• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Keadaan Penduduk

Penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota sangat bervariasi, baik suku, agama, pendidikan, mata pencaharian dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya akan digambarkan dalam beberapa tabel di bawah ini :

4.4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007

No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase

1. Laki-laki 12.727 45,72

2. Perempuan 15.112 54,28

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota adalah berjenis kelamin perempuan yakni sebanyak 15.112 jiwa (54,28 %). Sedangkan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 12.727 jiwa (45,72 %). Selisih antara keduanya yakni sebesar 2385 jiwa (8,57 %).

4.4.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wilayah Kelurahan di Kecamatan Tebing Tinggi Kota

Jumlah penduduk Kecamatan Tebing Kota berdasarkan wilayah kelurahan terdapat sebanyak 27.839 jiwa (100,00 %), yang terdiri dari semua golongan umur, mulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini :

Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wilayah Kelurahan

No. Kelurahan Jumlah (jiwa) Persentase

1. Bandar Utama 5.243 18,83

2. Mandailing 3.237 11,63

3. Pasar Baru 2.366 8,50 4. Pasar Gambir 3.763 13,52 5. Tebing Tinggi Lama 3.639 13,07 6. Badak Bejuang 4.744 17,04 7. Rambung 4.847 17,41

Total 27.839 100,00

Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007

Menurut tabel 12 tersebut dapat diketahui dengan jelas bahwa jumlah penduduk yang mendiami wilayah kelurahan di Kecamatan Tebing Tinggi Kota hampir berimbang antara wilayah kelurahan yang satu dengan wilayah kelurahan

yang lainnya. Kelurahan yang paling banyak jumlah penduduknya adalah Kelurahan Bandar Utama yakni sebanyak 5.243 jiwa (18,83 %), kemudian diikuti oleh Kelurahan Rambung yakni sebanyak 4.847 jiwa (17,41 %), selanjutnya disusul oleh Kelurahan Badak Bejuang yakni sebanyak 4.744 jiwa (17,04 %). Berikutnya adalah Kelurahan Pasar Gambir yakni sebanyak 3.763 jiwa (13,52 %), disusul oleh Kelurahan Tebing Tinggi Lama yakni sebanyak 3.639 jiwa (13,07 %), seterusnya adalah Kelurahan Mandailing yakni sebanyak 3.237 jiwa (11,63 %). Sedangkan Kelurahan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kelurahan Pasar Baru yakni sebanyak 2.366 jiwa (8,50 %). Hal ini menunjukkan bahwa luas wilayah mempengaruhi jumlah penduduk yang mendiaminya, artinya semakin luas wilayah yang dijadikan tempat bermukim maka semakin banyak pula penduduk yang akan menempati wilayah tersebut.

4.4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis atau Suku Bangsa

Etnis atau pun suku yang mendiami wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota sangat beragam jenisnya, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada berikut ini :

Tabel 13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis/Suku Bangsa

No. Etnis Jumlah (jiwa) Persentase

1. Jawa/Sunda/Banten 4.620 16,60 2. Batak (Tapanuli, Mandailing, Karo) 6.999 25,14

3. Melayu 2.320 8,33

4. Tionghoa/China 9.064 32,56

5. Minang 3.916 14,07

Berdasarkan tabel 13 tersebut dapat kita lihat jumlah penduduk menurut suku atau etnisnya. Secara mayoritas etnis yang paling banyak mendiami wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota ini adalah bersuku Tionghoa atau China yakni sebanyak 9.064 jiwa (32,56%). Kemudian diikuti oleh penduduk yang bersuku bangsa Batak seperti Tapanuli, Mandailing dan Karo yakni sebanyak 6.999 jiwa (25,14%). Berikutnya adalah penduduk yang bersuku bangsa Jawa, Sunda dan Banten yakni sebanyak 4.620 jiwa (16,60%), selanjutnya adalah penduduk yang bersuku bangsa Minang atau Padang yakni sebanyak 3.916 jiwa (14,07%). Seterusnya adalah penduduk yang bersuku bangsa Melayu yakni sebanyak 2.320 jiwa (8,33%), dan penduduk yang paling minoritas bersuku bangsa lain-lain yakni sebanyak 920 jiwa (3,30%). Penduduk yang termasuk dalam suku lain-lain diantaranya adalah suku bangsa Nias, Toba, Ambon, Banjar dan sebagainya.

4.4.4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut

Berdasarkan agama yang dianut, masyarakat yang bermukim di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota juga bervariasi. Semua jenis agama yang diakui di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia hampir semuanya ada penganutnya di kecamatan ini, kecuali penduduk yang menganut aliran kepercayaan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini :

Tabel 14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase

1. Kristen Protestan 3.265 11,73 2. Islam 14.025 50,38 3. Katholik 1.512 5,43 4. Budha 8.913 32,02 5. Hindu 124 0,44 Total 27.839 100,00

Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007

Dari tabel 14 diatas didapatkan gambaran bahwa mayoritas penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota beragama Islam yakni sebanyak 14.025 jiwa (50,38%), disusul oleh penduduk yang beragama Budha yakni sebanyak 8.913 jiwa (32,02%). Kemudian selanjutnya adalah penduduk yang beragama Kristen Protestan yakni sebanyak 3.265 jiwa (11,73%), dan penduduk yang beragama Kristen Katholik sebanyak 1.512 jiwa (5,43%). Penduduk yang beragama Hindu merupakan penduduk yang paling minoritas jumlahnya yakni sebanyak 124 jiwa (0,44%). Hal ini berarti secara religius wilayah ini lebih banyak dipengaruhi oleh suasana dan nuansa yang Islami ketimbang nuansa Nasrani, Budhaisme dan Hinduisme.

4.4.5.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota berdasarkan tingkat pendidikan dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 15. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase

1. 2.

Belum Sekolah

Pernah Sekolah dan Tidak Tamat SD

1.975 3.655 7,09 13,14 3. Tamat SD 3.828 13,75 4. Tamat SLTP 6.025 21,64 5. Tamat SLTA 10.752 38,62 6. Akademi/Perguruan Tinggi 1.604 5,76 Total 27.839 100,00

Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007

Berdasarkan tabel 15 tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Tebing Tinggi Kota berada pada tingkat pendidikan SLTA yakni sebanyak 10.752 jiwa (38,62%), kemudian disusul oleh penduduk yang tingkat pendidikannya tamatan SLTP yakni sebanyak 6.025 jiwa (21,64%). penduduk yang tingkat pendidikannya tamat SD berimbang dengan penduduk yang tingkat pendidikannya pernah sekolah dan tidak tamat SD yakni masing-masing adalah sebanyak 3.828 jiwa (13,75%) untuk tamat SD dan 3.655 jiwa (13,14%) untuk mereka yang pernah sekolah tapi tidak tamat SD. Selanjutnya penduduk yang belum sekolah yakni sebanyak 1.975 jiwa (7,09%), dan yang paling kecil jumlahnya adalah penduduk yang tingkat pendidikannya akademi atau perguruan tinggi yakni sebanyak 1.604 jiwa (5,76%). Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan penduduk sudah mengikuti program pemerintah wajib sembilan tahun. Walaupun sebenarnya sangat disayangkan karena penduduk yang berpendidikan tinggi masih sangat minim, namun bila ditinjau secara umum maka pendidikan di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Kota sudah dapat dikatakan cukup baik.

4.4.6.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Bila ditinjau dari mata pencaharian penduduk, maka dapat kita lihat bahwa profesi-profesi ataupun pekerjaan-pekerjaan penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sangat bervariasi sebagaimana dapat kita lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 16. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase

1. Buruh/Karyawan 3.601 12,94 2. Supir/Tukang Becak 684 2,46 3. Wiraswasta 1.231 4,42 4. PNS/TNI/POLRI 924 3,32 5. Dokter 32 0,11 6. Pengusaha 337 1,21 7. Pedagang 2.869 10,31 8. Lain-lain 18.161 65,23 Total 27.839 100,00

Sumber : Kantor Camat Tebing Tinggi Kota 2007

Berdasarkan tabel 16 tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa mayoritas penduduk berprofesi lain-lain yakni sebanyak 18.161 jiwa (6523%). Adapun penduduk yang termasuk dalam bermata pencaharian lain-lain ini adalah mereka yang berfprofesi sebagai pengacara, wartawan, guru honorer, notaris, penjahit, pengrajin, anggota DPRD, peternak, tukang kayu, tukang batu, para pensiunan dan lain sebagainya. Kemudian diikuti oleh mereka yang bekerja sebagai buruh atau karyawan yakni sebanyak 3.601 jiwa (12,94%), dimana pada umumnya mereka bekerja di pabrik-pabrik dan perkebunan, namun ada juga yang termasuk buruh lepas. Penduduk

yang berprofesi sebagai pedagang yakni sebanyak 2.869 jiwa (10,31%), dimana mereka ini kebanyakan adalah suku Cina yang berdagang di ruko-ruko yang menjual bahan makanan maupun barang dagangan lainnya. Selanjutnya adalah mereka yang berprofesi sebagai wiraswasta yakni sebanyak 1.231 jiwa (4,42%), dan seterusnya adalah mereka yang termasuk kedalam PNS, TNI, dan POLRI yakni sebanyak 924 jiwa (3,32%), dimana mereka banyak bekerja di intansi pemerintah seperti kantor walikota, kantor camat, kantor lurah, kantor polisi dan seterusnya. Berikutnya adalah mereka yang berprofesi sebagai supir dan tukang becak yakni sebanyak 684 jiwa (2,46%), serta disusul oleh mereka yang berprofesi sebagai pengusaha yakni sebanyak 337 jiwa (1,21%). Sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah penduduk yang berprofesi sebagai dokter medis yakni sebanyak 32 jiwa (0,11%).

Dokumen terkait