insiden HIV tersebut menurun dari 3,6% di tahun 2009 menjadi 1,2% di tahun 2013 dengan Mimika sebagai kota tanpa perubahan insiden.

Grafik 99. Prevalensi HIV WPSTL yang Menjual Seks dalam 24 bulan terakhir tahun 2009 & 2013

Prevalensi sifilis di sembilan kota berkisar dari 0,9-2,8. Sifilis paling banyak terdapat pada WPSTL di Palembang dan paling rendah di Yogyakarta.

Grafik 100. Prevalensi Sifilis pada WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013

Prevalensi gonore mengalami penurunan di tiap kota kecuali di Pontianak dan Bitung. Prevalensi gonore paling tinggi terdapat di Bengkulu (23%) dan paling rendah di Samarinda (10%).

Grafik 101. Prevalensi Gonore pada WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013

Sebagian besar prevalensi klamidia mengalami penurunan kecuali di Makassar. Prevalensi klamidia tertinggi juga berada di Makassar (38%) dan terendah di Bitung (20%).

Grafik 102. Prevalensi Klamidia pada WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013

7.4 Tingkat Pengetahuan

Sebagian besar WPSTL mengetahui bahwa HIV dapat dicegah dengan saling setia pada satu pasangan. Di Palembang, Yogyakarta, Tangerang, dan Samarinda, WPSTL paling banyak mengetahui bahwa HIV dapat dicegah dengan saling setia pada satu pasangan. WPSTL di Bengkulu dan Bitung paling banyak mengetahui bahwa ODHA tidak dapat dideteksi dengan melihatnya saja. Sedangkan WPSTL di Pontianak dan Mimika paling banyak mengetahui bahwa kondom dapat mencegah HIV.

Grafik 103. Pengetahuan WPSTL berdasarkan Indikator MDGs menurut Kota tahun 2013

Banyaknya WPSTL dengan pengetahuan komprehensif menurun dari 21% pada tahun 2009 menjadi 16% di tahun 2013. Persentase WPSTL dengan pengetahuan komprehensif tertinggi di Kota Bitung dan terendah di Palembang.

Grafik 104. Pengetahuan Komprehensif WPSTL menurut Kota tahun 2009 & 2013

7.5 Perilaku Berisiko dan Pencegahan

7.5.1 Penggunaan Kondom pada Seks Komersial

Penggunaan kondom WPSTL pada seks komersial terakhir mengalami penurunan 7% dari survei sebelumnya. Penggunaan kondom cenderung menurun di tiap kota kecuali pada WPSTL di Bitung dan Makassar. Penggunaan kondom paling tinggi pada WPSTL di Mimika (83%) dan paling rendah di Samarinda (39%).

Grafik 105. Penggunaan kondom WPSTL saat Seks Komersial Terakhir tahun 2009 & 2013

Konsistensi penggunaan kondom WPSTL pada seks komersial 1 minggu terakhir mengalami kenaikan 5% dari tahun 2009. Konsistensi penggunaan kondom tertinggi berada di Mimika (69%) dan terendah di Samarinda (19%).

Grafik 106. Konsistensi Penggunaan Kondom WPSTL saat Seks Komersial tahun 2009 & 2013

7.5.2 Jumlah Pelanggan

Rata-rata pelanggan WPSTL dalam seminggu terakhir hampir sama dengan survei tahun 2009. Kenaikan jumlah pelanggan terbanyak ada di Mimika, sedangkan penurunan pelanggan terbanyak di Yogyakarta.

Tabel 30. Rata-rata Jumlah Pelanggan WPSTL dalam 1 Minggu Menjual Seks Tahun 2009 & 2013

Kota Rata-rata Jumlah Pelanggan

2009 2013 Palembang

7 6

Bengkulu

4

Yogyakarta

6 3

Tangerang

3 4

Pontianak

4 4

Samarinda

3 3

Bitung

2 2

Makassar

4 5

Mimika

1 3

7.6 Cakupan Program

7.6.1 Tes HIV

Hampir setengah dari WPSTL sudah melakukan tes HIV di tiap kota. WPSTL di Kota Mimika paling banyak yang telah melakukan tes HIV dan paling sedikit di Kota Tangerang.

Sebagian besar WPSTL yang pernah melakukan tes HIV telah menerima hasil tesnya. Bila dibandingkan dengan hasil STBP 2009, hampir seluruh kota survei mengalami peningkatan persentase WPSTL yang menerima hasil tes HIV kecuali Tangerang.

Grafik 108. WPSTL yang Menerima Hasil Tes HIV menurut Kota tahun 2009 & 2013

7.6.2 Akses ke Layanan Pengobatan HIV Lanjutan

Dari 35 WPSTL dengan HIV positif hanya 1 WPSTL dari Bitung yang mengakses layanan pengobatan HIV lanjutan (3%).

Tabel 31. WPSTL HIV Positif yang Mengakses Layanan Pengobatan HIV Lanjutan

Akses ke Layanan Pengobatan HIV Lanjutan

Palem

bang Bengkulu Yogyakarta Tangerang Pontianak Samarinda Bitung Makassar Mimika Total

HIV Positif 6 0 3 4 3 4 3 5 7 35

Menerima Layanan HIV

Lanjutan 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 0% 33% 0% 0% 3%

7.6.3 Akses ke Layanan IMS

Secara keseluruhan, WPSTL yang memiliki gejala IMS sebanyak 26% untuk semua kota. Dari semua WPSTL yang mengalami gejala IMS tersebut, sebagian besar pernah berobat ke dokter. Apabila tidak pernah berobat maka sebagian besar melakukan pengobatan sendiri.

Tabel 32. Layanan IMS yang diakses WPSTL menurut Kota tahun 2013

Palemb

ang Bengkulu Yogyakarta Tangerang Pontianak Samarinda Bitung Makassar Mimika Total

Pernah Diobati Diobati ke Puskesmas /RS 24% 21% 33% 17% 38% 29% 41% 29% 100% 32% Diobati ke dokter 67% 68% 58% 71% 56% 47% 33% 57% 0% 56% Lainnya 9% 11% 9% 13% 6% 24% 26% 14% 0% 12% Tidak Pernah Berobat Tidak diobati 27% 24% 21% 28% 6% 15% 8% 36% 0% 20% Diobati sendiri 61% 63% 79% 61% 90% 77% 69% 59% 100% 72% Pengobata n tradisional 0% 5% 0% 0% 2% 0% 0% 3% 0% 2% Lainnya 12% 7% 0% 11% 2% 8% 23% 3% 0% 7%

7.6.4 Akses ke Layanan TB

Hanya 2% WPSTL yang pernah mengakses layanan TB dan 6% WPSTL dengan HIV positif yang pernah mengakses layanan tersebut untuk semua kota. WPSTL dengan HIV positif yang pernah mengakses layanan yaitu masing-masing 1 dari Palembang dan Tangerang.

Tabel 33. WPSTL yang Mengakses Layanan TB

Akses ke Pelayanan TB

Palem

bang Bengkulu Yogyakarta Tangerang Pontianak Samarinda Bitung Makassar Mimi ka Total Semua Responden yang Menjawab 246 197 215 245 247 247 233 241 216 2087 Tidak Pernah 243 190 213 241 243 241 231 240 212 2054 Persentase 99% 96% 99% 98% 98% 98% 99% 100% 98% 98% HIV Positif 5 0 3 4 3 4 3 5 7 34 Tidak Pernah 4 0 3 3 3 4 3 5 7 32 Persentase HIV Positif yang Tidak Pernah mengakses Layanan TB 80% 0% 100% 75% 100% 100% 100% 100% 100% 94%

7.6.5 Pertemuan dengan Petugas Lapangan/Petugas Penjangkau

Sebagian besar WPSTL tidak pernah bertemu petugas dalam 3 bulan terakhir. Jika dibandingkan dengan hasil survei 2009, jumlah WPSTL yang tidak pernah bertemu petugas semakin meningkat.

Grafik 109. Pertemuan WPSTL dengan Petugas LSM menurut Kota tahun 2009 & 2013

Sebagian besar WPSTL menyatakan tidak pernah mendapat kondom gratis dalam 3 bulan terakhir. Jika dibandingkan dengan hasil STBP 2009, WPSTL yang tidak pernah mendapat kondom gratis semakin meningkat.

7.6.6 Kondom Gratis

Sama halnya dengan WPSL, WPSTL paling sering menerima kondom gratis dari fasilitas kesehatan dan LSM. WPSTL di Mimika dan Palembang paling banyak menerima kondom gratis dari fasilitas kesehatan. Sedangkan WPSTL yang menerima kondom gratis dari LSM paling banyak di Makassar. Sumber lain seperti kondom dari mami/mucikari paling banyak diterima oleh WPSTL di Bitung dan Bengkulu. Semua WPSTL di Samarinda mendapatkan kondom gratis dari teman.

Dokumen terkait