• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENAGA KESEHATAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 (Halaman 116-126)

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

B. TENAGA KESEHATAN

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan fisik dan penambahan sarana prasarana, penambahan peralatan dan ketenagaan serta pemberian biaya operasinal dan pemeliharaan. Namun dengan semakin tingginya pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan penambahan tenaga kesehatan yang terampil dan siap pakai sesuai dengan karakteristik dan fungsi tenaganya.

Sampai saat ini kebutuhan tenaga kesehatan masih belum sepenuhnya terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat dari usulan permintaan kebutuhan tenaga kesehatan baik di pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang sulit terpenuhi akibat belum tertatanya data-data serta belum siapnya anggaran untuk perekrutan pegawai. Kekurangan lain disebabkan belum bergantinya tenaga kesehatan yang pensiun dan makin kompleksnya masalah-masalah kesehatan yang ditangani oleh tenaga tersebut.

Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut ditangani dengan membuka penerimaan CPNS baru baik secara swakelola maupun tenaga pusat yang ditempatkan di daerah. Usulan lain dalam mencukupi kekurangan tenaga kesehatan juga dilakukan dengan pengangkatan Dokter tidak tetap, Bidan tidak

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 105 tetap yang kedepannya mengangkat tenaga lain sebagai pegawai tidak tetap disamping sebagai Pegawai Harian Lepas (HPL). Dalam pengangkatan PTT tersebut dilakukan masa bakti selama 3 (tiga) tahun baik dengan Pemerintah Pusat maupun dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masing-masing kabupaten/ kota.

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Jepara pada tahun 2015 sebanyak 2205 orang yang terdiri dari berbagai profesi. Profesi terbesar adalah perawat dengan jumlah 877 orang dan bidan sejumlah 480 orang.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan a. Dokter Spesialis

Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan dokter paska sarjana (spesialisi) untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum dasar.

Gambar 5.5

Rasio Dokter Spesialis di Kabupaten Jepara Tahun 2013 – 2015

2013 2014 2015 WHO

3,53 3,33 3,62

6

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 106 Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Jepara tahun 2015 berjumlah 43 orang terdiri dari 26 laki-laki dan 17 perempuan. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah 3,62 (tabel 72).

Bila mengacu standar WHO, diharapkan rasio per 100.000 penduduk adalah 6 orang. Ini belum memenuhi standar yang ditetapkan.

b. Dokter Umum

Rasio tenaga dokter umum dilihat dari jumlah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.6

Rasio Dokter Umum di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Tahun 2015 yaitu jumlah dokter sebanyak 159 dokter terdiri dari 66 laki-laki dan 93 perempuan dengan rasio per 100.000 sebesar 13,38.

Jika mengacu pada standar WHO rasio yang diminta adalah 40 orang. c. Dokter Gigi

Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan. Seseorang yang mempraktekkan ilmu kedokteran gigi disebut sebagai dokter gigi.

2011 2012 2013 2014 2015 WHO

12,1 11,56 15,69 13,24 13,38

40

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 107

Praktek kedokteran gigi umum meliputi

tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan mulut individu ataupun masyarakat. Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi tiruan. Seorang dokter gigi seringkali menggunakan sinar-x dalam menegakkan diagnosa.

Rasio tenaga dokter gigi dilihat dari jumlah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.7

Rasio Dokter Gigi di Kabupaten Jepara

Tahun 2011 - 2015

Jumlah dokter gigi di Kabupaten Jepara Tahun 2015 sebanyak 28 orang terdiri dari 4 laki-laki dan 24 perempuan, dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 2,36. Jumlah dan rasio ini naik dibanding tahun 2014.

Rasio ini masih jauh bila dibandingkan dengan standar WHO yaitu 11 per 100.000 penduduk. Tidak semua puskesmas mempunyai dokter gigi, sehingga ada puskesmas tidak menyelenggarakan poli gigi. Di Kabupaten Jepara, hanya terdapat 15 dokter gigi di Puskesmas dari 21 puskesmas yang ada. Bahkan Kabupaten Jepara belum memiliki dokter spesialis gigi (tabel 72).

2011 2012 2013 2014 2015 WHO

1,4 1,31 2,07 1,54 2,36

11

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 108 2. Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan

a. Perawat

Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan

kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan. Perawat bertanggung jawab untuk perawatan, perlindungan, dan pemulihan orang yang terluka atau pasien penderita penyakit akut atau kronis, pemeliharaan kesehatan orang sehat, dan penanganan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai jenis perawatan kesehatan. Perawat juga dapat terlibat dalam riset medis dan perawatan serta menjalankan beragam fungsi non-klinis yang diperlukan untuk perawatan kesehatan.

Jumlah perawat di Kabupaten Jepara tahun 2015 sebanyak 877 orang yang terdiri dari 337 laki-laki dan 540 perempuan.

Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.8

Rasio Tenaga Keperawatan di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk tahun 2015 sebesar 73,8 (tabel 73). Jumlah dan rasio ini meningkat dibanding tahun 2014. Rasio ini belum mememnuhi standar WHO sebesar 117,5 per 100.000 penduduk. 2011 2012 2013 2014 2015 WHO 52 47,94 61,46 55 73,8 117,5 Rasio perawat

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 109 b. Bidan

Tenaga yang tercakup dalam tenaga bidan adalah D-III Kebidanan dan D-1 Kebidanan. Rasio tenaga bidan dilihat dari jumlah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Gambar 5.9

Rasio Tenaga Bidan di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Jumlah keseluruhan tenaga bidan Tahun 2015 di Kabupaten Jepara 480 orang dengan rasio 35,45 per 100.000 (tabel 73). Jumlah dan rasio ini menurun dibanding tahun 2014. Rasio ini semakin jauh jika dibandingkan dengan standar WHO sebesar 100 per 100.000 penduduk.

c. Perawat Gigi

Jumlah perawat gigi di Kabupaten Jepara tahun 2015 sebanyak32 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Jumlah perawat gigi di Puskesmas sebanyak 26 orang.

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan

Apoteker adalah seseorang yang mempunyai keahlian dan kewenangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri, pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian. Pendidikan apoteker dimulai dari pendidikan sarjana, kurang lebih empat tahun, ditambah satu tahun untuk pendidikan profesi apoteker.

Tenaga kefarmasian terdiri dari Apoteker, S-1 Farmasi, D-III Farmasi, dan Asisten Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 WHO

36 35,58 38,01 35,45 40,39

100

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 110 2015 sebanyak 179 orang, terdiri dari apoteker 92 orang dan S-1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten Apoteker sebanyak 95 orang (tabel 74).

Dilihat dari perkembangan lima tahun terakhir.

Gambar 5.10

Rasio Tenaga Kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Rasio per 100.000 penduduk tenaga kefarmasian di Kabupaten Jepara Tahun 2015 sebesar 15,06. Jumlah dan rasio ini meningkat dibandingkan tahun 2014 dan telah memenuhi standart WHO sebesar 10. 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di

Sarana Kesehatan

a. Kesehatan Masyarakat

Tenaga kesehatan masyarakat terdiri dari S-1 kesehatan masyarakat dan D-III kesehatan masyarakat. Rasio tenaga kesehatan masyarakat dilihat dari jumlah tenaga kesehatan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah per jumlah penduduk di wilayah, pada tahun yang sama dikalikan dengan 100.000.

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Jepara Tahun 2015 tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 17 orang. Rasio per 100.000 penduduk sebesar 1,43 yang tersebar di puskesmas dan rumah sakit (tabel 75). Rasio ini masih jauh jika dibandingkan dengan standar WHO yaitu 40 per 100.000 penduduk.

2011 2012 2013 2014 2015 WHO

14 14,37 15,08 14,52 15,06

10

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 111 b. Kesehatan Lingkungan

Tenaga kesehatan lingkungan terdiri dari D-III dan D-I Kesehatan Lingkungan. Tahun 2015 jumlah tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 32 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 2,69. Jumlah dan rasio ini meningkat dibandingkan tahun 2014 (27 orang dengan rasio 2,31). Akan tetapi rasio ini masih jauh jika dibandingkan dengan standar WHO yaitu 40 per 100.000 penduduk (tabel 75).

5. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan

Tenaga Gizi terdiri dari D-IV/ S-1 Gizi, D-III Gizi dan D-1 Gizi. Jumlah tenaga Gizi di Kabupaten Jepara sebanyak 44 orang, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 37 orang perempuan (tabel 76).

Gambar 5.11

Rasio Tenaga Gizi di Kabupaten Jepara Tahun 2011 – 2015

Rasio per jumlah penduduk 100.000 tenaga gizi tahun 2015 sebesar 3,52. Rasio ini masih jauh jika dibandingkan dengan standar WHO sebesar 22 per 100.000 penduduk.

6. Jumlah dan Rasio Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan

Tenaga Keterapian Fisik meliputi Tenaga Fisoterapi, Terapi Okupasi, Terapi Wicara dan Akupunktur. Tenaga Keterapian Fisik di Kabupaten Jepara tahun 2015 sejumlah 14 orang, dengan perincian: 12 tenaga Fisoterapis, 1 tenaga Terapi Okupasi, 1 tenaga Terapi Wicara. Di Jepara belum ada tenaga

2011 2012 2013 2014 2015 WHO

3,2 3,5 4,57 3,42 3,52

22

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 112 akupuntur. Rasio tenaga Keterapian Fisik per 100.000 penduduk sebesar 1,18 meliputi rasio per 100.000 penduduk (tabel 77).

7. Jumlah dan Rasio Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan

Tenaga Teknisian Medis meliputi Tenaga Radiografer, Radioterapis, Teknisi Elektromedis, Tekniker Gigi, Analis Kesehatan, Refraksionis Optisien, Ortetik Prostetik, Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Transfusi

darah,teknisi Kardiovaskuler. Tenaga Keteknisian Medis di Kabupaten Jepara

tahun2015 sejumlah 197 orang, dengan perincian : 39 tenaga Radiografer, 5

tenaga Teknisi Elektromedis, 82 tenaga Analis Kesehatan, 1 tenaga

Refraksionis Optisien, 1 tenagaOrtetik Prostetik, dan 69 tenaga Rekam Medis

dan Informasi Kesehatan. Rasio tenaga Keteknisian Medis per 100.000

penduduk sebesar 16,58. Kabupaten Jepara belum memiliki tenaga

Radioterapisr, tenaga teknisi gigi, tenaga tranfusi darah dan teknisi kardiovaskuler (tabel 78).

8. Tenaga Kesehatan Lainnya di Fasilitas Kesehatan

Tenaga kesehatan selain tenaga Medis, tenaga Keperawatan, tenaga Kefarmasian, tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan, tenaga Gizi, tenaga Keterapian Fisik serta tenaga Teknisi Medis masih ada tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga jamu dan obat tradisional (lulusan D-III Jamu) serta tenaga kesehatan lain yang belum didefinisikan secara rinci. Di Kabupaten Jepara, terdapat 11 tenaga kesehatan lainnya, terdiri dari 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan (tabel 79).

9. Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

Sumber Daya Manusia Kesehatan meliputi tenaga kesehatan dan tenaga bukan kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan atau tenaga kesehatan tetapi tidak melakukan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan. Tenaga tersebut meliputi pejabat struktural, staf penunjang administrasi, staf penunjang teknologi, staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juru. Jumlah tenaga non kesehatan di Kabupaten Jepara sebanyak 643 orang (tabel 80).

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 113 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/ Kota

Berdasarkan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah Kabupaten Jepara tahun 2015, alokasi anggaran kesehatan untuk instansi pemerintah terdiri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Puskesmas dan Rumah sakit sebesar Rp.

312.102.490.000. Dana tersebut meliputi dana APBD Kabupaten, APBD

Provinsi, APBN maupun dana Pinjaman/Hibah Luar Nengeri (PHLN) ditambah dengan sumber pemerintah lainnya.

Tabel 5.12

Anggaran Kesehatan Kabupaten Kabupaten Jepara

NO SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 260.041.461.000 83,32

a. Belanja Langsung 178.340.564.000

b. Belanja Tidak Langsung 81.700.897.000

2 APBD PROVINSI 95.630.100 0,03

3 APBN : 51.965.399.000 16,65

- Dana Alokasi Umum (DAU) 0 0,00 - Dana Alokasi Khusus (DAK) 6.351.482.000 2,04

- Dana Dekonsentrasi 73.778.000 0,02

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - JKN

5.761.042.000

39.779.087.000

1,85 12,75

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 312.102.490.000

TOTAL APBD KAB/KOTA 2.020.659.686.000

% APBD KESEHATAN THD APBD

KAB/KOTA 12,87

Profil Kesehatan Kabupaten Jepara Tahun 2015 114

BAB VI KESIMPULAN

A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam dokumen PROFIL KESEHATAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2015 (Halaman 116-126)

Dokumen terkait