• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Umum Wilayah dan Penduduk

Kecamatan Pamulang merupakan salah satu bagian dari wilayah Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten. Kecamatan Pamulang terdiri dari delapan kelurahan dan memiliki luas wilayah sebesar 26.28 km2 atau 18.22 persen dari total luas wilayah Kota Tangerang Selatan. Kelurahan yang ada di Kecamatan Pamulang yaitu Pondok Benda, Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Udik, Pondok Cabe Ilir, Kedaung, Bambu Apus dan Benda Baru. Batas-batas wilayah Kecamatan Pamulang adalah sebagai berikut :

Utara : Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Timur : Kota Jakarta Selatan Propinsi DKI Jakarta

23

Barat : Kecamatan Serpong

Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok Propinsi Jawa Barat

Bentuk topografi wilayah Kecamatan Pamulang merupakan wilayah daratan dengan ketinggian keluarahan yang berbeda. Kelurahan Pondok Benda, Bambu Apus, Benda Baru memiliki ketinggian 83 m di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir memiliki ketinggian 84 mdpl. Kecamatan Pamulang memiliki 819 RT dan 156 RW.

Jumlah penduduk di Kecamatan Pamulang mengalami peningkatan pada tahun 2013 apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Penduduk Kecamatan Pamulang pada tahun 2014 tercatat sebanyak 314 931 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 159 014 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 155 917 jiwa, dengan jumlah rumahtangga sebanyak 79 839 rumahtangga. Kepadatan penduduk di Kecamatan Pamulang mencapai 11 742 penduduk per km2. Sebaran jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Pamulang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Sebaran jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Pamulang tahun 2014

Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 159 014 50.49

Perempuan 155 917 49.51

Total 314 931 100.00

Sumber : Kecamatan Pamulang (2014)

Kondisi sosial penduduk Kecamatan Pamulang dari tingkat pendidikan pada tahun 2014 pada Tabel 5 menunjukkan status pendidikan terbanyak dari penduduk yang tidak tamat SD sebanyak 36 438 orang sedangkan yang tamat SD sebanyak 49 791 orang. Penduduk yang tamat SMP mencapai 56 436 orang dan yang tamat SMA mencapai 112 242 orang. Sedangkan penduduk yang mencapai tingkat perguruan tinggi sebanyak 60 026 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran pendidikan formal bagi penduduk Kecamatan Pamulang Selatan cukup tinggi.

Tabel 5 Sebaran tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Pamulang tahun 2014

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

Tidak Tamat SD 36 438 11.57

Tamat SD/Sederajat 49 791 15.81

Tamat SMP/Sederajat 56 436 17.92

Tamat SMA/Sederajat 112 242 35.64

Tamat Perguruan Tinggi 60 026 19.06

Total 314 931 100.00

24

Karakteristik Petani Responden

Petani responden dalam penelitian ini yaitu petani yang aktif dalam kegiatan usahatani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang sebanyak 30 orang yang dipilih menggunakan metode snowball sampling. Petani responden memiliki karakteristik yang berbeda antara petani satu dengan lainnya dilihat dari usia, tingkat pendidikan, pengalaman budidaya Anggrek Vanda douglas, luas lahan yang diusahakan untuk budidaya Anggrek Vanda douglas dan status kepemilikan lahan. Karakteristik petani responden perlu diketahui karena diduga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam melakukan kegiatan budidaya sampai pemasaran Anggrek Vanda douglas.

Petani yang menjadi responden umumnya berusia mulai dari 27 tahun hingga berusia lebih dari 75 tahun. Petani responden dikelompokkan dalam lima kelompok usia, yaitu usia di bawah 30 tahun, 30 - 40 tahun, 41 - 50 tahun, 51 - 60 tahun dan lebih dari 60 tahun. Sebaran petani responden berdasarkan usia di Kecamatan Pamulang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Sebaran petani responden berdasarkan usia di Kecamatan Pamulang tahun 2015

Golongan Usia (Tahun) Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

<30 2 6.67 30 – 40 7 23.33 41 – 50 10 33.33 51 – 60 10 33.33 >60 1 3.33 Total 30 100.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas petani responden berada di bawah 30 tahun dengan jumlah dua petani responden sedangkan dalam rentang usia 30 - 40 tahun dengan jumlah petani tujuh orang atau 23.33 persen dari total 30 petani responden. Pada rentang usia 41 - 50 dan 51 - 60 sama-sama terdapat sepuluh petani responden. Pada rentang usia tersebut, petani yang menjadi responden merupakan petani yang sudah memiliki pengalaman dalam membudidayakan anggrek Vanda douglas. Hal ini tentu saja berpengaruh pada proses pengambilan keputusan serta kemampuan yang lebih optimal dalam melakukan budidaya sampai pemasaran Anggrek Vanda douglas karena usia petani yang tergolong matang dan masih produktif. Sedangkan petani responden yang berumur lebih dari 60 tahun hanya terdapat satu orang.

Tingkat pendidikan formal merupakan salah satu karakteristik yang diduga mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan juga mempengaruhi daya tangkap dan pengetahuan petani mengenai perkembangan teknologi dalam teknik budidaya maupun dalam pemasaran Anggrek Vanda douglas. Petani responden di Kecamatan Pamulang terdiri dari tiga kelompok berdasarkan tingkat pendidikan formal yaitu tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat, tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat, tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat dan tamat Perguruan Tinggi. Sebaran petani responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Pamulang pada tahun 2015 dilihat pada Tabel 7.

25

Tabel 7 Sebaran petani responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Pamulang tahun 2015

Pendidikan Formal Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

Tamat SD/Sederajat 15 50.00

Tamat SMP/Sederajat 7 23.33

Tamat SMA/Sederajat 4 13.33

Tamat Perguruan Tinggi 4 13.33

Total 30 100.00

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa semua petani responden tidak ada yang tidak bersekolah maupun tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Mayoritas tingkat pendidikan formal yang diperoleh oleh petani responden adalah tamat Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 15 orang (50 persen) dari total petani responden sebanyak 30 orang. Bahkan terdapat empat petani responden yang telah mencapai tingkat perguruan tinggi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk dapat membudidayakan Anggrek Vanda douglas tidak hanya membutuhkan pengalaman yang cukup tinggi tetapi juga membutuhkan pengetahuan yang cukup karena dalam teknik budidaya dan cara pemasaran Anggrek Vanda douglas.

Kecamatan Pamulang merupakan salah satu bagian wilayah di Tangerang Selatan yang memang terkenal sebagai pusat penghasil Anggrek Vanda douglas. Hal ini juga dapat dilihat dari lamanya pengalaman petani dalam membudidayakan Anggrek Vanda douglas. Tingkat pemahaman petani terhadap budidaya dan pemasaran Anggrek Vanda douglas juga dipengaruhi oleh lamanya pengalaman petani. Pada Tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas petani responden melakukan budidaya Anggrek Vanda douglas dengan pengalaman sepuluh hingga 20 tahun yaitu sebanyak 16 petani atau sebesar 53.33 persen dari total jumlah petani responden sebanyak 30 orang. Sebaran petani responden berdasarkan pengalaman bertani di Kecamatan Pamulang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran petani responden berdasarkan pengalaman bertani di Kecamatan Pamulang tahun 2015

Pengalaman Budidaya (tahun) Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

< 10 7 23.33

10 – 20 16 53.33

>20 7 23.33

Total 30 100.00

Luas lahan sangat mempengaruhi besarnya volume produksi anggrek, semakin luas lahan umumnya berbanding lurus dengan hasil produksi. Petani responden memiliki luas lahan anggrek yang berbeda satu sama lain. Mayoritas petani responden memiliki lahan di bawah 1 000 m2 sebanyak delapan petani sedangkan luas lahan pada rentang 1 000 – 2 500 m2 yaitu sebanyak 13 petani atau sebesar 43.33 persen dari total jumlah petani responden. Kepemilikan lahan yang tidak terlalu besar menunjukkan bahwa Anggrek Vanda douglas dapat ditanam di lahan yang sempit. Sebaran petani responden berdasarkan luas lahan di Kecamatan Pamulang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 9.

26

Tabel 9 Sebaran petani responden berdasarkan luas lahan di Kecamatan Pamulang tahun 2015

Luas Lahan (m2) Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

<1 000 8 26.67

1 000 – 2 500 13 43.33

2 501 – 5 000 8 26.67

>5 000 1 3.33

Total 30 100.00

Selain luasan kepemilikan lahan, status kepemilikan lahan juga dapat mempengaruhi pada pengambilan keputusan terhadap budidaya dan pemasaran anggrek. Mayoritas petani responden di Kecamatan Pamulang merupakan petani yang memiliki lahan sendiri sebanyak 19 orang atau sebesar 63.33 persen dari total petani responden. Hal ini berarti mayoritas petani memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan untuk proses budidaya maupun pemasaran Anggrek Vanda douglas. Sebaran petani responden berdasarkan status kepemilikan lahan di Kecamatan Pamulang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran petani responden berdasarkan status kepemilikan lahan di Kecamatan Pamulang tahun 2015

Status Kepemilikan Lahan Jumlah Petani (orang) Persentase (%)

HGU 11 36.67

Milik Sendiri 19 63.33

Total 30 100.00

Karakteristik Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran yang dijadikan responden dalam penelitian ini terdiri dari 11 orang. Lembaga pemasaran tersebut ditelusuri melalui metode bola salju (snowball sampling) yaitu berdasarkan infomasi petani kepada siapa Anggrek Vanda douglas dijual. Lembaga pemasaran pada penelitian ini meliputi tiga orang pedagang pengumpul desa, dua orang pedagang besar dan empat pedagang pengecer. Pengelompokkan responden menurut jenis lembaga pemasaran dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Responden menurut jenis lembaga pemasaran

No Nama Peran

1 Marsan Pedagang Pengumpul Desa

2 Niman Pedagang Pengumpul Desa

3 Tarsa Pedagang Pengumpul Desa

4 Jailani Pedagang Besar

5 Usnadi Pedagang Besar

6 Syaifudin Pedagang Pengecer

7 Maksin Pedagang Pengecer

8 Jaini Pedagang Pengecer

27

Berdasarkan hasil penelusuran kepada lembaga pemasaran memperlihatkan bahwa semua lembaga pemasaran responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan karakteristik kelompok usia, lembaga pemasaran yang berusia kurang dari 40 tahun sebanyak satu orang, sedangkan yang berusia pada rentang 40 - 50 tahun sebanyak empat orang dan berusia lebih dari 50 tahun sebanyak empat orang.

Tabel 12 Sebaran lembaga pemasaran responden berdasarkan kelompok usia, tingkat pendidikan dan pengalaman usaha Anggrek Vanda douglas tahun 2015

Karakteristik Jumlah Responden (orang) Persentase (%) Kelompok Usia (tahun)

<40 1 11.11 41-50 4 44.44 >50 4 44.44 Tingkat Pendidikan Tamat SD/Sederajat 2 22.22 Tamat SMP/Sederajat 5 55.56 Tamat SMA/Sederajat 2 22.22

Tamat Perguruan Tinggi 0 0.00

Pengalaman Usaha (tahun)

<10 0 0.00

10 – 20 8 88.89

>20 1 11.11

Dari sembilan lembaga pemasaran terdapat dua orang yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD), lima orang berpendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua orang berpendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengalaman berdagang yang dimiliki oleh semua lembaga pemasaran sudah melebihi sepuluh tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa lembaga pemasaran sudah memiliki jaringan yang sudah cukup luas dan mampu menghadapi risiko dalam melakukan kegiatan jual beli Anggrek Vanda douglas.

Gambaran Umum Usahatani Anggrek Vanda douglas

Budidaya Anggrek Vanda douglas yang dilakukan oleh petani sepanjang tahun terdiri dari beberapa tahapan yaitu persiapan lahan, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pemanenan. Petani Anggrek Vanda douglas tidak melakukan penanaman karena pada umumnya petani hanya sekali menanam bibit di lahan dan hanya melakukan peremajaan setiap dua atau tiga tahun sekali.

Persiapan Lahan

Kegiatan persiapan lahan yang umumnya dilakukan petani setiap tahun adalah melakukan peremajaan tanaman dan mengganti bambu dan sabut kelapa. Luas lahan rata-rata yang digunakan petani responden untuk menanam Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang adalah 2 000 m2. Mengganti bambu yang sudah lapuk sebagai penyangga tanaman dan sabut kelapa yang berfungsi sebagai

28

penyimpan cadangan air merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dalam kegiatan budidaya Anggrek Vanda douglas karena akan berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas yang dihasilkan. Bambu yang dibutuhkan petani untuk satu hektar Anggrek Vanda douglas adalah sebanyak 1 715 batang dengan harga rata-rata Rp16 900 per batang. Sedangkan sabut kelapa yang dibutuhkan untuk luasan satu hektar adalah 304 kg dengan harga rata-rata Rp933 per kg.

Kegiatan persiapan lahan adalah kegiatan yang membutuhkan tenaga kerja agar dapat terselesaikan dengan cepat. Jumlah hari orang kerja (HOK) rata-rata yang digunakan untuk kegiatan persiapan lahan adalah 26 HOK atau hampir membutuhkan waktu satu bulan.

Pemupukan

Pemupukan yang dilakukan oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang umumnya menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan hanya lima petani yang menambahkan pupuk ZA. Pupuk kandang yang digunakan untuk satu hektar adalah sebanyak 142 ton per tahun. Penggunaan pupuk kandang juga bervariasi, ada yang memberikan pupuk kandang setiap tiga bulan sekali dan enam bulan sekali. Harga rata-rata pupuk kandang yang digunakan petani Anggrek Vanda douglas adalah Rp133 per kg. Pemberian pupuk ZA dilakukan tiga bulan sekali dengan jumlah pemberian sebanyak 18 kg per hektar setiap tahunnya. Harga rata-rata yang dibayar oleh petani untuk pupuk ZA adalah Rp75 000 per kg.

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan pamulang adalah kegiatan penyiraman dan pengendalian gulma. Penyiraman biasanya dilakukan oleh petani yang mengurus lahan itu sendiri tanpa bantuan tenaga kerja. Penyiraman dilakukan setiap hari, bisa dilakukan pagi hari maupun sore hari. Dalam satu tahun biasanya petani menghitung jumlah hari penyiraman sebanyak 200 hari karena juga dibantu oleh hujan. Kegiatan pengendalian gulma jarang dilakukan oleh petani. Dalam satu bulan rata-rata petani hanya melakukan pengendalian gulma selama dua atau tiga kali. Kegiatan pengendalian gulma ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga butuh tenaga kerja tambahan jika lahan yang digunakan untuk budidaya cukup luas.

Pengendalian OPT

Pengendalian OPT dilakukan petani setiap satu minggu sekali. Pemberian pestisida biasanya dilakukan pagi hari dan dilakukan selama dua sampai empat jam tergantung luas lahan. Beberapa pestisida yang digunakan oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang diantaranya adalah Hiponik, Curacron, Rizotin, Atonik, Dusbran, Akodan dan Gandasil. Hiponik yang digunakan untuk satu hektar dalam satu tahun adalah sebanyak 37 kg dengan harga rata-rata Rp134 000 per kg. Curacron yang dibutuhkan untuk luas lahan satu hektar dalam satu tahun adalah sebanyak 65 kg dengan harga rata-rata Rp232 300 per kg. Kemudian penggunaan Rizotin dalam satu tahun untuk satu hektar Anggrek Vanda douglas adalah sebanyak 39.2 liter dan petani membelinya dengan harga rata-rata Rp102 000 per liter.

Atonik yang digunakan oleh petani sebanyak 41 liter setiap tahun untuk luas lahan satu hektar diperoleh dengan harga rata-rata Rp101 500 per liter. Sedangkan

29

Dusbran yang dibutuhkan untuk satu hektar dalam satu tahun adalah sebanyak 20 liter dan dapat diperoleh petani dengan harga Rp106 000 per liter. Akodan dan Gandasil merupakan pestisida yang paling jarang dipakai oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang. Berdasarkan hasil penelusuran menunjukkan hanya terdapat empat petani yang menggunakan Akodan dan Gandasil. Gandasil yang digunakan untuk satu hektar dalam satu tahun adalah sebanyak tujuh liter dengan harga Rp102 500 per liter. Sedangkan Gandasil yang dibutuhkan sebanyak 19 kg untuk satu hektar dan dalam satu tahun. Petani dapat memperoleh Gandasil dengan harga Rp100 000 per kg.

Pemanenan

Anggrek Vanda douglas dapat dipanen setiap minggu dan dipanen sepanjang tahun. Anggrek Vanda douglas yang siap dipanen adalah anggrek yang sudah memiliki lima sampai delapan kelopak bunga yang sudah mekar dan berwarna ungu pekat. Pemanenan Anggrek Vanda douglas dapat dilakukan pagi hari maupun sore hari. Namun mayoritas petani memilih melakukan panen pada sore hari karena Anggrek Vanda douglas akan lebih segar ketika akan dijual ke pasar pada malam hari sampai subuh. Proses pemetikan Anggrek Vanda douglas dapat dilakukan menggunakan tangan atau gunting. Setelah dipetik kemudian Anggrek Vanda douglas dikumpulkan dan diikat menggunakan tali rafia. Setelah diikat maka Anggrek Vanda douglas tersebut siap untuk dijual dan didistribusikan ke lembaga pemasaran selanjutnya menggunakan sepeda motor atau mobil. Biaya usahatani Anggrek Vanda douglas dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Komponen biaya usahatani Anggrek Vanda douglas per tahun per hektar di Kecamatan Pamulang

Komponen Satuan Jumlah Harga

(Rp) Nilai (Rp) % Biaya Tunai Pupuk Kandang Kg 142 722.22 133 18 761 111 10.85 Pupuk ZA Kg 64.44 75 000 4 833 333 2.80 Hiponik Kg 37.17 134 286 5 086 833 2.94 Curacron Kg 65.51 232 353 15 318 889 8.86 Rizotin Liter 39.20 102 000 4 076 667 2.36 Atonik Liter 40.97 101 579 4 366 667 2.53 Dusbran Liter 20.24 106 364 2 137 778 1.24 Akodan Liter 7.33 102 500 760 000 0.44 Gandasil Kg 19.11 100 000 1 911 111 1.11

Tali Rapia Gulung 89.22 16 100 957 652 0.55

Bambu Buah 1 715.00 16 900 27 808 889 16.09 Sabut Kelapa Kg 304.44 933 287 750 0.17 Paku Kg 22.92 16 117 374 500 0.22 TKLK 20 572 384 11.90 Pajak Lahan 18 596 667 10.76 Listrik 812 000 Transportasi 3 056 000 1.77

30

Tabel 14 Komponen biaya usahatani Anggrek Vanda douglas per tahun per hektar di Kecamatan Pamulang (lanjutan)

Komponen Satuan Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp) % Biaya Diperhitungkan

TKDK HOK/Ha 64.96 70 000 39 460 002 22.83

Sewa Lahan Diperhitungkan 1 833 333 1.06

Penyusutan Peralatan 1 848 793 1.07

Jumlah Total Biaya Diperhitungkan 43 142 128 24.96

Jumlah Total Biaya 172 860 359 100.00

Dokumen terkait