• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian ini adalah di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan dan Pasar Rawabelong, Jakarta Barat sebagai tempat pusat penjualan tanaman hias. Pemilihan lokasi di Kecamatan Pamulang sebagai tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan salah satu sentra produksi budidaya Anggrek Vanda douglas. Kemudian Pasar Rawabelong yang juga dijadikan tempat penelitian karena hampir semua petani memasarkan produk Anggrek Vanda douglas yang didatangkan dari Kecamatan Pamulang ke pasar tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga bulan Agustus 2015.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) kepada petani responden dan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses kegiatan pemasaran yang berlangsung di Kecamatan Pamulang.

Data sekunder diambil melalui berbagai literatur yang dijadikan bahan rujukan untuk mendukung data primer selama proses penelitian. Data-data sekunder yang digunakan bersal dari buku teks, jurnal ilmiah, laporan penelitian (skripsi), situs internet, dan data-data yang didapatkan melalui lembaga terkait seperti Badan Pusat Stastistik (BPS), Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan, Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura Provinsi DKI Jakarta, Kecamatan Pamulang dan Perpustakaan LSI IPB

Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling karena pemilihan responden didasarkan pada berbagai pertimbangan seperti pengetahuan, keahlian, serta pengalaman responden. Pertimbangan-pertimbangan tersebut diberikan secara langsung oleh peneliti.

Metode Pengumpulan Data Responden

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yang dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup (terstruktur). Pertanyaan terbuka berisi pertanyaan yang jawabannya berupa deskripsi atau tidak disediakan sedangkan pertanyaan tertutup berisi pertanyaan yang jawabannya telah disediakan. Kuisioner tersebut ditujukan kepada petani responden dan lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat selama proses pemasaran berlangsung.

Penentuan petani responden dilakukan secara sengaja (purposive) yang masih aktif membudidayakan Anggrek Vanda douglas dengan jumlah petani responden sebanyak 30 petani yang dapat mewakili keseluruhan petani di

20

Kecamatan Pamulang. Sedangkan penentuan responden lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snowball sampling. Metode ini diperoleh dari informasi yang didapatkan setelah melalui wawancara dengan petani responden mengenai saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk menelusuri aliran produk dan keterlibatan lembaga-lembaga pemasaran dalam melakukan fungsi pemasarannya.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode deskriptif untuk mengidentifikasi gambaran secara sistematis dan rinci mengenai fungsi-fungsi pemasaran, saluran dan lembaga pemasaran, serta perilaku pasar. Analisis kualitatif disajikan dan dianalisis dalam bentuk deskripsi dan tabulasi sederhana. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya pada setiap lembaga pemasaran dan diolah dengan menggunakan software Microsoft Excel yang kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi data. Selanjutnya analisis-analisis berikut ini digunakan untuk mengidentifikasi pemasaran Anggrek Vanda douglas dari segi efisiensi operasional.

Analisis Fungsi, Lembaga dan Saluran Pemasaran

Lembaga pemasaran dianalisis guna mengetahui lembaga-lembaga pemasaran apa saja yang terlibat dalam sistem pemasaran Anggrek Vanda douglas di Kecamatan Pamulang. Dengan demikian akan didapatkan informasi mengenai aliran produk yang dapat membentuk saluran pemasaran dari tingkat petani sampai tingkat konsumen akhir. Analisis saluran pemasaran diidentifikasi dengan tahapan proses terbentuknya saluran pemasaran Anggrek Vanda douglas, gambaran proses pertukaran dalam setiap lembaga pemasaran, dan proses pascapanen produk selama kegiatan berlangsung. Analisis fungsi pemasaran perlu diidentifikasi untuk mengetahui kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran dalam menyalurkan produk dari petani sampai ke konsumen akhir. Lembaga-lembaga pemasaran tersebut pada umumnya melakukan fungsi pertukaran (penjualan dan pembelian), fungsi fisik (pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan) dan fungsi fasilitas (pembiayaan, penanggungan risiko, informasi pasar dan standarisasi).

Analisis Struktur, Perilaku dan Keragaan Pasar

Analisis struktur pasar dilakukan dengan menggunakan empat indikator dalam menentukan struktur pasar Anggrek Vanda douglas. Empat indikator yang digunakan adalah jumlah penjual dan pembeli, hambatan keluar dan masuk pasar, kondisi dan sifat produk serta informasi pasar. Analisis perilaku pasar dilakukan secara deskriptif untuk memperoleh informasi terkait dengan perilaku lembaga- lembaga pemasaran Anggrek Vanda douglas dalam mencapai tujuan pemasaran. Aktivitas yang diamati diantaranya adalah praktek pembelian dan penjualan, sistem penentuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama antar lembaga pemasaran dalam sistem pemasaran Anggrek Vanda douglas. Sedangkan analisis keragaan pasar dapat digunakan untuk melihat hasil dari pengaruh struktur dan

21

tingkah laku pasar dalam proses pemasaran suatu komoditi pertanian (Sudiyono 2002 dalam Asmarantaka 2012). Analisis kuantitatif menggunakan analisis marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya.

Analisis Marjin Pemasaran

Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga di tingkat produsen atau petani dengan harga di tingkat konsumen akhir. Analisis marjin pemasaran ini dapat digunakan untuk melihat tingkat efisiensi pemasaran. Marjin pemasaran dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap lembaga pemasaran yang terlibat. Besarnya marjin pemasaran merupakan penjumlahan dari biaya-biaya pemasaran yang digunakan dan keuntungan yang didapatkan oleh setiap lembaga pemasaran. Secara matematis, sebaran marjin total dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut (Asmarantaka 2012) :

Keterangan:

Pr = Harga pembelian di tingkat konsumen

Pf = Harga penjulan di tingkat produsen

MT = Marjin total

Mi = Marjin pemasaran lembaga ke-i

Marjin pemasaran pada setiap lembaga pemasaran dapat diperoleh dari selisih harga jual pada lembaga ke-i dengan harga beli pada lembaga ke-i. Selain itu marjin pemasaran juga dapat diperoleh dengan penjumlahan biaya pemasaran pada lembaga ke-i dan keuntungan pemasaran yang didapat oleh lembaga ke-i sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut (Asmarantaka 2012) :

Keterangan:

Pji = Harga penjualan pada lembaga ke-i

Pbi = Harga pembelian pada lembaga ke-i

Ci = Biaya pemasaran pada lembaga ke-i

i = Keuntungan pada lembaga ke-i

i = 1,2,3,4,….,n

Dari persamaan di atas, maka dapat diperoleh keuntungan yang didapat dari marjin pemasaran yang dirumuskan sebagai berikut.

Persentase marjin total pemasaran dapat diperoleh dengan membagi marjin pada lembaga ke-i dengan harga pembelian di tingkat konsumen atau dapat dirumuskan sebagai berikut (Asmarantaka 2012) :

22

Analisis Farmer’s Share

Farmer’s share adalah ukuran efisiensi pemasaran yang merupakan persentase perbandingan antara nilai yang dibayar oleh konsumen terhadap nilai yang diterima oleh petani. Farmer’s share bukan merupakan ukuran yang utama dalam menentukan efisiensi pemasaran, namun dalam menganalisisnya juga harus mempertimbangkan bentuk, fungsi, dan atribut-atribut produk dari petani sampai kepada konsumen. Semakin tinggi harga yang diterima konsumen dari harga yang ditawarkan konsumen makan nilai yang diterima petani menjadi semakin rendah. Sedangkan jika nilai marjin pemasaran semakin tinggi maka farmer’s share akan semakin rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa farmer’s share dan marjin pemasaran berhubungan negatif. Secara matematis, farmer’s share dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

FSi = Farmer’s share (%)

Pf = Harga di tingkat petani

Pr = Harga di tingkat konsumen

Sumber: Asmarantaka (2012)

Analisis Rasio Keuntungan Terhadap Biaya

Rasio keuntungan terhadap biaya dapat digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi sistem pemasaran dengan membandingkan keuntungan pemasaran yang diperoleh terhadap biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. Pemasaran dapat dikatakan efisien jika rasio keuntungan terhadap biaya merata pada semua lembaga pemasaran dan bernilai positif. Berikut rumus rasio keuntungan terhadap biaya.

Keterangan:

i = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i

Ci = Biaya pemasaran lembaga pemasaran ke-i

Sumber: Asmarantaka (2012)

Dokumen terkait