• Tidak ada hasil yang ditemukan

11. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

12. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai √

13. Menyajikan materi sebagai pengantar √

14. Menunjuk siswa atau memanggil siswa secara bergantian untuk mengambil soal agar dikerjakan

15. Mengkoreksi jawaban siswa √

16. Menyampaikan kesimpulan atau rangkuman materi √

17. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √

18. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √

19. Meninjau kembali materi yang diberikan √

20. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

21. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √

22. Memberikan tugas pada siswa √

Jumlah 4 0 4 2 0 Total 82 Kategori Baik

71 Keterangan skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

Kategori total kinerja guru 76-100 = baik

46- 75 = sedang 22-45 = kurang 2) Siswa

Tabel 4.6 Observasi Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati

Skor

Keterangan

1 2 3 4

1. Merespon apresiasi yang diberikan guru

√ Sangat Baik

2. Memperhatikan penjelasan guru √ Sangat Baik

3. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru

√ Baik

4. Berani bertanya kepada guru √ Baik

5. Mengungkapkan informasi yang telah diketahui

√ Baik

72 telah dipelajari

7. Mengerjakan evaluasi √ Baik

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran Active Self –Assessment pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode Active Self –Assessment dalam pembelajaran PAI yang dilaksanakaan dalam penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi akhlaq terpuji dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu maka pembelajaran menggunakan metode Active Self –Assessment dapat dikatakan menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Berdasarkan dari hasil ulangan harian pada kondisi awal atau pra siklus, nilai rata-rata dari 29 siswa yaitu 50,19 dengan rincian 1 siswa atau 3,45% dari jumlah siswa yang sudah mencapai KKM dan dinyatakan tuntas, sedangkan 28 siswa belum mencapai KKM dan dinyatakan belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan metode konversional sehingga pembelajaran yang muncul kurang menarik siswa dan siswa menjadi kurang aktif. Dengan demikian

73

hasil belajar siswa kurang maksimal dan masih banyak yang belum mencapai Kriteria ketuntasan minimum (KKM). Melihat hal tersebut agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Active Self

Assessment. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh siswa di setiap siklusnya pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7 hasil rekapitulasi nilai-nilai pada pra siklus, siklus I, siklus II

No NIS Nama

Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 5559 Ades Nugroho 40 60 100

2 5560 Adjie Prasetya Bhakti U. 65 75 100

3 5561 Agil Nurdiansyah 50 75 100

4 5562 Ahmad Zaki Maghfur 30 50 60

5 5563 Alim Bintang Nugroho 40 80 100

6 5564 Alvian Atta Putra Wibowo 20 55 60

7 5565 Anggarda Rendy Samudra B 40 65 100

8 5566 Apit Dika Pratama 30 70 100

9 5268 Aradhea Yulda Hermawan 50 65 75

10 5667 Dira Nova Ardiana 60 85 100

11 5668 Elinda Maulani Trisakti P 80 90 100

12 5669 Habib Adetara Wijaya 60 60 60

13 5670 Ibnu Iyazka Naswawi Y 40 70 100

14 5671 Kasaratna Dian Muara 65 85 100

15 5672 Mas Said Desta Partriaka 40 65 100

16 5673 Morista Oktavia Putri 70 75 100

17 5403 Muhamad Dimas Syafiq A 50 60 80

18 5674 Muhammad Afif Alwani 60 70 100

19 5675 Muhammad Misbakhul M 55 60 70

20 5676 Nahiya Melanisha 60 80 100

74

22 5678 Reno Rizky Prasetyono 65 70 80

23 5679 Rifda Dwi Maulani 60 75 100

24 5680 Salsa Bela Khuzaevah 50 65 100

25 5681 Silva Ayu Pramudita 50 75 100

26 5682 Tyas Purboyono 40 60 80

27 5683 Zaidah Muntafiah 55 60 75

28 5684 Zakyawan Ryan Hudaya 10 65 100

29 5685 Zilda Nova Safriani 60 80 100

Jumlah 1455 2010 2620

rata-rata 50.172414 69.310345 90.34483

Pada siklus I nilai rata-rata dari 29 siswa yaitu 69,31 dengan rincian 11 siswa atau 37,93% dari jumlah siswa yang telah mencapai nilai KKM yaitu 75 dan dinyatakan tuntas, sedangkan 18 siswa belum mencapai KKM dan dinyatkan tidak tuntas. Untuk menilai hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji ulang data dari hasil pengamatan yang diperoleh dan dilakukan perbaikan. Hasilnya adalah guru telah mampu menerapkan metode Active Self –Assessment pada pembelajaran PAI dengan baik. Namun masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalannya metode pembelajaran yang ditetapkan. Maka perbaikannya adalah guru memberikan penjelasan lebih mendalam tentang metode Active Self –Assessment yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Mengingat jumlah siswa yang mencapai KKM belum mencapai target, maka dari itu diperlukan perbaikan pada tahap berikutnya yaitu siklus II.

Pada siklus II nilai rata-rata dari 29 siswa yaitu 90,34 dengan rincian 25 siswa yang telah mencapai KKM yaitu 75 dan dinyatakan tuntas

75

dan ada 4 siswa yang belum tuntas. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal menerapkan metode Active Self –Assessment dengan sangat baik. Selain itu hasil belajar siswa sudah meningkat dan sangat memuaskan yaitu telah melampaui KKM. Hasil pencapaian KKM pada pra siklus, siklus I, siklus II dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Tuntas 1 siswa 11 siswa 25 siswa Tidak Tuntas 28 siswa 18 siswa 4 siswa

Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas KKM dan penurunan hasil belajar siswa yang tidak tuntas KKM dapat dilihat dengan jelas apabila dibuat grafik sebagai berikut:

76

Gambar 4.9 peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus I, siklus II

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pra siklus, siklus I dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus meningkat. Pada pra siklus yang tuntas hanya 1 siswa (3,45%) siklus I hanya 11 siswa (37,93%), pada siklus II ada 25 siswa (86,20%) yang telah mencapai KKM.

Meningkatnya hasil belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan karena pembelajaran menggunakan metode Active Self –Assessment pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya, dengan kata lain penerapan metode Active Self –Assessment

Series1; pra siklus; 3,45 Series1; siklus I; 37,93 Series1; siklus II; 86,2

77

di SMP Negeri 8 Salatiga dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI dalam materi akhlaq terpuji.

78 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran Active Self –

Assessment dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam materi akhlaq terpuji pada siswa kelas VII SMP N 8 Salatiga Tahun ajaran 2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode pembelajaran Active Self –Assessment 3,45% (1 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 28 siswa belum memenuhi KKM. Pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria ketuntasan klasikal 37,93% (11 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 69,31 sedangkan pada siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 86.20% (25 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-ratanya adalah 90,34. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.

B. Saran

Telah terbuktinya penerapan metode pembelajaran Active Self –

Assessment dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam pada siswa kelas VII SMP N 8 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

79 1. Bagi Lembaga

a. Sebaiknya lembaga dapat lebih memperhatikan sistem mengajar para guru agar pada saat pembelajaran berlangsung hasilnya maksimal. b. Sebaiknya lembaga selalu aktif dan anantusias dalam program

sekolah. 2. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya lebih sering menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembelajaran dan penunjang belajar siswa.

b. Guru sebaiknya lebih dapat mengkondisikan siswa untuk siap belajar saat mulai belajar maupun selama proses pembelajaran.

c. Untuk 1 siswa yang masih belum tuntas diperlukan pendampingan, motivasi, serta bimbingan dalam belajar yang lebih khusus dari guru. d. Guru harus mempersiapkan segala keperluan pembelajaran dengan

matang serta berupaya memberi inovasi dalam mendesain pembelajaran menggunakan model, metode serta menerapkan media ataupun alat peraga pembelajaran yang tepat dan menyenangkan sebagai upaya untuk meningkatkan pembelajaran efektif dan tepat sasaran.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah berupaya untuk menambah sarana prasarana guna menunjang kegiatan belajar siswa.

80

Dokumen terkait