4. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografis dan Perairan
Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu meliputi dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Wilayah pemerintahan dan pemukiman di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdiri dari tiga Kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Harapan.
Secara geografis Kelurahan Pulau Panggang terletak antara 05 o 41’ 41’’ – 05 o 41’ 45’’ LS hingga 05 o 41’ 15’’ – 05 o 47’ 00’’ LS dan antara 106 o 19’ 30’’ – 106 o 44’ 50’’ BT. Adapun batasbatas wilayah Kelurahan Pulau Panggang adalah sebagai berikut:
· Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah perairan Kelurahan Pulau Kelapa;
· Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah perairan Laut Jawa; · Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah perairan Laut Jawa; dan · Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah perairan Kelurahan Pulau
Tidung.
Pada mulanya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta, jumlah pulau yang ada di Kelurahan Pulau Panggang sebanyak 16 pulau. Namun akibat abrasi air laut, jumlah Pulau di Kelurahan Pulau Panggang tinggal 13 buah pulau. Selanjutnya jumlah pulau yang ada di Kelurahan Pulau Panggang dituangkan dalam SK Gubernur DKI Jakarta dengan nomor: 1986/2000 tanggal 27 Juli 2000 yang menyatakan bahwa wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 13 pulau dengan luas pulau 62.10 Ha. Pulau yang ada di wilayah Kelurahan Pulau Panggang memiliki fungsi maupun peruntukan yang berbedabeda, ada yang digunakan sebagai perkantoran, tempat peristirahatan, pemukiman, tempat pemakaman umum (TPU), penyempurnaan hijau umum (PHU), dan lain sebagainya. Penyempurnaan hijau umum (PHU) adalah wilayah yang ditumbuhi tanamtanaman berupa hutan, perkebunan binaan, atau penghijauan yang berfungsi untuk perlindungan ekosistem setempat dan di dalamnya tidak diperkenankan mendirikan bangunan kecuali untuk sarana perlindungan
lingkungan tersebut. Adapun pulau yang digunakan untuk pemukiman adalah Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Secara terperinci, pulaupulau yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara beserta luasnya disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Detail luas pulau yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang dan peruntukannya
No. Nama pulau Luas Peruntukan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pulau Panggang Pulau Pramuka Pulau Karya Pulau Peniki Pulau Karang Bongkok Pulau Karang Congkak Pulau Kotok Besar Pulau Air Besar Pulau Gosong Sekati Pulau Semak Daun Pulau Gosong Pandan Pulau Opak Kecil Pulau Kotok Kecil 9.00 Ha 16.00 Ha 6.00 Ha 3.00 Ha 0.50 Ha 0.60 Ha 20.75 Ha 2.90 Ha 0.20 Ha 0.75 Ha 1.10 Ha 1.30 Ha Pemukiman Pemukiman Perkantoran / TPU Navigasi Peristirahatan Peristirahatan Pariwisata Peristirahatan Peristirahatan PHU Peristirahatan Peristirahatan PHU Jumlah 62.10 Ha Sumber: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2008
Topografi Kepulauan Seribu ratarata landai dengan kemiringan berkisar antara 015% dengan ketinggian 02 m di atas permukaan laut. Luas daratan masingmasing pulau terpengaruh oleh adanya pasang surut. Jenis tanah di daratan berupa pasir koral yang merupakan hasil pelapukan dari batu gamping terumbu koral. Ketebalan pasir koral ini umumnya kurang dari 1 m, namun di beberapa tempat dapat mencapai ketebalan 5 m. Pasir koral merupakan hancuran detrital (salah satu jenis koral) yang berwarna putih keabuabuan. Pada beberapa pulau khususnya pada daratan pantai sering ditumbuhi oleh pohon bakau sehingga dijumpai lapisan tanah organik yang sangat lunak. Lapisan tanah organik ini
berasal dari pelapukan tumbuhtumbuhan serta material yang terbawa oleh arus laut dan tertahan pada akar pohon bakau.
Pada umumnya keadaan geologi Kepulauan Seribu terbentuk dari batuan kapur, karang, pasir, dan sedimen yang berasal dari Pulau Jawa dan Laut Jawa. Pada bagian atas batuan dasar diendapkan sedimen epiklasik, batu gamping, dan batu lempung. Endapan batuan tersebut merupakan dasar tempat pertumbuhan gamping terumbu karang. Sebagian besar terumbu karang yang ada di Kepulauan Seribu masih mengalami pertumbuhan.
Pada wilayah Kepulauan Seribu tidak dijumpai sumber hidrologi permukaan seperti sungai dan mata air. Kondisi air tanah sangat tergantung pada kepadatan vegetasinya. Untuk pulaupulau yang mempunyai vegetasi yang padat dan mempunyai lapisan tanah yang cukup tebal, maka kondisi air tanah akan mempunyai kualitas baik yaitu tawar. Hal tersebut karena vegetasi dan lapisan tanah tersebut menyimpan air tanah yang berasal dari hujan.
Secara umum keadaan laut mempunyai kedalaman yang berbedabeda yakni berkisar antara 040 meter. Pada wilayah Kepulauan Seribu terdapat tiga tempat yang mempunyai kedalaman perairan yang lebih dari 40 meter, yaitu sekitar Pulau Payung, Pulau Tikus, dan Pulau Pari. Suhu udara ratarata antara 26.528.5°C dengan suhu udara maksimum tahunan 29.532.9°C dan minimum 23.023.8°C. Kelembaban ratarata berkisar antara 7599% dan tekanan udara ratarata berkisar antara 1009.01011.0 milibar (mb).
Kecepatan maksimum arus permukaan laut pada musim barat dan musim timur adalah 0.5 m/detik. Arah arus permukaan pada musim barat adalah arah Timur sampai Tenggara. Gelombang laut yang terdapat pada musim barat mempunyai ketinggian antara 0.51.75 m dan musim timur 0.51.0 m. Suhu permukaan di Kepulauan Seribu pada musim barat berkisar antara 28.530.0°C. Adapun pada musim timur suhu permukaan antara 28.531.0°C. Salinitas permukaan berkisar antara 3034% pada musim barat maupun pada musim timur.
4.2 Musim
Tipe iklim pada sebelas pulau yang ada di Kepulauan Seribu adalah tropika panas dengan suhu maksimum 32°C dan suhu minimum 21.6°C. Adapun suhu
ratarata adalah 27°C dan kelembaban udara 80%. Pada bulan Maret, April, dan Mei keadaan cuaca di Kepulauan Seribu dalam kondisi baik. Curah hujan di Kepulauan seribu berkisar antara 100400 mm. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, sehingga bulan Januari dikatakan sebagai bulan basah. Adapun bulan kering terjadi pada bulan Juni hingga September. Musim yang terdapat di Kepulauan Seribu adalah musim barat dan musim timur. Pada musim barat, angin bertiup dari Barat disertai dengan hujan lebat. Adapun pada musim timur, angin bertiup dari Timur serta kering. Angin barat terjadi pada bulan Desember hingga Maret dan angin timur terjadi antara bulan Juni hingga September. Musim pancaroba terjadi antara bulan April hingga Mei dan bulan Oktober hingga Nopember. Kecepatan angin berkisar antara 720 knot, biasanya terjadi pada bulan Desember hingga Pebruari. Pada musim timur kecepatan angin berkisar antara 715 knot yang bertiup dari arah Timur Laut sampai Tenggara.
Musim hujan di Kepulauan Seribu biasanya terjadi antara bulan Nopember hingga April dengan jumlah hari hujan antara 1020 hari/bulan. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Januari. Curah hujan tahunan berjumlah sekitar 1.700 mm. Pada musim kemarau kadangkadang terjadi hujan dengan jumlah hari hujan antara 410 hari/bulan. Curah hujan terkecil pada umumnya terjadi pada bulan Agustus.