1
1
1
1
4
1
RATA-RATA
B
C
D
JUMLAH
KRITERIA
ALTERNATIF
A
1 4 1Lampiran 3. Bobot dan Prioritas Alternatif Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kabupaten Buru.
1
4
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ketersediaan dan Kesesuaian Lahan 0.461 0.450 0.539 0.539 0.539 0.299 0.547 0.516 0.299 0.560 0.539 0.539 0.539 0.516 0.543 0.543 0.490 0.511 P1
Kelestarian SDA dan Lingkungan 0.225 0.296 0.217 0.217 0.217 0.080 0.215 0.138 0.080 0.225 0.217 0.217 0.217 0.138 0.195 0.195 0.183 0.191 P2
Pembangunan Wilayah 0.183 0.135 0.138 0.138 0.138 0.473 0.114 0.255 0.473 0.120 0.138 0.138 0.138 0.255 0.153 0.153 0.175 0.182 P3
ontinyuitas Pembangunan 0.131 0.119 0.106 0.106 0.106 0.148 0.124 0.091 0.148 0.095 0.106 0.106 0.106 0.091 0.109 0.109 0.111 0.116 P4
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.959 1.000
Sub Kriteria Ketersediaan dan Kesesuaian Lahan
a. Pemanfaatan ruang bagi setiap sektor. 0.744 0.707 0.281 0.218 0.584 0.584 0.547 0.584 0.281 0.281 0.281 0.281 0.349 0.584 0.584 0.584 0.433 0.487 P1
b. Pengurangan konflik pemanfaatan ruang secara sektoral. 0.150 0.170 0.135 0.198 0.281 0.281 0.263 0.281 0.135 0.135 0.135 0.135 0.168 0.281 0.135 0.135 0.179 0.201 P3
c. Peningkatan pemanfaatan wilayah pesisir. 0.106 0.123 0.584 0.584 0.135 0.135 0.190 0.135 0.584 0.584 0.584 0.584 0.483 0.135 0.281 0.281 0.278 0.312 P2
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.890 1.000
a. Pengurangan degradasi lingkungan dan SDA. 0.597 0.537 0.556 0.537 0.543 0.543 0.461 0.543 0.515 0.515 0.515 0.543 0.515 0.515 0.543 0.543 0.532 0.535 P1
b. SDA dapat pulih. 0.226 0.209 0.199 0.209 0.211 0.211 0.225 0.211 0.219 0.219 0.219 0.195 0.219 0.219 0.212 0.212 0.213 0.214 P2
c. SDA tidak dapat pulih. 0.115 0.090 0.064 0.090 0.099 0.099 0.131 0.098 0.098 0.098 0.098 0.109 0.098 0.098 0.098 0.098 0.098 0.098 P4
d. Jasa lingkungan. 0.062 0.164 0.181 0.164 0.147 0.147 0.183 0.148 0.168 0.168 0.168 0.153 0.168 0.168 0.147 0.147 0.152 0.153 P3
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.995 1.000
a. Peningkatan pembangunan infrastruktur. 0.726 0.701 0.281 0.584 0.584 0.584 0.281 0.584 0.359 0.584 0.281 0.584 0.584 0.584 0.584 0.281 0.484 0.522 P1
b. Percepatan pembangunan wilayah. 0.198 0.097 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.124 0.281 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.141 0.152 P3
c. Peningkatan ekonomi masyarakat dan PAD. 0.076 0.202 0.584 0.281 0.281 0.281 0.584 0.281 0.517 0.135 0.584 0.281 0.281 0.281 0.281 0.584 0.302 0.326 P2
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.927 1.000
a. Pemanfaatan ruang wilayah pesisir secara tepat. 0.651 0.359 0.547 0.349 0.584 0.584 0.547 0.281 0.281 0.584 0.584 0.584 0.584 0.584 0.584 0.584 0.500 0.525 P1
b. Pembangunan wilayah pesisir yang lestari. 0.223 0.124 0.263 0.168 0.135 0.135 0.263 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.135 0.153 0.161 P3
c. Peningkatan partisipasi masyarakat dan peningkatan kelembagaan 0.126 0.517 0.190 0.483 0.281 0.281 0.190 0.584 0.584 0.281 0.281 0.281 0.281 0.281 0.281 0.281 0.300 0.315 P2
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.953 1.000 PEMUKIMAN PENDUDUK 0.358 0.304 0.304 0.069 0.134 0.231 0.081 0.115 0.126 0.148 0.137 0.100 0.099 0.099 0.113 0.104 0.139 0.146 P4 PERIKANAN 0.260 0.209 0.246 0.410 0.180 0.210 0.285 0.395 0.354 0.393 0.381 0.379 0.379 0.371 0.383 0.373 0.315 0.331 P1 PELABUHAN 0.177 0.154 0.125 0.176 0.204 0.309 0.124 0.211 0.177 0.145 0.194 0.183 0.163 0.198 0.132 0.206 0.175 0.184 P3 PARIWISATA PANTAI 0.121 0.120 0.131 0.139 0.134 0.137 0.309 0.117 0.117 0.137 0.116 0.123 0.136 0.154 0.127 0.129 0.136 0.143 P5 KONSERVASI 0.084 0.213 0.194 0.206 0.348 0.113 0.201 0.162 0.226 0.177 0.172 0.215 0.223 0.178 0.245 0.188 0.188 0.197 P2 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.953 1.000
Struktur Responden MEAN P
Alternatif Kegiatan Kriteria Tujuan
Sub Kriteria Kelestarian SDA dan Lingkungan
Sub Kriteria Pengembangan Wilayah
Lampiran 4. Model Skenario Kebijakan Bila Terjadi Perubahan pada Setiap Kriteria Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kabupaten Buru.
Model Dinamika bila Kriteria Ketersediaan dan Kesesuaian Lahan Meningkat Sampai 75 %.
Model Dinamika bila Kriteria Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Meningkat Sampai 50 %.
Input : Kriteria Output : Alternatif
Input : Kriteria Output : Alternatif
Input : Kriteria Output : Alternatif
Lampiran 4. (Lanjutan)
Model Dinamika bila Kriteria Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Meningkat Sampai 75 %.
Model Dinamika bila Kriteria Pengembangan Wilayah ke Masa yang Akan Datang Meningkat Sampai 50 %.
Lampiran 4. (Lanjutan)
Model Dinamika bila Kriteria Pengembangan Wilayah ke Masa yang Akan Datang Meningkat Sampai 75 %.
Lampiran 4. (Lanjutan)
Model Dinamika bila Kontinyuitas Pembangunan Meningkat Sampai 75 %.
Lampiran 5.
KUISIONER DATA GOVERNMENT STAKEHOLDER
Kota/Kabupaten : ……… Tanggal : ………. Profil Lembaga Nama Lembaga : ……… Nama Pimpinan : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… Alamat : ... ... Telp./Faximile : ... E-mail : ... Struktur Organisasi : Ada (terlampir) Tidak ada Tipe Kegiatan : ...
Mitra Kerja
Instansi Pemerintah
No. Nama Instansi Nama Program Waktu Keterangan
LSM/ORNOP
No. Nama LSM/ORNOP Nama Program Waktu Keterangan
Lembaga Internasional
Masyarakat
No. Nama Kelompok Masy. Nama Program Waktu Keterangan
Peran Dalam Perencanaan Partisipatif
1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunanyang benar menurut Dinas/Instansi apabila masyarakatnya :
Mengetahui Ikut dalam setiap proses Ada sosialisasi
Ikut dan menetapkan Lainnya : ... Penjelasan :
... ... ... 2. Keterlibatan Dinas/Instansi dalam perencanaan bersama masyarakat :
Sering Pernah Tidak Pernah
Penjelasan :
... ... ... 3. Bentuk keterlibatan Dinas/Instansi dalam perencanaan pembangunan :
Konsultasi Persetujuan Pelaksanaan
Penjelasan :
... ... ... 4. Apa tugas layanan masyarakat yang dilakukan Dinas/Instansi dalam
pelaksanaan proyek/program pembangunan?
Memfasilitasi Melatih Mendampingi
Mengawasi Mengevaluasi Lainnya : ... Penjelasan : ... ... ...
Perencanaan Yang Partisipatif
1. Pendapat mengenai sistem partisipasi masyarakat di wilayah kerja Dinas/Instansi selama ini.
Sudah Baik Cukup Baik Tidak Baik
Alasan :
... ... ... 2. Adakah hambatan pelaksanaan partisipasi pembangunan bersama masyarakat?
Ada Tidak Ada
Bila ada, apa hambatan utama tidak jalannya partisipasi masyarakat?
... ... ... 3. Usulan perbaikan/peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan :
... ... ...
4. Perlukah pelaku pembangunan (stakeholder) membentuk suatu forum dialog
pembangunan?
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
... ... ... 5. Bila perlu, bentuk yang paling baik menurut Dinas/Instansi adalah :
Forum Dialog NGS & GS Forum NGS saja Tidak Tahu
Penjelasan :
... ... ... 6. Bila perlu, siapa yang memfasilitasi pertemuan :
Pemda NGS Tidak Tahu
Penjelasan :
... ... ...
Pengelolaan Sumberdaya Alam
1. Pilihlah salah satu/lebih dari sumberdaya pesisir berikut yang selama ini
dimanfaatkan oleh stakeholders (pelaku pembangunan) dalam pengembangan
kerja lembaga dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam.
Ekosistem Mangrove Ekosistem Pantai Ekosistem Estuaria
Ekosistem Lamun Ekosistem Terumbu Karang
Sumberdaya pesisir lainnya : ... Penjelasan :
... ... ... 2. Apakah kondisi sumberdaya pesisir tersebut saat ini mendukung kehidupan
stakeholder atau masyarakat di sekitarnya?
Mendukung Kurang Mendukung Tidak Mendukung
Alasan :
... ... ... 3. Masalah apa yang paling sering muncul dalam pemanfaatan sumberdaya
pesisir tersebut.
... ... ... 4. Apakah konservsi sumberdaya pesisir pernah dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di wilayah kerja
Dinas/Instansi selama ini?
Sering Pernah Tidak Pernah
Penjelasan :
... ... ... 5. Pendapat tentang perlunya mempertimbangkan masalah konservasi dalam
perencanaan pembangunan pesisir.
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
... ... ...
6. Pendapat tentang perlunya penataan ruang wilayah dalam perencanaan pembangunan pesisir.
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
...
...
...
7. Bila perlu, sektor apa yang dirasakan sangat penting untuk dilakukan penataan ruangnya dalam perencanaan pembangunan pesisir. Pemukiman Perikanan Pariwisata Pelabuhan umum Pertanian Perkebunan Konservasi Kelautan Lainnya : ...
Alasan : ...
...
...
8. Dalam penataan ruang wilayah pesisir yang diharapkan, alternatif pengembangan kawasan yang saat ini dirasa harus segera dikembangkan untuk pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Buru adalah : Kawasan Pemukiman Penduduk Kawasan Pelabuhan Umum Kawasan Perikanan Kawasan Pariwisata Pantai Kawasan Konservasi Sumberdaya Alam Penjelasan : ... ... ... Namlea, ...2007 Dinas/Instansi ( ... ) Terima Kasih
Lampiran 6.
KUISIONER DATA NON-GOVERNMENT STAKEHOLDER
Kota/Kabupaten : ……… Tanggal : ………. Profil Lembaga Nama Lembaga : ………... Nama Pimpinan : 5. Ketua : ……… 6. Wakil Ketua : ……… 7. Sekretaris : ……… 8. Bendahara : ……… Alamat : ... ... Telp./Faximile : ... E-mail : ... Tanggal berdiri : ... No. Akta : ... (bila ada) Struktur Organisasi : Ada (terlampir) Tidak ada Jenis Organisasi Yayasan Ormas Orpol Asosiasi CBO Koperasi Lainnya : ... (sebutkan) Tipe Kegiatan : Penelitian Advokasi Info-com Pendanaan Pendidikan & Latihan B. Kemanusiaan Lainnya : ...
...
Bidang Kegiatan : Perikanan Pertanian Sosial Perburuhan Kebudayaan Lingkungan Hidup Ibu & Anak Eko. Masyarakat Gizi & Makanan Industri Tek. Tepat Guna Masyarakat Adat Gender Industri Kecil Hak Asasi Manusia Keterampilan Lainnya : ...
Wilayah Kegiatan :
Desa/Kelurahan Kabupaten/Kota Propinsi
Nasional Internasional
Sumber Dana :
Modal Sendiri Iuran Anggota Pemerintah
Pinjaman Bank Donor Dalam Negeri Donor Luar Negeri
Pengembangan Usaha
Lainnya : ... ...
Mitra Kerja
Instansi Pemerintah
No. Nama Instansi Nama Program Waktu Keterangan
LSM/ORNOP
No. Nama LSM/ORNOP Nama Program Waktu Keterangan
Lembaga Internasional
No. Nama Lembaga Int. Nama Program Waktu Keterangan
Masyarakat
Peran Dalam Perencanaan Partisipatif
1. Apa yang dimaksud dengan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan?
... ... ... 2. Keterlibatan instansi/lembaga Anda dalam perencanaan bersama dalam
masyarakat :
Sering Pernah Tidak Pernah
Penjelasan :
... ... ... 3. Jika Anda pernah terlibat, dimana tingkat keterlibatannya :
Desa/Kel. Kab./Kota Propinsi Nasional
Penjelasan :
... ... ... 4. Bentuk keterlibatan instansi Anda dalam perencanaan pembangunan :
Konsultasi Persetujuan Pelaksanaan
Penjelasan :
... ... ... 5. Apa tugas layanan masyarakat yang dilakukan lembaga Anda dalam
pelaksanaan proyek/program pembangunan?
Memfasilitasi Melatih Mendampingi
Mengawasi Mengevaluasi Lainnya : ... Penjelasan : ... ... ...
Perencanaan Yang Partisipatif
1. Pendapat mengenai sistem partisipasi masyarakat di wilayah Anda selama ini.
Alasan :
... ... ... 2. Adakah hambatan pelaksanaan partisipasi pembangunan bersama masyarakat?
Ada Tidak Ada
Bila ada, apa hambatan utama tidak jalannya partisipasi masyarakat?
... ... ... 3. Pendapat tentang peran Pemerinah sebagai fasilitator pembangunan :
Sudah Baik Cukup Baik Tidak Baik
Penjelasan :
... ... ... 4. Usulan perbaikan/peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan :
... ... ...
5. Perlukah pelaku pembangunan (stakeholder) membentuk suatu forum dialog
pembangunan?
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
... ... ... 6. Bila perlu, bentuk yang paling baik menurut Anda adalah :
Forum Dialog NGS & GS Forum NGS saja Tidak Tahu
Penjelasan :
... ... ... 7. Bila perlu, siapa yang memfasilitasi pertemuan :
Pemda NGS Tidak Tahu
Penjelasan :
... ... ...
Pengelolaan Sumberdaya Alam
1. Pilihlah salah satu/lebih dari sumberdaya pesisir berikut yang selama ini
dimanfaatkan oleh stakeholders (pelaku pembangunan) dalam pengembangan
kerja lembaga dalam pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam.
Ekosistem Mangrove Ekosistem Pantai Ekosistem Estuaria
Ekosistem Lamun Ekosistem Terumbu Karang
Sumberdaya pesisir lainnya : ... Penjelasan :
... ... ... 2. Apakah kondisi sumberdaya pesisir tersebut saaat ini mendukung kehidupan
stakeholder atau masyarakat di sekitarnya?
Mendukung Kurang Mendukung Tidak Mendukung
Alasan :
... ... ... 3. Masalah apa yang paling sering muncul dalam pemanfaatan sumberdaya
pesisir tersebut.
... ... ... 4. Apakah konservsi sumberdaya pesisir pernah dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam perencanaan pembangunan di wilayah Anda selama ini?
Sering Pernah Tidak Pernah
Penjelasan :
... ... ... 5. Pendapat tentang perlunya mempertimbangkan masalah konservasi dalam
perencanaan pembangunan pesisir.
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
... ... ...
6. Pendapat tentang perlunya penataan ruang wilayah dalam perencanaan pembangunan pesisir.
Perlu Tidak Perlu Tidak Tahu
Alasan :
... ... ... 7. Bila perlu, sektor apa yang dirasakan sangat penting untuk dilakukan penataan
ruangnya dalam perencanaan pembangunan pesisir.
Pemukiman Perikanan Pariwisata Pelabuhan
Pertanian Perkebunan Konservasi Industri perikanan
Lainnya : ... Alasan :
... ... 8. Dalam penataan ruang wilayah pesisir yang diharapkan, alternatif pengembangan kawasan yang saat ini dirasa harus segera dikembangkan untuk pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Buru adalah :
Kawasan Pemukiman Penduduk Kawasan Pelabuhan Umum
Kawasan Perikanan Kawasan Pariwisata Pantai
Kawasan Konservasi Sumberdaya Alam Penjelasan :
... ... ...
Terima Kasih
Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Buru, Maluku. Dibimbing oleh SANTOSO RAHARDJO dan AGUSTINUS M. SAMOSIR.
Kabupaten Buru sebagai salah satu kabupaten yang baru dimekarkan di Propinsi Maluku akibat pelaksanaan undang-undang otonomi daerah, memiliki potensi yang besar dalam pengelolaan dan pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan lautan yang dimilikinya.
Penelitian tentang Analisis Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Buru, Maluku, bertujuan untuk menganalisis kesesuain lahan untuk pemanfaatan wilayah pesisir bagi beberapa
peruntukan, dan menganalisis pendapat stakeholder dalam penentuan prioritas
kebijakan pemanfataan wilayah pesisir berdasarkan pada skenario kebijakan menurut alternatif pemanfaatannya di Kabupaten Buru.
Data primer diperoleh langsung dari sumbernya melalui hasil survei, observasi dan wawancara secara langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dari dinas atau instansi terkait. Untuk menganalisis kesesuaian lahan bagi pemanfaatan wilayah pesisir digunanakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan untuk analisis pemecahan konflik pemanfaatan ruang wilayah pesisir digunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Hasil analisis kesesuaian lahan menggunakan SIG menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Buru memiliki peluang untuk berbagai program pembangunan bagi pengelolaan dan pemanfaatan wilayah pesisir, seperti : kawasan pemukiman penduduk, kawasan pelabuhan umum, kawasan pelabuhan perikanan, kawasan budidaya air payau dengan tambak konvensional, kawasan budidaya keramba jaring apung, kawasan budidaya rumput laut, dan kawasan konservasi untuk mangrove dan terumbu karang. Hasil analisis pemecahan konflik pemanfaatan ruang wilayah pesisir menggunakan PHA menunjukkan bahwa kriteria yang berpegaruh besar terhadap tujuan analisis pemecahan konflik adalah ketersediaan dan kesesuaian lahan, dan priorias pertama bagi alternatif pengembangan ruang wilayah pesisir Kabupaten Buru adalah pengembangan kawasan perikanan. Kata Kunci: Kabupaten Buru, wilayah pesisr, pemanfaan ruang, SIG, otonomi
daerah, PHA, starategi kebijakan.
of Decentralization in Buru Regency, Moluccas. Supervised by SANTOSO RAHARDJO and AGUSTINUS M. SAMOSIR.
Buru regency as one of the newest region in Moluccas province, as the implementation on decentralization laws, have a big potential in development and management of their coastal zone.
The research about Analysis of Coastal Zone Utilization on the Implementation of Decentralization in Buru Regency, Moluccas, aim to analyzing land use for coastal zone utilization for various utilization, and to analyzing the opinion of stakeholder on determination of policy priority of coastal zone utilize based to the policy scenario according to alternative of coastal utilization in Buru Regency.
Primary data obtained directly from the source through survey result, observation and direct interview in the research area. Secondary data obtained from study of bibliography and from related institution. To analyze the land use for coastal zone utilization was determinate using the Geography Information System (GIS) and for land use resolving conflict determinate by Analytical Hierarchy Process (AHP). The land use analysis result using the GIS showed that coastal zone of Buru Regency have an opportunity for various developing program for coastal zone development and management, such as the settlement area, public port, fishery port, estuary pond aquaculture, lift net pond aquaculture, sea weed aquaculture, coastal tourism, also mangrove and coral reef conservation. The land use resolving conflict result shown that the most contribute criteria for the aim of the land use resolving was the availability and agreeable of the land, and the first priority for the alternative development of the coastal zone in Buru Regency are the fishery area.
Keyword: Buru Regency, Coastal zone, Land use, GIS, Decentralization, AHP, Policy strategic.