• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lembaga dan Saluran Pemasaran Anggrek Vanda douglas

Saluran pemasaran merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses memasarkan suatu produk dari produsen hingga ke konsumen akhir. Saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang melibatkan beberapa lembaga pemasaran diantaranya yaitu:

1. Petani merupakan lembaga pemasaran di tingkat paling bawah yang berperan dalam melakukan budidaya dan memproduksi Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

2. Pedagang pengumpul desa (PPD) merupakan lembaga pemasaran yang berperan dalam menampung, mengumpulkan atau membeli Anggrek Vanda douglas secara langsung dari satu maupun lebih petani serta menjualnya ke lembaga pemasaran selanjutnya yaitu pedagang besar dan pengecer di Pasar Rawabelong.

3. Pedagang besar merupakan lembaga pemasaran yang dapat membeli Anggrek Vanda douglas dari petani maupun dari pedagang pengumpul desa dalam jumlah yang besar. Pedagang besar pada penelitian ini hanya berlokasi di Pasar Rawabelong.

4. Pedagang Pengecer merupakan lembaga pemasaran yang dapat membeli bunga baik dari petani, pedagang pengumpul desa maupun pedagang besar. Beberapa lembaga pemasaran pada umumnya menjual Anggrek Vanda douglas kepada pedagang pengecer karena adanya kerjasama maupun langganan diantara lembaga pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat empat saluran pemasaran yang terjadi dalam pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang mulai dari petani sampai pada konsumen yaitu:

Pola Saluran I : Petani  Pedagang Pengumpul Desa (PPD)  Pedagang Pengecer  Konsumen

Pola Saluran II : Petani  Pedagang Pengumpul Desa (PPD)  Pedagang Besar  Pedagang Pengecer  Konsumen

Pola Saluran III : Petani  Pedagang Pengecer  Konsumen

Pola Saluran IV : Petani  Pedagang Besar  Pedagang Pengecer  Konsumen

31

Saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang berbeda dengan saluran pemasaran di Desa Rawakalong Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Akhir (2014) menunjukkan terdapat empat saluran pemasaran yang terdiri dari lima lembaga pemasaran yaitu petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer dan floris. Selain itu, hasil penelitian Akhir (2014) juga menunjukkan saluran-saluran pemasaran yang cenederung lebih pendek dibandingkan saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang. Secara grafis, skema alur pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Skema alur pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang Keterangan : : Saluran I : Saluran II : Saluran III : Saluran IV Saluran I N = 19 V = 187 100 tangkai (57.27%) Petani Konsumen Pedagang Pengumpul Desa Pedagang Besar Pedagang Pengecer Saluran II N = 2 V = 5 000 tangkai (1.53%) Saluran IV N = 8 V = 104 600 tangkai (32.02%) Saluran III N = 1 V = 30 000 tangkai (9.18%) N=2 187 100 tangkai (97.39 %) N=1 5 000 tangkai (2.60%) N=2 109 600 tangkai

32

Panen Anggrek Vanda douglas umumnya dilakukan satu atau dua kali dalam seminggu dan dilakukan sepanjang tahun. Jumlah produksi Anggrek Vanda douglas yang dihasilkan oleh petani responden dari Bulan April hingga Juni 2015 adalah sebanyak 3 267 ikat atau 326 700 tangkai. Setiap satu ikat terdiri dari 100 tangkai Anggrek Vanda douglas. Hasil produksi tersebut tersebar ke dalam lima saluran pemasaran yang terdapat di Kecamatan Pamulang. Anggrek Vanda douglas yang dihasilkan 19 petani sebanyak 187 100 tangkai (52.27 persen) disalurkan melalui saluran I melalui pedagang pengumpul desa. Pada saluran II jumlah Anggrek Vanda douglas yang disalurkan adalah sebanyak 5 000 tangkai (1.53 persen) yang dihasilkan oleh dua petani. Saluran III menyalurkan Anggrek Vanda douglas sebanyak 30 000 tangkai (9.18 persen) yang dihasilkan oleh satu petani saja. Sedangkan pada saluran IV sebanyak delapan petani menghasilkan 104 600 tangkai (32.02 persen) Anggrek Vanda douglas. Sebaran petani responden yang ada pada setiap saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Sebaran petani responden dan volume Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang Bulan April-Juni 2015

Saluran Pemasaran Jumlah Petani Responden (orang) Persentase (%)

Volume Anggrek Vanda douglas (tangkai) Persentase (%) Saluran I 19 63.33 187 100 52.27 Saluran II 2 6.67 5 000 1.53 Saluran III 1 3.33 30 000 9.18 Saluran IV 8 26.67 104 600 32.02 Total 30 100.00 326 700 100.00 Saluran Pemasaran I

Saluran pemasaran I merupakan saluran yang paling banyak digunakan oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan yaitu sebanyak 19 petani dengan volume penjualan Anggrek Vanda douglas dari Bulan April sampai Juni 2015 sebanyak 187 100 tangkai. Petani pada saluran pemasaran I ini menjual hasil panen Anggrek Vanda douglas ke PPD yang kemudian langsung dibawa ke pedagang pengecer di Pasar Rawabelong. Petani pada saluran pemasaran I ini melakukan penjualan kepada PPD tanpa adanya proses tawar menawar. Petani hanya menerima harga yang ditentukan oleh PPD berdasarkan informasi harga di Pasar Rawabelong. Selain itu, jumlah panen Anggrek Vanda douglas juga mempengaruhi harga yang akan diterima petani. Dalam saluran pemasaran I petani dapat mengurangi risiko tidak terjualnya Anggrek Vanda douglas karena semua hasil panen langsung dijual kepada PPD.

PPD pada saluran pemasaran I juga merupakan petani Anggrek Vanda douglas. Pada umumnya petani pada saluran pemasaran I menjual Anggrek Vanda douglas kepada PPD karena adanya kerjasama, rasa saling percaya, dan ikatan keluarga. Selain itu, salah satu PPD pada saluran pemasaran I ini merupakan ketua kelompok tani.

Hasil panen Anggrek Vanda douglas dikumpulkan dan diikat menggunakan tali rafia sebelum dijual ke pedagang pengumpul desa. Sebagian petani membawa hasil panen kepada PPD menggunakan sepeda motor atau PPD menjemput hasil panen petani di lahan petani. Kemudian PPD membawa Anggrek Vanda douglas

33

yang masih segar ke Pasar Rawabelong pada jam 20.00 sampai 03.00 menggunakan mobil dengan kapasitas angkut 50 sampai 100 ikat. Jarak yang ditempuh dari Kecamatan Pamulang ke Pasar Rawabelong adalah satu sampai dua jam. PPD juga melakukan pengemasan pada setiap ikat Anggrek Vanda douglas dengan menggunakan koran bekas agar Anggrek Vanda douglas tidak mengalami kerusakan dalam perjalanan menuju Pasar Rawabelong.

Proses jual beli antara PPD dengan pedagang pengecer pada saluran I ini biasanya dilakukan pada malam hari sekitar pukul 22.00 sampai dini hari sekitar pukul 03.00 tujuannya adalah agar bunga yang diterima oleh pedagang pengecer masih dalam kondisi yang segar. Pedagang pengecer pada saluran pemasaran I membeli Anggrek Vanda douglas dari PPD dengan harga rata-rata Rp875 per tangkai dan menjualnya ke konsumen akhir dengan harga rata-rata Rp1 590 per tangkai. Anggrek Vanda douglas yang diterima kemudian disusun ulang untuk dikemas ulang atau diolah menjadi rangkaian bunga. Anggrek Vanda douglas biasanya akan terjual habis dalam satu hari, namun jika tidak terjual habis sisanya akan disimpan pada wadah yang berisi air dengan maksimal penyimpanan sampai dua hari.

Saluran Pemasaran II

Saluran pemasaran II merupakan saluran pemasaran hanya digunakan oleh dua petani Anggrek Vanda douglas. Volume penjualan Anggrek Vanda douglas pada saluran pemasaran II adalah sebanyak 5 000 tangkai. Pada saluran pemasaran II jumlah Anggrek Vanda douglas lebih sedikit dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya. Hal ini disebabkan karena petani pada saluran pemasaran II hanya menggunakan lahan untuk budidaya Anggrek Vanda douglas di bawah 500 m2 dan kondisi lahan dan alam yang kurang baik menyebabkan produksi Anggrek Vanda douglas sedikit. Selain itu harga yang diterima petani pada saluran pemasaran II menerima harga terendah dibandingkan saluran pemasaran lain dengan harga rata-rata sebesar Rp600 per tangkai.

Petani pada saluran pemasaran ini menjual Anggrek Vanda douglas ke PPD dengan alasan adanya bantuan yang pernah diterima oleh petani dari PPD berupa bantuan modal bibit. Biaya yang ditanggung oleh petani pada saluran ini adalah biaya transportasi untuk mengangkut ke PPD dengan menggunakan sepeda motor dan biaya tenaga kerja untuk panen. PPD pada saluran pemasaran II ini juga merupakan petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Setu. Biaya pengikatan dengan tali rafia dan pengemasan menggunakan koran bekas ditanggung sepenuhnya oleh PPD pada saluran ini. PPD pada saluran II membawa Anggrek Vanda douglas ke Pasar Rawabelong menggunakan sepeda motor dengan kapasitas angkut lima sampai sepuluh ikat.

Pedagang besar melakukan kegiatan jual beli dengan PPD dan pedagang pengecer pada dini hari sekitar pukul 03.00 sampai 05.00. Peran pedagang besar dalam saluran pemasaran II hanya sebagai pedagang perantara antara PPD dengan pedagang pengecer. PPD menjual Anggrek Vanda douglas kepada pedagang besar dilakukan karena PPD tersebut sudah menjadi langganan pedagang besar dan penjualan yang dilakukan dirasakan mudah dan cepat bagi PPD tersebut.

Pedagang besar pada saluran pemasaran II hanya mengeluarkan biaya pemasaran yang sedikit yaitu biaya tenaga kerja, retribusi dan kebersihan. Kemudian pedagang besar ini menjual Anggrek Vanda douglas kepada pedagang

34

pengecer di Pasar Rawabelong. Pedagang pengecer tersebut membeli dari pedagang besar hanya untuk menambah pasokan Anggrek Vanda douglas dalam memenuhi permintaan konsumen yang dirasakan kurang dengan harga rata-rata Rp850 per tangkai. Harga tersebut lebih murah dibandingkan jika pedagang pengecer membeli Anggrek Vanda douglas langsung dari PPD atau petani seperti pada saluran pemasaran I. Kemudian pedagang pengecer pada saluran II menjual Anggrek Vanda douglas kepada konsumen akhir dengan harga rata-rata Rp1 450 per tangkai.

Saluran Pemasaran III

Saluran pemasaran III hanya dilakukan oleh satu petani dan satu pedagang pengecer. Volume penjualan Anggrek Vanda douglas pada saluran pemasaran ini adalah sebanyak 30 000 tangkai pada Bulan April sampai Juni 2015. Saluran pemasaran ini terbentuk dan hanya melibatkan satu petani dan satu pedagang pengecer karena adanya ikatan kerjasama. Pedagang pengecer tersebut memberikan bantuan modal untuk melakukan budidaya Anggrek Vanda douglas, sehingga pedagang pengecer menginginkan adanya timbal balik dari petani tersebut dengan melakukan penjualan Anggrek Vanda douglas hanya kepada pedagang pengecer pada saluran pemasaran III. Harga yang diterima oleh petani juga ditetapkan oleh pedagang pengecer. Harga rata-rata yang diterima petani melalui penjualan pada Bulan April sampai Juni 2015 adalah sebesar Rp900 per tangkai. Harga tersebut merupakan harga tertinggi yang diterima oleh petani dibandingkan petani dalam saluran pemasaran lain. Petani pada saluran ini menanggung biaya tenaga kerja untuk panen dan supir, pengikatan, transportasi dan retribusi pasar. Transportasi yang digunakan oleh petani tersebut adalah mobil dengan kapasitas angkut 50 ikat.

Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer pada saluran III hampir sama seperti pada pedagang pengecer pada umumnya yaitu biaya tenaga kerja, pengiriman, pengemasan, penyimpanan, pengolahan, retribusi dan kebersihan. Harga jual rata-rata yang didapatkan oleh pedagang pengecer pada saluran pemasaran III pada Bulan April sampai Juni 2015 adalah sebesar Rp1 625 per tangkai.

Saluran Pemasaran IV

Saluran pemasaran IV merupakan saluran yang digunakan oleh petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan yaitu sebanyak delapan petani dengan volume penjualan Anggrek Vanda douglas dari Bulan April sampai Juni 2015 sebanyak 104 600 tangkai. Petani pada saluran pemasaran IV ini menjual hasil panen Anggrek Vanda douglas ke pedagang besar di Pasar Rawabelong. Petani pada saluran IV ini memilih menjual langsung Anggrek Vanda douglas langsung ke pedagang besar adalah karena mereka memiliki kendaraan yang cukup untuk membawa hasil panen langsung ke Pasar Rawabelong dan mendapatkan harga yang lebih tinggi dibandingkan jika dijual melalui PPD. Harga yang diterima petani pada saluran IV ini adalah sebesar Rp700 per tangkai.

Pedagang besar pada saluran IV ini melakukan penjualan yang sama seperti pedagang besar pada saluran II yaitu menjual Anggrek Vanda douglas hanya kepada pedagang pengecer yang ada di Pasar Rawabelong. Pedagang besar melakukan kegiatan jual beli pada dini hari pukul 3.00 sampai dengan pukul 5.00

35

atau sampai Anggrek Vanda douglas terjual habis. Pedagang besar pada saluran ini mendapatkan Anggrek Vanda douglas dari petani karena sudah saling mengenal sehingga petani juga mendapat kepercayaan yang lebih tinggi dalam penjualan Anggrek Vanda douglas. Biaya yang dikeluarkan oleh pedagang besar dalam saluran IV ini berupa biaya pegawai, penyimpanan, kebersihan dan retribusi.

Pedagang pengecer membeli Anggrek Vanda douglas dari pedagang besar dengan alasan hanya ingin menambah pasokan anggrek sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Pedagang pengecer membeli Anggrek Vanda douglas dari pedagang besar dengan harga Rp850 per tangkai dan menjualnya dengan harga rata-rata Rp1 625 per tangkai. Pedagang pengecer pada saluran IV juga merupakan pedagang pengecer yang terlibat pada saluran III.

Analisis Fungsi Pemasaran Anggrek Vanda douglas

Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran melakukan fungsi-fungsi pemasaran dalam menyalurkan Anggrek Vanda douglas dari petani sampai ke konsumen akhir. Setiap lembaga pemasaran akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda sesuai dengan kondisi waktu dan tempat. Berikut aktivitas fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani dan lembaga pemasaran lainnya.

Fungsi Pemasaran pada Petani

Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, petani sebagai produsen melakukan tiga fungsi pemasaran yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Namun aktivitas yang dilakukan oleh petani cenderung lebih sedikit pada setiap fungsi pemasaran dibandingkan dengan lembaga pemasaran lainnya. Petani Anggrek Vanda douglas pada semua saluran pemasaran melakukan fungsi pertukaran hanya pada aktivitas penjualan saja karena petani sebagai produsen. Pada umumnya penjualan Anggrek Vanda douglas dilakukan secara bebas oleh petani karena transaksi ini didasarkan adanya ikatan kekeluargaan dan rasa saling percaya yang terjalin cukup lama antar lembaga pemasaran seperti pada penelitian Akhir (2014).

Fungsi fisik yang dilakukan oleh petani pada semua saluran hanya melakukan aktivitas pengangkutan tanpa melakukan aktivitas pengolahan maupun penyimpanan. Petani melakukan aktivitas pengangkutan dengan membawa setiap hasil panen kepada lembaga pemasaran selanjutnya dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Petani tidak melakukan pengolahan karena hasil panen Anggrek Vanda douglas dijual dalam bentuk bunga potong tanpa diubah bentuk fisiknya. Selain itu petani juga tidak melakukan aktivitas penyimpanan karena setiap kali melakukan panen, hasil panen tersebut langsung dijual kepada lembaga pemasaran selanjutnya pada setiap saluran pemasaran. Pada penelitian Akhir (2014) petani juga melakukan aktivitas pengemasan yaitu pengikatan bunga menggunakan tali rafia.

Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh petani meliputi aktivitas sortasi, risiko, pembiayaan dan informasi pasar. Aktivitas sortasi hanya dilakukan oleh petani pada saluran pemasaran III. Sedangkan saluran pemasaran lainnya tidak melakukan aktivitas sortasi karena pada umumnya petani memanen Anggrek Vanda douglas dan langsung disalurkan ke lembaga pemasaran selanjutnya tanpa

36

melakukan pemilihan bunga. Anggrek Vanda douglas yang siap dipanen adalah anggrek yang telah memiliki warna ungu yang pekat dan sedikitnya memiliki lima kelopak bunga. Jika hal tersebut belum muncul pada Anggrek Vanda douglas maka belum siap dipanen. Satu petani pada saluran pemasaran III melakukan aktivitas sortasi karena permintaan dari pedagang pengecer yang menginginkan Anggrek Vanda douglas yang memiliki kualitas terbaik dilihat dari kelopak bunga yang bagus dan memiliki ukuran yang sama. Hal tersebut berbeda dengan petani Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor dimana semua petani melakukan aktivitas standarisasi dan grading sebelum Anggrek Vanda douglas dijual ke pasar (Akhir 2014).

Fungsi fasilitas lain yang dilakukan petani adalah aktivitas penanggungan risiko. Semua petani Anggrek Vanda douglas tentunya akan menanggung risiko terhadap aktivitas usahatani dan penjualan terhadap anggrek. Risiko yang harus ditanggung oleh petani terhadap penjualan Anggrek Vanda douglas adalah harga yang diterima dan terjual atau tidaknya anggrek yang telah dipanen. Fungsi fasilitas pada aktivitas pembiayaan yang dilakukan oleh petani adalah pembiayaan terhadap aktivitas usahatani dan pembiayaan yang ditanggung petani sendiri dalam memasarkan Anggrek Vanda douglas. Petani pernah mendapatkan bantuan modal sebagai pembiayaan berupa bibit, pupuk kandang dan alat pertanian (sprayer). Sedangkan petani Anggrek Vanda douglas di Desa Rawakalong mendapatkan bantuan yang disalurkan melalui gapoktan berupa penyediaan modal dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) yang berjalan dengan baik (Akhir 2014).

Fungsi fasilitas lainnya adalah aktivitas informasi pasar. Petani Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang pasti mengetahui informasi harga pasar dari beberapa lembaga pemasaran seperti PPD, pedagang besar dan pedagang pengecer maupun informasi dari sesama petani. Namun petani tetap tidak bisa mempengaruhi harga karena posisi tawar petani di pasar sangat rendah.

Fungsi Pemasaran pada Pedagang Pengumpul Desa

Pedagang pengumpul desa yang ada di Kecamatan Pamulang juga merupakan petani Anggrek Vanda douglas. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul desa adalah aktivitas pembelian dan penjualan pada semua saluran pemasaran. PPD membeli Anggrek Vanda douglas langsung dari petani. Petani pada saluran pemasaran I menjual Anggrek Vanda douglas kepada PPD karena adanya rasa saling percaya dan beberapa petani memiliki ikatan keluarga dengan PPD. Sedangkan petani pada saluran pemasaran II menjual Anggrek Vanda douglas kepada PPD karena balas budi petani kepada PPD yang telah memberikan bantuan modal berupa bibit dan pinjaman uang. PPD melakukan penjualan kepada pedagang pengecer dan pedagang besar karena merupakan langganan dari PPD dan telah menjalin hubungan kerjasama sejak lama.

Fungsi fisik yang dilakukan oleh PPD pada saluran pemasaran I dan II hanya berupa aktivitas pengangkutan saja. Karena dalam saluran pemasaran tersebut PPD cenderung hanya bertindak sebagai lembaga pemasaran yang menyalurkan Anggrek Vanda douglas dari petani ke pedagang pengecer dan pedagang besar di Pasar Rawabelong yang lokasinya cukup jauh dari Kecamatan Pamulang. PPD membawa Anggrek Vanda douglas dapat menggunakan mobil

37

dengan kapasitas angkut 50 sampai 100 ikat atau menggunakan sepeda motor dengan kapasitas angkut lima sampai 20 ikat dalam setiap kali angkut. Berbeda pada penelitian Akhir (2014), pedagang pengumpul juga melakukan aktivitas penyimpanan. Hasil panen disimpan sementara di tempat yang sejuk dan diletakkan dalam ember kecil yang berisi air sebelum Anggrek Vanda douglas dibawa ke pasar.

Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang pengumpul desa berupa aktivitas penanggunan risiko, pembiayaan dan informasi pasar. Aktivitas pembiayaan yang dilakukan oleh PPD adalah penanggunan biaya transportasi yang ditanggung sendiri oleh PPD dan biaya retribusi yang dibayar di Pasar Rawabelong. Risiko harga yang dihadapi oleh PPD adalah harga jual yang harus diterima oleh PPD yang sesuai dengan permintaan Anggrek Vanda douglas di pasar. Dalam aktivitas pengangkutan Anggrek Vanda douglas PPD tidak menanggung risiko kerusakan atau kehilangan. Informasi harga yang diterima oleh PPD merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui harga di pasar sehingga PPD dapat menentukan harga jual ke petani. Informasi pasar dapat diperoleh dari pedagang besar dan pedagang pengecer di Pasar Rawabelong.

Fungsi Pemasaran pada Pedagang Besar

Pedagang besar merupakan penjual Anggrek Vanda douglas yang berada di Pasar Rawabelong. Jumlah pedagang besar di Pasar Rawabelong cukup banyak dan biasanya setiap pedagang hanya berfokus menjual satu jenis tanaman hias saja. Pedagang besar pada penelitian ini hanya menjual Anggrek Vanda douglas yang khusus didatangkan dari Kota Tangerang Selatan saja. Selain itu pedagang besar tidak selalu berada di Pasar Rawabelong setiap hari. Biasanya pedagang besar datang ke Pasar Rawabelong empat hari dalam satu minggu. Mereka hanya datang ke Pasar Rawabelong jika ada petani atau PPD yang ingin menjual hasil panennya.

Pedagang besar hanya melakukan fungsi pertukaran dan fungsi fasilitas pada fungsi pemasaran. Fungsi pertukaran ini meliputi aktivitas pembelian dan penjualan. Pedagang besar membeli Anggrek Vanda douglas dari pedangang pengumpul desa dan petani yang sudah cukup lama menjadi langganan. Proses pembelian yang dilakukan oleh pedagang besar biasanya dilakukan pada malam hari sampai dini hari di Pasar Rawabelong. Pada bulan April sampai Juni 2015, pedagang besar hanya melakukan penjualan ke pedagang pengecer yang ada di Pasar Rawabelong. Sebenarnya pedagang besar bisa saja langsung menjual Anggrek Vanda douglas ke konsumen akhir. Namun jaringan pemasaran yang dimiliki oleh pedagang besar terbatas dan pada bulan April sampai Juni 2015 tidak ada konsumen yang langsung membeli Anggrek Vanda douglas ke pedagang besar. Pedagang besar lebih memilih menjual Anggrek Vanda douglas ke pedagang pengecer guna memperkecil risiko tidak terjualnya Anggrek Vanda douglas.

Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang besar adalah aktivitas penanggungan risiko, pembiayaan dan informasi pasar. Penanggungan risiko yang dilakukan oleh pedagang besar adalah risiko kerusakan terhadap Anggrek Vanda douglas yang dibawa oleh petani atau PPD, tidak terjualnya Anggrek Vanda douglas dan harga yang diterima oleh pedagang besar tidak terlalu besar

38

dibandingkan harga Anggrek Vanda douglas yang dibeli dari petani atau PPD sehingga marjin yang diterima oleh pedagang besar tidak terlalu besar.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, marjin yang diterima pedagang besar pada saluran II dan IV adalah sebesar Rp100 dan Rp150 per tangkai. Marjin tersebut lebih rendah dibandingkan marjin yang didapat oleh lembaga pemasaran lainnya. Pada aktivitas pembiayaan, pedagang besar mengeluarkan biaya pemasaran dalam menyalurkan Anggrek Vanda douglas dari petani atau PPD ke pedagang pengecer berupa biaya gaji pegawai, biaya kebersihan pasar dan

Dokumen terkait