• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN LINGKUNGAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 (Halaman 101-108)

SITUASI UPAYA KESEHATAN

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program lingkungan sehat bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui

pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan

pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar, Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, Pengendalian dampak risiko lingkungan, pengembangan wilayah sehat.

Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat dimana pengelolaan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks. Kegiatan tersebut tidak dapat berjalan dengan mengandalkan satu sektor tetapi harus melibatkan lintas sektor. Seperti penyedia hulu melibatkan perindustrian, lingkungan hidup, pertanian, pekerjaan umum dan lain-lain, sedangkan Dinas Kesehatan berfokus pada penyedia hilir atau pengelolaan dampak sebagai penyedia pelayanan kesehatan walaupun faktor promotif dan preventif juga diperlukan.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 90 1. Rumah Sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktivitas. Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnya penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TBC dan lain-lain.

Jumlah seluruh rumah di Kabupaten Jepara tahun 2015 sebanyak 271.342, dari jumlah ini yang memenuhi syarat sebanyak 173.081 atau 63,79% dan yang tidak memenuhi syarat 98.261 atau 36,21% . Dari jumlah yang belum memenuhi syarat ini, hanya 16.379 rumah dibina dan yang memenuhi syarat sebanyak 5.129 rumah. Total rumah di Kabupaten Jepara yang memenuhi syarat rumah sehat tahun 2015 sebanyak 178.210 rumah atau sebesar 65,68 % (tabel 58). Berikut gambaran rumah sehat di Kabupaten Jepara hingga tahun 2015

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 91

Gambar 4.34

Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Cakupan rumah sehat meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 64,22% menjadi 65,68%.

2. Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak

Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang ditandatangani oleh Bappenas, Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri serta Kementrian Pekerjaan Umum memberikan dampak cukup signifikan terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnya di daerah. Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan sistim monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan menjadi acuan pola pendekatan kegiatan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi.

Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi : sumur gali (SGL) terlindung, SGL dengan pompa, Sumur Bor dengan Pompa, Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, Penampung Air Hujan (PAH), Perpipaan BPSPAM

64,1 66,23 64,91 64,22 65,68 63 63,5 64 64,5 65 65,5 66 66,5 2011 2012 2013 2014 2015 Rumah Sehat

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 92 (PP.BPSPAM). Pada tahun 2015 capaian akses air minum yang memenuhi syarat di Kabupaten Jepara sebesar 77,92%. Capaian ini masih dibawah target yaitu 78%.

Berikut proporsi masing-masing sarana air minum sebagai berikut :

Gambar 4.35

Proporsi Jenis Sarana Air Minum di Kabupaten JeparaTahun 2015

Proporsi terbesar jenis sarana air minum di Kabupaten Jepara adalah sumur gali terlindung, sumur gali pompa, dan Perpipaan (PDAM,BPSPAM. Untuk sumur bor pompa dan mata air terlindung sebesar 1%, sedangkan sarana terminal air dan penampungan air hujan tidak digunakan oleh penduduk Kabupaten Jepara (tabel 59).

3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang di produksinya aman bagi kesehatan. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan mikrobiologis, kimiawi, dan radiokatif.

Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat dilakukan pengawasan kualitas air minum secara eksternal dan internal. Pengawasan air minum secara eksternal dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Sumut gali terlindungi 64% Sumur gali degan pompa 21% sumur bor dengan pompa 1% terminal air 0% mata air terlindungi 1% penampungan air hujan 0% perpipaan 13%

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 93 Kabupaten Jepara, sedangkan pengawasan secara internal dilakukan oleh penyelenggara air minum itu sendiri guna menjamin kualitas air minum yang diproduksi memenuhi syarat. Kegiatan pengawasan kualitas air minum meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air, pengujian kualitas air, analisis hasil pemeriksaan laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.

Pada tahun 2015, di Kabupaten Jepara terdapat 264 penyelenggara air minum. Jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 252 buah, dari jumlah ini 252 penyelenggara (100%) telah memenuhi syarat fisik, bakteriologi dan kimia (tabel 60).

4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak (Jamban Sehat) Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2015 adalah 62,78% dan target capaian yang ditetapkan adalah 75%, sehingga pada tahun 2015 belum mencapai target. Jenis sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses jamban sehat di Kabupaten Jepara meliputi jamban komunal (1%), cemplung (46%), plengsengan (2%) dan leher angsa (51%) sedangkan sarana jamban plengsengan tidak ditemukan di Kabupaten Jepara (tabel 61).

Gambar 4.36

Proporsi Jenis Sarana Jamban Sehat di Kabupaten JeparaTahun 2015 Jamban komunal 1% leher angsa 51% plengsengan 2% cemplung 46%

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 94 5. Persentase Desa STBM

Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) meliputi 5 pilar yaitu : (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan, (2) Cuci Tangan Pakai Sabun, (3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, (4) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, (5) Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Kelima pilar tersebut menjadi perhatian dan prioritas kegiatan lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah seperti PLAN, IWASH, PNPM, AUSAID, dll. Meskipun telah banyak dukungan dari berpagai pihak terutama dukungan dana, namun Kabupaten Jepara belum memiliki desa STBM. Dari 195 desa/keluarahan di Kabupaten Jepara baru 105 desa/kelurahan yang melaksanakan STBM. Adapun desa stop BABS atau ODF (Open Defecation Free) baru 4 Desa yaitu Kelurahan Panggang, Desa Dermolo, Balong, Dudak Awu (tabel 62).

6. PersentaseTempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat.

Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan tempat umum bertujuan mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Pengawasan tempat-tempat umum meliputi sarana pendidikan, kesehatan dan perhotelan. Capaian Kegiatan pengawasan TTU yang memenuhi syarat di Kabupaten Jepara pada tahun 2015 adalah 68,89%.

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 95

Tabel 4.37

Persentase Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat di Kabupaten Jepara Tahun 2015

Jumlah Memenuhi syarat Persentase Sarana Pendidikan SD SLTP SLTA 748 160 100 487 126 72 65,11 78,75 72 Sarana Kesehatan Puskesmas RSU 21 7 21 7 100 100 Hotel Bintang Non Bintang 11 108 11 72 100 66,67

Untuk sarana pendidikan meliputi SD, SLTP dan SLTA baru rata-rata 71,95% sarana yang ada memenuhi syarat dimana persentase terendah dimiliki oleh tingkat SD. Sarana kesehatan meliputi puskesmas dan rumah sakit, dimana seluruh sarana yang ada telah memenuhi syarat. Untuk sarana perhotelan, hotel berbintang 100% telah memenuhi syarat sedangkan hotel non bintang baru 66,67% (tabel 64).

7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji Petik.

Sasaran pengawasan Tempat Pengolahan Makanan meliputi Jasa Boga, Rumah Makan/Restoran, Depot Air Minum dan Makanan Jajanan. Pada tahun 2015, jumlah TPM sebanyak 2.481 buah, TPM yang memenuhi syarat sebesar 52,12%. Pembinaan dilakukan pada TPM yang tidak memenuhi syarat sebanyak 545 TPM, kemudian dilakukan uji petik pada TPM yang dibina sebesar 100% telah memenuhi syarat (tabel 65 dan 66).

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 96

BAB V

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 (Halaman 101-108)

Dokumen terkait