• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.1 Kata Keterangan dalam Bahasa Indonesia

4.2.1.1 Definisi Kata Keterangan dalam Bahasa Indonesia

Kata keteranga adalah kata yang berfungsi untuk menerangkan verba, adjektiva, nomina predikat, atau kalimat. Pendapat lain juga hampir sama menyebutkan bahwa kata keterangan itu adalah kata –kata yang memberi keterangan tentang:

1. Kata Kerja 2. Kata Sifat 3. Kata Keterangan 4. Kata Bilangan 5. Seluruh Kalimat

4.2.1.2 Bentuk dan Fungsi Keterangan dalam bahasa Indonesia

Kata keterangan secara tradisional dapat dibagi-bagi lagi atas beberapa macam berdasarkan artinya atau lebih baik berdasarkan fungsinya dalam kalimat, yaitu:

A. Kata Keterangan Kualitatif (Adverbium Kualitatif)

Adalah Kata Keterangan yang menerangkan atau menjelaskan suasana atau situasi dari suatu perbuatan.

Contoh: Ia berjalan perlahan-perlahan Ia menyanyi dengan nyaring

Biasanya Kata Keterangan ini dinyatakan dengan mempergunakan kata depan dengan + Kata Sifat. Jadi sudah tampak di sini bahwa Kata Keterangan itu bukan merupakan suatu jenis kata tetapi adalah suatu fungsi atau jabatan dari suatu kata atau kelompok kata dalam sebuah kalimat.

B. Kata Keterangan Waktu (Adverbium Temporal)

Adalah keterangan yang menunjukkan atau menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa dalam suatu bidang waktu: sekarang, nanti, kemarin, kemudian, sesudah itu, lusa, sebelum, minggu depan, bulan depan, dan lain-lain.

Kata-kata seperti: sudah, telah, akan, sedang, tidak termasuk dalam keterangan waktu, sebab kata-kata tersebut tidak menunjukkan suatu bidang waktu berlangsungnya suatu tindakan, tetapi menunjukkan berlangsungnya suatu peristiwa secara obyektif.

C. Kata Keterangan Tempat (Adverbium Lokatif)

Segala macam kata ini memberi penjelasan atas berlangsungnya suatu peristiwa atau perbuatan dalam suatu ruang, seperti: di sini, di situ, di sana, ke mari, ke sana, di rumah, di Bandung, dari Jakarta dan sebagainya.

Dari contoh-contoh di atas tyang secara konvensional dianggap Kata Keterangan Tempat, jelas tampak bahwa golongan kata ini pun bukan suatu jenis kata, tetapi merupakan suatu kelompok kata yang menduduki suatu fungsi tertentu dalam kalimat. Keterangan Tempat yang

dimaksudkan dalam Tatabahasa-tatabahasa lama terdiri dari dua bagian yaitu kata depan (di, ke, dari) dan kata benda atau kata ganti penunjuk.

D. Kata Keterangan Cara (Keterangan Modalitas)

Adalah kata-kata yang menjelaskan suatu peristiwa karena tanggapan si pembicara atas

berlangsungnya peristiwa tersebut. Dalam hal ini subyektivitas lebih ditonjolkan. Keterangan ini menunjukkan sikap pembicara, bagaimana cara ia melihat persoalan tersebut. Pernyataan sikap pembicara atau tanggapan pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut dapat berupa:

1. Kepastian : memang, niscaya, pasti, sungguh, tentu, tidak, bukannya, bukan. 2. Pengakuan : ya, benar, betul, malahan, sebenarnya.

3. Kesangsian : agaknya, barangkali, entah, mungkin, rasanya, rupanya, dan lain-lain. 4. Keinginan : moga-moga, mudah-mudahan.

5. Ajakan : baik, mari, hendaknya, kiranya. 6. Larangan : jangan.

7. Keheranan : masakan, mustahil, mana boleh.

Catatan: Kata tidak menyatakan kepastian dengan mengingkarkan sesuatu, begitu juga kata

bukan. kata tidak dipakai untuk menyatakan ingkaran biasa, ingkaran pada perbuatan, keadaan, hal atau segenap kalimat, sedangkan bukan menyatakan suatu pertentangan dan menyangkal bagian dari suatu kalimat.

Bila kata Keterangan Modalitas memberi penjelasan tentang tanggapan pembicara atas suatu peristiwa, maka Keterangan Aspek menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa secara obyektif, bahwa suatu peristiwa terjadi dengan sendirinya tanpa suatu pengaruh atau pandangan dari pembicara. Keterangan Aspek dapat dibagi-bagi lagi, antara lain:

1. Aspek Inkoatif: menunjukkan suatu peristiwa pada proses permulaan berlangsungnya. Contoh: Saya pun berangkatlah.

2. Aspek Duratif: keterangan aspek yang menunjukkan bahwa suatu peristiwa tengah berlangsung: sedang, sementara.

3. Aspek Perfektif: menyatakan bahwa suatu peristiwa telah mencapai titik penyelesaian:

sudah, telah.

4. Aspek Momental: menyatakan suatu peristiwa yang terjadi pada suatu saat yang singkat. 5. Aspek Repetitif: menyatakan bahwa suatu perbuatan terjadi berulang-ulang. Contoh: Ia

memukul-mukul anak itu. Dalam kata ‘memukul-mukul ' terkandung aspek repetitif, yaitu perbuatan memukul itu terjadi berulang-ulang.

6. Aspek Frekuentatif: menunjukkan bahwa suatu peristiwa sering terjadi. Contoh: Dia

sering ke mari.

7. Aspek Habituatif: menyatakan bahwa perbuatan itu terjadi karena suatu kebiasaan. Contoh: Ia biasa membaca koran di bawah pohon itu.

Catatan: Tidak ada keharusan bahwa keterangan aspek itu dinyatakan dengan jelas oleh suatu kata keterangan. Suatu kata kerja misalnya, dengan sendirinya sudah mengandung suatu aspek tertentu, atau hubungan kalimat tertentu akan menghasilkan suatu aspek tertentu pula.

Adalah keterangan yang menjelaskan derajat berlangsungnya suatu peristiwa atau jumlah dan banyaknya suatu tindakan dikerjakan: amat, hampir, kira-kira, sedikit, cukup, hanya, satu kali, dua kali, dan seterusnya.

G. Kata Keterangan Alat (Keterangan Instrumental)

Adalah keterangan yang menjelaskan dengan alat apakah suatu proses itu berlangsung. Keterangan semacam ini biasanya dinyatakan oleh kata dengan + kata benda.

23. Ia memukul anjing itu dengan tongkat.

24. Anak itu meraih buah dengan galah.

H. Keterangan Kesertaan (Keterangan Komitatif)

Adalah keterangan yang menyatakan pengikutsertaan seseorang dalam suatu perbuatan atau tindakan.

25. Saya pergi ke pasar bersama ibu.

I. Keterangan Syarat (Keterangan Kondisional)

Adalah keterangan yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi: jikalau, seandainya, jika, dan sebagainya.

J. Keterangan Perlawanan (Keterangan Konsesif)

Adalah keterangan yang membantah sesuatu peristiwa yang telah dikatakan terlebih dahulu. Keterangan ini biasanya didahului oleh kata-kata meskipun, sungguhpun, biarpun, biar, meski, jika…sekalipun, biar… sekalipun.

K. Keterangan Sebab (Keterangan Kausal)

Adalah keterangan yang memberi keterangan mengapa sesuatu peristiwa dapat berlangsung. Kata-kata yang mnunjukkan keterangan sebab adalah: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, oleh karena itu, oleh karenanya, dan sebagainya.

L. Keterangan Akibat (Keterangan Konsekuetif)

Adalah keterangan yang menjelaskan akibat yang terjadi karena suatu peristiwa atau pebuatan.

Akibat adalah hasil dari suatu perbuatan yang tidak diharapkan atau yang tidak dengan sengaja dicapai, tetapi terjadi dalam hubungan sebab-akibat. Keterangan ini biasanya didahului oleh kata-kata: sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan lain-lain.

M. Keterangan Tujuan (Keterangan Final)

Adalah keterangan yang menerangkan hasil atau tujuan dari suatu proses. Tujuan itu pada hakekatnya adalah suatu akibat, tetapi akibat yang sengaja dicapai atau memang dikehendaki demikian. Kata-kata yang menyatakan keterangan tujuan adalah: supaya, agar, agar supaya, hendak, untuk, guna, buat.

Adalah keterangan yang menjelaskan suatu perbuatan dengan mengadakan perbandingan suatu proses dengan proses lain, suatu keadaan dengan keadaan yang lain. Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan perbandingan itu adalah: sebagai, seperti, seakan-akan, laksana, umpama, bagaikan.

O. Keterangan Perwatasan

Adalah keterangan yang memberi penjelasan dalam hal-hal mana saja suatu proses berlangsung, dan mana yang tidak: kecuali, hanya.

4.2.2 Kata Keterangan dalam Bahasa Mandarin

4.2.2.1 Definisi Kata Keterangan dalam Bahasa Mandarin

Kata keterangan atau adverbia dalam bahasa Mandarin disebut dengan Fuci 副词. Fuci

adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian, negasi, dan penekanan nada. Suparto ( 2002:127 ). 4.2.2.2 Bentuk dan Fungsi Keterangan dalam Bahasa Mandarin

Kata keterangan dalam bahasa Mandarin dibagi atas 6 bagian yaitu : 1. 表示程度 很 非常

Kata keterangan Ruang derajat atau tingkat. Kata keterangan ini berfungsi untuk

menerangkan berlangsungnya suatu peristiwa atau jumlah dan banyaknya suatu tindakan dikerjakan: sangat, sekali.

2. 表示范围 都 全

Kata keterangan Ruang lingkup. Kata keterangan ini berfungsi untuk menerangkan keseluruhan dari kalimat seperti : juga, semua.

3. 表示时间 频率 已经 曾经 早已 刚刚

Kata Keterangan Waktu. Kata keterangan ini adalah Adalah keterangan yang menunjukkan atau menjelaskan berlangsungnya suatu peristiwa dalam suatu bidang waktu seperti hanya,sedang,baru saja.

Kata keterangan keadaan. Kata keterangan ini adalah keterangan yang menunjukan suatu keadaan seperti, tiba-tiba .

5. 表示语气 难道 决

Kata keterangan yang menunjukan adanya kaitan dengan penekanan atau biasanya disebut nada seperti, Apakah itu, harus.

6. 表示肯定 否定 不 非 没 没有

Kata keterangan yang menunjukan negasi atau kepastian seperti, tidak, belum, sangat.

Dokumen terkait